10 Ayat Kematian Paling Menyeramkan

10 Ayat Kematian Paling Menyeramkan
10 Ayat Kematian Paling Menyeramkan

AlQuranPedia.Org – Mati adalah saat berpisahnya ruh dari jasad makhluk. Seseorang tidak akan disebut mati kalau ruh masih melekat pada jasadnya. Kematian pastilah dirasakan setiap makhluk, manusia mati, tumbuhan mati, hewan mati, para nabi mati, bahkan malaikat-malaikat seperti Jibril, Mikail akan mati, termasuk pula malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa makhluk juga nanti akan mati.


Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat kematian yang paling menyeramkan di Al-Quran. Simak dan renungilah ayat-ayat di bawah ini.

1
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. Al-Jumu’ah : 8)

Ayat di atas menyebutkan bahwa meskipun kita lari dari kematian misalnya dengan pergi ke luar negeri, hal itu tidak akan membuat kematian kita diundur. Kematian yang telah ditetapkan Allah bagi kita akan berlaku bagi kita, tidak mengenal di manapun tempat kita berada. Setelah itu kita akan kembali kepada Allah dan kelak Allah akan memberitahu kita tentang apa-apa yang dahulu kita kerjakan di dunia.

2
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 57)

Allah menjelaskan bahwa setiap makhluk yang memiliki jiwa pasti akan mati, tak peduli dia siapa, umurnya berapa, sedang apa dan di mana, kematian pasti akan menjumpainya. Setelah itu kita akan menemui Allah dan akan mempertanggung jawabkan perbuatan kita selama di dunia.

3
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (Q.S. An-Nisaa’ : 78)

Allah menjelaskan bahwa di mana saja kita berada, di dalam rumah, di tempat persembunyian bahkan di benteng sekalipun, kematian tetap akan menjumpai kita.

4
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. (Q.S. Qaaf : 19)

Saat datang maut kepada kita, saat itulah baru kita sadar bahwa mati benar-benar ada dan nyata. Saat itu orang-orang yang berusaha lari dari kematian benar-benar meyakini bahwa mati itu sebuah kenyataan.

5
Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?", dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (Q.S. Al-Qiyaamah : 26-30)

Ayat di atas menggambarkan tentang peristiwa saat kematian berlangsung. Ketika itu nafas kita sampai ke kerongkongan (karena dicabut oleh malaikat Maut). Kelak kita akan berkata siapa yang dapat menolong dan menyembuhkan saat maut mendatangi kita. Saat itu kita akan yakin bahwa kita akan berpisah dengan dunia. Ketika itu kita akan siap-siap berhadapan dengan Allah Tabaraka Wa Ta’ala.

6
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’minuun : 99-100)

Ketika kematian menghampiri orang-orang kafir, mereka memohon kepada Allah agar dikembalikan ke dunia, agar mereka dapat beriman, bertaubat dan beramal sholih. Tapi Allah mengabaikannya, karena mereka menyia-nyiakan waktu yang Allah berikan saat hidup.


7
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (Q.S. Al-An’aam : 93)

Ayat di atas menggambarkan saat kematian menghampiri orang-orang zalim. Allah menyiksanya dengan siksaan yang amat dahsyat.

8
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (Q.S. As-Sajdah : 11)

Allah Ta’ala sudah menugaskan mencabut nyawa kepada malaikat Maut. Malaikat Maut setiap saatnya selalu menanti perintah Allah untuk mencabut nyawa seseorang. Saat perintah sudah dikeluarkan, malaikat Maut langsung mentaati Allah dan melaksanakan tugasnya.

9
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Munaafiquun : 10-11)

Ketika seseorang berada di ujung kematian, maka orang tersebut akan berusaha untuk menginfakkan seluruh hartanya, ingin beramal dan berubah menjadi diri yang lebih baik lagi. Tetapi itu tidak berguna, selama di hidup Allah telah memberikannya waktu tetapi dia selalu menyia-nyiakannya.

10
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (Q.S. Yunus : 49)

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap orang memiliki ajal yang telah ditetapkan, tidak akan bisa dimajukan dan tidak akan bisa dimundurkan.

Itulah 10 ayat-ayat tentang kematian paling menyeramkan di dalam Al-Quran. Semoga ayat-ayat di atas menjadikan kita lebih dekat kepada Allah dan senantiasa terus beribadah kepada Allah. Ingatlah senantiasa pesan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi)

Pada hadits lain,

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al-Haitsamiy. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 12 Shafar 1439 Hijriyah/1 November 2017 Masehi.


EmoticonEmoticon