7 Hadits Tentang Ya'juj dan Ma'juj

Tags

7 Hadits Tentang Ya'juj dan Ma'juj
7 Hadits Tentang Ya'juj dan Ma'juj

AlQuranPedia.Org – Ya’juj dan Ma’juj adalah salah satu di antara tanda besar hari Kiamat. Ya’juj dan Ma’juj adalah segerombolan manusia yang merusak bumi menjelang Kiamat kelak, mereka adalah keturunan Adam ‘alaihissalam dan bukan dari golongan jin. Mereka sangatlah banyak, sangat rakus dan memiliki kekuatan yang besar. Di dalam Al-Quran ada 2 penyebutan Ya’juj dan Ma’juj yaitu di Surah Al-Kahfi pada kisah Dzulqarnain dan juga pada Surah Al-Anbiyaa’.

“Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang kafir terbelalaklah. (Mereka berkata): ‘Alangkah celakanya kami, sesungguhnya kami benar-benar lalai tentang ini, bahkan kami benar-benar orang-orang yang zhalim.” (Q.S. Al-Anbiyaa’: 96-97)


Pada tulisan kali ini kita akan membahas hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membahas tentang Ya’juj dan Ma’juj. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dari Hudzaifah bin Asid radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) penenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya’juj wa Ma’juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya ‘Isa bin Maryam 'alaihissallam.” (HR. Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), ini lafadzh Muslim. Imam Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiq Musnadil Imam Ahmad (no. 16087)

2
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, “Ya, aku memenuhi panggilan-Mu, dan kebaikan ada di tangan-Mu. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun nar!” Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?” Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai Ba’tsun nar (penghuni neraka). Saat itulah anak kecil menjadi tua. “Dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk. Akan tetapi azab Allah itu sangat keras“. (Q.S. Al Hajj: 2). Mereka bertanya, “Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya'juj dan Ma'juj seribu orang”. (HR. Bukhari no. 6530)

3
Dikeluarkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Mardawaih dari jalur ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma bahwa Ya'juj dan Ma'juj dari keturunan Adam. Di belakangnya adalah tiga ummat. Tidaklah di antara mereka mati melainkan mereka tinggalkan 1000 keturunan berikutnya. Hadits ini dikeluarkan pula oleh ‘Abd bin Humaid dengan sanad shahih dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu semisalnya. (Fathul Bari, 13: 107)

4
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj sedang berusaha keras melubangi dinding setiap hari, sampai apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berkata: ‘Pulanglah, kalian akan melubanginya besok.’ Kemudian esok harinya mereka kembali melubangi dinding itu dan bekerja lebih kuat dari yang kemarin, sehingga jika waktunya telah tiba, Allah akan mengirimkan mereka kepada manusia sesuai dengan keinginan-Nya. Sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berseru: ‘Pergilah, kalian akan melubanginya besok, insya Allah, -bisa juga kiranya dia mengucapkan kata pujian itu-.’ (Namun ketika) mereka kembali hendak melubanginya, ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula saat mereka tinggalkan (kemarin). Tapi mereka terus melubanginya dan (akhirnya) berhasil keluar menyerbu manusia. Mereka mengeringkan air dan orang-orang berlindung di benteng-benteng. Mereka melepaskan anak panahnya ke langit, lalu anak-anak panah itu kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata dengan sombong: “Kita telah mengalahkan penduduk bumi dan langit.” Kemudian Allah mengirimkan sejenis ulat pada tengkuk mereka hingga mereka mati. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Demi yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya binatang melata di bumi akan menjadi kenyang dan gemuk karena dapat makan daging dan darah mereka.’” (HR. Tirmidzi (no. 3153), Ibnu Majah (no. 4080), Ahmad (II/510-511), dan Al-Hakim (IV/488). Kata Al-Hakim, “Hadits ini shahih menurut syarat Bukhari dan Muslim serta disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi.”)


5
Dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan, dari Zainab binti Jahsy radhiyallahu anhuma, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepadanya dengan kaget, beliau berkata, Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah dekat, hari ini dinding penghalang Ya’juj dan Ma’juj telah terbuka seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila kejelekan merajalela.’” (Shahih Bukhari, kitab Al-Anbiyaa’, bab Qishshatu Ya’juj wa Ma’juj (VI/381, Al-Fath), dan kitab al-Fitan (XIII/106, al-Fath), dan Shahih Muslim, kitab Al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah (XVIII/2-4, Syarh An-Nawawi)

6
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, dia berkata, “Ketika malam diisra’kannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berjumpa dengan Ibrahim, Musa, dan ‘Isa 'alaihissalam, lalu mereka membicarakan tentang Kiamat… hingga beliau bersabda, ‘Maka mereka mengembalikan pembicaraan kepada ‘Isa.’ (Lalu beliau (‘Isa) menyebutkan terbunuhnya Dajjal, kemudian berkata,) ‘Selanjutnya manusia kembali ke negeri-negeri mereka, lalu dihadang oleh Ya’juj dan Ma’juj yang berdatangan dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi, mereka tidak akan melewati air kecuali meminumnya, tidak juga melewati sesuatu kecuali menghancurkannya, kemudian mereka (para Sahabat ‘Isa) meminta pertolongan kepadaku, lalu aku berdo’a kepada Allah, maka Allah membinasakan mereka. Selanjutnya bumi menjadi bau karena bangkai mereka, kemudian mereka (para Sahabat ‘Isa) memohon kepadaku, lalu aku berdo’a kepada Allah, akhirnya Allah mengirimkan hujan dari langit yang membawa dan melemparkan jasad-jasad mereka ke lautan.” (Mustadrak Al-Hakim (IV/488-489), Al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih, akan tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.” Dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi di dalam kitab Talkhis, Ahmad dalam Musnad (IV/189-190, no. 3556), tahqiq Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih.” Syaikh Al-Albani berkata, “Dha’if.” Lihat Dha’iif al-Jaami’ish Shaghiir (V/20-21, no. 4712). Namun beberapa hadits memperkuat hadits ini sehingga menjadikannya shahih. Wallahu a’lam)

7
Diriwayatkan dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan, “Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’juj dan Ma’juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya.’ Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabiyullah ‘Isa dengan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung ter-sebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah.” (Shahih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/68-69, Syarh An-Nawawi)

Dalam riwayat lain ada tambahan -setelah ungkapan- (لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ), “Kemudian mereka berjalan sehingga mereka sampai ke gunung al-Khamr, yaitu gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, ‘Kita telah membunuh orang-orang yang ada di bumi, marilah kita bunuh makhluk yang ada di langit.’ Lalu mereka melemparkan anak panah mereka ke langit, lalu Allah mengembalikan panah-panah mereka yang telah dilumuri darah.” (Shahih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/70-71, Syarh An-Nawawi)

Itulah berbagai hadits shahih yang berkaitan dengan Ya’juj dan Ma’juj. Semoga tulisan ini menambah wawasan kita dan menjadikan kita lebih semangat beramal untuk mempersiapkan hari Kiamat.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 29 Dzulqaidah 1439 Hijriyah/11 Agustus 2018 Masehi.


EmoticonEmoticon