Benarkah di Surga Ada Khamr?

Benarkah di Surga Ada Khamr?
Benarkah di Surga Ada Khamr?


Al-QuranPedia.Org - Allah Tabaraka Wa Ta’ala mengharamkan kita untuk mengonsumsi khamr, baik itu sedikit ataupun banyak. Setetes saja khamr itu haram untuk diminum.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. Al-Maa’idah : 90)


Pengharaman Allah Tabaraka Wa Ta’ala pasti memiliki hikmahnya. Di antara hikmahnya adalah khamr itu sangat tidak baik untuk tubuh. Kandungan di dalam khamr dapat merusak tubuh. Lihatlah bagaimana Allah ‘Azza Wa Jalla sangat teramat penyayang terhadap kita, dan Dialah Sebaik-baik Penyayang. Mungkin ada orang yang bilang bahwa khamr itu nikmat, lezat dan menenangkan. Sudah menjadi sunnatullah bahwa yang diharamkan Allah Tabaraka Wa Ta’ala memang hampir seluruhnya yang enak-enak, sebut saja khamr, berzina, hura-hura, siapa yang tidak senang dengan hal itu? Namun Allah mengharamkannya, hal itu dikarenakan sebagai ujian bagi kita.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Q.S. Al-Mulk : 2)

Lalu ada di antara non muslim yang bertanya, “saya melihat ayat Al-Quran, ada ayat yang mengatakan bahwa khamr itu ada di surga. Bagaimana mungkin minuman yang diharamkan ada di surga?”


Memang ada ayat Al-Quran yang menyebutkan bahwa khamr itu ada di surga bahkan salah satu minuman penghuni surga. Bahkan bukan hanya satu ayat, akan tetapi lebih. Lalu kenapa bisa ada khamr di surga? Bukankah Allah mengharamkannya?

Jawaban kami, “Memang Allah mengharamkan khamr, tapi itu di dunia dan kita tidak bisa menyamakan dunia dan akhirat.” Simplenya begini. Allah menguji kita di dunia agar tidak meminum khamr yang sangat merusak tubuh jika diminum. Namun sebagai balasannya kita diberikan khamr yang amat lezat dan tidak merusak tubuh nanti di akhirat. Lihatlah ayat-ayat berikut ini,

Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya.(Q.S. Ash-Shaaffaat : 45-47)

(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (Q.S. Muhammad : 15)

Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. (Q.S. Al-Muthaffifiin : 25-28)

Jadi di dunia kita itu diuji, jangan minum khamr, jangan makan babi, jangan berzina, jangan mendekati orang yang belum mahram, jangan berjudi. Namun ketika di surga kita bebas, kita diberikan khamr yang lezat, makanan yang lezat, berhubungan badan (seks) dengan bidadari-bidadari surga, dan kita tidak akan lelah di dalamnya. Di surga berisi kenikmatan-kenikmatan yang tidak akan pernah kita bayangkan lezatnya. Maka dari itu sebenarnya tidak ada masalah ada khamr di surga sebagaimana adanya para bidadari di surga.

Memang pertanyaan itu sering sekali dilontarkan oleh non muslim terutama misionaris Kristen/pendeta Kristen yang berusaha menyudutkan Al-Quran dan Islam. Namun usaha mereka tidak akan pernah berhasil. Allah Ta’ala menceritakan bagaimana liciknya mereka.

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." (Q.S. Ash-Shaff : 8)

Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah : 32)


Semoga pembahasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua.

Diselesaikan pada 4 Rajab 1438 Hijriyah/1 April 2017 Masehi.


EmoticonEmoticon