Perselisihan Itu Buruk

Perselisihan Itu Buruk
Perselisihan Itu Buruk


AL-KHILAAFU SYARR (PERSELISIHAN ITU BURUK) 


Kalimat di atas adalah ucapan dari seorang sababat nabi yang Mulia Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu. 


Kapan beliau mengucapkan kalimat tersebut??? 


Beliau mengucapkannya tatkala beliau harus melakukan apa yang diyakininya menyelisihi sunnah nabi, tapi demi persatuan beliau melakukannya


Bagaimana kisahnya? Simak riwayat berikut:


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ صَلَّى عُثْمَانُ بِمِنًى أَرْبَعًا فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- رَكْعَتَيْنِ وَمَعَ أَبِى بَكْرٍ رَكْعَتَيْنِ وَمَعَ عُمَرَ رَكْعَتَيْنِ ... وَمَعَ عُثْمَانَ صَدْرًا مِنْ إِمَارَتِهِ ثُمَّ أَتَمَّهَا. ...  فَلَوَدِدْتُ أَنَّ لِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ مُتَقَبَّلَتَيْنِ. 

قَالَ الأَعْمَشُ :فَحَدَّثَنِى مُعَاوِيَةُ بْنُ قُرَّةَ عَنْ أَشْيَاخِهِ: أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ صَلَّى أَرْبَعًا،قَالَ:فَقِيلَ لَهُ:عِبْتَ عَلَى عُثْمَانَ ثُمَّ صَلَّيْتَ أَرْبَعًا !!

قَالَ: الْخِلاَفُ شَرٌّ".

أخرجه أبو داود(1962)،والبيهقي(5641


Dari Abdurrahman bin Yazid: Utsman bin Affan  Radhiyallahu anhu pernah sholat 4 rakaat (ketika safar) di Mina,  maka Abdullah bin Mas'ud berkata: aku pernah sholat safar bersama rasulullah,  beliau melakukannya hanya dua rokaat,  dengan Abu Bakar dua Rakaat,  dengan Umar dua rakaat, dan di awal2 pemerintahan ustman dua rakaat.


Kemudian ustman menggenapkannya menjadi 4 rakaat. Saya berharap di antara 4 rakaat itu,  sholatku diterima 2 rakaat. 


Abdullah bin mas'ud ditanya mengapa anda mencela ustman yang sholat 4 rakaat ketika safar,  tapi anda sendiri ikut sholat 4 rakaat? Beliau menjawab:"AL-KHILAAFU SYARR" PERSELISIHAN ITU BURUK.  (HR.  Abu Dawud:1962) 


(Baca Juga : Banyak Berdoa di Masa Fitnah)


 Disebutkan pula dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Abdullah bin Mas'ud menyatakan:


“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. 


Aku shalat bersama Nabi di Mina dua rakaat, bersama Abu Bakr di Mina dua rakaat, bersama Umar ibnul Khaththab dua rakaat.


فَلَيْتَ حَظِّي مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَانِ مُتَقَبَّلَتَانِ


Andaikata bagianku dari empat rakat, dua rakaat yang diterima (oleh Allah).”


Abdullah bin Mas'ud sampai beristirja',  hal ini menunujukan bahwa yang dilakukan ustman tidaklah tepat dalam pandangan abdullah bin Mas'ud. Tapi hal itu tidak menghalangi beliau untuk shalat 4 rakaat bersama ustman demi persatuan. 


Barangkali inilah yang juga menjadi dasar fatwa al-Imam Ahmad dan al-Imam al-Utsaimin dan imam-imam yang lainya dalam masalah bermakmum di belakang imam yang Qunut subuh. 


Wallahu a'lam


(Baca Juga : Adab Penting Penuntut Ilmu)


===================

Catatan:

1. Riwayat di atas tak bisa dijadikan dalil bolehnya persatuan di atas kebid'ahan

2. Riwayat di atas bukanlah sebuah celaan terhAdap ustman bin Affan

3. Subtansi dari stataus di atas tidak fokus pada masalah hukum sholat safar 4 rakaat dan kenapa Ustman melakukanya....karena itu membutuhkan penjelasan panjang, tapi subtansi yang ingin disampaikan adalah bagaimana sikap shahabat dalam menghadapi perbedaan.


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1928601600628445


EmoticonEmoticon