12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah


12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah
12 Ayat Al-Quran Tentang Ka’bah

AlQuranPedia.Org – Ka’bah adalah kiblat utama kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Adapun sebelum Ka’bah di Masjidil Haram, kiblat kaum muslimin adalah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Ka’bah terletak tepat di tengah-tengah Masjidil Haram. Tempat yang selalu dirindukan oleh siapa saja. Meskipun sudah berhaji dan berumrah, tetap saja menyimpan kerinduan untuk pergi ke sana. Beribadah, bertalbiyah, sholat, ruku’, sujud bersimpuh di hadapan Allah Robbul ‘Alamin. Semua sama, mengenakan pakaian ihram berwarna putih, menggambarkan bagaimana semua makhluk sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketaqwaan. Di sudut Ka’bah juga terdapat batu yang berasal dari surga, yakni Hajar Aswad. Satu-satunya batu yang berpahala jika kita menciumnya dalam rangka mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam Al-Quran, Ka’bah juga disebut dengan Baitullah (Rumah Allah).


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Ka’bah/Baitullah. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Q.S. Al-Baqarah : 125)

2
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Q.S. Al-Baqarah : 127)

3
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 144)

4
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 158)


5
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (Q.S. Al-Hajj : 26)

6
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (Q.S. Al-Hajj : 29)

7
Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). (Q.S. Al-Hajj : 33)

8
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. (Q.S. Al-Anfaal : 35)

9
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maa’idah : 2)

10
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (Q.S. Ali ‘Imran : 96)

11
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali ‘Imran : 97)

12
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Q.S. Ibrahim : 37)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan dan membahas tentang Baitullah Ka’bah. Semoga menambah keimanan dan pengetahuan agama kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.

10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin

10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin
10 Hadits Tentang Keutamaan Surat Yasin


Muqaddimah

Kebanyakan kaum Muslimin membiasakan membaca Surat Yasin, baik pada malam Jumat, ketika mengawali atau menutup majelis taklim, ketika ada atau setelah kematian, dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting. Saking seringnya Surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan Al-Quran itu hanyalah berisi Surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan Surat Yasin dari hadis-hadis yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Al-Quran yang diwahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Quran. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Quran setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. [HR. Bukhari, Muslim dan lainnya]

Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini adalah dengan membahas masalah ini BUKAN berarti penulis melarang atau mengharamkan membaca Surat Yasin.

Sebagaimana surat-surat Al-Quran yang lain, Surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan Surat Yasin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Selain itu untuk menegaskan, bahwa tidak ada tauladan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Surat Yasin setiap malam Jumat, setiap memulai atau menutup majelis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.

Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Quran serta mengamalkannya.


Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin

Kebanyakan umat Islam membaca Surat Yasin karena, sebagaimana dikemukakan di atas, fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang hadis-hadis yang menerangkan fadhilah Surat Yasin, penulis dapati SEMUANYA ADALAH LEMAH.

Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil, maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab ancamannya adalah Neraka. [HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya]

Hadits Dhaif dan Maudhu

Adapun hadits-hadits yang semuanya Dhaif (Lemah) dan atau Maudhu (Palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah Surat Yasin di antaranya adalah sebagai berikut:

Hadis 1
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya. Dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jumat, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” [Ibnul Jauzi, Al-Maudhuat, 1/247]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Ibnul Jauzi mengatakan, hadis ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadis ini adalah tukang memalsukan hadis. [Periksa: Al-Maudhuat, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944]

Hadis 2
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada malam hari karena mencari keridaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia Munkarul Hadis. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). [Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I: 464-465]

Hadis 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca Surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati, maka ia mati syahid.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadis. [Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II: 159-160, Lisanul Mizan III: 44-45]


Hadis 4
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari), maka akan diluluskan semua hajatnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadis ini tidak pernah bertemu Nabi . Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
[Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22]

Hadis 5
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Alquran dua kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

[Lihat Dhaif Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani]

Hadis 6
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Alquran sepuluh kali.” [HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman]
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

[Lihat Dhaif Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani]

Hadis 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Alquran itu ialah Surat Yasin. Siapa yang membacanya, maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Alquran sepuluh kali.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadis ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadis batil, tidak ada asalnya. [Periksa: Silsilah Hadis Dhaif no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.

[Periksa: Mizanul I’tidal IV:173]

Hadis 8
Artinya: “Siapa yang membaca Surat Yasin di pagi hari, maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari), maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Hadis ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadis ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak memursalkan hadis dan banyak keliru. [Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283]

Hadis 9
Artinya: “Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.”
>> Keterangan: Hadis ini Lemah

Di antara yang meriwayatkan hadis ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadis ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadis ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadis ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).

