Kalimat Syahadatain Wajib Dimuliakan

Kalimat Syahadatain Wajib Dimuliakan
Kalimat Syahadatain Wajib Dimuliakan
KALIMAT “SYAHADATAIN” (لا إله إلا الله محمد رسول الله) LANDASAN UTAMA AGAMA ISLAM YANG WAJIB DIAGUNGKAN/DIMULIAKAN DAN DIAMALKAN.
_______________________________

Anda sebagai muslim, wajib memahamai dan meyakini bahwa kalimat Syahadatain adalah landasan utama agama anda, tidak sah islam anda bila tidak dibagun diatas kedua kalimat Syahadat tersebut, kalimat (لا إله إلا الله) yang kandungan dan hakikatnya adalah; Penghambaan diri lahir batin kepada Allah dengan mengikhlaskan seluruh keta’atan dan amal ibadah kepadaNya, berupa amalan hati, perkataan dan perbuatan, hal ini merupakan inti ajaran dan dakwah seluruh para nabi dan rasul alaihimusssalam.

(Baca Juga : Wajibnya Mengenal Aqidah Islam)

Adapun kalimat syahadat (محمد رسول الله) kandungan dan hakikatnya adalah: menta’ati Rasullah shalallahu’alaihi wasallam dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangannya, mebenarkan/menerima berita/hadisnya dan menjadikan beliau sebagai uswah dan qudwah dalam beribadah kepada Allah.

Sungguh sangat mulia kedua kalimat Syahadatain dan sungguh sangat agung isi kandungan dan hakikatnya. ia merupakan syi’ar agama islam yang paling agung yang wajib atas setiap individu muslim untuk memuliakan dan mengagungkannya serta melaksanakan isi kandungan dan konsekuensinya. Karena yang demikian itu merupakan bukti ketaqwaan diri dan kemulian jiwa serta kesucian hati seorang hamba.

Allah Ta’alah berfirman:
﴿ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ٣٢﴾ [الحج: 32]
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.

Dan diantara syarat sah dan benarnya persaksian sesorang dengan kalimat Syahadatain (لا إله إلا الله محمد رسول الله)  adalah mencintai dan mengagungkan kedua kalimat tersebut serta mencintai isi kandungannya yaitu keiklasan dan ittibaa’ (mengikuti Rasul) dan mencintai orang-orang yang berpegang teguh dengannya dan menyeruh kepadanya, dan inilah hakikat dakwah Tauhid yang sesungguhnya.

Sungguh sangat keji prilaku sebagian kaum muslimin yang tidak mengetahui keagungan dan kemulian kalimat Syahadatain dan tidak memahami isi kandugannya, dengan segala kejahilan dan sikap fanatik sebagian kelompok, mereka rela membakar bendera yang bertuliskan padanya kalimat:
(لا إله إلا الله محمد رسول الله)

Tentu hal itu adalah sprilaku yang tidak bertanggun jawab  dan salah satu bentuk dari penghinaan dan pelecehan terhadat sobol agama yaitu kalimat syahadatain, kalimat yang paling agung dipermukaan bumi ini, yang tidak bisa ditolerir secara agama, akal sehat dan fitroh yang masih suci perbuatan yang demikian itu.

(Baca Juga : Pemimpin Baik Buah Masyarakat Bertauhid)

Kita tidak tahu, apa yang mereka inginkan dari sikap dan prilaku yang keji itu, apakah ingin menegakkan syi’ar islam sebagai agama rahmatan lil’alamin, sedang mereka telah menghina dan melecekan landasan utama yang diatasnya tegak dan dibaguan agama islam yang mulia ini? Atau mereka ingin menjaga keutuhan NKRI(!) yang mayoritas pendudukannya adalah muslim yang besaksi setiap waktu, pagi petang, siang malam dengan kedua syahadat tersebut. Dan dengan kobaran Takbir yang berlandaskan kepada kedua syahadatain negara ini dengan izin Allah bisa dimerdekaan oleh para pahlawan yang telah mengorbankan harta, jiwa raga mereka? Atau dibalik itu semua ada makar dan propaganda yang sedang dilancarkan untuk mengadu domba diantara kaum muslimin, disadari atau tidak?.

