7 Ayat Al-Quran Tentang Insya Allah |
AlQuranPedia.Org - Insya Allah adalah
perkataan mulia, di dalamnya mengandung kalimat yang berisi banyak hikmah.
Hikmah pertama, kalimat ini mengandung kemuliaan karena Insya Allah ini
perintah langsung dari Allah sebagaimana yang tertera di Surah Al-Kahf ayat
23-24.
Dan
jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."
(Q.S. Al-Kahf : 23-24)
Yang kedua adalah, dikarenakan isinya ada
lafadz Allah, mengandung harapan, husnudzhon kepada Allah dan tidak mendahului
Allah dalam hal takdir. Yang ketiga, Insya Allah ini sendiri adalah perkataan
para nabi Allah Ta’ala, Nabi Yusuf pernah mengatakannya, , Nabi Musa juga,
bahkan Nabi Isma’il pun juga. Dan masih banyak lagi hikmah lainnya.
Maka dari itu Blog Al-Quran Pedia tertarik
untuk membahas ayat-ayat Al-Quran tentang Insya Allah. Simak selengkapnya pada
tulisan ini.
1
Dan
jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada
Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini."
(Q.S. Al-Kahf : 23-24)
Ayat di atas adalah teguran Allah kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini dikarenakan dikisahkan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkisah tentang pemuda Ashabul Kahfi,
namun nabi tidak melanjutkannya karena wahyu belum turun, Nabi pun menjelaskan
bahwa besok akan disambung akan tetapi Nabi lupa mengatakan ‘Insya Allah’, maka
ayat di ata sebagai teguran Allah.
2
Musa
berkata: "Insya Allah kamu akan
mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam
sesuatu urusanpun." (Q.S. Al-Kahf : 69)
Ayat di atas potongan dari kisah Nabi Musa
dengan Nabi Khidhr ‘alaihimassalam. Nabi Khidhr berkata bahwa Nabi Musa tidak
akan mampu bersadar dengannya, akan tetapi Nabi Musa mengatakan Insya Allah
beliau sabar.
3
Sesungguhnya
Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan
mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka
Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu
kemenangan yang dekat. (Q.S. Al-Fath : 27)
Ayat di atas adalah sebagai bukti kebenaran
mimpi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
4
Maka
tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia
berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." (Q.S. Yusuf : 99)
Ayat di atas adalah dialog antara Yusuf
dengan kedua orangtuanya.
5
Berkatalah
dia: "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari
kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika
kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka
aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya
Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik." (Q.S.
Al-Qashash : 27)
Ayat di atas adalah kisah seorang bapak tua
yang menurut beberapa ‘ulama bernama Syu’aib (bukan Nai Syu’aib) bersama Nabi
Musa ‘alaihissalam.
6
Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa
aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab:
"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar." (Q.S. Ash-Shaaffaat : 102)
Ayat di atas adalah dialog antara Nabi
Ibrahim dan Nabi Isma’il ‘alaihimassalam ketika Ibrahim bermimpi mendapat
perintah menyembelih anak yang sangat disayanginya itu (Isma’il).
7
Mereka
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu
(masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi
itu)." (Q.S. Al-Baqarah : 70)
Ayat di atas adalah kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dengan
kaumnya yakni Bani Israil. Awalnya Bani Israil hanya diperintah untuk mencari
seekor betina. Tapi mereka terus bertanya ciri-cirinya sehingga semakin sulit
pula mendapatkannya karena harus sesuai ciri-cirinya. Kalau saja ketika diperintahkan
mencari seekor betina mereka langsung mencarinya, maka tentu itu akan lebih
mudah bagi mereka. Itulah pertanyaan yang bukan membuat semakin mudah, tetapi
malah membuat itu semakin sulit.
Itulah berbagai ayat Al-Quran tentang Insya Allah. Semoga
menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap agama Allah. Mari kita biasakan
mengucapkan Insya Allah. Akan tetapi Insya Allah di sini bermaksud betul-betul
dan serius. Jangan jadikan Insya Allah sebagai jalan keluar. Misalnya kita
diminta teman kita datang ke suatu acara, jangan sekali-kali kita mengatakan
Insya Allah kalau memang tidak niat datang. Akan tetapi kalau memang kita
memang niat datang maka katakanlah Insya Allah. Maksudnya adalah kita sudah
berusaha datang, akan tetapi kehendak dan takdir nantinya hanya Allah saja yang
menentukan. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, sisanya kita serahkan kepada
Allah.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 29 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/18 Desember
2017 Masehi.
EmoticonEmoticon