Para Nabi Yang Dijumpai Saat Isra' Mi'raj

Para Nabi Yang Dijumpai Saat Isra' Mi'raj
Para Nabi Yang Dijumpai Saat Isra' Mi'raj

AlQuranPedia.Org – Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang shahih dan ma’ruf di kalangan kaum muslimin. Peristiwa ini adalah salah satu peristiwa besar dan merupakan salah satu mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Isra’ artinya perjalanan malam Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Mi’raj artinya naiknya Rasulullah dari Masjidil Aqsha ke langit.

Ada sekitar 16 shahabat yang meriwayatkan kisah Isra Mi’raj. Di antaranya: 'Umar bin Khattab, Anas bin Malik, 'Abdullah bin 'Abbas, Abu Dzar Al-Ghifari, Jabir bin 'Abdillah, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Hudzaifah bin Yaman, Shuhaib, 'Abdullah bin 'Umar, 'Abdullah bin Mas’ud, dan 'Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu ta'ala ‘anhum-. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani mengumpulkan berbagai riwayat tentang Isra’ Mi’raj dan beliau bukukan dalam karya yang berjudul: Al-Isra' Wal Mi’raj.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia tidak menguraikan kisah Isra’ Mi’raj dengan lengkap, namun hanya ingin membahas salah satu bagiannya, yakni pertemuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan para nabi.

Berikut ini kami sarikan beberapa kisahnya.

“Pada malam aku diisra’kan, aku melewati Musa di dekat bukit pasir merah, dia sedang berdiri shalat di dalam kuburnya.“ (HR. Muslim no. 164)

“Di dalam masjid baitul Maqdis aku bertemu sekelompok para Nabi. Saat itu Musa sedang shalat, dia seorang laki-laki yang tinggi, ramping dan kurus, rambutnya keriting, seperti laki-laki suku Syanuah. Isa juga sedang shalat, dia seolah-olah baru keluar dari pemandian. Orang yang paling mirip dengannya ialah ‘Urwah bin Mas’ud Ats Tsaqafi. Ibrahim juga sedang shalat orang yang paling mirip dengannya ialah kawanmu ini (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri). Kemudian masuk waktu shalat.” (HR. Muslim no. 278)

“Lalu aku shalat di dalamnya sebagai imam dengan semua para Nabi dan Rasul. (Pada riwayat lain: Lalu aku masjid dan shalat dua raka’at di dalamnya.).”

“Setelah aku selesai shalat, ada yang berkata, “Hai Muhammad! Ini adalah Malik, penjaga neraka, ucapkan salam kepadanya!” Maka aku menoleh kepadanya, tetapi dia mendahuluiku dengan salam.”

“Kemudian Jibril membawakan kepadaku sebuah tempat minum yang berisi susu, dan sebuah tempat minum yang berisi madu. Lalu aku memilih susu. Jibril berkata, ‘Engkau telah memilih fithrah’.”

Langit Pertama : Berjumpa Nabi Adam ‘alaihissalam

“Kemudian dia (Jibril) memegang tanganku, dan membawaku naik ke langit dunia.” (Dalam riwayat lain: Kemudian aku berangkat bersama Jibril, lalu kami sampai di langit dunia)

“Setelah aku tiba di langit dunia. Jibril berkata kepada penjaga langitnya, ‘Bukalah!’ Dia bertanya, ‘Siapa ini?’ Jibril menjawab, ‘Jibril.’ Dia bertanya, ‘Apakah ada seseorang bersamamu?’ Jibril menjawab, ‘Ya, Muhammad bersamaku.’ Dia bertanya, ‘Engkau diutus (Allah) kepadanya?’ Jibril menjawab: ‘Ya.’ (dalam riwayat lain ada tambahan: Penjaga itu berkata, ‘Selamat datang kepadanya, orang yang terbaik telah datang.’)

“Maka setelah ia membuka, kami naik ke atas langit dunia.”

“Tiba-tiba di sana ada seorang lelaki yang sedang duduk. Di sebelah kanannya ada hitam-hitam dan di sebelah kirinya ada hitam-hitam. Apabila dia melihat ke sebelah kanannya, dia tertawa, dan apabila dia melihat ke sebelah kirinya, dia menangis. Aku bertanya kepada Jibril, “Siapa ini?” Jibril menjawab, “Ini Adam. Dan hitam-hitam yang ada di kanan dan di kirinya ini ialah ruh-ruh anak-anak keturunannya. Golongan kanan itu adalah penghuni surga, dan hitam-hitam yang ada di sebelah kirinya ialah penghuni neraka. Maka apabila dia melihat yang di sebelah kanannya, dia tertawa. Dan apabila dia melihat yang ada di sebelah kirinya, dia menangis.”

(Dalam riwayat lain: Aku mendatangi Adam ‘alaihissalam, lalu Jibril berkata, “Ini adalah bapakmu, Adam, ucapkanlah salam kepadanya.” Maka aku mengucapkan salam kepadanya, lalu dia membalas salamku)

Lalu dia berkata, “Selamat datang nabi yang shalih dan anak yang shalih.” (Dan dia mendoakan kebaikan untukku)

“Pada malam aku diisra’kan, aku melewati sekelompok orang yang memiliki yang kuku-kuku dari tembaga, mereka mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Maka aku berkata, “Mereka ini siapa wahai Jibril?” Dia menjawab, “Mereka ialah orang-orang yang memakan daging manusia (yakni melakukan ghibah) dan mencela kehormatan mereka.”

