Showing posts with label Pengetahuan Islam. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan Islam. Show all posts

Jadilah Muslim yang Produktif

Jadilah Muslim yang Produktif
Jadilah Muslim yang Produktif
AlQuranPedia.Org – Sesungguhnya Allah Jalla Wa ‘Ala telah memberikan waktu bagi setiap manusia sama banyaknya, yaitu 24 jam. Perlu diketahui bahwa setiap detik dari 24 jam yang kita lalui setiap harinya kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan sampai kita mengira bahwa setelah kita mati, sudah selesai, tidak ada apa-apa lagi. Justru setelah kita mati itulah babak yang menakutkan dan mengerikan bagi setiap hamba. Karena kita akan melewati fase-fase hisab dan mizan, di mana semua jiwa raga waktu kita seluruhnya akan ditanyai oleh Robbul ‘Alamin.

Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi no. 2417. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Ketika kita sudah mengetahui bahwa kelak akan ada hisab tentang waktu kita maka sudah seharusnya kita menggunakannya sebaik-baiknya, khususnya bagi kita yang masih muda, di mana indera-indera kita, kemampuan kita, fisik dan jasmani kita masih jauh lebih kuat dan lebih segar dibanding yang sudah berusia tua. Hendaknya kita isi waktu kita, 24 jam dari waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat baik itu untuk dunia dan akhirat kita. Tentu saja yang lebih diutamakan adalah perihal akhirat agar memperberat timbangan amal sholih kita. Ketahuilah bahwa di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Pilihannya hanya ada dua, bila seseorang tidak mengerjakan perkara yang bermanfaat, maka dia akan terjatuh pada perkara yang tidak bermanfaat. Bila waktu tidak diisi dengan kebaikan, maka waktu akan diisi dengan hal keburukan atau setidaknya hal yang sia-sia.

Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil.” [Al Jawabul Kaafi hal. 156, Darul Ma’rifah, cet. pertama, Asy-Syamilah]

Dengan kata lain, Islam mengajarkan kita untuk menjadi muslim yang produktif, muslim yang mengisi waktu demi waktunya dengan kebaikan dan amal sholih, bukan dengan hal yang sia-sia seperti bermain game atau bermain hp yang tidak bermanfaat. Di antara kegiatan produktif yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menghafal Al-Quran, yaitu dapat dijadwalkan untuk hafalan per hari atau rutinnya berapa banyak. Sebagaimana nasehat Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafidzhahullah bahwa bila setiap hari kita menghafal 1 ayat maka dalam jangka 15 tahun kita sudah bisa hafal 30 juz. Bayangkan saja bila kita perhari menghafal 2 ayat atau bahkan 10 ayat maka kita bisa menghafal Al-Quran 30 juz dalam jangka waktu lebih singkat. Ingatlah bahwa keutamaan menghafal Al-Quran sangatlah besar, di antaranya dapat memberikan mahkota dan pakaian kemuliaan bagi kedua orangtua di surga, dapat menaiki derajat surga lebih tinggi, bersama malaikat-malaikat Allah yang mulia, dan termasuk keluarga Allah di dunia.

Dari 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Ditawarkan kepada Penghafal al-Quran, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Tirmidzi 3162 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

2. Menghafal Hadits, ini juga tidak kalah pentingnya karena keutamaan yang besar yang dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terlebih lagi ini merupakan kebiasaan kaum salaf terdahulu, mereka menghafal Al-Quran dan hadits-hadits sedari kecil, misalnya Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, menghafal Al-Quran di waktu 7 tahun dan menghafal kitab Muwatho’ Imam Malik saat berusia 10 tahun. Padahal Muwatho’ berisi ribuan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita bisa memulai menghafal hadits yang ringan-ringan seperti Arba’in An-Nawawi, Arba’in Abu Unaisah (karangan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat), lalu naik ke Umdatul Ahkam, lalu Bulughul Maram, Riyadush Sholihin, kemudian boleh bagi kita memulai menghadap kitab hadits yang 9, dari Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan An-Nasa’i, Sunan Ad-Darimi, Musnad Imam Ahmad dan Muwatho’ Imam Malik. Dan sebenarnya masih banyak lagi kitab-kitab hadits yang lain tetapi itu adalah secara umum yang cukup dikenal. Dapat kita jadwalkan dalam satu pekan untuk menghafal hadits-hadits ringan yang terdapat di Arba’in Nawawi dan seterusnya. Kalau merasa berat untuk menghafal sanad dan rawi-rawinya, maka bisa dihafalkan matannya saja. Hal yang terpenting kita memiliki jadwal hafalan hadits harian lalu mengamalkannya agar hafalan tersebut semakin hidup.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نَضَّرَ اللهُ امْرَءاً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثاً فَحَفِظَهُ – وفي لفظٍ: فَوَعَاها وَحَفِظَها – حَتَّى يُبَلِّغَهُ، فَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ إلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍ

Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadits dariku, lalu dia menghafalnya -dalam lafazh riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya-, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain), terkadang orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya, dan terkadang orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya.” (HR. Abu Dawud (no. 3660), At-Tirmidzi (no. 2656), Ibnu Majah (no. 230), Ad-Darimi (no. 229), Ahmad (5/183), Ibnu Hibban (no. 680), Ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul Kabiir” (no. 4890) dan lainnya, hadits shahih dan mutawatir)


3. Membaca kitab/buku bermanfaat, alhamdulillaah sudah banyak sekali kitab/buku bermanfaat saat ini, mudah ditemukan, terjangkau harganya, bahkan versi terjemahannya sudah banyak. Ustadz-Ustadz kita juga banyak yang produktif menulis buku seperti Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Abu Umar Basyir, dan lain-lain. Hendaknya setiap muslim memiliki jadwal membaca buku harian, kalau nasehat Ustadz Yazid setidaknya 4 jam dalam sehari digunakan untuk membaca buku bermanfaat. Buku yang bermanfaat di sini dimaksudkan adalah buku agama, bukan novel atau buku fiksi lainnya yang tidak menambah keimanan kepada Allah Ta’ala.

