Menerjemahkan Bab-Bab Shahih Bukhari

Menerjemahkan Bab-Bab Shahih Bukhari
Menerjemahkan Bab-Bab Shahih Bukhari

Pada saat awal-awal mulai mengikuti kajian "Sunnah", ustadz kami mengajarkan kitab Tsalatsah Ushul karya al-Imam al-Mujadid Muhammad bin Abdul Wahab, dalam salah satu bahasan disebutkan perkataan al-Imam Bukhari yang menyebutkan dalam kitab Shahihnya bab "al-Ilmu qobla al-qoul wa al-'Amal" (ilmu itu sebelum ucapan dan perbuatan), yang menarik dari penjelasan ustadzunaa adalah bahwa al-Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya didalam membuat judul bab itu sudah mengisyaratkan akan hukum-hukum tertentu dalam syariat kita.


Sebagai pemula pada waktu itu, yang tahu Shahih Bukhari hanya dari judulnya saja, maka tidak begitu paham apa yang dimaksud oleh Ustadzunaa, sampai akhirnya tatkala diberikan bimbingan oleh guru-guru kami yang lain untuk mengenal Shahih Bukhari lebih intens lagi, maka sedikit ada gambaran terkait dengan faedah-faedah pada judul-judul bab di shahih Bukhari.


Barangkali ulama yang dengan gemilang mampu menerjemahkan judul-judul bab dalam Shahih Bukhari adalah penulis syarah Shahih Bukhari yang sampai zaman ini belum ada yang bisa menandinginya, yaitu kitab Fathul Bariy yang ditulis oleh Al Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalaniy rahimahullah. Beliau seolah-olah diangkat oleh Imam Bukhari sebagai juru bicaranya, padahal mereka berdua terpaut jauh ratusan tahun, namun Al Hafizh dengan ketajaman analisanya mampu menyinkronkan diri dengan kecerdasan Imam Bukhari, karena ada beberapa judul bab antara hadits yang dibawakan dibawah judul bab tersebut dengan tema babnya harus mengernyitkan dahi terlebih dahulu untuk menemukan korelasinya dan Al Hafizh dapat melalui tantangan ini dengan sangat baik, beliau mampu menemukan jalan pikiran Imam Bukhari memberi judul bab tersebut dengan dilalah yang terkandung didalam hadits yang dibawakan, bagi yang ingin bukti akan hal tersebut dapat melihat beberapa coretan kami mengenai sebagian syarah Shahih Bukhari, misalnya yang terbaru adalah Syarah Kitab Shoum min Shahih Bukhari yang masih belum selesai penulisannya.


(Baca Juga : Pembahasan Ulumul Hadits)


Kemudian ada juga ulama yang disamping memecahkan kaitan antara hadits yang dibawakan dengan judul bab, juga terkadang memperbincangkan juga kaitan antara judul bab dengan judul kitabnya, karena Shahih Bukhari itu terdiri dari beberapa kitab, seperti Kitab al-Ilmu, Kitab Sholat dan seterusnya, kemudian dalam kitab terdiri dari beberapa bab. Selain itu juga kadang beliau membahas kaitan antara bab tersebut dengan bab sebelumnya. Ulama tersebut adalah al-'Alamah Badruddin al-'Ainiy al-Hanafiy (w. 855 H) rahimahullah dalam kitabnya "Umdah al-Qaariy Syarah Shahih al-Bukhariy".


Bab-bab Shahih Bukhari terutama dalam masalah Fiqih menjadi kajian ulama untuk mengetahui kemanakah al-Imam Bukhari memiliki kecondongan dalam mazhab fiqihnya?, Dalam tulisan kami terdahulu, sedikit kami ulas mazhab fiqih beliau dan kami unggulkan kajian yang dilakukan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah bahwa al-Imam Bukhari independen dalam mazhab fiqihnya bahkan beliau adalah seorang mujtahid mutlak yang menggali hukum fiqih langsung dari al-Kitab dan as-Sunnah.


Kemudian kita dapati para ulama kontemporer membuat risalah tersendiri yang berbicara secara khusus penafsiran bab-bab tersebut, dan sudah lahir juga melalui sidang akademik tesis magister dan disertasi doktoral yang temanya adalah membahas terjemahan judul-judul bab yang diletakkan oleh al-Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya.


Memang secara umum para ulama mengatakan bahwa pandangan fiqih para Aimah penulis kitab hadits ada pada judul bab yang diketengahkannya, sekalipun tidak mesti bahwa judul bab itu adalah pandangan fiqihnya secara mutlak, karena terkadang mereka membawakan judul bab untuk memberikan wacana kepada pembacanya terkait sebuah tema fiqih dengan membawakan hadits-hadits yang dilalahnya dapat memberikan faedah hukum sebagaimana judul bab tersebut.


Kembali kepada Shahih Bukhari, maka para pensyarahnya akan memberikan perhatian terhadap judul-judul bab yang diletakkan oleh al-Imam Bukhari bahkan tidak jarang juga ada lebih kurang penamaan judul babnya ketika dibandingkan dengan naskah-naskah shahih Bukhari yang ada, maka catatan perbedaan ini akan mereka ketengahkan kepada pembaca karena bisa jadi memiliki implikasi fiqih hadits yang berbeda dari Imam Bukhari atau malah lebih memperjelas lagi fiqih hadits yang disampaikan oleh al-Imam.


Jazakumullah khoir kepada para ulama dalam berkhidmat terhadap Islam.


(Baca Juga : Istiwa' Allah di Atas 'Arsy)


Tulisan Al-Ustadz Abu Sa'id Neno Triyono hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/abu.s.triyono.5/posts/264201391413487


EmoticonEmoticon