29 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Melihat

29 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Melihat
29 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Melihat


AlQuranPedia.Org – Di antara Asmaul Husna (nama-nama Allah yang baik) adalah Al-Bashir, artinya Yang Maha Melihat. Penglihatan Allah berbeda dengan penglihatan makhluk. Baik itu bentuk dan sifatnya. Penglihatan makhluk itu terbatas dan memiliki banyak kekurangan. Sementara penglihatan Allah itu tidak ada batasan dan begitu sempurna. Tidak ada yang terlewatkan dari Allah. Tidak ada satupun atom ataupun zat yang tidak terlihat oleh Allah. Allah Melihat pekerjaan kita, perbuatan kita, ucapan kita, tulisan-tulisan kita dan semua yang kita lakukan. Maka dari itu hendaklah setiap kita betul-betul memperhatikan sifat Allah ini.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang Allah Maha Melihat. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ahzaab : 9)

2
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 103)

3
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfaal : 72)

4
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 110)

5
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 233)

6
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Q.S. Al-Baqarah : 265)

7
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat. (Q.S. Al-Furqaan : 20)

8
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hadiid : 4)

9
Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Hajj : 61)

10
Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Hajj : 75)

11
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujuraat : 18)

12
Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Israa’ : 17)

(Baca Juga : Ustadz Juga Manusia)

13
Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Israa’ : 30)

14
Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." (Q.S. Al-Israa’ : 96)

15
Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Mu’min : 20)

16
Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Mu’min : 56)

17
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Al-Mujaadilah : 1)

18
Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Q.S. Al-Mulk : 19)

19
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mumtahanah : 3)

20
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran : 15)

21
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran : 20)

22
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisaa’ : 58)

23
Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. An-Nisaa’ : 134)

24
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Q.S. Asy-Syuuraa : 11)

25
Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syuuraa : 27)

26
Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. At-Taghaabun : 2)

27
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.S. Faathir : 31)

28
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.S. Faathir : 45)

29
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Fushshilat : 40)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang sifat Allah Tabaraka Wa Ta’ala Yang Maha Melihat. Semoga tulisan ini menjadikan kita lebih berhati-hati dalam berbuat karena sesungguhnya segala perbuatan kita dilihat oleh Allah ‘Azza Wa Jalla.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada  11 Sya’ban 1440 Hijriyah/17 April 2019 Masehi.

26 Ayat Al-Quran Tentang Bani Israil

26 Ayat Al-Quran Tentang Bani Israil
26 Ayat Al-Quran Tentang Bani Israil


AlQuranPedia.Org – Bani Israil terdiri dari dua kata, yakni Bani yang berarti anak keturunan, dan Israil yang dinisbatkan kepada Nabiyullah Ya’qub ‘alaihissalam. Jadi secara bahasa, Bani Israil itu adalah siapa saja anak keturunan dari Nabi Ya’qub, termasuklah di antaranya anak-anak beliau yang 12, dan salah satunya ialah Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Bani Israil juga merupakan sebutan suatu kaum yang diutus kepada mereka banyak rasul, di antaranya Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Dawud, dan Nabi ‘Isa ‘alaihimush sholatu was salam.


Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan dan menyebutkan tentang Bani Israil. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan, dari (azab) Fir'aun. Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Ad-Dukhaan : 30-31)

2
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (Q.S. Al-A’raaf : 137)

3
Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)." Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)." (Q.S. Al-A’raaf : 138)

4
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Q.S. Al-A’raaf : 163)

5
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Quran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al-Quran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Ahqaaf : 10)

6
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk). (Q.S. Al-Baqarah : 40)

7
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat. (Q.S. Al-Baqarah : 47)

8
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Q.S. Al-Baqarah : 83)

9
Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah : 108)

10
Tanyakanlah kepada Bani Israil: "Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka." Dan barangsiapa yang menukar nikmat Allah setelah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya. (Q.S. Al-Baqarah : 211)

11
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah." Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah : 246)


