39 Hadits Tentang Dajjal

Tags

39 Hadits Tentang Dajjal
39 Hadits Tentang Dajjal

AlQuranPedia.Org -  Dajjal adalah fitnah terbesar yang akan dihadapi manusia akhir zaman kelak. Dajjal adalah manusia dengan berbagai ciri dan kemampuan yang dikaruniakan Allah Ta’ala kepadanya. Dajjal dapat menurunkan hujan, berpindah-pindah tempat secara cepat, dan berbagai kemampuan lainnya yang akan menguji keimanan manusia. Siapa yang keimanannya benar dan diberi hidayah oleh Allah maka dia akan terhindar dari fitnah Dajjal, tetapi barangsiapa yang kafir dan imannya lemah maka siap-siaplah dia terkena fitnah Dajjal.

Pembahasan mengenai Dajjal disebutkan dalam banyak hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan para ‘ulama mengatakan bahwa hadits-hadits tentang Dajjal adalah mutawatir. Keimanan terhadap Dajjal adalah wajib. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mewanti-wanti masalah Dajjal ini. Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai hadits-hadits Nabi tentang Dajjal, baik itu ciri-cirinya, fitnahnya, dan juga cara terhindar dari fitnah Dajjal.

1
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

2
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda, “Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihissalam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta“. (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)

3
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)
4
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al-Jaami’ Ash-Shoghir no. 13833. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

5
“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

6
“Sesungguhnya tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat sulit, di mana manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat, Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya. Dan pada tahun kedua Allah akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan duapertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Kemudian di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, maka ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah itu tidak dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah.” Kemudian para sahabat bertanya, “Dengan apakah manusia akan hidup pada saat itu?” Beliau menjawab, “Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.” (Shohihul Jaami’, 7875)

7
Dari ‘Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka’bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya, ‘Siapakah ini? ‘ Mereka mengatakan, ‘Ini Isa bin Maryam’. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka menjelaskan, ‘Sedang ini adalah Dajjal. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza’ah.'” (HR.  Bukhari no. 7128 dan Muslim no. 171)

8
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shoomit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku kawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling.” (HR. Abu Daud no. 4320. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

9
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda tentang Dajjal, “(Dajjal) buta sebelah, putih dan berkilau, seolah kepalanya adalah (kepala) ular, dan (dia) adalah orang yang paling mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika dia itu celaka dan sesat, maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Ahmad 1/240. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih li ghoirihi)

10
“Di antara kedua matanya (Dajjal) tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya atau bisa dibaca oleh setiap orang mu`min.” (HR. Muslim no. 169)

11
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal itu mandul.” (HR. Muslim no. 2927)

12
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya” (HR. Bukhari no. 1881 dan Muslim no. 2943)

13
“Sesungguhnya bersamanya ada air dan api, apanya adalah air dingin dan airnya adalah api, karena itu janganlah kalian binasa.” (HR. Bukhari no. 7130 dan Muslim no. 2934)

14
“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.” (HR. Muslim no. 2934)

15
“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu? ‘ Laki-laki arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’” (Shahih Al-Jaami’ Ash Shogir 6/274).

16
 “Ia (Dajjal) mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.” (HR. Muslim no. 2937)

17
“Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah.  Lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia adalah sebaik-baik manusia atau di antara manusia terbaik, dia berkata, ‘Saya bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami.’ Kemudian Dajjal mengatakan, ‘Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan, ‘Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ‘ Lantas Dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya.” (HR. Bukhari no. 7132)

18
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mu`min itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.” Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam.“ (HR. Muslim no. 2938)

19
Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. (HR. Tirmidzi no. 2337 dan Ibnu Majah no. 4072. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

20
Dalam hadits An-Nawas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu yang marfu’ –sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- disebutkan, “Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”. (HR. Muslim no. 2937)

21
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi pengikutnya.” (HR. Ahmad 3: 224. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan hadits ini hasan)

22
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2942)

23
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al-Aqsho, dan masjid Ath-Thur.” (HR. Ahmad 5: 364. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan sanad hadits ini shahih)

24
Para sahabat menanyakan pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai berapa lama Dajjal berada di muka bumi. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?” Beliau bersabda, “Selama empat puluh hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti sebulan, satu harinya lagi seperti satu Jum’at (maksudnya: satu minggu, pen), satu hari lagi seperti hari-hari yang kalian rasakan.”  Mereka pun bertanya kembali pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, jika satu hari bisa sama seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari saja?” “Tidak. Namun kalian harus mengira-ngira (waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 2937)

