Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid

Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid
Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid

🚫⚠️Bahaya Syirik Dan Keutamaan Tauhid☝️

Saudaraku Rahimaniyiallohu wa iyyakum...
Mengawali tulisan ini saya mengingatkan agar kiranya setiap kita hendaknya beriman dan senantiasa bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada. Dan janganlah kita mati melainkan dalam keadaan ber_Islam.

Sebagaimana Firman Allah ﷻ :

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Demikian pula sebagaimana wasiat Nabi ﷺ yg diriwayatkan oleh Abu Dzar:
اتّق اللَّه حَيْثُماَكُنْتَ
Bertaqwalah kalian kpd Allah dimanapun kalian berada.
📚(HR.Tirmidzi)

(Baca Juga : Meluruskan Pemahaman)

Dan telah banyak penjelasan yang menerangkan tentang makna taqwa.
Di antaranya adalah pernyataan Thalq bin Habib رحمه الله :

إِذَا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ فَأَطْفِئُوهَا بِالْتَّقْوَى. قَالُوْا: وَما الْتَّقْوَى؟ قَالَ: أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَاللهِ تَرْجُو ثَوَابَ اللهِ وَأنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ تَخَافُ عِقَابَ اللهِ.

“Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah dengan taqwa”. Mereka bertanya:
 “Apakah taqwa itu?” Beliau menjawab: “Hendak-nya engkau melaksanakan keta’atan kepada Allah, di atas cahaya Allah, (dengan) mengharap keridhaan-Nya; dan hendaknya engkau meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, di atas cahaya Allah, (karena) takut kepada siksaNya.

Dan Ketaatan terbesar yang wajib kita laksanakan adalah Mentauhidkan Allahﷻ, dan kemaksiatan terbesar yang mesti kita hindari adalah melakukan kesyirikan.

Tauhid adalah tujuan diciptakannya makhluk, tujuan diutusnya seluruh para rasul, tujuan diturunkannya kitab-kitab samawi, sekaligus juga merupakan pijakan pertama yang harus dilewati oleh orang yang berjalan menuju Rabbnya.

Allah ﷻ berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (hanya) kepadaKu.”
📖(Adz-Dzaariyaat: 56)

Dan Allah ﷻ juga berfirman :

وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ ۚ

"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut.
📖(QS. An-Nahl 16: Ayat 36)

Juga firmanNya:

وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْۤ اِلَيْهِ اَنَّهٗ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَاۡ فَاعْبُدُوْنِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku maka sembahlah Aku."
📖(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 25)

Allah ﷻ juga berfirman:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Ketahuilah, bahwasanya tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagimu dan bagi kaum Mukminin (laki-laki dan wanita).”
📖(QS Muhammad ayat 19)

Saudaraku sekalian rahimakumullah...
Telah kita pahami bahwa kedudukan tauhid begitu tinggi dan pentingnya di dalam agama ini, maka pantaslah jika keutamaannya juga demikian besar.

Sebagaimana apa yang dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ dalam sabdanya :

 مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ النَّارَ.

 “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah (niscaya) Allah mengharamkan Neraka atasnya (untuk menjilatnya).”
📚 (HR. Muslim No. 29)

(Baca Juga : Pembelaan Untuk Syaikhul Islam)

Hadits lain, dari Utsman bin Affan Radhiallaahu anhu , bahwasanya Rasulullah ﷺ  bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ الله دَخَلَ الْجَنَّةَ.

“Barangsiapa yang meninggal dunia, sedangkan dia menge-tahui bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Dia (Allah) niscaya akan masuk Jannah.”
(HR. Muslim No. 25)

Demikian juga sabdan Rasulullah ﷺ yg lainnya, yg kami ambil sebagiannya saja:

وَمَنْ لَقِيَنِيْ بِقُرِابِ الأَرْضِ خَطَايًا لاَ يُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لَقَيْتُهُ بِمِثْلِهَا مَغْفِرَةً.

“Dan barangsiapa yang menemuiKu dengan (membawa) dosa sepenuh bumi sekalipun, namun dia tidak menye-kutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan menemuinya dengan membawa ampunan yang semisal itu.”
📚 (HR. Muslim No. 2687)

Demikian sebaliknya, yaitu syirik(lawan dari tauhid) juga memiliki banyak bahaya yang sangat mengerikan, dimana sudah seharusnya setiap kita benar-benar merasa takut terhadapnya, senantiasa berdoa dan mempelajarinya, agar terhindar dari kesyirikan tersebut.
Diantara bahaya syirik itu adalah sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Jabir, bliau berkata:

 جَاء أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْمُوْجِبَتَانِ ؟ فَقَالَ: مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ.

“Seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah ﷺ  , lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah dua perkara yang pasti itu?” Beliau menjawab:
“Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, niscaya dia akan masuk Jannah. Dan barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, niscaya dia akan masuk Neraka”.
 📚(HR. Muslim)

Dan Allah ﷻ mengancam pelaku kesyirkan dengan Firman_Nya:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰ لِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ  ۚ  وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki”.
📖 (An-Nisa: ayat 48 dan ayat 116)

Allah ﷻ juga berfirman:

  وَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Dan seandainya mereka berbuat syirik, pastilah gugur amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.”
📖(Al-An’am: 88).

(Baca Juga : Sampaikan Salamku Kepada Ahlussunnah)

Maka sungguh merupakan musibah jika seseorang jahil (bodoh) terhadap perkara tauhid dan perkara syirik, dan musibah lebih besar dari itu adalah, jika seseorang telah mengetahui perkara syirik namun dia tetap melakukannya.
Dengan inilah hendaklah kita terpacu untuk menambah/menuntut ilmu sehingga kita bisa menjadi Ahluttauhid(orang orang yg melaksanakan tauhid)dan menjauhi segala bentuk kesyirikan dan Pelakunya.
Tentunya semua hal tersebut dapat kita raih dengan pertolongan,taufik dan hidayah dari Allah ﷻ...

Semoga bermanfaat,

وَ نَسْأَلُ الله أَنْ يَرْزُقَنَا عِلْمًانَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىآلِهِ وَصِحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Jum'at 9 Jumadil ula 1439 H
             26 januari 2018 M
___________________________
📝Fajrin Abu Yahya حفظه الله
(Pembina & Pengajar Rumah Qur'an As-Sunnah)
🌐https://www.facebook.com/Abuyahyafajrin/

Tulisan Al-Ustadz Fajrin Abu Yahya hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/1991277107606965/posts/2089549054446436/


EmoticonEmoticon