12
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, (Q.S. Al-Israa’ : 2)

13
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (Q.S. Al-Israa’ : 4)

14
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir." (Q.S. Al-Israa’ : 101)

15
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al-Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya). (Q.S. Al-Jaatsiyah : 16)

16
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus. (Q.S. Al-Maa’idah : 12)

17
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi. (Q.S. Al-Maa’idah : 32)

18
Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. (Q.S. Al-Maa’idah : 70)

19
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Q.S. Al-Maa’idah : 72)

20
Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (Q.S. Al-Maa’idah : 78)

21
Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada Bani Israil, untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir. (Q.S. Al-Mu’min : 53-54)

22
Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar." (Q.S. Ali ‘Imran : 93)

23
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (Q.S. Ash-Shaff : 14)

24
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Q.S. Yunus : 90)

25
Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (Q.S. Yunus : 93)

26
Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. (Q.S. Thaahaa : 80)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Bani Israil. Semoga menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.

12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah


12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah
12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah

AlQuranPedia.Org – Ka’bah adalah kiblat utama kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Adapun sebelum Ka’bah di Masjidil Haram, kiblat kaum muslimin adalah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Ka’bah terletak tepat di tengah-tengah Masjidil Haram. Tempat yang selalu dirindukan oleh siapa saja. Meskipun sudah berhaji dan berumrah, tetap saja menyimpan kerinduan untuk pergi ke sana. Beribadah, bertalbiyah, sholat, ruku’, sujud bersimpuh di hadapan Allah Robbul ‘Alamin. Semua sama, mengenakan pakaian ihram berwarna putih, menggambarkan bagaimana semua makhluk sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketaqwaan. Di sudut Ka’bah juga terdapat batu yang berasal dari surga, yakni Hajar Aswad. Satu-satunya batu yang berpahala jika kita menciumnya dalam rangka mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam Al-Quran, Ka’bah juga disebut dengan Baitullah (Rumah Allah).


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Ka’bah/Baitullah. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Q.S. Al-Baqarah : 125)

2
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Q.S. Al-Baqarah : 127)

3
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 144)

4
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 158)


5
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (Q.S. Al-Hajj : 26)

6
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (Q.S. Al-Hajj : 29)

7
Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). (Q.S. Al-Hajj : 33)

8
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (Q.S. Al-Anfaal : 35)

9
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maa’idah : 2)

10
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (Q.S. Ali ‘Imran : 96)

11
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali ‘Imran : 97)

12
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Q.S. Ibrahim : 37)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan dan membahas tentang Baitullah Ka’bah. Semoga menambah keimanan dan pengetahuan agama kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.

10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin

10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin
10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin


Muqaddimah

Kebanyakan kaum Muslimin membiasakan membaca Surat Yasin, baik pada malam Jumat, ketika mengawali atau menutup majelis taklim, ketika ada atau setelah kematian, dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting. Saking seringnya Surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan Al-Quran itu hanyalah berisi Surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan Surat Yasin dari hadis-hadis yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Al-Quran yang diwahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Quran. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Quran setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]

Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini adalah dengan membahas masalah ini BUKAN berarti penulis melarang atau mengharamkan membaca Surat Yasin.

Sebagaimana surat-surat Al-Quran yang lain, Surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan Surat Yasin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Selain itu untuk menegaskan, bahwa tidak ada tauladan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Surat Yasin setiap malam Jumat, setiap memulai atau menutup majelis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.

Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Quran serta mengamalkannya.


Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin

Kebanyakan umat Islam membaca Surat Yasin karena, sebagaimana dikemukakan di atas, fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang hadis-hadis yang menerangkan fadhilah Surat Yasin, penulis dapati SEMUANYA ADALAH LEMAH.

Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil, maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab ancamannya adalah Neraka. [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya]

Hadits Dhaif dan Maudhu

Adapun hadits-hadits yang semuanya Dhaif (Lemah) dan atau Maudhu (Palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah Surat Yasin di antaranya adalah sebagai berikut:

Hadis 1
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya. Dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” [Ibnul Jauzi, Al-Maudhuat, 1/247]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Ibnul Jauzi mengatakan, hadis ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadis ini adalah tukang memalsukan hadis. [Periksa: Al-Maudhuat, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944]

Hadis 2
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari karena mencari keridaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia Munkarul Hadis. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). [Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I: 464-465]

Hadis 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca Surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati, maka ia mati syahid.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadis. [Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II: 159-160, Lisanul Mizan III: 44-45]


Hadis 4
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari), maka akan diluluskan semua hajatnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadis ini tidak pernah bertemu Nabi . Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
[Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22]

Hadis 5
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Alquran dua kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

[Lihat Dhaif Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani]

Hadis 6
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Alquran sepuluh kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

[Lihat Dhaif Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani]

Hadis 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Alquran itu ialah Surat Yasin. Siapa yang membacanya, maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Alquran sepuluh kali.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadis ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadis batil, tidak ada asalnya. [Periksa: Silsilah Hadis Dhaif no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.

[Periksa: Mizanul I’tidal IV:173]

Hadis 8
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin di pagi hari, maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari), maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Hadis ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadis ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak memursalkan hadis dan banyak keliru. [Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283]

Hadis 9
Artinya: “Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Di antara yang meriwayatkan hadis ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadis ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadis ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadis ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).

Hadis 10
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I:188. Dalam sanad hadis ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia Munkarul Hadis. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadis. [Periksa: Mizanul I’tidal IV: 90-91).
 
Penjelasan:
Abdullah bin Mubarak berkata:
Aku berat sangka, bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadis-hadis tentang fadhilah surat-surat tertentu).

Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata:
Semua hadis yang mengatakan, barang siapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADIS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadis-hadis itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadis-hadis palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Alquran) dan menjauhkan mereka dari isi Alquran yang lain, juga kitab-kitab selain Alquran. [Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dhaif, hal. 113-115).

Kesimpulan:
Dengan demikian jelaslah, bahwa hadis-hadis tentang fadhilah dan keutamaan Surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadis-hadis tersebut TIDAK dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadis-hadis Shahih tentang keutamaan surat Al-Quran selain Surat Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala. Wallahu a’lam.

Tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzhahullah


Semoga bermanfaat.

19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak


19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak
19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak

AlQuranPedia.Org – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Adab dan akhlak sangatlah penting bagi setiap makhluk. Para ulama salaf, mereka mempelajari adab dan akhlak dahulu sebelum mereka mempelajari ilmu. Apalah arti ilmu banyak dan menumpuk tetapi akhlak sama dengan nol. Perbanyaklah adab dan akhlak yang baik, baik itu akhlak kepada Allah, kepada orangtua, kepada yang lebih tua, kepada yang lebih muda, kepada sesama manusia dan kepada sesama makhluk Allah. Akhlak yang baik merupakan buah dari belajar ilmu yang benar dan ilmu yang berkah. Betapa banyak di antara kita yang telah lama menuntut ilmu akan tetapi ilmu tersebut tidaklah berkah. Semoga kita diberikan akhlak yang mulia dan dijauhkan dari akhlak yang tercela.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan akhlak mulia. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Q.S. Al-Baqarah : 83)

2
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah : 177)

3
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah : 195)

4
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat : 10)

5
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Hujuraat : 11)

6
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 9)


7
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Israa’ : 23)

8
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam : 52)

9
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S. At-Taubah : 119)

10
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al-A’raaf : 199)

11
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisaa’ : 59)

12
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’ : 26-27)

13
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)

14
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. Al-Mumtahanah : 8)

15
Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, (Q.S. Al-Jaatsiyah : 7)

16
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nuur : 21)

17
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Israa’ : 33)

18
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa’ : 34)

19
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maa’idah : 8)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang akhlak. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.