4. Membaca Al-Quran, sebagaimana yang kita ketahui bahwa membaca Al-Quran memiliki keutamaan yang sangat besar sekali. Satu-satunya buku/kitab yang mana bila dibaca per hurufnya akan mendapatkan pahala. Maka hendaknya setiap muslim memiliki kadar membaca Al-Quran harian yang senantiasa ia jaga. Setidaknya satu halaman untuk satu hari itu sudah sangat minimal sekali. Kalau bisa tentu saja sekian halaman atau 1 juz dalam satu hari, atau bahkan lebih daripada itu. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan emas itu untuk menimbun pahala kebaikan kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani).

5. Menulis sesuatu yang bermanfaat, sesungguhnya kemudahan teknologi yang saat ini kita rasakan jangan sampai kita sia-siakan terlewat begitu saja. Kita memiliki smartphone ataupun laptop dalam berbagai merk yang dapat dimanfaatkan untuk menulis sesuatu kemudian dibagikan kepada kaum muslimin. Kita mungkin memiliki media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain sebagainya. Itu bisa kita maksimalkan sebagai gudang simpanan pahala kita. Jadwalkan setidaknya satu pekan sekali untuk membagikan sesuatu yang bermanfaat. Kita bisa copy paste dari artikel ataupun postingan ustadz-ustadz kita yang tersebar di google maupun media sosial mereka masing-masing. Jangan lupa mencantumkan sumbernya agar tulisan lebih terpercaya dan tentu saja itu merupakan salah satu adab yang mulia.

Dari 'Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)

6. Menonton kajian agama, alhamdulillaah ceramah ustadz-ustadz kita banyak sekali tersebar di internet terutama Youtube. Ada kajian pendek, kajian tematik bahkan kajian rutin kitab juga ada. Maka ini bisa kita maksimalkan dengan semaksimal mungkin. Kita dapat menjadwalkan setidaknya satu pekan untuk menonton satu ceramah full atau mendengarkan ceramah-ceramah pendek dalam satu hari. Selain ini menambah ilmu agama kita, hal ini juga dapat membantu kita untuk istiqomah di atas sunnah dan tentu saja menumbuhkan kebiasaan baik bagi diri kita. Jangan lupa ketika menonton kajian untuk mencatat faidah-faidah sehingga akan lebih kekal dan sewaktu-waktu dapat diulang pelajari kembali.


Itulah kegiatan-kegiatan yang dapat menjadikan kita produktif sebagai seorang muslim. Dan ingatlah bahwa setiap detik kelak akan dihisab Allah sehingga kita haruslah memaksimalkan untuk mengisi waktu kita dengan amal sholih ataupun perkara bermanfaat keduniaan lainnya. Kalau nasehat Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah maka berlelah-lelahlah kita sekarang di dunia agar nanti bisa menikmati hasilnya di akhirat.

سئل الإمام أحمد بن حنبل : متى الراحة يا إمام ؟ فأجاب : عند أول قدم تضعها في الجنة

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya: “Wahai imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau jawab: “(Istirahat yg sesungguhnya ialah) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam Surga.”

Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 15 Syawwal 1441 Hijriyah/7 Juni 2020 Masehi.

Apakah Yesus Tuhan? (Risalah Debat Syaikh Ahmad Deedat)

Apakah Yesus Tuhan? (Risalah Debat Syaikh Ahmad Deedat)

AlQuranPedia.Org – Mungkin kita sering mendengar nama Syaikh Ahmad Deedat, seorang kristolog dan pakar debat Islam-Kristen yang berasal dari Afrika Selatan. Syaikh Ahmad Deedat itu tidak lulus SD, tetapi bisa mengalahkan ratusan bahkan ribuan pembelajar Kristen yang bertitel tinggi baik dari kalangan Teolog Kristen, Pendeta maupun Pengkhotbah Kristen. Sebut saja lawan debat Syaikh Ahmad Deedat di antaranya adalah Anis Shorrosh, Jimmy Swaggart, Stanley Sjoberg, dan Dr. Douglas. Anda semuanya bisa menikmati video debat mereka semua bersama Syaikh Ahmad Deedat di YouTube, bahkan sudah ada translatenya ke dalam Bahasa Indonesia.

Menurut saya debat terbesar Syaikh Ahmad Deedat adalah ketika beliau berdebat dengan Dr. Anis Shorrosh di Royal Albert Hall, Inggris dengan tema debat “Is Jesus God?”, yang artinya “Apakah Yesus Tuhan?”. Video debat keduanya juga ada di Youtube, bahkan khusus bagian Syaikh Ahmad Deedat maka sudah ada translatenya dalam bahasa Indonesia. Berikut saya sertakan linknya. Apabila tidak bisa silahkan menghubungi kami, kami akan berikan filenya bila Anda mau.

Full Debat dalam Bahasa Inggris (https://www.youtube.com/watch?v=a3bR02t-yZY)
Materi Syaikh Ahmad Deedat (Bahasa Indonesia) (https://www.youtube.com/watch?v=z-D7HJsddaA&t=2724s)

Saya tertarik ingin membahas sedikit tentang hujjah-hujjah dan penjelasan yang dibawa oleh Syaikh Ahmad Deedat yang sangat luar biasa. Menurut saya beliau sudah membawakannya dengan sangat apik dan merangkum inti-inti persoalan yang sedang dibahas. Syaikh Ahmad Deedat membahas tentang ketuhanan Yesus, Trinitas, sifat manusia Yesus, mukjizat Yesus, penjelasannya serta bantahan-bantahannya yang bisa diterima secara ilmiah dan logika berfikir kita. Insya Allah dengan izin dan pertolongan Allah saya akan berusaha membahasnya satu per satu.