Seruan saya kepada tangan-tangan jahil tersebut, dan kepada mereka yang mentolerir perbutan tersebut dengan alasan bahwa hal itu “upaya memuliakan lafal tauhid” atau “untuk jaga kalimat tauhid” , agar mereka bertaubat kepada Allah dari perbuatan keji tersebut dengan menyesali dan berjanji tidak mengulanginya.

Dan hendaklah mereka ketahui bahwa untuk memuliakan lafal tauhid atau menjaga kalimat tauhid, bukan dengan membakar bendera yang bertuliskan padanya kalimat syahadatain, akan tetapi dengan membelajarinya, mengajarkannya, mengetahui keutamaan-keutamaanya, menyeruh kepadanya,  mengamalkan isi kandungan dan tuntutannya, yaitu mengikhlaskan ibadah kepada Allah dan mengikuti Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, memberantas kesyirikan dan situs-situsnya serta membasmi bid’ah dan seluruh perkaranya yang bertentangan dengan sunnah nabi yang mulia. Itulah hakikat memuliakan lafal tauhid dan menjaganya, bukan membakarnya.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada para pelaku dan yang mentolerir pebutan keji tersebut serta membimbing mereka untuk bertaubat dan menyesali perbuatan keji tersebut dan menjauhkan mereka dari sifat kesombongan dan keangkuhan.

Dan semoga Allah Ta’ala senatiasa meninggikan kalimat tauhid dan memenangkannya diatas seluruh ajaran, serta menjadikan kita sebagai orang yang membela agama Allah, mengagungkan syri’ar-syi’arNya dan penyeru kepada tauhid dan sunnah. Aimiin.
__________________________

(Baca Juga : 7 Bacaan Sholawat Sesuai Sunnah)

Jember
23/10/2018
Muhammad nur ihsan

Tulisan Al-Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, MA hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/424384070990533/posts/1872358759526383/

Benarkah Nabi Lahir Pada 12 Rabiul Awwal?

Benarkan Nabi Lahir Pada 12 Rabiul Awwal?
Benarkan Nabi Lahir Pada 12 Rabiul Awwal?
TERNYATA TIDAK DISEPAKATI BAHWA NABI LAHIR PADA 12 RABI’UL AWWAL

************************************

Ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam lahir pada hari senin.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa beliau dilahirkan dibulan Rabi’ul Awwal.
Adapun tanggalnya, maka terdapat perbedaan yang banyak:
• Ada yang mengatakan bahwa beliau lahir tgl 2 Rabiul Awwal.
• Ada yang mengatakan pada tanggal 8 Rabiul Awwal
• Ada yang mengatakan pada tanggal 10 Rabi’ul Awwal.
• Ada yang mengatakan pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal.
• Ada yang mengatakan pada tanggal 17 Rabi’ul Awwal.
• Ada yang mengatakan pada 8 hari yang tersisa, yaitu : 22 Rabiul Awwal.
• Bahkan ada yang mengatakan bahwa beliau dilahirkan dibulan Ramadhan, akan tetapi ini pendapat yang sangat aneh sekali. 
Begitu yang dijelaskan oleh Sejarawan Besar Islam, yaitu Imam Ibnu Katsir -salah seorang ulama Syafi’iyyah- dalam kitab beliau (“Al-Bidayah Wan Nihayah” 2/260-261).
Fakta ini menjelaskan tentang kekeliruan keyakinan mayoritas bahwa nabi shalallahu’alaihi wasallam dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awaal, dan secara otomatis menjelaskan kebatilan ritual peringatan maulid nabi shalallahu’alaihi wasallam.

