Ibnu Hazm Menurut Dua Murid Imam Ibnu Taimiyyah

Ibnu Hazm Menurut Dua Murid Imam Ibnu Taimiyyah
Ibnu Hazm Menurut Dua Murid Imam Ibnu Taimiyyah
Al-IMAM IBNU HAZM, MENURUT PANDANGAN DUA MURID SYAIKHUL-ISLAM IBNU TAIMIYYAH -RAHIMAHULLAH-

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah memiliki dua murid yang berbeda pandangan tentang keadaan Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah. Kedua murid tersebut adalah: Al-Hafidz Adz-Dzahabi dan Al-Hafidz Ibnu Abdil-Hadi rahimahumallah.

(Baca Juga : 22 Ayat Al-Quran Tentang Bekerja)

Al-Hafidz Ibnu Abdil-Hadi rahimahullah setelah menyebutkan keutamaan-keutamaan Ibnu Hazm, beliau berkata setelah mentelaah kitabnya "Al-Milal wan-Nihal",

...ولكن تبين لي منه أنه جهمي جلد لا يثبت معاني أسماء الله الحسنى إلا القليل ، كالخالق والحق ، وسائر الأسماء عنده لا يدل على معنى أصلا...

Akan tetapi, menjadi jelas bagiku tentangnya bahwa beliau (Ibnu Hazm) adalah seorang JAHMI keras/ekstrim, beliau tidak menetapkan makna Al-Asma Al-Husna kecuali beberapa saja, semua nama-nama Allah menurutnya tidak menunjukan makna sama sekali...
📚(Thabaqãt Al-Muhadditsin:3/350)

Pendapat Ibnu Abdil-Hadi di atas diikuti oleh Syaikh Hammad Al-Anshari di zaman ini, beliau berkata:

ﻭاﺑﻦ ﺣﺰﻡ ﺟﻬﻤﻲ ﺟﻠﺪ

Ibnu Hazm adalah seorang JAHMI keras/ekstrim.
📚(Al-Majmu fi Tarjamah Al-Allamah Hammad Al-Anshari:2/749)

❓Namun, apa pandangan Al-Hafidz Adz-Dzahabi?
Beliau berkata:

ﻭﻟﻲ ﺃﻧﺎ ﻣﻴﻞ ﺇﻟﻰ ﺃﺑﻲ ﻣﺤﻤﺪ ﻟﻤﺤﺒﺘﻪ ﻓﻲ اﻟﺤﺪﻳﺚ اﻟﺼﺤﻴﺢ، ﻭﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﺑﻪ، ﻭﺇﻥ ﻛﻨﺖ ﻻ ﺃﻭاﻓﻘﻪ ﻓﻲ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻤﺎ ﻳﻘﻮﻟﻪ ﻓﻲ اﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭاﻟﻌﻠﻞ، ﻭاﻟﻤﺴﺎﺋﻞ اﻟﺒﺸﻌﺔ ﻓﻲ اﻷﺻﻮﻝ ﻭاﻟﻔﺮﻭﻉ، ﻭﺃﻗﻄﻊ ﺑﺨﻄﺌﻪ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﻣﺎ ﻣﺴﺄﻟﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﺃﻛﻔﺮﻩ، ﻭﻻ ﺃﺿﻠﻠﻪ، ﻭﺃﺭﺟﻮ ﻟﻪ اﻟﻌﻔﻮ ﻭاﻟﻤﺴﺎﻣﺤﺔ ﻭﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ.

Saya lebih cenderung kepada Abu Muhammad (Ibnu Hazm) karena kecintaan beliau kepada hadits yang shahih dan pengetahuannya tentangnya. Sekalipun saya tidak menyepakati beliau pada banyak pendapatnya dalam masalah Perawi dan 'Ilal (cacat hadits), dan masalah-masalah yang jelek dalam masalah Ushul (Aqidah) dan Furu' (Fiqih). Dan saya memastikan kesalahannya lebih dari satu masalah. Akan tetapi, SAYA TIDAK MENGKAFIRKANNYA, DAN TIDAK MENYESATKANNYA, DAN SAYA BERHARAP BAGINYA DAN KAUM MUSLIMIN AGAR DIBERI MAAF DAN AMPUNAN.
📚(As-Siyar:18/202)

(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Rahmat)

Dan berkata Para Ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah:

ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻤﺎء اﻟﻤﺒﺮﺯﻳﻦ ﻓﻲ اﻷﺻﻮﻝ، ﻭاﻟﻔﺮﻭﻉ، ﻭﻓﻲ ﻋﻠﻢ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭاﻟﺴﻨﺔ، ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﺧﺎﻟﻒ ﺟﻤﻬﻮﺭ ﺃﻫﻞ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﻣﺴﺎﺋﻞ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺃﺧﻄﺄ ﻓﻴﻬﺎ اﻟﺼﻮاﺏ؛ ﻟﺠﻤﻮﺩﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﻈﺎﻫﺮ، ﻭﻋﺪﻡ ﻗﻮﻟﻪ ﺑﺎﻟﻘﻴﺎﺱ اﻟﺠﻠﻲ اﻟﻤﺴﺘﻮﻓﻲ ﻟﻠﺸﺮﻭﻁ اﻟﻤﻌﺘﺒﺮﺓ، ﻭﺧﻄﺄﻩ ﻓﻲ اﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﺑﺘﺄﻭﻳﻞ ﻧﺼﻮﺹ اﻷﺳﻤﺎء ﻭاﻟﺼﻔﺎﺕ ﺃﺷﺪ ﻭﺃﻋﻈﻢ.

Beliau termasuk ULAMA YANG MENONJOL DALAM BIDANG USHUL, FURU' (FIQIH), DAN ILMU Al-KITAB & AS-SUNNAH. Namun, beliau menyelisihi mayoritas Ulama pada banyak masalah yang mana beliau menyalahkan yang benar, disebabkan kekakuannya dalam berpegang kepada Zhahir (dalil), dan tidak berpendapat adanya Qiyas Jali yang memenuhi syarat yang mu'taba. Dan lebih parah lagi kekeliruan beliau dalam masalah Aqidah dalam mentakwil dalil-dalil Asma wa Shifat.
📚(Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah:12/223)

📝Diantara faedah yang bisa kita petik:
Bahwa kadang para Ulama berbeda pendapat dalam menyikapi dan menghukumi seorang Alim yang jatuh dalam kesalahan. Maka janganlah kita kaku jika mendapati masalah-masalah seperti ini. Hendaklah menyikapi dengan ilmu dan lapang dada dengan saudara kita yang menyelisihi kita.
Bãrakallahu Fîkum

(Baca Juga : Biografi Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal)

26 Jumadats-Tsaniyah 1440
Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

Tulisan Al-Ustadz Abu Muhammad Pattawe hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=499386267257375&id=100015580180071


EmoticonEmoticon