1. Mana Pernyataan Yesus “Aku adalah Tuhan” atau “Sembahlah Aku”?
Pada bagian pembuka, Syaikh Ahmad Deedat membawakan permasalahan yang simple tetapi sangat mengena. Beliau menjelaskan bila Yesus itu Tuhan, dimana pernyataan Yesus mengatakan “Aku adalah Tuhan” atau “Sembahlah Aku”. Karena ini adalah hal yang paling mendasar dari akidah seseorang yaitu perihal ketuhanan. Bagaimana mungkin menyembah sesuatu yang dia sendiri tidak pernah mengklaim dirinya tuhan. Nyatanya, di dalam Alkitab versi apa saja, baik itu King James Version, Roman Chatolic Version, dan lain-lain, tidak didapati pernyataan Yesus tersebut, baik itu di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Perkataan Yesus yang paling dekat dengan itu adalah ayat Alkitab dalam kitab Wahyu,
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1 : 8)

Alfa itu berarti Yang Awal dan Omega berarti Yang Akhir. Tetapi kalau diperhatikan, Kitab Wahyu itu berisi mimpi Yohanes. Dan bila kita lihat isi mimpi Yohannes ini berisi hal-hal yang tidak masuk logika seperti binatang dengan mata di dalam dan di luar, dan tanduk dengan mata padanya. Jadi bila mimpi Yohanes ini menjadi dalil pernyataan ketuhanan Yesus maka ini tidak kuat. Di ceramah lain Syaikh Ahmad Deedat menjelaskan, kalaupun perkataan itu benar maka maksud Yohanes bukanlah Yesus yang mengatakannya, akan tetapi Tuhan (Allah) Yang Maha Kuasa. Karena jelas sekali tidak mungkin Yesus itu Yang Awal karena sudah ada yang mendahuluinya seperti Adam, Nuh, Abraham, Musa dan lain-lain. Dan Yesus juga bukan yang akhir karena setelah Yesus juga ada yang lain.

(Baca Juga : Ilmu Sebelum Berdakwah)

2. Mengenai Trinitas (Tritunggal) – Holy Trinity
Trinitas adalah hal yang sangat sulit sekali dijelaskan oleh orang Kristen itu sendiri, bahkan oleh para pakarnya sendiri. Bagaimana mungkin ada 3 dalam 1 dan 1 adalah 3. Ada Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus. Bahasa jenis apa yang seperti ini, 1+1+1 itu bukan tiga tetapi 1. Di sini Syaikh Ahmad Deedat membuat perumpamaan sederhana, bila ada 3 orang kembar, wajah dan fisiknya persis sama, tidak ada beda ketiganya. Lalu ada salah satu yang terkena kasus kriminal, apakah kita bisa menghukumi yang lainnya? Jadi yang salah yang pertama tapi kita hukum yang kedua. Bolehkan seperti itu? Kita pasti sepakat tidak bisa. Kenapa? Karena mereka berbeda, dan yang membuat mereka berbeda adalah personalitas mereka, kepribadian mereka. Kalau kepribadian mereka berbeda ya jelas mereka orang yang berbeda.

Ketika seorang Kristen berkata “Atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”, maka di dalam fikirannya tergambar 3 sosok yang berbeda. Ketika seorang Kristen menyebut Bapa maka yang ada dalam benaknya bukanlah Anak yaitu Yesus yang disalib, yang ada di benak mereka adalah Bapa yang ada di Sorga. Begitu pula ketika seorang Kristen menyebut Anak (yakni Yesus), maka dalam benaknya bukanlah Roh Kudus yang bagai merpati dsb. Jadi ketiganya tidaklah sama melainkan berbeda. Maka tidak cocok bila dibilang Bapa, Anak dan Roh Kudus itu satu, tetapi sebenarnya adalah 3.

Sebagai tambahan, saya pernah mendengar ada seorang Kristen yang mengatakan misalkan ada rokok, di sana ada puntungnya, ada kertas dan ada tembakaunya. Dia mengatakan kita tidak bisa memisahkan ketiganya karena kalau dipisah maka dia tidak bisa disebut rokok. Nah, apa jawaban kita? Jawaban kita sederhana. Apakah kita bisa sebut tembakau itu rokok? Bisakah kita sebut kertasnya rokok? Tentu tidak bisa. Maka kalau begitu analoginya keliru. Karena dia mengatakan Bapa itu Tuhan, Anak itu Tuhan dan Roh Kudus itu Tuhan. Seharusnya dia juga mengatakan, tembakau itu rokok, puntungnya rokok dan kertas itu rokok. Nyatanya tidak, tembakau itu bukan rokok, akan tetapi tumbuhan yang merupakan bahan dari pembuatan rokok.

3. Mengenai Yesus adalah anak Tuhan
Di dalam agama Islam, haram bagi kita untuk mengatakan Yesus/Isa itu anak Allah bahkan menyatarakannya dengan Allah. Ini bisa menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam. Akan tetapi rata-rata orang Kristen sepakat bahwa Yesus disebut anak Tuhan, bahkan Yesus adalah tuhan yang dilahirkan. Di dalam agama Islam ini adalah penghinaan yang besar kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi tahukah orang-orang Kristen bahwa di dalam Alkitab disebutkan Tuhan itu punya banyak anak, Israel anak Tuhan, Efraim anak Tuhan, dan lain-lain.

maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,  lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. (Kejadian 6 : 2)

Kemudian, kamu harus berkata kepada Firaun, 'Inilah firman TUHAN: Israel adalah anak-Ku, anak sulung-Ku. (Keluaran 4 : 22)

Dengan menangis  mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin  mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa  Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31 : 9)

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (Roma 8 : 14)

Kesimpulannya, bila ada orang yang taat kepada Allah maka Alkitab menyebutnya dengan anak Allah. Jadi tidak benar bila ini menjadi landasan Yesus adalah Tuhan dengan berdasarkan Yesus adalah anak Tuhan. Karena kalau begitu akan banyak sekali Tuhan, Efraim Tuhan, Israel Tuhan dan lain-lain.