Hadis 10
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”
>> Keterangan: Hadis ini Palsu

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I:188. Dalam sanad hadis ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia Munkarul Hadis. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadis. [Periksa: Mizanul I’tidal IV: 90-91).
 
Penjelasan:
Abdullah bin Mubarak berkata:
Aku berat sangka, bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadis-hadis tentang fadhilah surat-surat tertentu).

Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata:
Semua hadis yang mengatakan, barang siapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADIS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadis-hadis itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadis-hadis palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Alquran) dan menjauhkan mereka dari isi Alquran yang lain, juga kitab-kitab selain Alquran. [Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dhaif, hal. 113-115).

Kesimpulan:
Dengan demikian jelaslah, bahwa hadis-hadis tentang fadhilah dan keutamaan Surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadis-hadis tersebut TIDAK dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadis-hadis Shahih tentang keutamaan surat Al-Quran selain Surat Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala. Wallahu a’lam.

Tulisan Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzhahullah


Semoga bermanfaat.

19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak


19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak
19 Ayat Al-Quran Tentang Akhlak

AlQuranPedia.Org – Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Adab dan akhlak sangatlah penting bagi setiap makhluk. Para ulama salaf, mereka mempelajari adab dan akhlak dahulu sebelum mereka mempelajari ilmu. Apalah arti ilmu banyak dan menumpuk tetapi akhlak sama dengan nol. Perbanyaklah adab dan akhlak yang baik, baik itu akhlak kepada Allah, kepada orangtua, kepada yang lebih tua, kepada yang lebih muda, kepada sesama manusia dan kepada sesama makhluk Allah. Akhlak yang baik merupakan buah dari belajar ilmu yang benar dan ilmu yang berkah. Betapa banyak di antara kita yang telah lama menuntut ilmu akan tetapi ilmu tersebut tidaklah berkah. Semoga kita diberikan akhlak yang mulia dan dijauhkan dari akhlak yang tercela.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan akhlak mulia. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Q.S. Al-Baqarah : 83)

2
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah : 177)

3
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah : 195)

4
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat : 10)

5
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Hujuraat : 11)

6
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 9)


7
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Israa’ : 23)

8
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam : 52)

9
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S. At-Taubah : 119)

10
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (Q.S. Al-A’raaf : 199)

11
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisaa’ : 59)

12
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’ : 26-27)

13
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)

14
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. Al-Mumtahanah : 8)

15
Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, (Q.S. Al-Jaatsiyah : 7)

16
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. An-Nuur : 21)

17
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Israa’ : 33)

18
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S. Al-Israa’ : 34)

19
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maa’idah : 8)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang akhlak. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 3 Sya’ban 1440 Hijriyah/9 April 2019 Masehi.

27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui


27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui
27 Ayat Al-Quran Tentang Allah Maha Mengetahui

AlQuranPedia.Org – Di antara nama-nama Allah yang bagus adalah Al-‘Alim, artinya Yang Maha Mengetahui. Pengetahuan Allah Tabaraka Wa Ta’ala meliputi langit dan bumi, timur dan barat, ghaib dan nyata, atas dan bawah, bahkan isi hati-hati kita Allah Ta’ala tahu. Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Tidak ada yang terlewatkan dari Allah, baik itu perkara kecil maupun perkara besar. Hendaknya kita benar-benar memperhatikan sifat Allah yang satu ini karena dengannya kita bisa berhati-hati dalam berbuat dan berucap.

(Baca Juga : Singa dari Mesir)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Allah Maha Mengetahui. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 5)

2
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 60)

3
Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 62)

4
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ahzaab : 1-2)

5
Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Ahzaab : 34)

6
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzaab : 40)

7
Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 13)

8
Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 18)

9
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 73)

10
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 96)

11
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 103)

12
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 115)

13
Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 4)


14
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 81)

15
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah : 29)

16
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 115)

17
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 158)

18
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 224)

19
Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 244)

20
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. Al-Baqarah : 255)

21
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 256)

22
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 261)

23
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (Q.S. Al-Fath : 4)

24
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadiid : 3)

25
Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (Q.S. Al-Hadiid : 6)

26
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr : 18)

27
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Hujuraat : 1)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang sifat Allah Ta’ala Maha Mengetahui. Dengan adanya sifat Allah ini hendaknya setiap kita memperhatikan perbuatan dan ucapan kita setiap saat, karena Allah Ta’ala pasti mengetahuinya dan kelak akan dihisab atasnya.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 11 Sya’ban 1440 Hijriyah/17 April 2019 Masehi.

Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman

Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman
Mengenal Sahabat Nabi dan Ulama dari Negeri Yaman

Musim dingin di Negeri Yaman telah pergi, berganti panas. Saat musim panas tiba kami sebagai pelajar Indonesia harus lebih banyak bersabar, terlebih musim panas sering kali mati lampu, maka AC kamar dan Masjid pun ikut mati. Di situlah terasa kehidupan..

Namun panasnya cuaca dan panasnya kondisi di tengah kita, tergantung yang menjalani. Orang cerdas memiliki banyak cara mengubah panas menjadi sejuk.

(Baca Juga : 24 Ayat Al-Quran Tentang Surga)

Dari pada kita sibuk membahas masalah panas dan yang sedang memanas. Mending kita rihlah yuk. Mengenal sedikit nama-nama para sahabat dan Ulama dari Negeri Yaman.

Saya ambil dari Kitab Qaulul Hasan Fi Fadhaail Ahlil Yaman, semoga bermanfaat..

Di antara nama Sahabat Nabi:

1. Abu Hurairah Ad-Dausiy

2. 'Abdullah bin Qais Al-Asy'ari

3. Hudzaifah bin Yaman

4. 'Aamar bin Yaasir

5. Fairuz Ad-dailami

6. Jundum bin 'Abdillah Al-Bajali

7. Adi bin Haatim At-Thaai

8. Shafwan bin 'Aashal Al-muraadhi

9. Abu Tsa'labah Al-Khusyaniy

10. Tufail bin Amru Ad-Duwaisiy

11. 'Alqomah bin Yazid Al-Muradhiy

12. Waail bin Hujair

Nama Ulama

1. Abu 'Amr Al-Auzai

2. 'Abdurrazaq As-Shan'aani

3. Abu Ja'far At-Tahawi

4. Muhammad bin Munabbih

5. Rajaa' bin Haiwah Al-Kindi

6. Muhammad bin 'Ali As-Syaikaani

7. Taus bin Kaisan Al-Yamaani

8. Ad-Dhahaq bin Fairuz Al-dailami

9. Abdurrahman Al-mu'allimi

10. 'Athaa bin Abi Rabaah

12. Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i

13. Yahya bin 'Ali Al-Hajuri

14. Abdul Wahab Al-Wushabi

15. Abdurrahman Al-Mar'i

16. Muhammad Al-Imam

(Baca Juga : 17 Ayat Al-Quran Keutamaan Sahabat Nabi)

Baarakallah Fiikum..
________________
Sore hari_Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=147498836287171&id=100030811651129

Sampaikan Salamku Kepada Ahlussunnah

Ustadz Ammi Nur Baits dan Ustadz Zaid Susanto
Ustadz Ammi Nur Baits dan Ustadz Zaid Susanto

Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Nizar Sa'ad Jabal, dan Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Firanda, Ustadz Nizar Jabal, Ustadz Khalid Basalamah

Syaikh Muhammad bin Hadi dan Syaikh Shalih Al-Fauzan
Syaikh Muhammad bin Hadi dan Syaikh Shalih Al-Fauzan

Terlihat pegangan tulus dari sosok Ustadz Ammi Nur Baits kepada Ustadz Zaid Susanto.

Senyuman tulus dan keakraban dari Ustadz Kholid Basalamah, Ustadz Nizar Sa'ad Jabal dan Ustadz Firanda..

Begitu juga keakraban antra Syaikh Sholih Fauzan dan Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali حفظهم الله.

(Baca Juga : Kenapa Harus Pemahaman Para Sahabat)

Tidak pernah para masyaikh dan asatidzah kita mengajarkan kebencian,permusuhan dan saling meremehkan da'i lain meski berbeda cara pandang.

Adapun terkadang saling membantah antara da'i satu dengan yang lain adalah hal biasa. Telah terjadi dari zaman dahulu, ini salah satu keindahan Ahluussunah. Jika ada seorang ulama dari 'Iraq menulis buku menyelisisi usul Ahlssunnah atau keliru maka dibantah oleh ulama dari Mekkah, ulama dari Mesir menulis dibantah oleh ulama Yaman. Ustadz pekanbaru menulis buku yang keliru dibantah oleh ustadz dari jawa, dari jakarta dibantah oleh Ustadz asal Papua. Sunnatullah memang, Allah menjaga kemurniah Islam melalui para ulama.

Mungkin kita saja yang terkadang mudah baper, atau kurang legowo dalam menerima keritikan. Namun kita harus belajar, karena orang besar itu selalu siap dikritik.

Imam Fudhail bin 'Iyadh رحمه الله berkata:

اذا بلغت عن رجل بالمشرق انه صاحب السنۃ,فابعث عليه السلام,فقد اقل اهل السنۃ

" Jika engkau menjumpai seorang dari Ahlussunnah di timur [belahan Bumi], tolong sampaikan Salamku kepada mereka, sungguh jumlah Ahlussunnah saat ini sedikit ". ( شرح اصول اعتقاد اهل السنۃ )

- Jangan pernah menganggap keritikan saudaramu tanda ungkapan kebencian darinya -

Wallahu A'lam..

