19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak


19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak
19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak

AlQuranPedia.Org – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Adab dan akhlak sangatlah penting bagi setiap makhluk. Para ulama salaf, mereka mempelajari adab dan akhlak dahulu sebelum mereka mempelajari ilmu. Apalah arti ilmu banyak dan menumpuk tetapi akhlak sama dengan nol. Perbanyaklah adab dan akhlak yang baik, baik itu akhlak kepada Allah, kepada orangtua, kepada yang lebih tua, kepada yang lebih muda, kepada sesama manusia dan kepada sesama makhluk Allah. Akhlak yang baik merupakan buah dari belajar ilmu yang benar dan ilmu yang berkah. Betapa banyak di antara kita yang telah lama menuntut ilmu akan tetapi ilmu tersebut tidaklah berkah. Semoga kita diberikan akhlak yang mulia dan dijauhkan dari akhlak yang tercela.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan akhlak mulia. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Q.S. Al-Baqarah : 83)

2
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah : 177)

3
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah : 195)

4
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat : 10)

5
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Hujuraat : 11)

6
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 9)


7
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Israa’ : 23)

8
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam : 52)

9
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S. At-Taubah : 119)

10
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al-A’raaf : 199)

11
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisaa’ : 59)

12
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’ : 26-27)

13
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)

14
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. Al-Mumtahanah : 8)

15
Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, (Q.S. Al-Jaatsiyah : 7)

16
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nuur : 21)

17
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Israa’ : 33)

18
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa’ : 34)

19
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maa’idah : 8)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang akhlak. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.

27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui


27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui
27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui

AlQuranPedia.Org – Di antara nama-nama Allah yang bagus adalah Al-‘Alim, artinya Yang Maha Mengetahui. Pengetahuan Allah Tabaraka Wa Ta’ala meliputi langit dan bumi, timur dan barat, ghaib dan nyata, atas dan bawah, bahkan isi hati-hati kita Allah Ta’ala tahu. Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Tidak ada yang terlewatkan dari Allah, baik itu perkara kecil maupun perkara besar. Hendaknya kita benar-benar memperhatikan sifat Allah yang satu ini karena dengannya kita bisa berhati-hati dalam berbuat dan berucap.

(Baca Juga : Singa dari Mesir)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Allah Maha Mengetahui. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 5)

2
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 60)

3
Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 62)

4
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ahzaab : 1-2)

5
Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Ahzaab : 34)

6
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzaab : 40)

7
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 13)

8
Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 18)

9
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 73)

10
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 96)

11
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 103)

12
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 115)

13
Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 4)


14
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 81)

15
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah : 29)

16
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 115)

17
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 158)

18
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 224)

19
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 244)

20
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. Al-Baqarah : 255)

21
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 256)

22
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 261)

23
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Q.S. Al-Fath : 4)

24
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadiid : 3)

25
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S. Al-Hadiid : 6)

26
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr : 18)

27
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Hujuraat : 1)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang sifat Allah Ta’ala Maha Mengetahui. Dengan adanya sifat Allah ini hendaknya setiap kita memperhatikan perbuatan dan ucapan kita setiap saat, karena Allah Ta’ala pasti mengetahuinya dan kelak akan dihisab atasnya.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 11 Sya’ban 1440 Hijriyah/17 April 2019 Masehi.

Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman

Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman
Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman

Musim dingin di Negeri Yaman telah pergi, berganti panas. Saat musim panas tiba kami sebagai pelajar Indonesia harus lebih banyak bersabar, terlebih musim panas sering kali mati lampu, maka AC kamar dan Masjid pun ikut mati. Di situlah terasa kehidupan..

Namun panasnya cuaca dan panasnya kondisi di tengah kita, tergantung yang menjalani. Orang cerdas memiliki banyak cara mengubah panas menjadi sejuk.

(Baca Juga : 24 Ayat Al-Quran Tentang Surga)

Dari pada kita sibuk membahas masalah panas dan yang sedang memanas. Mending kita rihlah yuk. Mengenal sedikit nama-nama para sahabat dan Ulama dari Negeri Yaman.

Saya ambil dari Kitab Qaulul Hasan Fi Fadhaail Ahlil Yaman, semoga bermanfaat..