4. Yesus itu bukanlah Bapa
Sebenarnya di dalam ajaran Gereja-Gereja, menyebut Yesus sebagai Bapa adalah terlarang, tidak diperbolehkan dan diasingkan. Karena Yesus sendiri melarang pernyataan itu.

Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (Matius 23 : 9)

Artinya Yesus bukan Bapa, Bapa itu hanya satu, yaitu Dia yang ada di surga. Yesus tidak menyebut “hanya ada satu Bapamu”, yaitu “Aku”. Tetapi Yesus mengatakan “Dia” yang menunjukkan sesuatu yang lain.

5. Yesus itu manusia
Ini adalah keyakinan di antara murid-murid Yesus itu sendiri, bahwa Yesus itu manusia, yang mana mukjizat-mukjizat itu adalah pekerjaan Allah yang dilakukan melalui Yesus. Di antaranya adalah perkataan Peter.

Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. (Kisah Para Rasul 2 : 22)

Artinya kekuatan dan mukjizat itu pemberian Allah kepada Yesus, Yesus dapat melakukan mukjizat atas izin dari Allah semata. Dan ini adalah keyakinan muslim juga, bahwa Yesus itu bukan tuhan, tetapi manusia, seorang nabi dan rasul yang diberikan mukjizat atas izin dari Allah.

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku (Isa) telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Q.S. Ali ‘Imran : 49)

6. Tuhan Tidak Dapat Dilihat dan Didengar Suara-Nya
Dan ini disebutkan pada banyak ayat Alkitab

Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang m  Aku dapat hidup." (Keluaran 33 : 20)

Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, (Yohanes 5 : 37)

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6 : 16)

Maka bila orang Kristen mengatakan Yesus itu Tuhan, maka orang Kristen sedang membantah Alkitab mereka sendiri. Alkitab mengatakan Tuhan tidak bisa dilihat dan didengar. Sementara orang Yahudi sering kali melihat Yesus dan mendengar suara Yesus. Ini jelas sekali di dalam sejarah. Maka dari itu orang Yahudi mengejar Yesus, melemparinya, menangkapnya. Jadi kita lebih percaya siapa? Alkitab atau orang Kristen? Anda sendiri yang menjawabnya.


7. Kita Bukan Siapa-Siapa Bila Dibandingkan dengan Tuhan, Termasuk Yesus “Anak Manusia”
Perhatikan ayat Alkitab di dalam Kitab Ayub berikut ini

Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih? Sesungguhnya, bahkan bulanpun tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya. Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!" (Ayub 25 : 4-6)

Siapa saja yang keluar dari rahim seorang perempuan, tidak akan sebanding dan tidak akan pantas bila dibandingkan dengan Tuhan, baik itu Yesus, Musa, Muhammad, Rama, Krishna, ataupun Buddha. Bahkan Yesus “Anak Manusia” adalah ulat. 83 kali Yesus disebut sebagai Anak Manusia dan 13 kali disebut sebagai anak Tuhan di dalam Perjanjian Baru. Lihatlah, Yesus disebut sebagai ulat. Itu artinya sekalipun Yesus tidak layak bila dibandingkan dengan Tuhan. Lalu kenapa dia dijadikan sebagai Tuhan?

8. Tuhan Disunat?
Apakah masuk akal bagi kita, Tuhan yang kita sembah disunat? Coba perhatikan ayat berikut.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan,  Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2 : 21)

Lalu apakah seseorang yang keluar dari rahim ibunya, itu adalah tuhan kita? Allah kita? Astaghfirullah. Beliau (Yesus) itu manusia, seperti kita, yang membuat Maria tidak suci selama 40 hari. Apakah itu tuhan? Syaikh Ahmad Deedat mengajak semua orang Kristen untuk berfikir.

9. Apakah Tuhan Mati?
Menurut seorang muslim, Yesus itu belum mati dan tidaklah disalib. Sementara menurut orang Kristen, Yesus itu mati di kayu salib, karena manusia tidak dapat memikul dosa-dosa manusia. Apakah bisa kita katakan tuhan mati? Apakah Anda percaya Tuhan mati? Jika Tuhan mati apa yang terjadi apa ciptaan-Nya? Tentu saja akan hancur. Kata orang Kristen, selama 3 hari dan 3 malam Yesus mati di kuburan. Lalu selama 3 hari dan 3 malam itu siapa yang mengatur alam semesta ini? Tentu saja Tuhan itu tidak pernah mati sehingga kalau Dia mati maka dia bukan Tuhan.

10. Yesus Menyatakan Bahwa Bapa Lebih Besar Daripada Dia
Yesus tidak pernah menyamakan antara dirinya dengan Tuhan (Bapa), karena dia tahu bahwa Bapa adalah yang telah mengutus dia menjadi rasul bagi Bani Israel, Bapa lebih besar daripada dia dan dari siapapun di muka bumi ini.

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10 : 29)

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14 : 28)

Yesus sendiri pun tidak mampu berbuat apa-apa.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5 : 30)

Apakah itu tuhan? Tentu saja bukan.

11. Tuhan Bisa Menjadi Manusia?
Dr. Anis Shorrosh menyatakan bahwa Tuhan bisa berbuat apa saja, sehinga bisa menjadi manusia, dan itu contohnya adalah Yesus. Kita katakan bahwa Tuhan bisa berbuat apa saja tetapi yang Dia lakukan adalah yang bersifat ketuhanan. Tuhan tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak bersifat ketuhanan seperti berubah menjadi makhluk-Nya, bahkan Tuhan tidak mungkin menciptakan Tuhan lagi. Karena Tuhan itu tidak ada penciptanya, kalau ada yang menciptakan maka dia bukan tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak awalnya, sesuatu yang sama dengan-Nya? Tidak mungkin. Tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak diciptakan. Jadi ini bantahan bagi Dr. Anis Shorrosh. Kalau Tuhan berubah menjadi Yesus, alangkah hinanya Tuhan. Untuk apa Tuhan berubah menjadi manusia yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan. Dan kenapa Tuhan baru berubah saat di zaman Yesus? Saat di zaman Nuh, Abraham, Musa, kenapa Dia tidak berubah?