Ini tinjauan dari sisi historis, dan secara tinjauan syar’i tentu amalan tersebut tidak perna dilakukan oleh nabi shalallahua’laihi wasallam dan para shahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar, sedang tuntutan dan sebab untuk melakukannya pada zaman mereka ada yaitu cinta kepada Nabi dan mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan tersebut dan tidak ada hambatan untuk melakukannya, akan tetapi Nabi dan para shahabat tidak melakukannya bahkan meninggalkannya, hal ini menunjukkan bahwa peringatan maulid tersebut adalah amalan yang bid’ah yang tidak disyari’atkan.

AKAN TETAPI SEMUA ULAMA SEPAKAT BAHWA BELIAU WAFAT PADA HARI SENIN TANGGAL 12 RABI’UL AWWAL. TAHUN 11 H.

Nah, yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah mereka yang merayakan maulid, merayakan kelahiran Nabi shalallahua’alaihi wasallam yang diperselisihkan tanggalnya, atau bergembira merayakan hari kematiannya yang disepakati pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal? Silahkan dijawab !! 
Muhammad Nur Ihsan
Jember 
11 Rabi’ul Awwal 1440 H

Tulisan Al-Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, MA hafidzhahullah

Menggugah Nurani Jamaah Haji

Menggugah Nurani Jamaah Haji
Menggugah Nurani Jamaah Haji
Ibadah haji merupakan ibadah kolektif paling sakral yang mengandung banyak keberkahan dan mengundang turunnya rahmat Allah, namun sangat disayangkan ibadah sakral berbiaya mahal tersebut, sering kali hanya menjadi ajang untuk mengejar gelar, bahkan sebagian besar jamaah tak peduli dengan pelaksanaan ibadah hajinya rusak karena tidak ikhlas atau tidak mengikuti petunjuk syariat.

(Baca Juga : 19 Ayat Al-Quran Tentang Tawakkal)

Padahal amalan yang tidak ikhlas tidak akan diterima oleh Allah sebagaimana Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Allah Tabaraka wa Ta’ala  berfirman: “Aku Maha tidak butuh kepada sekutu, barangsiapa beramal suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku di dalamnya, maka Aku tinggalkan amalan itu bersama apa yang dia sekutukan”. (HR. Muslim)

Oleh karena itu, menyempurnakan ibadah haji dan umrah secara ikhlas dan sesuai petunjuk Allah dan RasulNya harus menjadi prioritas pertama dan perhatian utama para calon jamaah haji agar tidak menyesal di kemudian hari, sudah capek dan keluar biaya mahal serta menunggu antrian cukup lama ternyata sia-sia di hadapan Allah, maka Allah memperingatkan dalam firmanNya:

وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُورًا [الفرقان : 23]
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.

(Baca Juga : Ingat 3 Ayat Ini Sebelum Bermaksiat)

Makanya, memperbaiki kualitas keikhlasan kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi menjadi syarat mutlak prosesi haji dan umrah, dari awal hingga akhir pelaksanaannya.

Agar ibadah haji dan umrah menjadi sempurna, disamping calon jamaah haji dituntut memperbaiki kualitas niat, tapi mereka juga diharuskan untuk mempelajari dan memahami manasik haji dan umrah secara tuntas, benar dan lengkap berdasarkan firman Allah,

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ [البقرة : 196]

Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah.

Demi kesempurnaan prosesi haji dan umrah maka seluruh jamaah haji harus meluangkan waktu untuk mengkaji dengan seksama manasik haji dan umrah Rasulullah sebagaimana mestinya karena Rasulullah bersabda,

 خُذُوا عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ.

 “Ambillah dariku manasik-manasik kalian,”. (HR. Muslim).

Dengan demikian, dilarang keras bagi seorang jamaah haji merusak ibadah hajinya dengan pamer, riya' dan demi mengejar gelar duniawi. Begitu juga mencampuradukkan ibadah haji dan umrah dengan berbagai macam praktik bid'ah dan ritual menyimpang agar ibadah haji dan umrahnya diterima oleh Allah.