“Pada malam aku diisra’kan, aku melewati sekelompok laki-laki yang bibir-bibir mereka diguntingkan dengan gunting-gunting neraka. Maka aku berkata, ‘mereka ini siapa wahai Jibril.” Dia menjawab, ‘Mereka ini ialah khatib-khatib (orang-orang yang biasa khutbah) di kalangan umatmu. Mereka memerintahkan kebaikan manusia, tetapi melupakan diri mereka sendiri, padahal mereka membaca Al-Kitab (Al-Quran), tidakkah mereka berfikir?’.”

(Dalam riwayat lain: mereka menggunting bibir dan lidah mereka, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mereka itu di atas langit pertama)


Langit Kedua : Berjumpa dengan Nabi Yahya dan Nabi ‘Isa ‘alaihimassalam

“Lalu Jibril membawaku naik ke langit kedua, lalu dia berkata kepada penjaganya, ‘Bukalah!” penjaganya lalu berkata kepada Jibril, seperti yang dikatakan oleh penjaga yang pertama tadi. Lalu dia membukanya.

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit kedua. Aku mendatangi Yahya dan Isa, ibu keduanya bersaudara. Lalu Jibril berkata, “Ini adalah Yahya dan Isa, ucapkanlah salam kepada keduanya.” Maka kau mengucapkan salam kepada keduanya, lalu keduanya membalas salamku dan berkata, “Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.) (Dan keduanya mendoakan kebaikan untukku)

Langit Ketiga : Berjumpa dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit ketiga. Aku mendatangi Yusuf (dan dia telah diberi separuh ketampanan), Lalu Jibril berkata, “Ini adalah Yusuf, ucapkanlah salam kepadanya.” Maka aku mengucapkan salam kepadanya, lalu dia membalas salamku dan berkata, “Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.” (Dan dia mendoakan kebaikan untukku)

Langit Keempat : Berjumpa dengan Nabi Idris ‘alaihissalam

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit keempat seperti itu. Aku mendatangi Idris, lalu Jibril berkata, “Ini adalah Idris, ucapkan kepadanya, lalu dia membalas salamku dan berkata, “Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.”) (Dan dia mendoakan kebaikan untukku). Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman, “Dan Kami telah mengangkatnya (Idris) ke martabat (tempat) yang tinggi.” (Maryam: 57)

Langit Kelima : Berjumpa dengan Nabi Harun ‘alaihissalam

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit kelima, seperti itu. Aku mendatangi Harun. Lalu Jibril berkata, “Ini adalah Harun, ucapkanlah salam kepadanya.” Maka aku mengucapkan salam kepadanya, lalu dia membalas salamku dan berkata, “Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalaih.”)(Dan dia mendoakan kebaikan untukku)

Langit Keenam : Berjumpa dengan Nabi Musa ‘alaihissalam

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit keenam, seperti itu. Aku mendatang Musa, lalu Jibril berkata, “Ini adalah Musa, ucapkanlah salam kepadanya.” Maka kau mengucapkan salam kepadanya, lalu dia membalas salamku dan berkata, “Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang shalih.”) (Dan dia mendoakan kebaikan untukku)

(Dalam riwayat lain: Ketika aku melewatinya, dia menangis. Dia ditanya, ‘Apa yang menyebabkanmu menangis?’ Dia menjawab, ‘Wahai Rabb-ku, pemuda ini (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang Engkau utus setelah aku, umatnya akan masuk surga lebih banyak dan lebih utama daripada umatku.”

“Pada malam aku diisra’kan, tidaklah aku melewati sekelompok malaikat kecuali mereka berkata, ‘Hai Muhammad, perintahkan umatmu untuk berhijamah’.”

Langit Ketujuh : Berjumpa dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam

(Dalam riwayat lain: Kemudian kami mendatangi langit ke tujuh, seperti itu. Aku mendatangi Ibrahim ‘alaihissalam, dia sedang menyandarkan punggungnya pada Baitul Ma’mur. Lalu Jibril berkata, “Ini adalah bapakmu, Ibrahim, ucapkanlah salam kepadanya.” Maka aku mengucapkan salam kepadanya, lalu dia membalas salamku dan berkata, “Selamat datang anak yang shalih dan Nabi yang shalih.”)

Pada malam aku diisra’kan aku bertemu dengan Ibrahim, lalu dia berkata, “Hai Muhamamd sampaikan salam dariku kepada umatmu. Dan beritahukan kepada mereka bahwa surga itu memiliki tanah yang bagus, air yang segar, dan daratannya berupa lembah. Dan tanamannya ialah: subhanallah, alhamdulillah, laa ilaaha illa Allah, allahu akbar.”

Dan masih banyak lagi kisah-kisah yang berkaitan dengan Isra' Mi'raj.

Kesimpulannya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu dengan banyak nabi, terutama saat di masjid Al-Aqsha. Adapun ketika nabi mi’raj ke langit nabi berjumpa sejumlah nabi, yaitu:
Langit Pertama : Nabi Adam 'alaihissalam
Langit Kedua : Nabi Yahya dan Nabi 'Isa 'alaihimassalam
Langit Ketiga : Nabi Yusuf 'alaihissalam
Langit Keempat : Nabi Idris 'alaihissalam
Langit Kelima : Nabi Harun 'alaihissalam
Langit Keenam : Nabi Musa 'alaihissalam
Langit Ketujuh : Nabi Ibrahim 'alaihissalam

Sumber : yufidia.com dan konsultasisyariah.com

Itulah pembahasans singkat kita mengenai nabi-nabi yang dijumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat Isra’ dan Mi’raj. Semoga menambah keimanan dan ilmu agama kita.


Semoga tulisan ini bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Dzulhijjah 1439 Hijriyah/15 Agustus 2018 Masehi.


EmoticonEmoticon