Perselisihan Itu Buruk

Perselisihan Itu Buruk
Perselisihan Itu Buruk


AL-KHILAAFU SYARR (PERSELISIHAN ITU BURUK) 


Kalimat di atas adalah ucapan dari seorang sababat nabi yang Mulia Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu. 


Kapan beliau mengucapkan kalimat tersebut??? 


Beliau mengucapkannya tatkala beliau harus melakukan apa yang diyakininya menyelisihi sunnah nabi, tapi demi persatuan beliau melakukannya


Bagaimana kisahnya? Simak riwayat berikut:


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ صَلَّى عُثْمَانُ بِمِنًى أَرْبَعًا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- رَكْعَتَيْنِ وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ رَكْعَتَيْنِ وَمَعَ عُمَرَ رَكْعَتَيْنِ ... وَمَعَ عُثْمَانَ صَدْرًا مِنْ إِمَارَتِهِ ثُمَّ أَتَمَّهَا. ...  فَلَوَدِدْتُ أَنَّ لِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ مُتَقَبَّلَتَيْنِ. 

قَالَ الأَعْمَشُ :فَحَدَّثَنِى مُعَاوِيَةُ بْنُ قُرَّةَ عَنْ أَشْيَاخِهِ: أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ صَلَّى أَرْبَعًا،قَالَ:فَقِيلَ لَهُ:عِبْتَ عَلَى عُثْمَانَ ثُمَّ صَلَّيْتَ أَرْبَعًا !!

قَالَ: الْخِلاَفُ شَرٌّ".

أخرجه أبو داود(1962)،والبيهقي(5641


Dari Abdurrahman bin Yazid: Utsman bin Affan  Radhiyallahu anhu pernah sholat 4 rakaat (ketika safar) di Mina,  maka Abdullah bin Mas'ud berkata: aku pernah sholat safar bersama rasulullah,  beliau melakukannya hanya dua rokaat,  dengan Abu Bakar dua Rakaat,  dengan Umar dua rakaat, dan di awal2 pemerintahan ustman dua rakaat.


Kemudian ustman menggenapkannya menjadi 4 rakaat. Saya berharap di antara 4 rakaat itu,  sholatku diterima 2 rakaat. 


Abdullah bin mas'ud ditanya mengapa anda mencela ustman yang sholat 4 rakaat ketika safar,  tapi anda sendiri ikut sholat 4 rakaat? Beliau menjawab:"AL-KHILAAFU SYARR" PERSELISIHAN ITU BURUK.  (HR.  Abu Dawud:1962) 


(Baca Juga : Banyak Berdoa di Masa Fitnah)


 Disebutkan pula dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Abdullah bin Mas'ud menyatakan:


“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. 


Aku shalat bersama Nabi di Mina dua rakaat, bersama Abu Bakr di Mina dua rakaat, bersama Umar ibnul Khaththab dua rakaat.


فَلَيْتَ حَظِّي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَانِ مُتَقَبَّلَتَانِ


Andaikata bagianku dari empat rakat, dua rakaat yang diterima (oleh Allah).”


Abdullah bin Mas'ud sampai beristirja',  hal ini menunujukan bahwa yang dilakukan ustman tidaklah tepat dalam pandangan abdullah bin Mas'ud. Tapi hal itu tidak menghalangi beliau untuk shalat 4 rakaat bersama ustman demi persatuan. 


Barangkali inilah yang juga menjadi dasar fatwa al-Imam Ahmad dan al-Imam al-Utsaimin dan imam-imam yang lainya dalam masalah bermakmum di belakang imam yang Qunut subuh. 


Wallahu a'lam


(Baca Juga : Adab Penting Penuntut Ilmu)


===================

Catatan:

1. Riwayat di atas tak bisa dijadikan dalil bolehnya persatuan di atas kebid'ahan

2. Riwayat di atas bukanlah sebuah celaan terhAdap ustman bin Affan

3. Subtansi dari stataus di atas tidak fokus pada masalah hukum sholat safar 4 rakaat dan kenapa Ustman melakukanya....karena itu membutuhkan penjelasan panjang, tapi subtansi yang ingin disampaikan adalah bagaimana sikap shahabat dalam menghadapi perbedaan.