(Baca Juga : 16 Ayat Al-Quran Tentang Nenek Moyang)

ZAINAL ABIDIN SYAMSUDDIN Lc. M.M

Tulisan Al-Ustadz Zainal Abidin Syamsuddin, Lc, MM hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/1401460410089722/posts/2400608160174937/

Perhatikan Izin Suamimu

Perhatikan Izin Suamimu
Perhatikan Izin Suamimu

Ar-Raudhoh || الروضة:
*Perhatikan Izin Suamimu, Jangan Kau Anggap Sepele*

@fuadhbaraba

📖 Hadits keempat puluh tiga dari buku 100 hadits tentang *Wanita*

Ketahuilah bahwa pasangan suami isteri yang serasi adalah pasangan yang membangun hubungan rumah tangga mereka di atas pilar ketakwaan kepada Allah Ta'ala.

(Baca Juga : Boleh Isbal Kalau Tidak Sombong?)

Kemudian masing-masing pasangan menunaikan hak dan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab.

Di antara hak suami yang wajib untuk dipenuhi oleh isterinya adalah selalu siap untuk memenuhi keinginan suami kapanpun dia mau.

Bahkan seorang isteri tidak boleh berpuasa sunnah saat suaminya ada, tanpa seizinnya. Dan tidak boleh mengizinkan orang lain masuk rumah tanpa izin suami, dan tidak menginfakkan harta tanpa perintah suaminya. Sebagaimana penjelasan hadits berikut,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، وَلاَ تَأْذَنَ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ ، وَمَا أَنْفَقَتْ مِنْ نَفَقَةٍ عَنْ غَيْرِ أَمْرِهِ فَإِنَّهُ يُؤَدَّى إِلَيْهِ شَطْرُهُ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

*Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahwasanya rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:*

*_"Tidak halal bagi seorang isteri untuk berpuasa ketika suaminya ada di rumah, kecuali dengan izinnya. Dan dia tidak boleh mengizinkan orang lain masuk rumah suami tanpa izin darinya. Dan jika dia menafkahkan sesuatu tanpa ada perintah dari suami, maka suami mendapat setengah pahalanya"._* (HR. Muttafaq 'alaih).

Hadits ini menunjukan kepada kita bahwa seorang isteri harus selalu memperhatikan suaminya, bahkan untuk beribadah saja yaitu puasa sunnah ketika suami ada di rumah dia harus meminta izin suaminya.

Maka untuk hal-hal yang tidak bernilai ibadah dia harus lebih memperhatikan hak suaminya, bukan malah mencuekannya, seperti bermain gadget dan lain-lain.

(Baca Juga : Islam Teroris, Al-Quran Berbahaya)

Allahu a'lam.

Semoga  bermanfaat bagi kita semua...

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79

Tulisan Al-Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1457193017756756&substory_index=0&id=100003982154800

Jihad Yang Terbaik Bagi Wanita

Jihad Yang Terbaik Bagi Wanita
Jihad Yang Terbaik Bagi Wanita

Ar-Raudhoh || الروضة:
*Sebaik-Baiknya Jihad Bagi Wanita Adalah Haji Yang Mabrur*

@fuadhbaraba

📖 Hadits keempat puluh empat dari buku 100 hadits tentang *Wanita*

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwasanya haji itu merupakan ibadah yang berhubungan dengan harta dan jiwa. Dan ibadah haji itu akan mendatangkan pengaruh positif bagi setiap individu dan masyarakat.

(Baca Juga : 23 Ayat Al-Quran Tentang Perempuan)

Bahkan ibadah haji itu merupakan Muktamar Islam Internasional. Maksudnya adalah, bahwa umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkesempatan untuk bertemu dan saling mengenal di sana, ketika melaksanakan manasik ibadah haji.

Dan ibadah haji merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar sekali, di mana orang yang melaksanakan ibadah haji, akan mendapatkan balasan berupa surga...

