Inilah Pekerjaan Para Nabi Allah |
AlQuranPedia.Org – Bekerja wajib bagi para pria. Tidak boleh bagi
para ayah/suami bermalas-malasan dalam mencari nafkah.
Dan
kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. (Q.S.
Al-Baqarah : 233)
Pada ayat
lain Allah berfirman,
Hendaklah
orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah
kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa
yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah
kesempitan. (Q.S. Ath-Thalaaq : 7)
Nasehat
dari Al-Ustadz Nuruddin Bukhori hafidzhahullah, “silahkan cari harta
sebanyak-banyaknya, karena dengan harta itu juga kita dapat beribadah dengan
maksimal seperti bersedekah, zakat, berinfak, haji dan lain sebagainya.
Silahkan cari harta sebanyak-banyaknya, tetapi jangan sampai melalaikan kita
dari ibadah.”
Jadi wajib
bagi pria untuk bekerja, bekerja itu bebas yang penting halal. Tidak boleh
bermalas-malasan apalagi meminta-meminta. Na’udzubillah
“Jikalau
seorang di antara kalian mengambil seutas tali kemudian pergi ke gunung
kemudian dia pulang dengan membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya
kemudian menjualnya, yang dengan itu Allah menjaga wajahnya (kehormatan/harga
dirinya), niscaya itu lebih baik baginya dari pada dia meminta-minta kepada
sesama manusia, apakah mereka memberinya atau menolaknya.” (HR.
Bukhari)
Pada
tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai pekerjaan para Nabi
Allah. Para Nabi saja yang sudah dijamin surganya, dijamin kehidupannya dunia
dan akhirat, tetapi mereka tetap bekerja mencari nafkah. Bagaimana dengan kita?
Nabi bukan, rasul bukan, surga belum dijamin.
Ada
beberapa riwayat dan hadits yang menyebutkan tentang pekerjaan para nabi Allah.
“Tidaklah
seseorang itu memakan makanan yang lebih baik dari pada memakan makanan dari
usahanya tangannya. Sesungguhnya nabi Allah Dawud ‘alaihissalam memakan dari
hasil usaha tangannya.” (HR. Bukhari)
“Bahwasanya
Nabi Dawud 'alaihissalam adalah seorang pandai besi (pembuat baju besi), Nabi
Adam 'alaihissalam adalah seorang petani, Nabi Nuh 'alaihissalam adalah seorang
tukang kayu, Nabi Idris 'alaihissalam adalah seorang penjahit (penenun) dan
Nabi Musa 'alaihissalam adalah seorang penggembala.” (HR.
Hakim, hadits shahih lihat Ghayatul Maram (163/1), halaman 288)
Ibnu
'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Nabi Adam ‘alaihissalam menjadi
petani, nabi Nuh ‘alaihissalam menjadi tukang kayu, nabi Idris ‘alaihissalam
menjadi penjahit, nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan nabi Luth ‘alaihis salam
menjadi petani, nabi Shalih ‘alaihissalam menjadi pedagang, nabi Dawud
‘alaihissalam menjadi pandai besi, nabi Musa ‘alaihissalam, nabi Syua’ib
‘alaihissalam dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi
penggembala.” Para sahabat Rasulullah pun juga berdagang di daratan maupun
lautan, menggarap tanah dan lain sebagainya. (Minhajul Qashidin, karya Ibnu
Qudamah hal.101)
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Zakariyya 'alaihissalam dulu adalah seorang tukang kayu”. (HR. Muslim
no. 2379)
Bahkan
semua nabi itu adalah penggembala kambing.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidaklah
Allah mengutus seorang nabi pun melainkan pernah menggembala kambing.” Para
sahabat bertanya,”Dan engkau sendiri?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab,”Ya, aku juga dulu menggembalakan (kambing-kambing) milik penduduk
Mekkah dengan upah beberapa qirath.” (HR. Bukhari no. 2143)
Jadi
pekerjaan para nabi adalah sebagai berikut:
1. Nabi
Adam petani
2. Nabi
Idris penjahit
3. Nabi
Nuh tukang kayu
4. Nabi
Shalih pedagang
5. Nabi
Ibrahim petani
6. Nabi
Luth petani
7. Nabi
Syu'aib penggembala kambing
8. Nabi
Musa penggembala kambing
9. Nabi
Dawud pandai besi
10.
Zakariyya tukang kayu
11. Nabi
Muhammad penggembala kambing
Itulah pembahasan singkat kita mengenai pekerjaan para nabi Allah.
Semoga tulisan ini menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Semoga bermanfaat.
Diselesaikan pada 28 Muharram 1440 Hijriyah/8 Oktober 2018 Masehi.
EmoticonEmoticon