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1928601600628445

Perseteruan Itu Bermula dari Sini

Perseteruan Itu Bermula dari Sini
Perseteruan Itu Bermula dari Sini


Kaum Tua dan Kaum Muda


1. Di awal abad 20, hingga  pra dan pasca kemerdekaan ada istilah kaum muda dan kaum tua... 


2. Kaum Muda di sini maksudnya: kelompok Modernis, mereka yang terpengaruh  dg dakwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Arab Saudi dan Gerakan pembaharuan yang digencarkan Rasyid Ridho di Mesir. Di antara tokoh kelompok ini adalah: KH Mas Mansyur, syaikh Surkati, KH A. Dahlan, syaikh A. Hassan,  Buya Hamka, Buya Natsir dll... Mereka inilah yang sering digelari wahhabiyun. 


(Baca Juga : 23 Ayat Al-Quran Tentang Manhaj Salaf)


3. Kaum Tua di sini maksudnya: kaum tradisionalis, para kyai dan masyayikh yang berpegang dengang tradisi kemadzhaban, di antara tokohnya adalah KH. Abdul Wahab Hasbullah, Syaikh Hasyim Asy'ari, KH. R.  Asnawi Kudus dll.


4. Kaum Muda, mendakwahkan purifikasi Islam, tajdid, anti Taklid madzhab,  pemberantasan syirik, Takhayul,  Bid'ah dan Khurafat. 


5. Sementara Kaum Tua mempertahankan "tradisi kemadzhaban"... 


6. Bahasa sederhananya: Kaum tua melestarikan yasinan,  tahlilan,  selametan,  tawassulan di kuburan, tingkepan, Qunut subuhan, sholawatan bebarengan dan lain-lain.. Sedangkan kaum muda mengingkari hal tsb. 


7. Dari sinilah muncul, pertentangan pemikiran di antara dua golongan ini... 


8. Pada tahun 1921 kaum muda membentuk Centraal Comite Al-Islam (CCI) yang nantinya pada tahun 1925 bertransformasi menjadi Centraal Comite Chilafat (CCC), hal itu karena  sistem khilafah dihapus oleh mustafa Ataturk tahun 1924. 


(Baca Juga : Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu)


10. CCC akan mengirimkan delegasi ke Muktamar Dunia Islam (Muktamar ‘Alam Islami) di Mekkah tahun 1926. Yang diprakarsai oleh Raja Saudi yang berhaluan puritan (seperti kaum muda) 


11. KH.  Wahab Hasbullah melakukan pendekatan dg  CCC dan menyampaikan pendapatnya agar delegasi CCC nanti bersedia menyampaikan kepada  raja Saudi , supaya tradisi madzhab di Hijaz tidak dihilangkan..


12. Merasa kurang dapat respon positif dari anggota CCC,  akhirnya KH. Wahab Hazbullah membuat langkah strategis baru dg  membuat panitia tersendiri yang kemudian dikenal dengan Komite Hijaz pada Januari 1926.  Akan tetapi comite ini tidak bisa bernagkat kecuali harus ada institusi  yang mengirim..  Maka para kyai membuat wadah gerakan, yang bernama: jam'iyyah Nahdhatul Ulama (NU). Untuk  mengirim delegasi tsb. 


13. Gesekan ini terus berlanjut setelah kemerdekaan tahun 60an, antara Masyumi dan partai NU. (NASAKOM VS MASYUMI)... kaum pki menjuluki masyumi kadrun, sedangkan NU menjuluki wahabi. 


14. Ketika semangat pembaharuan dan purifikasi islam di kalangan kaum muda sudah mulai mengendur, maka pada tahun 80an mulailah berdatangan para kader dakwah dari kerajaan Arab Saudi...inilah nanti yang menjadi dakwah salafi kontemporer.


15. Dan kelihatannya dua arus pemikiran ini "kaum muda dan tua" sampai sekarang masih belum rukun.... 


Gmn udah paham kronologinya????


(Baca Juga : Ilmu Itu Rasa Takut?)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1935438973278041

11 Amalan yang Berkaitan Erat dengan Ramadhan

11 Amalan yang Berkaitan Erat dengan Ramadhan
11 Amalan yang Berkaitan Erat dengan Ramadhan


1. Ramadhan dan  Puasa


من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه


“Barangsiapa yang berpuasa di Bulan  Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Ramadhan dan Membaca Al-Qur'an.


Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,


ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ


Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” [HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]


(Baca Juga : 11 Pelajaran Aqidah Puasa dan Ramadhan)


3. Ramadhan dan shalat malam (terawih)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه


“Barang siapa shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759).


4. Ramadhan dan do'a


Jika anda perhatikan ayat-Ayat tentang puasa Ramadhan maka terkumpul pada Surat Al-Baqarah ayat 183 sampai 187, Namun Khusus ayat 186 itu ayat tentang doa, Allah menyelipkan ayat doa di antara ayat-ayat tentang puasa Ramadhan, karena Allah ingin menjelaskan bahwa bulan ramadhan adalah bulan mustajabah untuk berdoa, sebagaimana hadit nabi yang mengatakan bahwa Doa orang yang berpuasa itu mustajabah dan pintu² langit dibuka.


5. Ramadhan dan sedekah


Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma berkata:


كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6).


6. Ramadhan dan Menjaga Lisan


Rasulullah bersabda:


وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ


“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151).


(Baca Juga : Menyambut 10 Hari Terakhir Ramadhan)


7. Ramadhan dan Taubat/istighfar


 وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ


Celaka seseorang yang datang kepadanya bulan Ramadhan, kemudian ramadhan pergi berlalu akan tetapi dosanya belum diampuni oleh Allah. (HR. Tirmidzi)


Ini dalil bahwa bulan ramadhan seharusnya digunakan hamba untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah.


8. Ramadhan dan  I'tikaf.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sampai Allah merwafatkan beliau. Kemudian para istri beliau beri’tikaf setelah beliau meninggal.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)


9. Ramadhan dan semangat beribadah di malam Lailatul Qodar terutama di 10 malam terakhir.


Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha– berkata,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim)


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ


“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)


10. Ramadhan dan umroh.


فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى


“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).


11. Ramadhan dan zakat Fitrah


فَرَضَ رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – زَكَاةَ الفِطرِ طُهرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعمَةً لِلمَسَاكِينِ،


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri, sebagai pembersih bagi orang yang puasa dari tindakan sia-sia dan ucapan jorok (rafats) dan sebagai makanan bagi orang miskin ….” (HR. Abu Daud 1609, Ibnu Majah 1827 dan dihasankan al-Albani).


Tentunya 11 Amalan tersebut harus dilaksanakan dg ikhlas dan ittiba' agar amal kita diterima oleh Allah....amin.


(Baca Juga : Prinsip Dakwah Salafiyyah)


Semoga bermanfaat!


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1944771355678136

Al-Aqsha, Imam Mahdi dan Tanda Keputusasaan

Al-Aqsha, Imam Mahdi dan Tanda Keputusasaan
Al-Aqsha, Imam Mahdi dan Tanda Keputusasaan


 (Sekarang ini) jika ada da'i yang  Selalu mengaitkan pembebasan masjid al-Aqsha dengan munculnya Imam Mahdi, maka ketahuilah itu adalah TANDA KEPUTUS-ASAAN


Sesungguhnya dahulu baitul maqdis sudah pernah dikuasai tentara salib selama ratusan tahun. Bahkan bagian masjid al-Aqsha sudah dijadikan kandang kuda oleh tentara salib, tapi Tak pernah para ulama putus asa dan membacakan hadits ttg imam mahdi siang dan malam...tetapi mereka (para ulama) meretas jalan kebangkitan dan mendidik ummat, hingga lahirlah sholahuddin al ayyubi membebaskan tanah Baitul Maqdis.


Yahudi menguasai tanah palestina baru tahun 1948, tapi kita lihat berapa banyak orang sudah putus asa, berapa banyak juru dakwah yang pesimis dan mati sebelum berperang, seolah2 hanya al-mahdi yang bisa membebaskannya. Sehingga materi yang disampaikan selalu imam Mahdi dan huru hara akhir zaman...


(Baca Juga : Ilmu Sebelum Berdakwah)


STOP


Imam Mahdi akan memimpin ummat di akhir zaman menuju Kemenangan. Ya itu benar itu Haq.


Tapi jangan kau ninabobokkan ummat dg hadits itu, sehingga mereka putus asa dan berpangku tangan menunggu imam Mahdi.