25
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum di mana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu” (HR. Muslim no. 2912)
26
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga kalian memerangi satu kaum yang sandal-sandal mereka terbuat dari bulu, dan kalian memerangi bangsa Turk yang bermata sipit, berwajah merah, hidungnya pesek, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit” (HR. Bukhari no. 3587)

27
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata pada orang Arab, “Bagaimana menurutmu jika aku membangkitkan ayah dan ibumu, lalu engkau bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu, apakah engkau mau?” “Iya, mau”, jawab orang Arab tersebut. Lalu dua setan menyerupai bentuk ayah dan ibunya lantas keduanya berkata, “Wahai anakku, ikutilah dia (yaitu Dajjal), karena dia adalah Rabbmu”. (HR. Ibnu Majah no. 4077. Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini shahih, lihat Shahih Al-Jami’ no. 7875)

28
“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal”. (HR. Ahmad 2: 67. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

29
“Akan muncul suatu kelompok yang membaca Al-Quran tetapi tidak sampai pada tenggorokan mereka. Setiap kali muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar pada pasukan besar mereka Dajjal.” (HR. Ibnu Majah 174 dan dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 2455)

30
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal” (HR. Muslim no. 588)

31
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809)

32
Dari An-Nawas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al-Kahfi” (HR. Muslim no. 2937)

33
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain -Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al-Ya’mari yang termasuk perowi Muslim)
                                                                                                                                                               
34
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR. Ad-Darimi 2: 546. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

35
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at” (HR. Al-Baihaqi dalam Al-Kubro 3: 249. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

36
Dari ‘Imron bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

37
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lalu Allah mengutus ‘Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)

38
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.” Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di Palestina di pintu Lud, lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil.” (HR. Ahmad, 6: 75. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)

39
Dari Fathimah bintu Qois -radhiyallahu anha-, ia berkata, “Aku pernah sholat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam-. Aku berada di shaff wanita yang berada dekat dengan punggung kaum lelaki. Tatkala Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- telah menyelesaikan sholatnya, maka beliau duduk di atas mimbar sambil tertawa. Kemudian beliau bersabda, “Hendaknya setiap orang melazimi tempatnya”, lalu bersabda lagi, “Tahukah kalian kenapa aku kumpulkan kalian?”

“Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”, kata mereka.

Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku tidaklah mengumpulkan kalian karena keinginan (dalam membagi ghonimah) dan tidak pula karena takut (terhadap musuh). Akan tetapi aku kumpulkan kalian, karena Tamim Ad-Dariy dahulu seorang yang beragama Nasrani. Kemudian ia datang berbai’at dan masuk Islam. Dia telah menceritakan kepadaku sebuah kisah yang sesuai dengan kisah yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal. Dia telah menceritakan kepadaku bahwa telah berlayar dalam sebuah perahu besar bersama 30 orang lelaki dari Suku Lakhm dan Judzam. Mereka dipermainkan oleh ombak selama sebulan di lautan. Kemudian mereka berlabuh pada sebuah pulau di tengah lautan ketika terbenamnya matahari. Mereka pun duduk di perahu kecil, lalu memasuki pulau itu.

Mereka dijumpai oleh binatang yang lebat bulunya; mereka tak tahu mana depan dan belakangnya karena banyak bulunya. Mereka berkata (kepada binatang itu), “Celaka engkau, siapakah engkau?” Binatang itu menjawab, “Aku adalah Jassasah (tukang cari berita)”. Mereka bilang, “Apa itu Jassasah?” Binatang itu berkata, “Wahai kaum, pergilah engkau kepada laki-laki ini di dalam istana itu. Karena ia amat rindu dengan berita kalian”.

