Lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi

Lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi
Lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi
AlQuranPedia.Org – Di dalam Al-Quran Allah Ta’ala beberapa kali menyebut Yahudi dan Nasrani, serta menyebut sekali Majusi. Orang Yahudi beragama mengikuti Taurat nabi Musa dan Talmud. Mereka menyembah YHWH (Yahweh). Orang Nasrani (sekarang) mengikuti Alkitab yang berisi Perjanjian Lama (di antara isinya Taurat dan Mazmur) dan Perjanjian Baru (di antara isinya Injil). Kaum Nasrani/Kristen menyembah Trinitas yaitu Allah tapi tiga dan tiga tapi satu (Bapa, Yesus dan Roh Kudus). Sementara kaum Majusi pendirinya adalah Zoroaster, kaum penyembah api.


Adapun beberapa penyebutan Yahudi, Nasrani dan Majusi di dalam Al-Quran adalah sebagai berikut.

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-Baqarah : 62)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabiin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. (Q.S. Al-Hajj : 17)

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. Al-Baqarah : 120)

Adapun lambang dari agama Yahudi adalah terompet. Lambang agama Nasrani/Kristen adalah lonceng. Dan lambang dari agama Majusi adalah api.

Kaum muslimin, dahulu ketika datang ke Madinah berkumpul, lalu memperkirakan waktu shalat, tanpa ada yang menyerunya. (Hingga) pada suatu hari, mereka berbincang-bincang tentang hal itu. Sebagian mereka berkata “gunakan saja lonceng seperti lonceng Nashara”. Dan sebagian menyatakan “gunakan saja terompet seperti terompet Yahudi”. Maka Umar berkata: “Tidakkah kalian mengangkat seseorang untuk menyeru shalat?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Wahai, Bilal. Bangun dan serulah untuk shalat.” (HR. Bukhari)


Bagi orang-orang Persia (sekarang Iran) yang beragama Majusi (penyembah api), tanggal 1 Januari dijadikan hari raya mereka yang dikenal dengan sebutan Nairuz atau Nurus. Kaum Majusi meyakini bahwa pada tahun baru itulah Tuhan menciptakan cahaya sehingga memiliki kedudukan tinggi. (Kitab Nihaayatul ‘Arab, karya Imam An-Nawawi)

Jadi, dalam perayaan Nairuz tersebut, kaum Majusi menyalakan api  dan mengagungkannya. Kemudian orang-orang berkumpul di jalan-jalan, halaman dan pantai, mereka bercampur antara pria dan wanita, saling mengguyur antara mereka dengan air dan khamr (minuman keras). Mereka berteriak dan menari-nari sepanjang malam. Orang-orang yang tidak turut serta dalam perayaan Nairuz ini disiram dengan air bercampur kotoran.

Kita melihat lambang-lambang tersebut terlihat ketika ada perayaan besar mereka. Contohnya adalah Kristen/Nasrani, di dalam gereja mereka biasanya ada lonceng sebagai salah satu bentuk syi’ar ibadah mereka. Begitu pula Yahudi yang menggunakan terompet sebagai syi’ar mereka. Majusi pun begitu, simbol api sangat terlihat ketika hari besar mereka.

Jadi kalau ada kaum muslimin yang meniru-niru agama lain, seperti main terompet ataupun alat musik lainnya, maka berhati-hatilah

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Dawud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Adapun Islam tidak mengenal lambang-lambang seperti terompet, lonceng, ataupun benda-benda lain. Sama halnya dengan lambang bulan sabit dan bintang yang ada di masjid-masjid, itu sejatinya bukanlah dari Islam. Dan Islam tidak meniru-niru agama lain dalam hal agama dan syariat lainnya. Lambang Islam adalah ketauhidan. Sementara perwujudannya adalah melalui amal dan ketaatan.

Itulah pembahasan singkat kita mengenai lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi. Semoga menambah ilmu dan wawasan agama kita.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 19 Dzulhijjah 1439 Hijriyah/31 Agustus 2018 Masehi.


EmoticonEmoticon