Justru tugas kita menanamkan pada mereka optimisme  bahwa kitalah yang akan merebut kembali Baitul maqdis...kitalah yang akan mengembalikan al-Aqsha.


Adapaun imam Mahdi...maka ada episodenya sendiri di akhir zaman.


Semoga bisa dipahami


(Baca Juga : Taubat Kunci Kemenangan)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1965157283639543

Nikah Itu Butuh Ilmu

Nikah Itu Butuh Ilmu
Nikah Itu Butuh Ilmu


Sedikit kita berbicara tentang ucapan Sufyan Ats-Tsauri. Hadirin, banyak ikhwan dan akhwat ketika hijrah, ketika taubat, atau orangtuanya, dapat hidayah di usia 40 tahun, 45 tahun, begitu hijrah lalu baca riwayat disunnahkan untuk menikahkan anak lebih cepat lebih baik langsung buru-buru pada nikah, dan itu terjadi, boleh ustadz? Boleh. Gak ada masalah. Tapi yang perlu kita renungkan bersama-sama, para ulama itu banyak yang nikah muda, bahkan antum lihat sendiri, dinikahkan ketika sudah baligh, tapi basic mereka kuat, mereka dididik dari kecil, mereka diajarkan iman dari kecil, seperti misalnya ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha, ‘Aisyah ketika haditsatul ifki (berita dusta), usianya belum sampai 15 tahun, ada yang bilang 13 tahun, 18 tahun, ada yang bilang 15 tahun, tegar, gak galau, gak curcol sama orang, gak posting sesuatu di facebook, dzikir kepada Allah, kok bisa 13 tahun di saat kita lihat bagaimana anak usia ‘Aisyah pada hari ini. Karena dari kecil dididik sama Abu bakar dan Ummu Ruman, 9 tahun dididik sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ya beda. 


(Baca Juga : Ketika Ibunda 'Aisyah Tersenyum Ceria)


Makanya lihat riwayatnya 1 hadirin, dididik, diajari adab, diajari iman dari kecil, kan lama tuh, dari kecil, dari kecil begitu baligh berarti belasan tahun dididik, belasan tahun dikasih tahu ilmu agama, belasan tahun diajarin adab, walaupun usia belia siap nikah, nah banyak di antara kita yang diambil nikah usia mudanya aja, adapun pendidikan adab dan agamanya blank, baru hijrah 1 bulan yang lalu nikah, gak ngerti apa-apa, akhirnya bermasalah, baru hijrah 1 tahun yang lalu dan belum belajar, adabnya belum diperbaiki, kebiasaan-kebiasaan buruk yang dulunya juga belum diperbaiki langsung nikah, dalilnya apa? Ulama dulu menyegerakan menikah, betul, tapi itu episode ke-10, antum harus lihat episode 1, episode 2, episode 3, episode 4, episode 5, episode 6 sampai 9, itu belajar belajar belajar belajar, adab adab adab adab adab.


Jadi walaupun baru 14 tahun 15 tahun mereka ngerti bagaimana adab menjadi suami, yang akhwat bagaimana adab menjadi istri, mereka ngerti karakteristik menjadi istri, istri tahu karakter suami, bagaimana beradab menyikapi itu, bagaimana beradab kepada orangtua setelah pernikahan, bagaimana adab ke mertua, itu mereka udah faham, karena jelas, karena pendidikannya dari awal usia dini, nah kita enggak, kita gak ngalamin itu, tiba-tiba langsung baca keutamaan-keutamaan nikah langsung nikah, kan repot, gak bisa, harus latihan dulu, makanya banyak masalah walaupun yang sukses juga banyak, tapi pengalaman kami yang sangat terbatas ini, baaaanyak kendala, dan di antara yang kendala yang udah ngaji juga, yang sudah hijrah tapi mental belum kuat karena gak dididik dari awal tiba-tiba langsung dinikahkan, gak siap, gak ngerti gimana jadi ibu, makanya ketika ditanya apa persiapan antum? Gak ada. Buku apa yang antum udah baca? Gak ada juga. Terus modalnya apa? Bismillah. Bismillah tuh masuk rumah, masuk kamar mandi, keluar rumah bismillah, jadi suami gak bisa modal bismillah, jadi istri gak bisa modal bismillah, jadi kalau mau ikutin ulama terdahulu, ikutin dari awal, belajar belajar, adabnya diperbaiki, adabnya diperbaiki, adabnya diperbaiki, belasan tahun siap.


