Matahari Pernah Berhenti di Zaman Nabi Ini

Matahari Pernah Berhenti di Zaman Nabi Ini
Matahari Pernah Berhenti di Zaman Nabi Ini
AlQuranPedia.Org – Bukan hanya bumi saja yang bergerak, ternyata matahari juga bergerak. Tetapi pergerakannya wallahu a’lam, hanya Allah yang tahu bagaimana bergeraknya. Hal ini disebutkan di dalam ayat Al-Quran dan hadits yang shahih. Kalau di dalam Al-Quran disebutkan pada ayat berikut.

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 33)


Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Q.S. Yaasiin : 40)

Adapun di dalam hadits yakni sebagai berikut.

Dari Abu Dzar Al-Ghifary radhiyallahu 'anhu bahwa pada suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Tahukah kalian ke manakah matahari ini pergi?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah 'Arsy, lalu dia bersujud. Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah! Kembalilah seperti semula engkau datang’, maka dia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi itu adalah dalil yang menunjukkan bahwa matahari juga bergerak. Bahkan para ilmuwan astronom juga telah memberikan penjelasan bahwa matahari juga bergerak, bukan hanya bumi dan bulan saja. Adapun pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang mengenai matahari yang pernah berhenti bergerak. Mungkin orang terheran-heran mendengarnya, lantas apakah hal tersebut benar? Tentu saja benar. Karena hal ini disampaikan oleh Shodiqul Mashduq, orang yang dijamin kebenaran dan kejujurannya, yaitu Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang mana beliau menerima informasi ini dari Allah Al-Haq, Allah Yang Maha Benar dan tidak mungkin salah.


Jadi matahari itu pernah berhenti di zaman Nabiyullah Yusya’ bin Nun ‘alaihissalam. Bagaimana kisahnya? Disebutkan di dalam Kitab Shahihain, yakni Shahih Bukhari dan Shahih Muslim bahwa ketika Nabi Yusya’ 'alaihissalam hendak melakukan jihad melawan kaum kafir yang menguasai Baitul Maqdis, maka ia memberikan nasihat kepada semua pasukannya. Kemudian beliau pun melakukan perjalanan dalam memerangi kaum kafir. Ketika beliau melihat perang belum usai, sedang matahari hampir tenggelam, maka ia pun memohon kepada Allah agar matahari ditahan. Akhirnya, Allah 'Azza Wa Jalla menahan matahari sampai Nabi Yusya’ menyelesaikan perang dan mengalahkan kaum kafir.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ لَمْ تُحْبَسْ لِبَشَرٍ إِلَّا لِيُوشَعَ لَيَالِيَ سَارَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ

“Sesungguhnya matahari tak pernah ditahan untuk seorang manusia pun, selain untuk Nabi Yusya’ di hari beliau melakukan perjalanan menuju Baitul Maqdis”. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/325). Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 202)

Jadi matahari hanya pernah berhenti di zaman itu saja, matahari tidak akan pernah berhenti sebelum dan setelah zaman nabi Yusya’. Adapun menjelang Kiamat nanti, matahari yang biasanya terbit dari timur maka kelak akan akan terbit dari barat. Saat itulah tidak ada lagi berguna taubat seorang hamba. Tiada lagi berguna permohonan ampun dan permintaan maaf. Pintu taubat sudah ditutup.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hijrah tidak akan terputus selama taubat masih diterima, dan taubat akan tetap diterima hingga matahari terbit dari barat. Jika ia telah terbit (dari barat), maka dikuncilah setiap hati dengan apa yang ada di dalamnya dan dicukupkan bagi manusia amal yang telah dilakukannya." (HR. Ahmad. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan sanadnya shahih. Imam Ibnu Katsir mengatakan sanadnya jayyid lagi kuat)

Pada hadits lainnya,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kejelekan pada siang hari, dan membentangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kejelekan pada malam hari hingga matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim)

Itulah pembahasan singkat kita mengenai matahari yang pernah terhenti pada zaman nabi Yusya’ bin Nun ‘alaihissalam. Semoga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan agama kita.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 20 Muharram 1440 Hijriyah/30 September 2018 Masehi.

4 comments:

  1. bumi berputar/berpusing (24 jam =1 putaran)lawan jam di paksinya, putaran dipaksinya menghasilkan kejadian siang & malam.
    belum jumpa ayat2 dalam AlQuran yg menyatakan bumi mengelilingi matahari(tiada 1 ayat pun yg menyatakan bumi beredar). Kesemua ayat2 dlm AlQuran menyatakan bahawa matahari, bulan dll yg beredar (sebagaimana bulan beredar mengelilingi bumi setiap 29/30hari).

    sebagai seorang Islam saya tidak dapat menerima konsep bumi beredar mengelilingi matahari kerana dibumi terdapat kaabah iaitu binaan yg amat mulia. Saya amat berkeyakinan semua bulan, bintang, matahari, galaxy dll beredar mengelilingi bumi yg ada kaabah.

    ReplyDelete


EmoticonEmoticon