Demo Bukan Termasuk Pemberontakan?

Demo Bukan Termasuk Pemberontakan?
Demo Bukan Termasuk Pemberontakan?

#Syubhat_harokiyin
#Dai_yang_menyesatkan_umat
#Demo_bukan_dari_Islam

📣Ada seorang dai di sebuah stasiun TV yang berfatwa bahwa (disebut) keluar memberontak kepada hakim (penguasa muslim) adalah jika dengan senjata saja, bukan dengan demo, apakah benar perkataan ini?

As Syaikh DR. Shaleh Al Fauzan حفظه الله beliau menjawab syubhat ini :
"Orang ini berbicara tanpa ilmu, jika ia tersesat maka kita berharap kepada Allah semoga diberikan petunjuk dan bisa kembali kepada kebenaran. tapi jika ia memiliki kebencian kepada pemimpin (ulil amri) maka kita berharap kepada Allah semoga diberi balasan yang setimpal, serta kaum muslimin dijaga oleh Allah dari keburukan dan kejahatannya.
karena keluar (memberontak) kepada penguasa tidak harus dengan senjata bahkan dengan ucapan (buruk) kepada ulil amri, mencela penguasa adalah termasuk memberontak kepadanya dan memprovokasi untuk melawannya. ini merupakan sebab fitnah dan keburukan, karena ucapan itu berbahaya bahkan bahayanya tidak jauh dari senjata (hampir sama).

(Baca Juga : Mereka Akan Dibangkitkan Seperti Orang Gila)

sebagaimana perkataan penyair :

فَإِنَّ النَّارَ بِالعُودَينِ تُذكَى  ***  وَإِنَّ الْحَرْبَ أَوَّلُهُ كَلَامُ

{Sesungguhnga api berkobar (sangat panas sengatannya) karena dua batang kayu *** dan sesungguhnya peperangan awalnya dimulai dari ucapan}.

kadang satu kalimat (ucapan) dapat menjadi sebab peperangan yang hebat lagi membinasakan, maka memberontak kepada penguasa bisa dengan senjata, bisa dengan ucapan dan keyakinan, seperti jika berkeyakinan bolehnya memberontak kepada ulil amri (penguasa)".
📚al ijabaat al faashilah hal. 39 - 40.

🔰Ada orang yang mengajak untuk keluar memberontak (kepada penguasa) sambil mengatakan : sesungguhnya demonstrasi dan mengapresiasikan pendapat (di tempat umum) bukanlah bentuk pemberontakan kepada jamaah kaum muslimin (pemerintah), tapi keluar memberontak yang dilarang jika membawa/mengangkat senjata. bagaimana ini?

(Baca Juga : Semoga Kita Berjumpa di Telaga)

As Syaikh DR. Shaleh Al Fauzan حفظه الله beliau menjawab :
"Keluar memberontak penguasa bermacam-macam :
Keluar dari ketaatan pemimpin bisa dengan ucapan, seperti mengajak masyarakat dan memprovokasi rakyat untuk memberontak, meski tanpa senjata, bahkan bisa jadi ini lebih berbahaya dari pada yang membawa senjata.
Siapa saja yang menyebarkan pemikiran khawarij dan mengajak kepada pemberontakan maka lebih berbahaya dari yang membawa senjata.

Keluar dari ketaatan kepada pemimpin bisa juga dengan hati apabila dia tidak meyakini kepemimpinannya dan apa yg diwajibkan kepadanya, serta ia membenci pemimpinnya.

Maka keluar dari ketaatan kepada pemimpin bisa dengan hati dan niat, dengan perkataan dan dengan mengangkat senjata.

Demonstrasi sebagai bentuk ajakan untuk keluar dari ketaatan kepada pemimpin, sedangkan menuntut hak kepada pemimpin ada cara-cara yang disyariatkan, jika tidak mendapatkan hak dengan cara yang syar'i maka wajib untuk bersabar dan menerima.  karena untuk mencegah dari bahaya dan kerusakan yang lebih besar (akibat dari pemberontakan kepada penguasa)".
📚al ijabaat al faashilah hal. 57.

📝Wa'Allahu A'lam
Solo/03/03/2019 M.

(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Tauhid)

Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=405379886698346&id=100016790144202


EmoticonEmoticon