(Baca Juga : Pengingkaran Keras 'Aisyah Terhadap Penyanyi)


Belasan tahun gak harus hadirin, tapi intinya perbaiki, persiapan, sehingga kita bisa sukses, karena sekali lagi angka perceraian udah ngeri hadirin, berapa waktu yang lalu itu 10% dari angka pernikahan, data terakhir yang saya dapat 20% dari angka pernikahan, dan yang disayangkan sebagian itu sudah belajar agama, sebagian sudah hijrah, sebagian sudah ngaji, dan sebagian mereka dalilnya adalah nikah muda, nikah muda, nikah disegerakan, nikah disegerakan, betul, tapi bukankah antum sholat antum harus tahu ilmu tentang sholat, antum mau puasa antum harus tahu ilmu tentang puasa, antum mau haji jangan hanya baca keutamaan haji, pelajari manasik haji, nah begitu juga kalau mau berumah tangga, ini hal yang ingin saya tekankan sedikit, karena banyak mis dalam hal ini, banyak mis dalam masalah hal tersebut, intinya pentingnya mempelajari adab dari kecil, dari kecil hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


Faidah dari ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc hafidzhahullah


Ditulis oleh: Al-Faqir Yusri Triadi waffaqohullah


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada Jum'at pagi, 21 Dzulqa'dah 1442 Hijriyah/2 Juli 2021 Masehi.

Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi

Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi
Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi


Silakan baca sejarah nabi, pernahkah Yahudi berperang kontak fisik langsung dengan pasukan Islam??? TIDAK PERNAH.


1. Yahudi Bani Qainuqa'. 


Setelah mereka melecehkan wanita muslimah, membunuh seorang sahabat nabi dan melanggar perjanjian, pasukan Islam bergerak langsung mengepung mereka, namun datangnya kaum muslimin tidak disambut dengan pedang² yang terhunus,  mereka lebih memilih ngumpet seperti tikus dalam lubangnya, sifat penakut (gocik boso suroboyo'e), membuat mereka bersembunyi dalam benteng² mereka, setelah ketakutan merayapi hati dan menggerogoti pikiran mereka, akhirnya mereka mengangkat bendera putih alias menyerah, dan terusir ke Utara hingga kebanyakan mereka binasa di sana. Kejadian ini terjadi setelah perang Badr.


(Baca Juga : Menimbang Kesalahan Muslim dan Kejahatan Orang Kafir)


2. Yahudi Bani Nadhir.


Pada tahun 4 H, Yahudi Bani Nadhir mengkhianati perjanjian dan melakukan konspirasi untuk membunuh nabi, bahkan hampir membunuh nabi, ketika kejahatan mereka tercium, kaum muslimin bergerak mengepung  mereka, namun seperti kebiasaannya, mereka ngumpet di benteng mereka, setelah logistik mereka menipis, dan Allah tancapkan ketakutan yang dahsyat dalam hati² mereka, akhirnya mereka menyerah dalam keadaan hina Dina, terusir ke negeri Khaibar..mereka merobohkan rumah² mereka sendiri, lalu membawai pintu dan jendela rumah mereka, dll... Perang ini terjadi pada 4 H.


3. Yahudi Bani Quraizhah.


Ketika kaum muslimin di Madinah terkepung oleh pasukan sekutu (al-Ahzab), 10 ribu pasukan kafir dari kabilah2 arab mengepung kota Madinah, begitu gentingnya keadaan ini hingga para sahabat membuat khondaq (parit) untuk menghalau pasukan musuh, namun tidak diduga-duga ternyata dari belakang, Bani Quraizhah berkhianat dan hendak memberi jalan bagi tentara ahzab,  di saat kaum muslimin dilanda kecemasan Atas pengepungan dan pengkhianatan tsb, datanglah pertolongan Allah, Allah datangkan angin kencang yang memporak-porandakan tentara ahzab. Kaum muslimin pun selamat dari petaka. Atas kejadian ini malaikat Jibril langsung menegur nabi agar tidak meletakkan senjata sampai menghabisi Bani Quraizhah....singkat cerita (soale aku pegel nulis), ..... setelah kaum muslimin mengepung mereka, akhire Yahudi Bani Quraizhah seperti kecoak yang ngumpet di selokan, penakut, gocik, jubanaa' dan bersembunyi di benteng² mereka, ketika tiada jalan lagi akhirnya mereka menyerah. Dan kepala² mereka dipenggal satu² per satu oleh tentara Islam , kecuali yang belum baligh, wanita, atau yang bersedia masuk Islam. Termasuk yang terbunuh adalah Huyay bin akhtab ayah dari istri nabi shofiyah Radhiyallahu Anha..Huyay sebenarnya dari Bani nazhir tapi dieksekusi juga di sana Krn dia provokator Bani Quraizhah.


