Shahihkah Hadits Wafat Pada Hari Jumat?

Shahihkah Hadits Wafat Pada Hari Jumat?
Shahihkah Hadits Wafat Pada Hari Jumat?

AlQuranPedia.Org - Banyak beredar berita di sekitar kita bahwa orang yang mati pada hari Jum’at atau malam Jum’at akan bebas dari siksa kubur, pertanda dia masuk surga, dan lain sebagainya. Namun apakah kabar ini benar? Apakah ini berlandaskan pada dalil yang sahih (diterima)? Bukankah itu menunjukkan Allah tidak adil? Bukankah semua hari itu baik?


Na’am. Semua hari baik, tidak ada hari sial. Namun Allah ‘Azza  Wa Jalla telah mengistimewakan hari Jum’at sebagai sayyidnya hari-hari dan hari raya umat Islam setiap pekan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim)

Pada hadits lain,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.” (HR. Muslim)

Maka dari itu hari Jum’at dikhususkan Allah ‘Azza Wa Jalla.

Kita ke topik pembahasan. Apakah sahih hadits yang mengatakan bahwa orang yang wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at akan terbebaskan dari siksa kubur? Na’am, haditsnya sahih (diterima). Meskipun pada dasarnya haditsnya dho’if, namun riwayatnya sangatlah banyak sehingga para ‘ulama menaikkan derajat haditsnya menjadi hasan.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setiap muslim yang meninggal di hari Jumat atau malam Jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Syaikh Al-Albani mengatakan hadits ini hasan).


Di dalam Syarh Sunan Tirmidzi yang dijelaskan oleh Al-Mubarokfury bahwa terhindar dari fitnah kubur maksudnya terbebas dari pertanyaan dan siksa kubur.

Lantas apakah ini berlaku bagi semua orang? Tentu saja tidak.

Kalau seseorang itu tidak mukmin, bukan beragama Islam alias kafir maka ini tidak berlaku padanya. Orang kafir bagaimana pun akan masuk neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya.

maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al-Kahf : 102)

Akan tetapi jikalau yang wafat adalah seorang muslim, apalagi dia diketahui sebagai orang yang ‘alim, rajin beribadah, senantiasa beramal sholih, maka dia hampir dapat dipastikan mendapatkan stempel “terbebas dari fitnah kubur” ini. Namun kalau dia diketahui seorang muslim tetapi fajir, suka bermaksiat, jarang beribadah, kita tetap berhusnudzon kepadanya bahwa Allah akan membebaskannya dari fitnah kubur. Karena bisa saja sebelum dia wafat dia sempat bertaubat dan beramal sholih sehingga Allah Ta’ala pun menerima taubatnya.

Sekedar info, bahwa hari Jum’at dimulai dari terbenamnya matahari (waktu maghrib) pada hari Kamis dan berakhir sampai terbenamnya matahari (waktu maghrib) pada hari Jum’at. Karena berdasarkan penanggalan Hijriyah, bahwa pergantian hari dimulai dari Maghrib, bukan jam 12.

Itulah pembahasan singkat kita mengenai wafat pada hari Jum’at dan malam Jum’at. Semoga menambah wawasan kita.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 27 Rabiul Awwal 1439 Hijriyah/15 Desember 2017 Masehi.


EmoticonEmoticon