Dan ibadah haji adalah amalan yang paling utama, bahkan haji disebut sebagai jihadnya para wanita.

Sebagaimana dijelaskan pada hadits berikut,

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ؟ قَالَ: لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ. الْبُخَارِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَةُ

*_"Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu'anha berkata: Wahai Rasulullah, kami (para wanita) melihat bahwa jihad adalah amalan paling utama. Apakah kami boleh ikut berjihad?"._*

*_"Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: Tidak. Akan tetapi, jihad yang paling utama bagi kalian adalah haji mabrur"._* (HR. Al-Bukhari, An-Nasai, dan Ibnu Majah).

Hadits yang mulia ini menunjukan kepada kita bahwa jihadnya wanita, adalah melaksanakan ibadah haji. Bahkan itu merupakan sebaik-baik jihad bagi wanita.

(Baca Juga : 11 Ayat Al-Quran Tentang Zina)

Allahu a'lam.

Semoga  bermanfaat bagi kita semua...

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79

Tulisan Al-Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1460305000778891&substory_index=0&id=100003982154800

Tawakkal Dengan Rezeki Allah

Tawakkal Dengan Rezeki Allah
Tawakkal Dengan Rezeki Allah

@fuadhbaraba

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: حدثنا رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو الصادق المصدوق أن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح و يؤمر بأربع كلمات بكتب رزقه و أجله وعمله وشقي أو سعيد

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata : Rasulullah menghabarkan kepadaku –dan beliau adalah seseorang yang jujur lagi terpercaya- :

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian akan diutus kepadanya seorang malaikat yang akan meniupkan ruh padanya, dan dia diperintahkan untuk melakukan empat perkara yaitu: menulis rizqinya, ajalnya, amalnya serta apakah dia nanti sengsara ataukah bahagia.” (HR. Al-Bukhari Muslim)

(Baca Juga : Prinsip Dakwah Salafiyyah)

أهم يقسمون رحمت ربك نحن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا ورفعنا بعضهم فوق بعض درجات ليتخذ بعضهم بعضا سخريا ورحمة ربك خير مما يجمعون

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (az-Zukhruf :32).

الشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشاء

"Sesungguhnya syaitan menjanjikan kepada kamu kefakiran dan menyuruh kamu melakukan kejahatan dan kekejian". (QS. Al-Baqarah:268).

عن عمر بن الخطاب رَضَِيَ اَللهَُ عََنْه، عن النَّبيِّ صَلَّى اللهَُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: (( لو أنَّكم توكَّلون على الله حقَّ توكله لرزقكم كما يرزق الطير، تغدو خماصاً، وتروحُ بطاناً )) رواه الإمام أحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه وابن حبان في صحيحه والحاكم، وقال الترمذي:  حسن صحيح

Dari Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian, seperti Allah memberikan rezeki
kepada seekor burung. Ia pergi (dari sarangnya) di pagi hari dalam keadaan perut yang kosong (lapar), dan kembali (ke sarangnya) di sore hari dalam keadaan perut yang penuh (kenyang)”. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban dalam Shahih-nya, dan Al-Hakim. Dan At-Tirmidzi berkata, “Hasan Shahih”.

Allah Ta'ala berfirman:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah:268).

(Baca Juga : Akibat Bermaksiat di Kala Sepi)

Allahu a'lam.

Semoga  bermanfaat bagi kita semua...