(Baca Juga : Lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi)


4. Yahudi Khaibar, mereka ini sebenarnya Bani Nadhir, Yahudi paling luiiciiiiiik, mereka inilah otak sebenarnya perang Ahzab (khondaq), para tokoh mereka keliling ke suku² Arab untuk mensponsori perang ahzab, mereka ini juga yang memprovokasi Bani Quraizhah untuk berkhianat...TOP MARKOTOP LICIKNYA ...akhir kata: mereka  diserang kaum muslimin...dan Seperi biasanya: MEREKA MENYERAH TANPA ADA PEPERANGAN KONTAK FISIK.


Pesan Inti dari tulisan ini:


YAHUDI ITU JUBANAA' (PENAKUT), maka tak ada alasan kaum muslimin takut dg mereka.  Bahkan mereka takut dengan bocah² kecil Palestina. Selama kita berpegang teguh dg agama kita, pasti mereka ketakutan.


Lihat juga postingan ustadz Johan Saputra Halim :


Meskipun punya Iron Dome, suara sirine dan rudal² yg melayang di atas kepala mereka, pastinya bikin mereka ga bisa tidur tiap malam karena rasa takut yg menggerogoti jiwa mereka. Itu sudah cukup menjadi azab -di dunia- sebelum di akhirat -jika mereka tak bertobat-.


وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَۚ... 


"...dan mereka pun menyangka, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka..." [Al-Hasyr: 2].


(Baca Juga : 10 Ayat Al-Quran Tentang Iblis)


====


Semoga Allah menolong saudara² kita di Palestina.


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1970893323065939

Sudut Pandang yang Berbeda

Sudut Pandang yang Berbeda
Sudut Pandang yang Berbeda


Syaikh Rayyis hafizhahullah memilih metode kritik dan membongkar penyimpangan Hamas meskipun di kondisi perang. Karena kesalahan tetap harus dijelaskan sebagaimana rasul mengingkari kesalahan di perang Hunain.


Syaikh Ali Abu Haniyah hafizhullah (orang Palestina Asli), menilai momen kritik Syaikh Rayyis tidak tepat, meskipun Syaikh Ali tak menyelisihinya secara subtansi. Beliau berkata: yang penting itu bukan kita berkata, akan tetapi yang lebih penting adalah apakah maslahat itu tercapai dg ucapan kita.


Keduanya sepakat dalam subtansi tapi tidak pada moment penyampaian. Hafizhahumullah.


(Baca Juga : Semakin Kita Tahu, Semakin Tahu Kita)


#=======


Di kesempatan yang lain Imam Masjidil Haram asy-Syaik asy-Syuraim hafizhahullah berkata:


Kejadian yang terjadi di Gaza ini permasalahan aqidah (antara Muslim vs Kafir) bukan masalah furu', maka meskipun engkau berselisih dengan faksi perlawanan di sana, tapi mereka masih muslim sedangkan musuhnya itu orang kafir, Kemudian beliau membawakan firman Allah ash-Shoffat: 153 (apakah engkau samakan orang yang beriman dengan para penjahat? Ada apa denganmu, bagaimana caramu dalam menghukumi?))

