Apakah Orang Awam Wajib Melihat Dalil-Dalil?

Apakah Orang Awam Wajib Melihat Dalil-Dalil?
Apakah Orang Awam Wajib Melihat Dalil-Dalil?
📝هل يلزم العامّي النظر في الدليل
📝Apakah seorang awam WAJIB melihat dalil-dalil

   Imam Ibnu Qudamah menjelaskan tentang taqlid dalam Furu' Fiqh :

"Adapun taqlid dalam Furu' maka itu boleh berdasarkan ijma' maka hujjahnya (boleh taqlid) adalah ijma' karena mujtahid dalam Furu' adakalanya benar dan adakalanya salah namun dapat pahala tidak berdosa... Oleh karena itu BOLEH TAQLID dalam (masalah Furu') bahkan WAJIB SEORANG AWAM UNTUK TAQLID".

   SEBAGIAN QADARIYYAH berpendapat bahwa ORANG AWAM WAJIB MELIHAT DALIL-DALIL FURU' FIQH DAN INI BATIL BERDASARKAN IJMA' SAHABAT karena kebiasaan para Sahabat adalah memberi fatwa kepada orang-orang awam dan TIDAK MEMERINTAHKAN MEREKA UNTUK SAMPAI DERAJAT IJTIHAD dan ini adalah perkara yang aksiomatis telah diketahui dan telah mutawatir di kalangan para Ulama dan kalangan awam..." (Rawdhatun-Nazhir wa Junnatul-Munazhir karya Imam Abdullah Ibnu Qudamah Al-Hanbaliy Al-Atsariy : hal. 220, cet. Ihya Turats th 1431 H/ 2010).

(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Jihad)

   Lalu siapakah awam atau muqallid atau mustafti itu? Imam Ibnul Firkah Asy-Syafi'iy berkata :

الأجود قول من قال : المستفتي هو الذي لا يكون مسجمعًا لما ذكر من شرائط الاجتهاد

"Yang lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan : Mustafti/muqallid/awam itu adalah orang-orang yang tidak memenuhi syarat-syarat ijtihad yang telah disebutkan" (Syahrul-Waraqat karya Imam Ibnul Firkah Asy-Syafi'iy : hal. 127, cet. Darul-Kutubil-Ilmiyyah th 1435 H/ 2014 M).

   Adapun syarat-syarat ijtihad yang dibawakan oleh Imam Al-Juwainiy dalam Al-Waraqat lalu kemudian disyarah oleh Imam Ibnul Firkah adalah sebagai berikut:

من شرط المفتي أن يكون عالمًا بالفقه أصلًا وفرعًا، خلافًا ومذهبًا، وأن يكون كامل الأدلة في الاجتهاد عارفًا لجميع ما يحتاج إليه في الأحكام من النحو واللغة ومعرفة الرجال وتفسير الآيات الواردة في الأحكام والأخبار الواردة فيها

Syarat seorang mufti/mujtahid adalah :

1. Berilmu ttg Ushul Fiqh
2. Dan Furu' nya
3. Ikhtilaf Ulama
4. Mazhab (walaupun 1 mazhab)
5. Nahwu dan Bahasa Arab
6. Rawi-rawi Hadits
7. Ayat-ayat Ahkam dalam Qur'an beserta tafsirnya
8. Hadits-hadits ahkam beserta tafsirnya

   Maka barangsiapa yang tidak mengumpulkan ilmu-ilmu ini maka hakikatnya ia adalah awam/muqallid/mustafti.

   Adakalanya seseorang itu awam murni sama sekali tidak pernah mempelajari sedikit pun dari ilmu-ilmu tersebut lalu ia beranjak mempelajarinya sedikit demi sedikit cabang ilmu yang satu-satunya ke cabang ilmu yang lain, kitab yang satu ke kitab yang lain hingga ia naik tangga demi tangga dalam keilmuan Fiqh lalu ia meninggalkan tingkat awam murni di belakang ke arah tingkat ijtihad sehingga seorang pelajar tadi menyentuh semua cabang ilmu-ilmu tersebut namun ia masih belum sampai derajat ijtihad, separuh jiwa nya masih awam sedangkan separuh lagi telah mendekati derajat ijtihad maka ini derajat ijtihad mujazza (parsial) adakalanya ia paham sebagian masalah Fiqh dengan khilaf para ulama beserta dalil-dalil ya masing-masing, adakalanya banyak masalah Fiqh masih samar baginya dan perlu bertanya kepada para ulama.

   Sebagian ulama menyebutkan :
ربّ فتاة في حجرها بلغتْ رتبة الاجتهاد
Adakalanya seorang gadis dalam pingitannya namun telah sampai derajat ijtihad. Di zaman ini, ana melihat sebagian manusia yang tidak pernah menapaki ilmu-ilmu di atas menjelma jadi mujtahid gadungan.

(Baca Juga : Ilmu Itu Rasa Takut)

   Jika anda tidak betah berada di lingkaran taqlid dan hendak keluar maka silakan dilengkapi syarat-syarat tsb dan dipelajari ilmu-ilmu nya, no 1 seperti Rawdhatun-Nazhir, Al-Mustashfa, Ar-Risalah, no 2 seperti Al-Umm, Al-Hawiy Al-Kabir, no 3 seperti kitab Mushannaf Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Al-Awsath Ibnul Mundzir, no 4 kitab2 ttg Qawaid mazhab, no 5 seperti Syarah Alfiyyah Ibnu Malik, Adabul Katib, Al-Qamus Al-Muhith, no 6 seperti Taqribut-Tahdzib, no 7 seperti Ahkamul-Qur'an Ibnul - Arabiy, no 8 seperti Nailul-Awthar, Tuhfatul-Ahwadziy. Kitab-kitab ini bukanlah pembatasan namun hanya gambaran saja dan agar bisa mengukur kapasitas kita.

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1205306333012553&id=100005995935102


EmoticonEmoticon