Di antara nama Sahabat Nabi:

1. Abu Hurairah Ad-Dausiy

2. 'Abdullah bin Qais Al-Asy'ari

3. Hudzaifah bin Yaman

4. 'Aamar bin Yaasir

5. Fairuz Ad-dailami

6. Jundum bin 'Abdillah Al-Bajali

7. Adi bin Haatim At-Thaai

8. Shafwan bin 'Aashal Al-muraadhi

9. Abu Tsa'labah Al-Khusyaniy

10. Tufail bin Amru Ad-Duwaisiy

11. 'Alqomah bin Yazid Al-Muradhiy

12. Waail bin Hujair

Nama Ulama

1. Abu 'Amr Al-Auzai

2. 'Abdurrazaq As-Shan'aani

3. Abu Ja'far At-Tahawi

4. Muhammad bin Munabbih

5. Rajaa' bin Haiwah Al-Kindi

6. Muhammad bin 'Ali As-Syaikaani

7. Taus bin Kaisan Al-Yamaani

8. Ad-Dhahaq bin Fairuz Al-dailami

9. Abdurrahman Al-mu'allimi

10. 'Athaa bin Abi Rabaah

12. Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i

13. Yahya bin 'Ali Al-Hajuri

14. Abdul Wahab Al-Wushabi

15. Abdurrahman Al-Mar'i

16. Muhammad Al-Imam

(Baca Juga : 17 Ayat Al-Quran Keutamaan Sahabat Nabi)

Baarakallah Fiikum..
________________
Sore hari_Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=147498836287171&id=100030811651129

Sampaikan Salamku Kepada Ahlussunnah

Ustadz Ammi Nur Baits dan Ustadz Zaid Susanto
Ustadz Ammi Nur Baits dan Ustadz Zaid Susanto

Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Nizar Sa'ad Jabal, dan Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Firanda, Ustadz Nizar Jabal, Ustadz Khalid Basalamah

Syaikh Muhammad bin Hadi dan Syaikh Shalih Al-Fauzan
Syaikh Muhammad bin Hadi dan Syaikh Shalih Al-Fauzan

Terlihat pegangan tulus dari sosok Ustadz Ammi Nur Baits kepada Ustadz Zaid Susanto.

Senyuman tulus dan keakraban dari Ustadz Kholid Basalamah, Ustadz Nizar Sa'ad Jabal dan Ustadz Firanda..

Begitu juga keakraban antra Syaikh Sholih Fauzan dan Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali حفظهم الله.

(Baca Juga : Kenapa Harus Pemahaman Para Sahabat)

Tidak pernah para masyaikh dan asatidzah kita mengajarkan kebencian,permusuhan dan saling meremehkan da'i lain meski berbeda cara pandang.

Adapun terkadang saling membantah antara da'i satu dengan yang lain adalah hal biasa. Telah terjadi dari zaman dahulu, ini salah satu keindahan Ahluussunah. Jika ada seorang ulama dari 'Iraq menulis buku menyelisisi usul Ahlssunnah atau keliru maka dibantah oleh ulama dari Mekkah, ulama dari Mesir menulis dibantah oleh ulama Yaman. Ustadz pekanbaru menulis buku yang keliru dibantah oleh ustadz dari jawa, dari jakarta dibantah oleh Ustadz asal Papua. Sunnatullah memang, Allah menjaga kemurniah Islam melalui para ulama.

Mungkin kita saja yang terkadang mudah baper, atau kurang legowo dalam menerima keritikan. Namun kita harus belajar, karena orang besar itu selalu siap dikritik.

Imam Fudhail bin 'Iyadh رحمه الله berkata:

اذا بلغت عن رجل بالمشرق انه صاحب السنۃ,فابعث عليه السلام,فقد اقل اهل السنۃ

" Jika engkau menjumpai seorang dari Ahlussunnah di timur [belahan Bumi], tolong sampaikan Salamku kepada mereka, sungguh jumlah Ahlussunnah saat ini sedikit ". ( شرح اصول اعتقاد اهل السنۃ )

- Jangan pernah menganggap keritikan saudaramu tanda ungkapan kebencian darinya -

Wallahu A'lam..

(Baca Juga : Kapan Rasulullah Menangis?)
______
* Ada satu nama dalam Foto tersebut yang saya belum mengenalnya, atau mungkin saya lupa. Mohon penjelasannya.
___________
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=132619197775135&id=100030811651129

Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah

Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah
Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah

Selamat datang wahai penuntut ilmu, engkau adalah pewaris para Nabi, malaikat dan makhluk Allah mendoakan kebaikan bagimu, engkau adalah tamu Rasulullah yang wajib dimuliakan, letihmu adalah ibadah, penamu adalah pedang terhunus, hujjahmu adalah senjata bagi Ahlul bid'ah.