Dia (Tamim) berkata, “Tatkala ia (si binatang) menyebutkan seorang lelaki kepada kami, maka kami khawatir jangan sampai binatang itu adalah setan perempuan”. Tamim berkata, “Kami pun pergi dengan  cepat sampai kami memasuki istana tersebut. Tiba-tiba di dalamnya terdapat orang yang paling besar  kami  lihat dan paling kuat ikatannya dalam keadaan kedua tangannya terbelenggu ke lehernya antara kedua lututnya sampai kedua mata kakinya dengan besi”. Kami katakan, “Celaka anda, siapakah anda?” Dia (Dajjal) menjawab, “Sungguh kalian telah tahu beritaku. Kabarkanlah kepadaku siapakah kalian?” Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang Arab. Kami telah berlayar dalam sebuah perahu besar. Kami pun mengarungi lautan saat berombak besar. Akhirnya, ombak mempermainkan kami selama sebulan. Kemudian kami berlabuh di pulau anda ini. Kami pun duduk-duduk di perahu kecil, lalu masuk pulau. Tiba-tiba kami dijumpai oleh binatang yang lebat bulunya; mereka tak tahu mana depan dan belakangnya karena banyak bulunya. kami berkata (kepada binatang itu), “Celaka engkau, siapakah engkau?” Binatang itu menjawab, “Aku adalah Jassasah (tukang cari berita)”. Kami bilang, “Apa itu Jassasah?” Binatang itu berkata, “Pergilah engkau kepada laki-laki ini di dalam istana. Karena ia amat rindu dengan berita kalian”. Lalu kami menghadap kepadamu dengan cepat, kami takut kepadanya dan tak merasa aman jika ia adalah setan perempuan”. Dia (Dajjal) berkata, “Kabarilah aku tentang pohon-pohon korma Baisan (nama tempat di Yordania)!!”. Kami bertanya, “Engkau tanya tentang apanya?”. Dajjal berkata, “Aku tanyakan kepada kalian tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah?”. Kami jawab, “Ya”. Dajjal berkata, “Ingatlah bahwa hampir-hampir ia tak akan berbuah lagi”. Dajjal berkata, “Kabarilah aku tentang Danau Thobariyyah!!”. Kami katakan, “Apanya yang kau tanyakan?” Dajjal berkata, “Apakah di dalamnya masih ada air?” Mereka menjawab, “Danau itu masih banyak airnya”. Dajjal berkata, “Ingatlah, sesungguhnya airnya hampir-hampir akan habis”. Dajjal bertanya lagi, “Kabarilah aku tentang mata air Zughor!!” Mereka bertanya, “Apanya yang kau tanyakan?” Dajjal berkata, “Apakah di dalam mata air itu masih ada air? Apakah penduduknya masih menanam dengan memakai air dari mata air itu?” Kami jawab, “Ya, mata air itu masih banyak airnya dan penduduknya masih bercocok tanam dari airnya”. Dajjal berkata lagi, “Kabarilah aku tentang Nabinya orang-orang Ummi (ummi : buta huruf, yakni orang-orang Quraisy), apa yang ia lakukan? Mereka berkata, “Dia telah keluar dari Kota Makah dan bertempat tinggal di Yatsrib (Madinah)”. Dajjal bertanya, “Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?” Kami katakan, “Ya”. Dajjal bertanya, “Apa yang ia lakukan pada mereka?” Lalu mereka kabari Dajjal bahwa sungguh ia (Nabi itu, yakni Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam) telah berkuasa atas orang-orang yang ada di sekitarnya dari kalangan Arab dan mereka menaatinya”. Dajjal berkata kepada mereka, “Apakah hal itu sudah terjadi?” Kami jawab, “Ya”.

Dajjal berkata, “Ingatlah bahwa hal itu lebih baik bagi mereka untuk menaatinya. Sekarang aku kabari kalian bahwa aku adalah Al-Masih (yakni, Al-Masih Ad-Dajjal). Sungguh aku hampir diberi izin untuk keluar. Aku akan keluar, lalu berjalan di bumi. Aku tak akan membiarkan suatu negeri, kecuali aku injak dalam waktu 40 malam, selain Makkah dan Thoibah (nama lain bagi kota Madinah). Kedua kota ini diharamkan bagiku.

Setiap kali aku hendak memasuki salah satunya diantaranya, maka aku dihadang oleh seorang malaikat, di tangannya terdapat pedang terhunus yang akan menghalangiku darinya. Sesungguhnya pada setiap jalan-jalan masuk padanya ada malaikat-malaikat yang menjaganya”

Dia (Fathimah bintu Qois) berkata, “Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda seraya menusuk-nusukkan tongkatnya pada mimbar, “Inilah Thoibah, Inilah Thoibah, Inilah Thoibah, yakni kota Madinah. Ingatlah, apakah aku telah menceritakan hal itu kepada kalian?” Orang-orang pun berkata, “Ya”. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Itulah berbagai hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan dan menjelaskan tentang Dajjal. Semoga hadits-hadits di atas menjadi renungan bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan ilmu agama kita. Mari kita pertebal iman, amal, ilmu agama dan memperbanyak doa agar kita dapat terhindar dari fitnah Dajjal yang mengerikan ini.
Diselesaikan pada 25 Jumadil Akhir 1439 Hijriyah/13 Maret 2018 Masehi.

Semoga bermanfaat.


EmoticonEmoticon