12. Mukjizat dan Kemampuan Yesus
Yesus memiliki banyak mukjizat, dan itu diimani oleh kaum muslimin dan terlebih lagi kaum Kristen. Dia dapat menyembuhkan orang buta, lepra, orang mati, membunuh 2000 babi, mengeringkan pohon kurma dari akarnya bahkan menenangkan angin topan. Yesus tidak melakukannya sendiri, itu semua dia lakukan dengan kekuasaan dari Allah.   
     
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. (Lukas 11 : 20)

Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. (Matius 12 : 28)

Darimana dia dapat kemampuan itu semua? Darimana dia dapat mengampuni dosa dan sebagainya? Yesus sudah menjawabnya.

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Matius 28 : 18)

Jadi kemampuan itu bukan milik Yesus, itu milik Allah yang telah diberikan kepada Yesus. Untuk apa? Agar membuktikan risalah kerasulannya kepada orang Yahudi dan Bani Israel. Bukan sebagai tuhan ataupun sesembahan.

13. Yesus Tidak Tahu Tentang Hari Kiamat
Dr. Anis Shorrosh mengatakan bahwa Al-Quran menyebut Yesus tahu tentang kapan datangnya Kiamat. Ini adalah dusta. Tidak ada ayat Al-Quran yang menyatakan itu. Dia tidak tahu bahwa Alkitab sendiri membantah ucapannya. Hanya Allah (Bapa) sajalah yang tahu.
               
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu , malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13 : 32)

14. Yesus dan Bapa Adalah Satu?
Banyak orang Kristen berdalilkan dengan ayat Alkitab berikut ini untuk menyatakan bahwa Yesus adalah tuhan

Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10 : 30)

Benarkah hal itu? Mari kita lihat konteks ayatnya yang bermula dari ayat 23.

Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10 : 23-30)

Pada ayat di atas disebutkan tentang orang Yahudi melecehkan Yesus dengan menuduh Yesus perihal Mesias. Orang Yahudi mengatakan Yesus tidak menyatakan dia adalah Mesias. Ini tuduhan. Yesus sudah menyatakan ini, lihatlah jawaban Yesus di atas. Lalu Yesus menjelaskan tentang dirinya dan umatnya. Perhatikan pada kalimat yang saya garis bawahi. Jelaslah bahwa maksud “satu” di sini bukan Yesus menyatu dengan Bapa dalam dzat. Sama sekali tidak. Tetapi “satu” di sini maksudnya adalah sama tujuan. Dan inilah yang benar. Kalau Yesus satu menyatu dzat dengan Bapa, maka akan bertentangan dengan ratusan ayat Alkitab yang menunjukkan Yesus bukan Bapa dan Yesus berbeda dengan Bapa


15. Al-Quran Memberikan Satu Pembelajaran Sederhana
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengatakan di dalam Al-Quranul Karim

Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Q.S. Al-Maa’idah : 75)

Allah menyebut bahwa Yesus dan ibunya (Maria) itu manusia biasa, mereka makan, minum, buang air. Allah ingin menunjukkan bahwa Yesus itu bukan tuhan. Karena tuhan tidak membutuhkan makan dan minum. Bahkan katolik Roma mengatakan Maria itu ibu Tuhan. Alkitab juga menyebutkan bahwa Yesus itu makan dan minum, bahkan pelahap dan peminum, jadi Yesus biasa makan sebagaimana layaknya manusia.

Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum , sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya." (Matius 11 : 19)

16. Yesus Tidak Punya Bapak, Makanya Dia Disebut Tuhan?
Yesus itu tidak punya bapak, beda sama manusia-manusia di dunia ini. Dia lahir secara mukjizat. Makanya itu dia disebut Tuhan. Benarkah? Al-Quran sudah menjawabnya.

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Q.S. Ali ‘Imran : 59)

Ayat di atas menyebutkan bahwa penciptaan Yesus/Isa itu sama dengan penciptaan Adam. Cukup Allah mengatakan “kun” (jadilah), fakayun (maka jadilah sesuatu itu). Jadi, kalau umat Kristen menjadikan Yesus tuhan karena Yesus tidak punya bapak tetapi hanya punya ibu. Seharusnya Adam lebih berhak mereka sembah dan jadikan tuhan karena Adam tidak punya ayah dan tidak punya ibu. Logika sederhana bukan?

Bahkan kalau logikanya seperti itu, maka Melkisedek lebih berhak dijadikan tuhan dan disembah. Karena Melkisedek tidak punya ayah, tidak punya ibu, tidak punya silsilah, tidak berawal dan tidak  berakhir. Ini adalah sifat-sifat ketuhanan.

Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7 : 1-3)

Lantas kenapa orang Kristen tidak menyembah Melkisedek?

17. Yesus Memohon, Meminta Pertolongan
Suatu kisah yang tidak asing di telinga kaum Kristen adalah kisah Penyaliban. Yesus menyeru, memohon kepada Allah. Perhatikan ayat-ayat Alkitab di bawah ini.

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27 : 46)

Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?  (Markus 15 : 34)

Dia menyeru kepada Allah, ini membuktikan bahwa Yesus bukanlah tuhan, dia tidak bisa apa-apa, dia menyeru kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan Allah itulah yang memang Tuhan, yang berhak diseru, bukan Yesus.