Join Telegram Channel Ar-Raudhoh: https://t.me/fuadhbaraba79

Tulisan Al-Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2270823336331383&id=2244264668987250

Menjelaskan Al-Haq dan Mencegah Kemungkaran

Menjelaskan Al-Haq dan Mencegah Kemungkaran
Menjelaskan Al-Haq dan Mencegah Kemungkaran
#DIANTARA_PRINSIP_AHLIS_SUNNAH
#MANHAJ_ULAMA_BUKAN_JUHALA'

Termasuk prinsip Ahlis Sunnah adalah menjelaskan Al Haq dan mengingatkan umat dari bahaya kemungkaran.

dan ini yang disebutkan para ulama Ahlis sunnah dalam kitab kitab aqidah. seperti perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

ثُمَّ هُمْ مَعَ هَذِهِ الْأُصُولِ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ ، وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ عَلَى مَا تُوجِبُهُ الشَّرِيعَةُ

"Kemudian bersamaan dengan prinsip prinsip ini, (ahlis sunnah) juga menyerukan kepada yang ma'ruf dan mencegah dari kemungkaran sesuai yang dibenarkan syariat". (Al Wasitiyah hal. 291 -Syarah Syaikh Al Harras-).

(Baca Juga : 20 Ayat Al-Quran Tentang Tauhid)

sampai pada zaman ini juga ulama ahlis sunnah terus mengingatkan hal seperti itu, sebagaimana perkataan Syaikh Bin Baz rahimahullah :

فَإِنَّ مِنْ أَهَمِ الْمُهِمَّاتِ وَأَفْضَلِ الْقُرُبَات التَّنَاصُح وَالتَّوْجِيهُ إلَى الْخَيْرِ وَالتَّوَاصِي بِالْحَقِّ وَالصَّبْرِ عَلَيْهِ، وَالتَّحْذِيرُ مِمَّا يُخَالِفُهُ وَيُغْضِبُ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ وَيبَاعِدُ عَن رَحْمَتهِ

"Sesungguhnya termasuk perkara yang paling penting dan ibadah yang paling utama adalah saling memberi nasehat dan pengarahan kepada kebaikan, dan saling berwasiat dalam kebaikan dan kesabaran di atas al haq. serta mengingatkan (umat) dari perkara yang menyelisihi al haq dan perkara yang di murkai Allah Azza Wa Jalla, dan yang menjauhkan dari rahmatNya". (Al Amru bil ma'ruf hal. 5).

berkata Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah :

الدَّاعِيَةُ الَّذِي لَا يُحَذِّرُ مِنْ دُعَاةِ الضَّلَالِ يُعْتَبَرُ مِنَ الكَاتِمِينَ لِلعِلْمِ

"Seorang Dai yang tidak mengingatkan dari (bahaya) dai dai yang sesat termasuk menyembunyikan ilmu". (Syarah Ighatsatul lahfan 02/03/1437 H).

dan diantara kemungkaran yang dianggap biasa, bahkan dijadikan sebagai "jihad" oleh sebagian orang adalah perkara "aksi demo", padahal tidak diragukan lagi akan mafsadah yang terjadi akibat demo. oleh sebab itu para ulama ahlis sunnah benar benar sangat keras pengingkarannya dalam masalah ini.

bahkan tidak heran jika diantara ulama ahlis sunnah berfatwa bahwa demo adalah madzhab khawarij, bahwa demo adalah bentuk khuruj kepada pemimpin.
seperti As Syaikh Al 'Allamah Shalih Al Fauzan hafidzahullah, As Syaikh Al Muhaddits Abdul Muhsin Al Abbad hafidzahullah, As Syaikh Ubaid Al Jabiri hafidzahullah dan yang lain dalam kitab kitab fatwa manhajiyah membahas permasalahan kontemporer.

tapi hal seperti ini tidak akan membuat semua orang senang dan menerima karena beberapa sebab, diantaranya :
1. Ketidak tahuan mereka akan prinsip aqidah dan manhaj ahlis sunnah
2. Banyaknya syubhat di tengah tengah mereka
3. Banyaknya penyeru kepada demo dengan menghiasi berbagai dalih
4. Ikut ikutan tanpa hujjah syar'i
5. Mengedepankan akal dari naql

(Baca Juga : 13 Ayat Al-Quran Tentang Budak)

oleh sebab itu ketika para ulama menghukumi bahwa demo adalah madzhab khawarij, tidak serta merta langsung menghukumi perorangan/individu sebagai khawarij. karena hukum untuk individu harus terpenuhi syarat syarat dan ditegakkan hujjah.

sebagaimana para ulama ahlis sunnah ketika mengatakan bahwa ta'wil ayat sifat adalah madzhab asya'irah, maturidiyah. tetapi tidak semua yang tergelincir dalam menta'wil harus dihukumi sebagai asy'ari sesat.
begitulah para ulama dalam menerapkan hukum muthlaq dan mu'ayyan.

لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"kalau mereka mengetahui".

tapi..
بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

"tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui".

apa tujuan ulama mengatakan demikian? tujuannya sebagai nasehat untuk mengajak umat meninggalkan bid'ah bid'ah dan agar mereka lari dari kesesatan ahlil bida'.

inilah kasih sayang ahlis sunnah.. mereka menginginkan hidayah sunnah kepada umat ini terlebih kepada orang orang terdekatnya, agar mereka selamat dan nantinya bisa bersama sama menikmati indahnya di atas sunnah.

semoga Allah membimbing kita diatas sunnah dan dijauhkan dari segala fitnah.

#Silahkan_fatwa_ulama
#Ini_manhaj_ulama
#Bukan_manhaj_juhala'

(Baca Juga : 7 Ayat Al-Quran Tentang Sutera)

Syaikh Shalih Al Fauzan :

https://www.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=eo9PDNi-5bs

Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad :

 https://www.youtube.com/watch?v=elpjZ9-Ox70&feature=youtu.be

Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=458205044749163&id=100016790144202

Kufur Nikmat Sebab Kezaliman Penguasa

Kufur Nikmat Sebab Kezaliman Penguasa
Kufur Nikmat Sebab Kezaliman Penguasa

🔊Berkata Syaikh DR. Su'ud bin Abdul Aziz Ad Di'jan hafidzahullah (Dosen Aqidah UIM) :

Kufur nikmat adalah mengingkarinya dengan tidak mensyukuri nikmat nikmat dengan lisan, hati dan anggota badan, ini sebab terbesar hilangnya nikmat dan turunnya adzab yang disegerakan di dunia sebelum di akhirat.
sebagaimana firman Allah :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih". (Qs. Ibrahim : 7).

(Baca Juga : Fakta Al-Quran Menjelaskan Segala Sesuatu)

Ini menunjukkan bahayanya kufur nikmat karena termasuk dosa paling besar, oleh sebab itu Allah mengancam bagi siapa saja yang mengkufuri nikmatnya dengan adzab yang pedih.
realita kaum muslimin hari ini -sangat disayangkan sekali- (banyak) yang kufur nikmat. sebagaimana firman Allah :

وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ

"Tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur". (Qs. Al Baqarah : 243).

dan firmanNya :

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

"Sesungguhnya manusia itu, sangat dhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)". (Qs. Ibrahim : 34)

dan firmanNya :

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ

"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya". (Qs. Al 'Adiyat : 6). yaitu ingkar dan kufur.

Dan sesungguhnya fitnah-fitnah, kekacuan, hilangnya rasa aman, banyak nyawa dan harta melayang yang sedang menimpa banyak negeri-negeri kaum muslimin hari ini adalah akibat dari kufur nikmat dan tidak mensyukurinya.
yang demikian itu terjadi ketika rakyat di negeri negeri kaum muslimin keluar dari ketaatan pemimpinnya dan memberontak karena melihat kepada negeri-negeri yang lain yang Allah berikan kelebihan kepada negeri mereka dalam urusan dunia, ini jelas menyelisihi sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

 إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ

"Jika salah seorang diantara kalian melihat kepada orang diberikan kelebihan harta dan penampilan lahiriah, maka hendaklah ia melihat orang yang berada di bawahnya". (HR. Bukhari no. 6125).

dalam riwayat lain :

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

"Lihatlah orang yang berada di bawah kalian dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena hal itu lebih pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian". (HR. Muslim no. 2963).