Engkau bagai rembulan yang menerangi, obat bagi yang sakit, cermin bagi manusia..

(Baca Juga : Hadits Ciri-Ciri Fisik Rasulullah)

Inilah 8 poin yang semestinya senantiasa diingat oleh penuntut ilmu, yang saya ringkas sebagai hadiah bagi diri saya dan Sahabat yang mencintai ilmu. Dari kitab Fathul Kariim Al-Manaan Fii Adaabi Hamalatil Qur'an, karya Imam Abu Bakar Al-Ajuri رحمه الله .

1. Wajib bagi penuntul ilmu mengikhlaskan niatnya dalam menuntut ilmu.

2. Membersihkan hatinya dari penyakit hati. (hasad, ujub, sombong dll).

3. Wajib bagi Penuntul ilmu memandang gurunya dengan pandangan penuh penghormatan.

4.  Hendaklah penuntut ilmu saat bersama sang guru penuh ketenangan, menerapkan adab-adab, memuliakannya. Dan tidak lupa bersikap tawadhu kepadanya walaupun sang guru lebih muda dari sisi usia.

5. Jangan memberikan isyarat menggunakan tangannya kepada sang guru.

6. Jangan berbicara tentang orang yang merendahkan "Sang guru" di hadapannya.

7. Jangan berkata kepada seorang guru "(Syaikh/Ustadz) Fulan telah berkata menyelisihi pendapatmu".

8. Jika mendapati guru sedang tidur, atau sibuk dengan sesuatu yang penting. Jangan mengganggunya dengan meminta izin, namun bersabar sampai ia bangun, atau menyelesaikan urusannya.

(Baca Juga : 14 Ayat Al-Quran Tentang Pendidikan)

Baarakallah Fiikum..
______________
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149129772790744&id=100030811651129

'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah

'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah
'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah

'Aisyah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنهما berkisah:

كنت ارجل راس رسول صلی الله عليه وسلم وانا حاءض

"Suatu ketika aku pernah menyisir rambut Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu aku dalam kondisi haidh" (HR. Bukhari 295)

Rumah tangga kenabian begitu indah, meski dipenuhi dengan goresan suka duka, air mata dan perjuangan dalam perjalanan dakwah. Namun demikian, ada kisah-kiasah menarik pada rumah tangga Rasulullah yang dapat dipetik sebagai pelajaran bagi kehidupan suami istri.

(Baca Juga : 7 Ayat Al-Quran Tentang Sutera)

Hadist di atas menunjukan betapa hormat serta perhatian 'Aisyah kepada suami (Rasulullah), sampai rambut sang suami pun disisirkan olehnya.

Belajar dari kepepedulian dan kecintaan 'Aisyah kepada seorang suami, sesibuk apapun seorang istri hendaklah berusaha untuk mencari ridho Allah dengan melayani suami. Tentu semua karena iman dalam hati..

Menjadi seorang istri memang berat, harus mengurus anak-anak, membersihkan rumah, memasak dan mencuci pakaian, ditambah harus melayani suami. Namun, dibalik rasa lelah ada surga bagi istri yang taat dan memberikan hak kepada suaminya.

• Ustadz Armen Halim Naro Lc. رحمه الله di salah satu ceramahnya pernah berkata : "Jadilah (istri) pelayan bagi suaminya, niscaya seoraag istri akan menjadi raja di hadapan suami ".

'Aisyah juga wanita cerdas dan Ahli ilmu, beliau tempat para sahabat dan tabi'in meminta fatwa berkaitan agama.

(Baca Juga : 26 Ayat Al-Quran Tentang Akhirat)

Baarakallah Fiikum..

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149244912779230&id=100030811651129

Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran

Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran
Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran

"Para doktor tidak menjamin keilmuannya luas dan Manhajnya benar, gelar hanya tanda lulus saja ". Seperti itu kira-kira status yang banyak lewat di beranda Facebook saya. Lalu disamakan dengan DR. Sa'id Agil Siraj. Tidak nyambung sekali..

Ucapan di atas bisa benar, tergantung kepada siapa ditujukan: Namun saya berfikir, jika para doktor yang lebih dari 10 tahun belajar bersama para ulama di kampus dan duduk di Majelis para ulama yang diakui ilmu dan Manhajnya saja bisa salah dan belum tentu ilmu dan manhajnya bener.

