Komunis dan Kesultanan Islam di Yaman Selatan

Komunis dan Kesultanan Islam di Yaman Selatan
Komunis dan Kesultanan Islam di Yaman Selatan


Kalau di Indonesia mungkin kita membaca bagaimana kekejaman komunis kepada kesultanan Islam di tanah Melayu. Dengan nama revolusi sosial mereka membantai keluarga bangsawan dari Kesultanan Islam Langkat, Deli, Asahan dll. Putri-putri bangsawan Melayu ketika itu mereka renggut kehormatannya. Bahkan yang termasuk menjadi korban ketika itu pujangga besar Indonesia Amir Hamzah.


Sewaktu belajar di Yaman, saya pernah mengunjungi dua Istana Kesultanan Islam di Hadramaut. Yang pertama istana Kesultanan Quaiti di Mukalla, yang kedua Kesultanan Al Katsiry di Syei'un. Istana Quaity kini terbengkalai menjadi bangunan tua tak terawat, sementara istana Katsiri menjadi museum dan kantor pemerintahan.


(Baca Juga : Seputar Hasad)


Sama dengan kesultanan Melayu di Sumatera Utara, di Yaman Komunis melakukan hal yang sama kepada dua kesultanan Islam ini. Dua kesultanan ini mereka hancurkan, propertinya diambil oleh komunis. Lebih dari itu banyak ketua qobail (kepala suku) Hadrami yang mereka bantai sehingga muncul pertanyaan di benak saya, apakah ini yang menjadi sebab Hadarim tidak seperti Yamani lainnya yang kental dengan keqabilahannya?


Setelah menggulingkan kesultanan, mulailah usaha deislamisasi dilakukan. 


Guru-guru kami banyak berkisah bagaimana ketika komunis yang berkedok Hizb Isytiroky memimpin Hadramaut.


Setiap pagi sebelum belajar, guru mereka yang kebanyakannya alumni Moskow dan negeri-negeri komunis seperti Polandia dan negara Eropa Timur lainnya akan menulis besar-besar di papan tulis kalimat 


لا اله

Tuhan itu tiada 


Mereka lalu menyuruh murid-murid membaca bersama. 


Sebagian guru kami berkata, "Ketika mereka menyuruh membaca itu, kami membisikkan atau mengucapkan dalam hati

الا الله


kecuali Allah.. 


Kalimat kufur pun menjadi kalimat tauhid laa ilaha illallah..


Di Bulan Ramadhan, kegiatan upacara dan olahraga justru semakin digencarkan. Ketika murid-murid yang berpuasa keletihan dan kehausan, maka sang guru akan sengaja minum di hadapan mereka sambil melecehkan, "Berpegang teguh kepada agama hanya akan buat kalian susah"


Selain itu, banyak sekali kegiatan yang sengaja mereka lakukan di waktu shalat. Misalnya parade antara waktu maghrib dan isya' agar anak-anak meninggalkan shalat maghrib.


(Baca Juga : Adab Penting Penuntut Ilmu)


Sejarah komunis di Yaman bukan rekaan. Para ulama Yaman seperti Syaikh Muqbil dan Syaikh Muhammad Al Imam telah menuliskan karya tentang mereka.


Kemunculan komunis kembali di tengah kita bukan tidak mungkin. Entah bermetamorfosa seperti apa mereka sekarang, namun yang jelas target mereka cepat atau lambat adalah Islam dan kaum muslimin.


Jogajakarta, 12 Juni 2020.


Tulisan Al-Ustadz Wira Mandiri Bachrun, S.Kom hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/wira.bachrun/posts/1441624676037833


EmoticonEmoticon