Berbicara dengan Masalah yang Manusia Fahami

Berbicara dengan Masalah yang Manusia Fahami
Berbicara dengan Masalah yang Manusia Fahami
عمائم على بهائم

Syeikh kami semoga Allah menjaganya telah bercerita tentang seorang pelajar di jaman Syeikh muqbil rahimahullah ta’ala.

Seorang penuntut ilmu di markas darul hadist dammaj. Dia semangat belajar dan senang dengan ceramah ceramah syeikh muqbil rahimahullah.

Sewaktu masa liburan musim panas dia pulang ke kampung halamannya dari perantauan menuntut ilmu dengan seyikh muqbil.walaupun dia baru sebentar belajar di dammaj

Setiba di kampungnya, dia di sambut dengan baik oleh tokoh,pengurus masjid dan para sesepuh.

(Baca Juga : Nama-Nama 8 Pintu Surga)

Seorang pemuda di kampung yang menimba ilmu dengan ulama besar. Penuh harapan agar dia menjadi penerus di kampung untuk tetap mewarnai  nilai agama yang luhur.

Maka diberikanlah kepada anak muda tersebut kesempatan sebagai imam dan khatib untuk khotbah jumat.

Si pemudapun senang dengan ini,sehingga dia langsung meng “iya “kan  tawaran takmir masjid.

Dia langsung menyiapkan materi khotbah yg dia dengar langsung dari syeikh muqbil ketika di markas dammaj.
metari ceramah muhadoroh yang terekam dari syeikh muqbil.
dia persiapkan menjadi transkrip tulisan.

Dia tulis semua alur ceramah dan dalil dalilnya lalu dia hafal.

Ceramah yg berjudul” sorban di pakai hewan ternak” versi arab عمائم على بهائم

Ceramah ini di sampaikan oleh syeikh muqbil di markas beliau di hadapan para muridnya.yg berisi tentang membongkar kedok dua tokoh ahlu bidah yg menyimpang dari  tokoh yaman .walau mereka bersurban tapi mereka tidak pantas untuk di jadikan rujukan dan ulama.

Terlebih lagi sebagian tokoh yaman terkontaminasi dengan pemahaman syiah dan sufi.

Syeikh muqbil ingin mengajarkan  kepada murid muridnya aqidah dan manhaj ahlu sunnah yang benar.

Maka pemuda tersebut pun dgn suara yang lantang .mimik yang bergebu gebu menjatuhkan  tokoh ahlul bidah tersebut dalam khotbah jumatnya. menyebutkan nama mereka dan menyebutkan julukan jelek untuk ahlu bidah.karna mereka lebih sesat dari hewan ternak.

Selesai khotbah ..maka para Pengurus masjid pun  terheran dengan apa yg di katakan oleh pemuda tersebut di atas mimbar.

Karna tokoh yg di berikan julukan jelek di atas mimbar tersebut, di mata masyarakat yaman dia adalah tokoh panutan dan pemuka yg di segani.

(Baca Juga : Benarkah di Surga Ada Khamr?)

Menjadi ramailah masalah ini yang akhirnya pemuda tersebut tidak boleh khotbah lagi. Dan orang orang seperti dia dari murid syeikh muqbil tidak ada ruang dakwah di masjid dan kampung tersebut...

Kembalilah si pemuda ke markas dammaj setelah selesai liburannya.
Tersebarlah berita ini..maka para syeikh mustafid mengingkari apa yg di lakukan  pemuda tersebut.karna cara dan waktu yg tidak tepat...

Mungkin si pemuda tersebut tetap saja merasa benar...karna dia menganggap isi ceramah dia benar ..dan sikap kepada ahlu bidah pun jelas ..apa lagi ini adalah khotbahnya syeikh muqbil yg dia transkrip.
Di MANA SALAHNYA..

Syeikh yg bercerita kepada kami seolah ingin mengajarkan kepada kami,bahwa  kebenaran harus di sampaikan dengan cara yang benar, pada waktu yang benar dan tempat yang benar.inilah hikmah

Tapi ketika kebenaran di sampaikan dgn waktu, tempat dan bahasa yang tidak tepat.  maka bisa jadi ini tidak benar.

Syeikh muqbil ceramah dengan tema tersebut. Di Masjid dan markas beliau dan  yang mendengarpun seluruhnya murid beliau. yang sudah paham dan menaruh kepercayaan penuh kepada syeikh muqbil..

Tapi apakah syeikh muqbil pernah membawakan tema ini ketika safari dakwah kepedalaman yaman???...

Atau beliau menyampaikan di tengah orang yang belum paham akidah sampai tahap ini?

Pernahkah?!!!

Benarlah apa yang di katakan oleh Ali bin abi thalib radiyallahu anhu

“BERBICARALAH DENGAN MANUSIA DENGAN MASALAH YANG MEREKA PAHAMI”

Jangan pemuda tersebut mengatakan inilah dakwah Seyikh muqbil..!!!

.DIAM....!!

Jangan kau nisbahkan kedangkalanmu ke pada ulama..
Ulama berbicara di waktu.tempat dan bahasa yang tepat....adapun engkau!!!

...DIAM....jangan kotori dakwah dengan mulutmu....

Betapa banyak  penuntut ilmu yg semodel dengan ini..

Sampai ada sebagian mereka menceritakan syeikh muqbil pernah buat dauroh beberapa hari untuk membantah dan mentahdzir ahlul bidah.
Maka kamipun akan membuat dauroh untuk membantah ahlul bidah...
Sehingga mereka membuat acara tabilg akbar di kota atau masjid umum dengan judul yg membantah ahlu bidah.
Lalu mereka katakan inilah dakwah syeikh muqbil rahimahullah..

(Baca Juga : Benarkah dr. Zakir Naik Sesat?)

Aku cuma katakan:
Jangan kau kotori dakwah dengan kedangkalan sikap dan pemahamanmu...dan jangan kau sandarkan kepada ulama

Syeikh muqbil dauroh di markasnya..adapun engakau di masjid yg bukan milikmu

Syeikh muqbil berbicara di kampungnya dan di hadapan muridnya yg sudah paham. adapun engkau di kampung orang dan yg mendengar bukan penuntut ilmu.

Syeikh muqbil ulama yg keilmuan dan dakwahnya di kenal dan di segani.adapun engkau tidak ada yang kenal kecuali segelintir orang.

Sadarlah...sadar...dan banyak istigfar...

Tulisan Al-Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/100004780412766/posts/1352343528268315/


EmoticonEmoticon