(Baca Juga : 16 Ayat Al-Quran Tentang Sumpah)

Mereka tidak ridha dan tidak puas dengan apa yang telah Allah berikan dari berbagai nikmat-nikmatNya yaitu tiga nikmat yang sebanding dengan dunia dan isinya. sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu alaihi wasallam :

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya". (HR. Tirmidzi no. 2346, dan dishahihkan Syaikh Al Albani).

Mereka mengkufuri dan mengingkarinya karena mereka menginginkan yang lain dari kenikmatan dunia, maka keluar menuntut kepada pemimpin/pemerintah dengan dalih menghilangkan kedhaliman dan menuntut hak-hak mereka yang dirampas, (padahal) tuntutan itu semua tentang dunia bukan urusan akhirat. yang demikian jelas menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk bersabar dalam menghadapi pemimpin yang dhalim dan tidak memberontak.
sebagaimana wasiat Nabi shallallahu alaihi wasallam :

 سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي أُثْرَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الْحَوْضِ

"Sesungguhnya kalian setelahku nanti akan menjumpai pemimpin yang mementingkan hak pribadinya (korupsi, nepotisme), maka bersabarlah sampai kalian berjumpa aku di Haudh (telaga)". (HR. Bukhari no. 1052 dan Muslim no. 1843).

Berkata 'Ubada bin As Shamit radiyaAllahu anhu :

بَايَعْنَا رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَلَى السَّمعِ والطَّاعَةِ في العُسْرِ وَاليُسْرِ والمَنْشَطِ والمَكْرَهِ، وَعلى أَثَرَةٍ عَليْنَا، وعَلَى أَنْ لاَ نُنَازِعَ الأَمْرَ أَهْلَهُ إِلاَّ أَنْ تَرَوْا كُفْراً بَوَاحاً عِنْدكُمْ مِنَ اللَّه تعالَى فِيهِ بُرهانٌ، وَعَلَى أنْ نَقُولَ بالحقِّ أينَما كُنَّا لاَ نخافُ في اللَّه لَوْمةَ لائمٍ

"Kami berbai’at kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk mendengar dan taat, baik dalam keadaan sulit ataupun mudah, juga dalam keadaan giat atau malas, juga agar kita semua lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari diri sendiri. Selain itu pula supaya kita tidak merebut kekuasaan dari orang-orang yang berhak, kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata disisi kalian, berdasarkan dalil dari Allah Ta'ala. Dan agar kita semua berkata benar di mana saja kita berada, tidak takut untuk mengatakan hak itu akan celaan dari orang yang suka mencela". (HR. Bukhari no. 7055 dan Muslim mo. 1840).

Tetapi malah mereka keluar memberontak pemimpinnya dan tidak sabar maka yang demikian itu merupakan kufur nikmat, walhasil Allah ganti nikmat aman dan damai menjadi rasa takut dan tidak tenang, Allah ganti nikmat rizqi dengan kelaparan dan krisis ekonomi dan banyak nyawa yang melayang.
sebagaimana Allah berfirman :

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (Qs. An Nah: 112).

(Baca Juga : Inilah Pekerjaan Para Nabi Allah)

WaAllahu A'lam.

اللهم وفق ولاة أمورنا لما تحب وترضى وأصلح بطانتهم واحفظ بلادنا وسائر بلاد المسلمين وبارك أهلها

📚Wujub tha'atis sulthan fi ghairi 'ishyan hal. 60-63.
📔Kitab ini sangat bagus ringkas hanya 72 halaman tapi mencakup permasalahan prinsip Ahlis sunnah dalam taat penguasa, diberi kata pengantar oleh As Syaikh Al 'Allamah DR. Shalih bin Sa'ad As Suhaimiy hafidzahullah.
📖Sangat cocok dikaji setelah ramadhan untuk mengingatkan umat akan prinsip penting ini.
📝@/Serpong/06/06/19M/02/Syawal/1440H.

Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=450725195497148&id=100016790144202