Benarkah Umur 70 Tahun Tidak Dihisab?

Benarkah Umur 70 Tahun Tidak Dihisab?
Benarkah Umur 70 Tahun Tidak Dihisab?

AlQuranPedia.Org - Allah Tabaraka Wa Ta’ala memberi kita umur, setidaknya sampai saat ini. Umur itu diberikan Allah agar kita menggunakannya sebaik-baiknya. Karena umur kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala kelak di Yaumul Hisab.

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. A-Jumu’ah : 8)


Pada ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. An-Nahl : 93)

Sebagian orang ada yang berpendapat kalau ketika umur seseorang sudah mencapai 70 tahun maka amalnya tidak akan dihitung. Anggapan ini beredar di kalangan masyarakat banyak. Mungkin mereka berpendapat demikian dikarenakan usia lanjut sehingga beribadah sudah sulit dan kemungkinan berbuat maksiat juga kecil, sehingga amalnya tidak akan dihitung lagi. Dengan kata lain, ketika umurnya 70 tahun maka cukup di situ amal ibadahnya selama ini, tidak perlu beribadah lagi, karena tidak akan dihisab lagi.

Benarkah anggapan ini? Tentu saja salah. Perhatikan firman Allah Ta’ala berikut.

 dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Q.S. Al-Hijr : 99)

Jadi Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya sampai kita wafat/mati. Hal itu berarti amal ibadah terus akan dihitung sampai ruh keluar dari jasad kita alias mati. Kalau ada yang bilang, “Umur 70 tahun sudah sangat tua, sudah sulit beribadah.” Kami katakana, Ttelah banyak contoh dari para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum yang masih terus beribadah, padahal usianya sudah lebih dari 70 tahun. Bahkan, Nabi kita shallallahu ‘alahi wa sallam saja wafat saat usianya 63 tahun. Ketika itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah sakit akan tetapi tidak pernah berhenti beribadah. Beliau tidak pernah tinggal tahajjud dan dua rakaat sebelum sholat subuh. Lisannya senantiasa berdzikir, beristighfar dan bertasbih. Tubuhnya senantiasa bergerak beribadah kepada Allah Ta’ala.


Pernah suatu kisah ada seorang lelaki yang buta matanya, akan tetapi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada orang itu apakah dia mendengar adzan, si bapak pun menjawab mendengar. Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya bahwa dia tetap diwajibkan sholat jama’ah di masjid. Itu membuktikan bahwa dalam kondisi apapun, ibadah tidak boleh kendor.

Perhatikanlah keutamaan beribadah dan beramal sholih berikut ini.

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 47)

Pada ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya. (Q.S. Al-Kahf : 107-108)

Itulah pembahasan singkat kita mengenai benarkah umur 70 tahun itu tidak dihisab lagi. Mari kita terus meningkatkan amal ibadah kita. Semakin tua, seharusnya semakin meningkat semangat amal ibadah kita karena semakin tua kita semakin mendekati ajal kita. Kita tentu saja menginginkan agar kita wafat dalam keadaan beribadah dan beramal sholih. Ya Allah wafatkanlah kami dalam keadaan mukmin dan husnul khotimah. Jangan kau hinakan kami saat kami wafat dan saat kami berhadapan dengan-Mu di hari kemudian nanti.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 21 Shafar 1439 Hijriyah/10 November 2017 Masehi.


EmoticonEmoticon