18. Yesus Menghidupkan Orang Mati
Di Alkitab disebutkan mukjizat-mukjizat luar biasa Yesus dan salah satunya adalah menghidupkan Lazarus, sahabat Yesus. Orang Kristen mengklaim bahwasannya yang bisa menghidupkan orang mati itu adalah tuhan. Kita katakan, coba Anda buka kisahnya di Alkitab dan baca perlahan. Kisahnya cukup panjang, dimulai dari Yohanes pasal 11 dari ayat pertama sampai ayat 44. Saya tidak akan kutip semuanya, tetapi dari ayat 38.

Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah? Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." (Yohanes 11 : 38-44)

Perhatikan kalimat yang saya garis bawahi. Sebelum membangkitkan Lazarus, Yesus memohon kepada Allah, yaitu Bapanya, berdoa memohon dengan khusyu’ dan penuh harap. Lalu barulah Yesus menyeru Lazarus untuk bangkit dan bangkitlah Lazarus dari kematian. Maka kalau kita perhatikan lagi ayatnya huruf per huruf, kalimat per kalimat. Maka Yesus membangkitkan Lazarus itu atas kekuasaan Allah yang diberikan kepada Yesus, makanya Yesus mengatakan “supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku”. Maksud Yesus adalah dengan mukjizat membangkitkan Lazarus itu, orang-orang Yahudi akan percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah, Rasul Allah, bukan Tuhan. Dan ini sesuai dengan kepercayaan kaum muslimin. Kalau Yesus tuhan, dia tidak perlu memohon kepada Allah. Dia akan langsung membangkitkan Lazarus dengan kekuatannya. Tetapi lagi-lagi Yesus menunjukkan bahwa dia hanyalah utusan, bukan tuhan yang mengutus.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. (Yohanes 13 : 16)

Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. (Yohanes 14 : 24)

Sebagai penutup dari penulis pribadi, maka penulis mengajak agar mengikuti Yesus Kristus dengan sebenar-benarnya sebagaimana yang dikatakan Alkitab bahwa dia adalah utusan, manusia biasa, yang mana Allah utus dia kepada domba-domba yang hilang dari Israel. Jangan sampai kita mengikuti Paulus dan orang-orang sejenisnya yang mengatakan Yesus itu tuhan.


Jadi itulah sedikit tulisan saya mengenai risalah debat antara Syaikh Ahmad Deedat dan Dr. Anis Shorrosh. Semoga Allah merahmati dan mengampuni Syaikh Ahmad Deedat dan memasukkannya ke dalam surga Firdaus-Nya yang tinggi karena besarnya jasanya kepada ummat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Walhamdulillaahi robbil ‘alamin..

Diselesaikan pada 14 Ramadhan 1441 Hijriyah/7 Mei 2020 Masehi.

Tips Ampuh Menghafal Al-Quran Awet Terbukti

Tips Ampuh Menghafal Al-Quran Awet Terbukti
Tips Ampuh Menghafal Al-Quran Awet Terbukti


AlQuranPedia.Org – Siapa yang tidak mau menjadi penghafal Al-Quran? Tentu kita semua mau. Para penghafal Al-Quran adalah mereka yang dipilih oleh Allah untuk menjaga Kitab-Nya yang mulia. Dan ini adalah salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap Al-Quran, yaitu adanya para penghafal Al-Quran.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)

Menghafal Al-Quran itu tidak kenal batasan usia dan orangnya. Kita lihat, para penghafal Al-Quran, tidak peduli apa dia laki-laki perempuan, tua muda, anak-anak orangtua, bahkan yang tidak bisa berbicara, tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat juga banyak yang jadi penghafal Al-Quran. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya menghafal Al-Quran itu sangat mudah, bahkan yang tidak bisa bahasa Arab sekalipun bisa sangat lancar menghafalnya. Benarlah Allah tatkala berfirman 4 kali pada surat Al-Qamar.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Qamar : 17)


Tidakkah kita mau mencapai derajat surga yang paling tinggi? Karena kedudukan kita di surga adalah seberapa banyak ayat yang kita hafal.

Dari sahabat 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا

Ditawarkan kepada Penghafal Al-Quran, “Baca dan naiklah ke tingkat berikutnya. Baca dengan tartil sebagaimana dulu kamu mentartilkan Al-Quran ketika di dunia. Karena kedudukanmu di surga setingkat dengan banyaknya ayat yang kamu hafal.” (HR. Abu Daud 1466, Tirmidzi 3162 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Atau tidakkah kita mau diberikan mahkota dan pakaian kemuliaan?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَجِىءُ الْقُرْآنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ حَلِّهِ فَيُلْبَسُ تَاجَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ زِدْهُ فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الْكَرَامَةِ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ ارْضَ عَنْهُ فَيَرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَارْقَ وَتُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً

Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz Al-Quran mahkota kemuliaan. Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.” Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz Al-Quran, “Bacalah dan naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu baca. (HR. Tirmidzi 3164. Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih)

Atau tidakkah kita mau memberikan mahkota kepada kedua orangtua kita?

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن

Siapa yang menghafal Al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al-Quran.” (HR. Al-Hakim 1/756 dan dihasankan Syaikh Al-Abani).

Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يجيء القرآن يوم القيامة كالرجل الشاحب يقول لصاحبه : هل تعرفني ؟ أنا الذي كنتُ أُسهر ليلك وأظمئ هواجرك… ويوضع على رأسه تاج الوقار ، ويُكسى والداه حلَّتين لا تقوم لهما الدنيا وما فيها ، فيقولان : يا رب أنى لنا هذا ؟ فيقال لهما : بتعليم ولدكما القرآن

Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu begadang tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar Al-Quran.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Ausath 6/51, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).


Pada tulisan kali ini saya akan memberikan tips menghafal Al-Quran yang awet, tahan lama dan insya Allah mudah. Karena tips ini sudah kami coba dan kami anjurkan teman kami untuk melakukannya dan alhamdulillaah bekerja dengan baik. Tips ini juga cocok bagi mereka yang sibuk kerja, sekolah maupun kuliah tetapi ingin jadi penghafal Al-Quran. Bagaimana tipsnya? Simak di bawah ini.

