10 Ayat Harapan Bagi Para Pendosa

10 Ayat Harapan Bagi Para Pendosa
10 Ayat Harapan Bagi Para Pendosa


AlQuranPedia.Org – Manusia tidak lepas dari yang namanya kesalahan, kealpaan, kekhilafan dan dosa. Tapi jangan sampai dosa tersebut membuat kita lantas pasrah dan kehilangan arah. Ingatlah bahwa kita memiliki Allah. Kita memiliki Tuhan yang selalu menerima kita meskipun kita berbuat dosa sebuih lautan. Ingatlah sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Setiap anak Adam adalah pendosa, tetapi sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah)

Jangan pernah menyerah saudara-saudaraku. Meskipun engkau pernah korupsi, meminum khamr, makan dari yang haram, bahkan membunuh dan berzina. Bertaubatlah, Allah pasti menerima taubat kita, karena Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemaaf. Luasnya pengampunan Allah tidak terhingga. Kalau kita berbuat dosa, bertaubatlah, berbuat dosa lagi, bertaubatlah. Tapi camkanlah, taubat kita akan diterima dengan syarat benar-benar menyesali perbuatan dosa kita dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.


Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai 10 ayat harapan bagi para pendosa. Jadi diharapkan dengan ayat-ayat di bawah ini, kita menjadi pantang menyerah, kita tidak putus asa, karena kita yakin, pintu taubat Allah terbuka selebar-lebarnya.

1
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (Q.S. Al-Hijr : 49)

Perhatikanlah ayat di atas dan lihatlah bagaimana Allah menyeru kita semua hamba-hamba-Nya. Dia mengumumkan bahwa diri-Nya itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Allah seakan memanggil kita, Dia mengampuni dosa kita jadi mintalah kepada-Nya.

2
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az-Zumar : 53)

Dari ayat di atas, kita dapat melihat bahwa Allah memanggil kita yang terjerumus dalam perbuatan maksiat dan dosa. Allah memanggil kita dengan panggilan yang begitu lembut nan menenangkan. Allah meminta kita jangan berputus asa sedikit pun, mintalah ampunan kepada-Nya karena Dia akan mengampuni dosa-dosa kita, karena Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Orang-orang yang berputus asa hanyalah orang-orang kafir.

…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Q.S. Yusuf : 87)

3
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S. An-Nisaa’ : 48)

Allah mengatakan kepada kita bahwa Dia mengampuni semua dosa, kecuali syirik. Jadi kalau kita berbuat syirik, Allah tidak akan mengampuni kita. Tapi tunggu dulu, lalu bagaimana dengan orang yang terlanjur syirik? Tenanglah. Maksud Allah “tidak akan mengampuni dosa syirik” itu kalau kita wafat dalam kondisi masih berbuat syirik dan belum bertaubat kepada Allah. Kalau kita berbuat syirik, lantas kita bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya, merenungi betul-betul kesalahan kita dan bertekad yakin meninggalkan dosa syirik itu, maka Allah dengan Keagungan-Nya akan mengampuni dosa kita.

4
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Q.S. Ali ‘Imran : 135)

Ayat di atas berbicara mengenai sifat-sifat penghuni surga. Jadi, penghuni surga itu bukan orang yang tidak pernah berbuat dosa. Tetapi ciri penghuni surga itu adalah orang yang berbuat dosa, lantas kemudian memohon ampun dan bertaubat kepada Allah. Karena setiap orang muslim, siapa saja termasuk para ‘ulama sekalipun pasti pernah berbuat dosa. Akan tetapi seperti yang sudah dijelaskan hadits pada pembukaan tulisan ini bahwa setiap anak Adam (manusia) itu pasti  berbuat dosa, tetapi sebaik-baik pendosa adalah mereka yang bertaubat.


5
Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, (Q.S. Asy-Syuuraa : 25)

Perlu diketahui bahwa Allah Ta’ala bukan hanya Maha Pengampun, tapi Dia juga Maha Penerima Taubat (At-Tawwab) dan juga Maha Pemaaf (Al-‘Afuw). Dia menerima taubat hamba-hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memaafkan kesalahan-kesalahan hamba-Nya yang amat menyesali kesalahannya.

6
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisaa’ : 110)

Allah mengatakan bahwa siapa saja yang berbuat kejahatan, berbuat keji, berbuat munkar, menganiaya diri sendiri, lalu dia memohon ampun dan bertaubat kepada Alah, maka ketahuilah Allah Maha Pengampun yang akan mengampuni dosa-dosanya.

7
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. At-Tahrim : 8)

Allah menyeru kita semua, umat-Nya, hamba-Nya, untuk bertaubat kepada-Nya dengan taubat nasuhan (taubat yang sebenar-benarnya). Tidak peduli seberapa banyak dosa kita, tidak peduli seberapa besar kesalahan kita. Kembalilah kepada Allah, taubatlah dengan taubat yang sebenar-benarnya kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni kita, menutup kesalahan kita, bahkan memasukkan kita ke surga-Nya.

8
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. Al-Baqarah : 186)

Ayat di atas memerintahkan kepada kita, agar kita senantiasa berdoa kepada Dia, mohon ampunan kepada Dia dan bertaubat kepada Dia, karena Allah itu dekat, Allah itu sangat tahu apa yang kita butuhkan. Allah adalah Dzat Yang Paling Tahu apa yang kita mau, karena Dia Pencipta kita, Dia Maha Mengetahui. Jangan risau, sebanyak apapun dosa kita, kalau kita memohon ampun kepada-Nya, berdoa dengan penuh harap dan amat khusyu’ kepada-Nya, maka Dia akan mengabulkan permintaan kita dan mengampuni kita.

9
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. (Q.S. Huud : 90)

Allah memerintahkan kita, agar kita memohon ampun ampun (istighfar) dan bertaubat kepada-Nya. Karena ketahuilah, Dia sangat Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya dan teramat Pengasih.

10
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Q.S. Ali ‘Imran : 133)

Ayat ini adalah penutup dari pembahasan kita. Allah memerintahkan kepada kita agar bersegera memohon ampunan kepada-Nya. Jangan ditunda-tunda. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Allah itu Maha Pengampun, Dia akan mengampuni orang-orang yang memohon ampun kepada-Nya. Tetapi jangan ditunda-tunda, karena ketika nyawa sudah ditenggorokan, taubat tidak akan diterima lagi. Sementara maut tidak ada yang tahu kapan akan menjemput.

Itulah pembahasan singkat kita mengenai 10 ayat harapan bagi kita para pendosa. Semoga ayat-ayat ini menjadi renungan bagi kita agar jangan sekali-kali putus asa terhadap rahmat dan ampunan-Nya. Allah itu Maha Pengampun, Maha Pemaaf, Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. Dia pasti mengampuni dosa kita, tak peduli seberapa banyak dosa yang telah kita lakukan. Asalkan kita betul-betul bertaubat, menyesali perbuatan dosa kita, dan bertekad tidak akan melakukan dosa lagi.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan para 13 Muharram 1439 Hijriyah/3 Oktober 2017.


EmoticonEmoticon