 -selesai-


(Baca Juga : Balasan Keimanan dan Amal Sholih)


========


Tetap berlapang dada dan terus berbuat yang terbaik untuk Palestina....semoga Allah menolongnya


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1971834436305161

Hakikat Masjidil Aqsha

Hakikat Masjidil Aqsha
Hakikat Masjidil Aqsha


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:


"فإن (المسجد الأقصى) اسم لجميع المسجد الذي بناه سليمان عليه السلام؛ وقد صار بعض الناس يسمي الأقصى المصلى الذي بناه عمر بن الخطاب رضي الله عنه في مقدمه، والصلاة في هذا المصلى الذي بناه عمررضي الله عنه للمسلمين أفضل من الصلاة في سائر المسجد؛


Sesungguhnya Masjid al-Aqsha adalah nama untuk SEMUA masjid yang dibangun oleh Nabi Sulaiman alaihissalam, sebagian orang memberikan nama al-Aqsha (hanya) pada tempat sholat yang dibangun oleh khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu yang berada di area paling depan, dan  Sholat di musholla yang dibangun Umar tsb itu lebih utama dari pada sholat di seluruh masjid yang lain.' (syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Maj'mu al-Fatawa, Vol. 27, hal. 11-12)


وقال أيضاً: "فالمسجد الأقصى كان من عهد إبراهيم عليه السلام؛ لكن سليمان عليه السلام بناه بناء عظيماً. " 


Beliau juga berkata: Masjid Al-Aqsha ada semenjak masa Nabi Ibrahim Alaihissalam, akan tetapi nabi Sulaiman aliahissalam membangunnya dengan bangunan yang besar (syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Maj'mu al-Fatawa, Vol. 27, hal. 351).


(Baca Juga : Membuat Orang Lain Bahagia)


Mujir al-Din al-Hanbali berkata:


 "إن المتعارف عند الناس أن الأقصى من جهة القبلة, الجامع المبني في صدر المسجد الذي فيه المنبر والمحراب الكبير, وحقيقة الحال أن الأقصى اسم لجميع المسجد مما دار عليه السور.. فإن هذا البناء الموجود في صدر المسجد وغيره من قبة الصخرة والأروقة وغيرها محدثة, والمراد بالمسجد الأقصى جميع ما دار عليه السور" (الأنس الجليل في تاريخ القدس والخليل 2/24).


Sesungguhnya yang terkenal di kalangan manusia, bahwa al-Aqsha itu yang berada di arah Qiblat, yaitu masjid yang berada di area terdepan, yang ada mimbar dan mihrab besarnya. padahal hakikat kenyataannya bahwa al-Aqsha adalah nama untuk semua Masjid yang berada di area yang dikelilingi pagar (tembok). Dan sesungguhnya bangunan yang berada di depan dan yang lainnya itu baru (dulunya ngk ada), walhasil: yang dimaksud masjidl al-Aqsha adalah semua area yang dikelilingi pagar (tembok). (Mujir al-Din al-Hanbali, dalam kitab (الأنس الجليل في تاريخ ا القدس والخليل vol. 2, hal. 24)


 Pelajarannya:


1. Area Masjid Al-Aqsha sudah ada semenjak nabi Ibrahim alaihissalam, akan tetapi baru dibangun dengan bangunan yang agung oleh Nabi Sulaiman alaihissalam....inilah salah satu sebab ahli kitab menyebutnya: Ma'bad (Haikal Sulaiman).


2. Masjid al-Aqsha tidak hanya bangunan yang berada di area depan, yaitu masjid Jami' al-Qibli ( الجامع  القبلي) yang berkubah hitam. itu adalah salah satu bagian terbaik dari masjidil aqsha, karena posisinya berada di kiblat paling depan mengarah ka'bah. Ini adalah masjid inti yang ada mimbar, mihrab, imam, adzan dan khutbah. 


jika sholat juma'at atau ramadhan, seluruh area aqsha full baik masjid dan halamannya. Namun imamnya cuman satu yaitu di masjid jami  di al-Qibli


3. Masjid yang dibangun khalifah Umar bin Khattab disebut juga Masjid Umary (old Aqsha) posisinya sekarang berada di bawah masjid al-Qibli.


4. al-Aqsha adalah sebuah area terkenal di kota tua Yerusalem Timur, dianggap suci oleh tiga agama, dikelilingi tembok besar, dan saat ini yang masuk kategori al-Aqsha adalah: Masjid Umar, Masjid al-Qibli, Masjid Qubbah shakhrah, Masjid Marwani, dan Masjid Bauraq.


(Baca Juga : Jadikan Negeri Ini Aman)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1972707962884475