Kenapa Banyak Kisah di Al-Quran? |
AlQuranPedia.Org - Kalau kita sering membaca Al-Quran, maka
kita akan mendapati isinya banyak sekali kisah-kisah, seperti kisah para nabi,
kisah orang sholih, kisah iblis, kisah malaikat, kisah suatu kaum dan lain sebagainya.
Bahkan, kisah-kisah itu itu diulang-ulang dalam banyak surah. Contohnya saja
kisah Nabiyullah Kalamullah Musa ‘alaihissalam. Kisah Musa disebutkan dalam
puluhan surah, Al-Baqarah, Ali ‘Imran, An-Nisaa’, Al-Maa’idah, Thaahaa,
Al-Qashash, Asy-Syu’araa’, Al-Anbiyaa’, Maryam, Ad-Dukhaan, Adz-Dzaariyaat,
Al-Israa’, Al-A’raaf, Al-Kahf dan lain masih ada lagi.
Tapi di setiap kisah yang Allah ceritakan di dalam Al-Quran
tidak sama persis kata per kata, kalimat per kalimat. Kadang di surah yang satu
lebih banyak, kadang di surah yang satu tidak ada kata-kata yang di surah lain,
kadang di surah yang satu hanya disebutkan saja, kadang di surah yang satu
adalah penjelasan dari surah yang lain. Ini adalah salah satu bentuk keindahan
Al-Quran. Inilah Al-Quran, kitab terbaik, penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Memiliki keindahan, tingkat bahasa tinggi, kelembutan, sarat akan makna, dan
tidak ada satupun karangan ataupun kitab yang dapat menandinginya.
Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada
baginya seorang pemimpinpun. (Q.S. Az-Zumar : 23)
Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,
Sesungguhnya
Kami menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk manusia dengan membawa
kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya
sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat
(kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang
bertanggung jawab terhadap mereka. (Q.S. Az-Zumar : 41)
Allah Ta’ala menjelaskan bahwa kisah-kisah yang terdapat di
dalam Al-Quran adalah sebagai pelajaran untuk kita.
Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf : 111)
Al-Quran itu bukan dongeng, bukan dibuat-buat. Tetapi
kisah-kisah itu benar-benar nyata, sebagai pelajaran bagi kita. Karena banyak
di antara kisah-kisah itu ada yang diazab, diberi nikmat, diberi ujian, diberi
balasan, agar kita mencontoh yang baik dan menghindari yang buruk.
Contohnya adalah pada kisah para nabi yang umatnya yang
telah dibinasakan Allah Ta’ala. Mereka dibinasakan karena keingkaran mereka
kepada Allah dan Rasul yang diutus-Nya. Maka Allah mengazab, mendatangkan
malapetaka dan menjatuhi hukuman kepada mereka, sebagai peringatan dan
pelajaran bagi mereka, dan terkhusus kepada kita. Perhatikanlah penjelasan
Allah berikut.
Itu
adalah sebahagian dan berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami
ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih
kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. Dan Kami tidaklah
menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena
itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka
seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu
tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. (Q.S. Huud :
100-101)
Pada ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala
menjelaskan.
Dan
semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Q.S.
Huud : 120)
Kalau kita menghayati betul-betul kisah-kisah di dalam
Al-Quran, kita akan semakin takut dan yakin kepada-Nya. Kita akan mencontoh
orang-orang sholih yang ada di Al-Quran, kita tidak akan mengikuti jalan-jalan
kaum yang diazab Allah, kita akan mengetahui bagaimana sikap kalau diberi
cobaan dan nikmat oleh Allah, dan lain sebagainya. Maka dari itu, lebih dari setengah
isi dari Al-Quran adalah kisah-kisah. Tujuannya adalah tentu saja sebagai
pelajaran dan peringatan bagi kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 23 Shafar 1439 Hijriyah/11 November 2017
Masehi.
EmoticonEmoticon