(Baca Juga : Kapan Rasulullah Menangis?)
______
* Ada satu nama dalam Foto tersebut yang saya belum mengenalnya, atau mungkin saya lupa. Mohon penjelasannya.
___________
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=132619197775135&id=100030811651129

Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah

Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah
Penuntut Ilmu Adalah Tamu Rasulullah

Selamat datang wahai penuntut ilmu, engkau adalah pewaris para Nabi, malaikat dan makhluk Allah mendoakan kebaikan bagimu, engkau adalah tamu Rasulullah yang wajib dimuliakan, letihmu adalah ibadah, penamu adalah pedang terhunus, hujjahmu adalah senjata bagi Ahlul bid'ah.

Engkau bagai rembulan yang menerangi, obat bagi yang sakit, cermin bagi manusia..

(Baca Juga : Hadits Ciri-Ciri Fisik Rasulullah)

Inilah 8 poin yang semestinya senantiasa diingat oleh penuntut ilmu, yang saya ringkas sebagai hadiah bagi diri saya dan Sahabat yang mencintai ilmu. Dari kitab Fathul Kariim Al-Manaan Fii Adaabi Hamalatil Qur'an, karya Imam Abu Bakar Al-Ajuri رحمه الله .

1. Wajib bagi penuntul ilmu mengikhlaskan niatnya dalam menuntut ilmu.

2. Membersihkan hatinya dari penyakit hati. (hasad, ujub, sombong dll).

3. Wajib bagi Penuntul ilmu memandang gurunya dengan pandangan penuh penghormatan.

4.  Hendaklah penuntut ilmu saat bersama sang guru penuh ketenangan, menerapkan adab-adab, memuliakannya. Dan tidak lupa bersikap tawadhu kepadanya walaupun sang guru lebih muda dari sisi usia.

5. Jangan memberikan isyarat menggunakan tangannya kepada sang guru.

6. Jangan berbicara tentang orang yang merendahkan "Sang guru" di hadapannya.

7. Jangan berkata kepada seorang guru "(Syaikh/Ustadz) Fulan telah berkata menyelisihi pendapatmu".

8. Jika mendapati guru sedang tidur, atau sibuk dengan sesuatu yang penting. Jangan mengganggunya dengan meminta izin, namun bersabar sampai ia bangun, atau menyelesaikan urusannya.

(Baca Juga : 14 Ayat Al-Quran Tentang Pendidikan)

Baarakallah Fiikum..
______________
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149129772790744&id=100030811651129

'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah

'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah
'Aisyah Putri Abu Bakar, Figur Istri Shalihah

'Aisyah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنهما berkisah:

كنت ارجل راس رسول صلی الله عليه وسلم وانا حاءض

"Suatu ketika aku pernah menyisir rambut Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu aku dalam kondisi haidh" (HR. Bukhari 295)

Rumah tangga kenabian begitu indah, meski dipenuhi dengan goresan suka duka, air mata dan perjuangan dalam perjalanan dakwah. Namun demikian, ada kisah-kiasah menarik pada rumah tangga Rasulullah yang dapat dipetik sebagai pelajaran bagi kehidupan suami istri.

(Baca Juga : 7 Ayat Al-Quran Tentang Sutera)

Hadist di atas menunjukan betapa hormat serta perhatian 'Aisyah kepada suami (Rasulullah), sampai rambut sang suami pun disisirkan olehnya.

Belajar dari kepepedulian dan kecintaan 'Aisyah kepada seorang suami, sesibuk apapun seorang istri hendaklah berusaha untuk mencari ridho Allah dengan melayani suami. Tentu semua karena iman dalam hati..

Menjadi seorang istri memang berat, harus mengurus anak-anak, membersihkan rumah, memasak dan mencuci pakaian, ditambah harus melayani suami. Namun, dibalik rasa lelah ada surga bagi istri yang taat dan memberikan hak kepada suaminya.

• Ustadz Armen Halim Naro Lc. رحمه الله di salah satu ceramahnya pernah berkata : "Jadilah (istri) pelayan bagi suaminya, niscaya seoraag istri akan menjadi raja di hadapan suami ".

'Aisyah juga wanita cerdas dan Ahli ilmu, beliau tempat para sahabat dan tabi'in meminta fatwa berkaitan agama.

(Baca Juga : 26 Ayat Al-Quran Tentang Akhirat)

Baarakallah Fiikum..

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149244912779230&id=100030811651129