15 Wanita di Sekeliling Nabi

15 Wanita di Sekeliling Nabi
15 Wanita di Sekeliling Nabi


Ada 15 wanita di rumah tangga Nabi selain putri-putri beliau, mereka terperinci dalam 4 kategori:


I. Yang pertama; wanita yang menjadi istri nabi dan wafat mendahului nabi, mereka ada dua orang:


(1). Ibunda Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu Anha bergelar at-Thahirah [wanita yang suci] memiliki sangat banyak keutamaan.


(2) Ibunda Zainab binti Khuzaimah Radhiyallahu Anha, Dijuluki Ummul Masakin (ibu dari kaum fakir miskin)


(Baca Juga : Hargai Guru dan Majelis Ilmu Terdekat)


II. Yang kedua; wanita-wanita yang menjadi istri nabi dan Rasulullah wafat mendahului mereka, ada 9 orang:


(3). Ibunda Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu 'Anha.


(4). Ibunda Aisyah binti Abi Bakr ash-Shiddiq Radhiyallahu 'Anha.


(5). Ibunda Hafshah Binti Umar bin Khattab Radhiyallahu Anha.


(6). Ibunda Ummu Salamah Hindun Binti Abi Umayyah Radhiyallahu 'Anha


(7). Ibunda Zainab binti Jahsy Radhiyallahu Anha (sepupu Rasulullah/anak bibi rasulullah)


(8). Ibunda Ummu Habibah Ramlah  binti Abu Sufyan Radhiyallahu Anha.


(9). Ibunda Juwairiyyah binti al-Haris Radhiyallahu Anha (putri dari suku Bani Musthaliq).


(10). Ibunda Shafiyah binti Huyay bin Ahthab Radhiyallahu Anha (satu²nya istri nabi yang bukan dari Arab, beliau dari Bani Israel).


(11). Ibunda Maimunah binti al-Haris Radhiyallahu 'Anha


(Baca Juga : Manusia Disandera Jin?)


III. Yang Ketiga, wanita² yang pernah diakad oleh nabi akan tetapi belum sempat dikumpuli nabi dan terjadi perpisahan. Mereka ada dua:


(12). Wanita dari suku Kilab

(13). Wanita dari suku Kindah terkenal dg sebutan al-Juniyah.


IV. Wanita yang menjadi budak nabi bukan istri nabi (berdasarkan pendapat yang rajih Wallahu a'lam), ada dua:


(14). Mariyah al-Qibtiyah Radhiyallahu Anha, wanita cantik hadiah dari Raja Kristen Mesir al-Muqawqis. Darinya nabi memperoleh anak yg bernama Ibrahim.


(15). Raihanah binti Zaid Al-Qurazhiyah, Radhiyallahu Anha. (Dulu menjadi tawanan di perang melawan Bani Quraizhah Yahudi).


Referensi: 

Disarikan dari Shafiyurrahman Al-Mubarakfury, Ar-Rahiq al-Makhtum (Al-Manshurah, Dar al-Wafa', 2004), hal. 406-408


(Baca Juga : Belajar Manhaj Salaf dari Dinosaurus)


Tulisan Al-Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1983481288473809&id=100004358714062


EmoticonEmoticon