Terlebih lagi mereka yang mengatakan seperti itu, yang belum pernah merasakan duduk membaca kutub di hadapan para ulama, walaupun pernah mungkin hanya 3-4 tahun lamanya. Ini belum apa-apa.. Baru merasakan kulit dari ilmu. Bukan maksud merendahkan, namun kita bicara ilmiahnya.

(Baca Juga : Jangan Pernah Mencabut Uban)

Jika ditinjau dari sisi ilmiyah saja, tentu yang belajar lama dengan para ulama lebih unggul dari mereka yang hanya sekedar belajar sebentar. Namun tidak menutup kemungkinan juga yang belajar sebentar bisa lebih unggul..

Ucapan di atas secara tidak langsung merendahakan para doktor yang menimba ilmu di kampus dan Mulazamah di hahadapan para ulama bertahun-tahun lamanya. Jangan suka menjatukan orang lain di khalak ramai, tidak baik.

Apakah kita merasa bahwa Ilmu dan Manhaj kita lebih kokoh dari para doktor..? Karena jika saya perhatikan, yang bayak dipertanyakan keilmuan dan Manhjanya oleh mereka, adalah para doktor yang jelas Aqidah dan belajarnya.

Saya khawatir mereka ini punya misi buruk, menjauhkan umat dari da'i yang jelas belajar dan dakwahnya. Agar manusia menjauh dari kebenaran. Semoga saya salah..

Kita meminta kepada Allah, agar senantiasa menjaga para doktor yang berada di atas Al-Qur'an dan Sunnah di negeri ini, serta menjaga para da'i yang lain. Saya punya niat ingin berguru kepada mereka para doktor..

1. DR. Aspri Rahmat Lc. MA

2. DR. Arifin Badri Lc. MA

3. DR. Ali Musri Lc. MA

4. DR. Sufyan Baswedan Lc. MA

5. DR. Nur Ihsan Lc. MA

6. DR. Firanda Andirja Lc MA

7. DR.  Khalid Basalamah Lc. MA

8. DR. Musyafa Ad-Dariniy Lc. MA

9. DR. Syafiq Reza Basalamah Lc. MA

10. DR. Erwandi Tirmidzi Lc. MA.

11. DR. 'Abdullah Roy Lc. MA

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita sekalian.

(Baca Juga : Ternyata Ini Sebab Manusia Pelupa)

Baarakallah Fiikum..
___________________
Malam hari, 05-19
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149099042793817&id=100030811651129

Meluruskan Pemahaman

Meluruskan Pemahaman
Meluruskan Pemahaman

Jika da'i Ahlussunnah jelas Aqidahnya, berada di atas Aqidah Salaf dan meniti jejak Salaf, berguru di hadapan para ulama yang terkemuka.  Lalu ia didapati ia berfoto, duduk bareng, menjenguk, "Ahlul bid'ah", semerta-merta langsung kita hukumi sebagai Ahlul bid'ah, manhaj Lembek.

Maka, betapa banyak Ulama dan Asatidzah yang berada di atas Manhaj Salaf, dikeluarkan dari manhaj Salaf.

(Baca Juga : 8 Bukti Cinta Kepada Rasulullah)

Jika ada oknum beranggapan demikian, ada beberapa kemungkinan pada dirinya:

1. Niatnya baik, namun karena jahil pada dirinya. Ini kita maklumi.

2. Ada hasad kepada ustadz tersebut. Semoga Allah mengampuni orang tersebut.

Alangkah baiknya juga, sebelum menghukumi Fulan Ahlul Bid'ah, hendaknya seseorang mendalami ilmu tersebut, pelajari ketentuan kapan seseorang dikatakan Ahlul Bid'ah.

Saya khawatir, jika kita bermudah-mudahan dalam menghukumi Fulan Mubtadi', Fulan Hizbi, Fulan Manhaj lembek. Yah, khawatir terjatuh seperti idiologi Khawarij yang begitu mudah mengkafirkan kaum Muslimin.. Na'udzubillah..

Kita meminta kepada Allah kebenaran dan dimudahkan menerimanya.

(Baca Juga : Ini Dia Sebenarnya Wali Allah)

Baarakallah Fiikum..
_____________
Negeri Saba', Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=148691042834617&id=100030811651129