1. Download rekaman murottal Al-Quran dari surat yang ingin kita hafal. Misalnya kita ingin menghafal Surat An-Naba’. Maka kita download murottal surat An-Naba’. Cari yang suaranya enak kita dengar. Utamakan pembacanya (qari’nya) adalah yang faham kaidah-kaidah membaca Al-Quran yang benar. Dan disarankan pula qari nya adalah orang Arab yang melafalkan Al-Quran dengan fasih. Ini akan membantu kita agar kita tidak salah mendengar huruf Al-Quran, bacaannya ataupun hukum-hukum bacaan Al-Quran. Setelah kita download, maka dengarlah murottal itu berulang-ulang sebanyak-banyaknya. Setelah kurang lebih 2 pekan dan dirasa sudah cukup, maka cobalah dihafal di waktu yang nyaman kita menghafal. Saran dari kami pilihlah waktu libur di pagi hari.

Kenapa harus mendengar rekaman? Bukankah kita bisa menghafalnya langsung tanpa harus mendengar rekaman dahulu? Sebenarnya tidak harus. Ini hanya tips. Karena salah satu keunggulannya adalah kita akan terikut dengan lantunan si qori. Jadi memori lantunan itu sudah terekam di otak kita, hanya saja tinggal kita kuatkan lagi dengan fokus menghafalnya. Kami menganjurkan qari-qarinya seperti Imam-Imam Masjidil Haram seperti Syaikh Abdurrahman As-Sudais, Syaikh Shuraim, lalu Syaikh Ali Al-Hudzaifi, Syaikh Mishary Rashid Al-Afasy, Syaikh Ahmad Nufays, Syaikh Salman Al-Utaybi, Syaikh Muhammad Luhaidan, dan Syaikh Abdurrahman Al-Ausiy. Kalau dari Indonesia ada Ustadz Murtadho Habibi Al-Hafidz, Ustadz Abdurrahman Syamsuri, Ustadz Muhammad Ulin Nuha Al-Hafidz, Ustadz Abu Usamah Syamsul Hadi, Ustadz Muflih Safitra dan Ustadz Ayman Abdillah. Murottal mereka tersebar banyak sekali di Youtube.

2. Bagilah surat yang hendak kita hafal itu menjadi beberapa bagian. Misalnya An-Naba’, itu ada 40 ayat. Maka kita bisa membaginya menjadi 4 bagian, yaitu 10 ayat-10 ayat, atau menjadi 8 bagian, yaitu 5 ayat-5 ayat.

3. Atur porsi hafalan kita. Hal yang terpenting adalah tetap menghafal secara istiqomah (rutin) meskipun tidak banyak. Misalnya 1 hari itu 1 ayat atau misalnya 5 ayat dalam 1 pekan. Ingat hadits Nabi, “Amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.”

4. Ulangilah hafalan kita sebanyak mungkin, di waktu luang, di sholat-sholat sunnah, di sholat Tahajjud Witir kita, di kendaraan, saat mengantri, menunggu sesuatu dan waktu-waktu lain. Ingat, jangan sampai kita menambah hafalan baru sebelum hafalan yang sebelumnya sudah betul-betul kuat.

5. Jauhi maksiat seperti merokok, pacaran, berbohong, ghibah, melihat yang haram, makan yang haram, berkata kotor, mendengarkan musik dan maksiat-maksiat lain. Ini adalah hal yang paling mempengaruhi kuat dan awetnya hafalan kita. Jangan harap bisa 30 juz dengan mutqin dan dhobit, jika masih pacaran atau suka nonton video porno. Ingat, Al-Quran itu bisa menjadi hujjah yang membela kita di Hari Kiamat atau bisa juga menjadi hujjah yang menuntut kita di hari Kiamat.

Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ (bin Al-Jarrah) tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak mungkin diberikan kepada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).

6. Rutin beribadah, mengerjakan amal-amal sholih, plus ditambah amal-amal sunnah.  Karena ketaqwaan akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan kita ketahui bersama bahwa hafalan Al-Quran merupakan termasuk rezeki yang sangat besar.


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Q.S. Ath Thalaaq: 2-3)

7. Memperbanyak berdoa. Ini sangat penting karena kita mampu menghafal Al-Quran bukan karena kita cerdas atau memiliki kemampuan menghafal yang kuat. Kita mampu menghafal Al-Quran adalah murni pemberian Allah Ta’ala semata. Jangan pernah kita mengandalkan diri kita yang lemah ini. Kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan Allah Robbul ‘Alamin.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah : 186)

Itu adalah tips sederhana yang dapat kami berikan. Nasehat kami, segeralah menghafal Al-Quran, jangan menunda-nundanya. Karena semakin hari berlalu maka kemampuan kita akan semakin berkurang pula, baik itu mengingat, mendengar dan melihat. Kami juga ingin menasehati kepada diri kami dan kepada pembaca semua bahwa untuk menghafal Al-Quran jangan terlalu banyak memikirkan tipsnya, cukup membaca beberapa tips dan motivasi, tetapi jangan sampai terlalu banyak, karena syaitan dapat mempengaruhi kita agar semakin memunda menghafal Al-Quran dan semakin lama hingga kita tidak jadi menghafal Al-Quran. Penulis pernah mendengar Al-Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary -hafidzhahullah- saat ditanya bagaimana tips menghafal Al-Quran. Beliau menjawab kurang lebih, “Hafalkan saja Al-Quran, jangan kebanyakan tips”.


Semoga tips ini bermanfaat kepada para pembaca sekalian. Walhamdulillaahi robbil ‘alamin.

Diselesaikan pada pagi hari yang berkah, 14 Ramadhan 1441 Hijriyah/7 Mei 2020 Masehi.

Daftar Channel Youtube Rekomendasi Belajar Agama

Daftar Channel Youtube Rekomendasi Belajar Agama
Daftar Channel Youtube Rekomendasi Belajar Agama

AlQuranPedia.Org – Kemudahan dan kecanggihan teknologi ini memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Untuk dampak positifnya, sekarang kita lihat berbagai ceramah dapat dengan mudah kita lihat dan akses. Kita bisa melihatnya baik itu di Youtube maupun Instagram. Bahkan jikalau kita tidak bisa datang ke kajian dikarenakan udzur syar’i maka kita bisa menyaksikan video ceramah yang terlewatkan di Youtube maupun Instagram. Saat ini juga banyak ustadz yang memiliki akun Youtube guna memudahkan tersebarnya ilmu dan semakin melebarkan dakwah salaf ke segala penjuru dunia. Bahkan ada yang memuat playlist kajian kitab-kitab ulama, seperti Kitab Tauhid, Tsalatsatul Ushul, Qawa’idul Arba’, Fadhlul Islam, Sirah Nabawiyah, Shahih Bukhari, Syarhus Sunnah dan lain sebagainya. Ini tentu saja suatu karunia yang patut kita syukuri dan harus kita jaga dengan cara memanfaatkannya sebaik-baiknya.


Pada tulisan ini blog Al-Quran Pedia berusaha mengumpulkan berbagai channel Youtube yang memuat ceramah Ahlussunnah Wal Jama’ah, yakni berdasarkan Al-Quran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat, baik itu channel ustadz maupun channel TV dan yang semisalnya. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi
(
https://www.youtube.com/channel/UCZLEB_Oux4yjwV2YIhAlPyQ)
2. Rumaysho TV (Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal)
4. Rodja TV
5. Ustadz Firanda Andirja
6. Ustadz Abdurrahman Thoyyib
7. Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
8. Rasyaad TV (Medan & sekitarnya)
9. Surabaya Mengaji
10. Pustaka At-Taqwa (Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas)
11. Maktabah Muawiyah bin Abu Sufyan (Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat)
12. Kajian Solo
13. Utsman TV
14. Ashiil TV
15. Bali Mengaji
16. Media Sunnah Aceh
17. Tarbiyah Sunnah Channel
18. Safdah TV
19. TV tauhidorid
20. Ustadz Maududi Abdullah
21. Masjid Imam Syafi'i Banjarmasin
22. The Rabbaanians
23. Salam Dakwah
24. Jakarta Mengaji
25. Masjid Al-Ikhlas Dukuh Bima
26. Fatwa TV (Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad)
27. Markaz Dakwah BT
28. Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray
29. Ustadz Khalid Basalamah
30. Ustadz Syafiq Riza Basalamah
31. Ustadz Sufyan Baswedan
32. Ustadz Hasan Al-Jaizy
33. Halo Ustadz
34. HSI Ustadz Abdullah Roy
35. Shahih Fiqih
36. Sunnah Jalan Pasti
37. Madura Mengaji
38. Malang Mengaji
39. Ustadz Buya Elvi Syam
40. Surau TV Official
42. The Strangers Al-Ghuroba
43. Ustadz Muflih Safitra
44. Rifqan TV
45. Ruziqa TV
46. Ustadz Abdullah Zaen
47. Ahsan TV
48. MIAH Bogor
49. Ibn Abdil Ghafur
50. Syiar Tauhid Aceh
51. Suska Mengaji
52. Tembung Sunnah
53. Aladzievie Channel (Ustadz Subhan Bawazier)
54. Al-Iman TV - Radio Suara Al-Iman 846 AM
55. Ngaji Tauhid
56. Ustadz Abdurrahman Al-Amiry
57. Mustawda
58. Ma'had Jamilurrahman Channel
59. IHBS TV
60. Erje TV


61. Konsultasi Islam
62. Ustadz Yulian Purnama
63. Muslim.Or.Id
64. Radio Muslim Jogja
65. Kajian Assakinah
66. SNTV - Sabiilun Najaah Televisi
67. Syifa TV
68. Ikhwah Ngawi
69. Riyadh TV
70. Rinjani TV
71. Kajian Kebayoran
72. Salam Jambi
73. Hang TV
74. Kajian Haq - Hijrah Radio 102.3 FM Batam
75. Gazwah TV
76. Ustadz Fadlan Fahamsyah
77. Syiar Tauhid TV
78. Al-Hilm
79. MGI TV
80. Ustadz Bisri Tujang
81. Yufid Edu
82. Ustadz Dicky Miswardi
83. Aceh Tafaqquhfiddin
84. Radio An-Nashihah
85. Niaga TV
86. Kajian.Net
87. Siantar Mengaji
88. Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah
89. Ustadz Abu Salma Muhammad Rachdie
90. Humairoh Channel (Ustadz Abu Humairoh)
91. Ustadz Miftahul Ulum
92. Isma'il Arafat
93. Ar-Rajib TV
94. Robbani TV
95. Pasuruan Mengaji
96. Tanah Bumbu Mengaji
97. Binjai Mengaji
98. Pontianak Mengaji
99. BIMA Mengaji
100. Masjid Al-Fattah Yayasan Ibnu Abbas
101. Al-Madina TV
102. Abatha.Id Channel
103. Ustadz Abdurrahman Dani
104. Hanif TV
105. TV Kita
106. Markazuna TV
107. Al-Awwabin TV
108. El-Gadda TV (Ustadz Riyadh bin Badr Bajrey)
109. Hijrah Institute
110. Al-Firqatun Najiyah
111. Salaf Ittiba’
112. Ar-Rayyan TV
113. Ustadz Khairullah Anwar Luthfi


Itulah berbagai channel Youtube rekomendasi untuk belajar agama. Sebenarnya masih banyak lagi channel yang lainnya, Insya Allah akan ditambah sewaktu-waktu, namun kami cukupkan sampai di sini. Semoga bermanfaat dan dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin.

Diselesaikan pada hari Tasu’a, 17 Muharram 1441 Hijriyah/17 September 2019 Masehi.