18 Ayat Al-Quran Tentang Putus Asa

18 Ayat Al-Quran Tentang Putus Asa
18 Ayat Al-Quran Tentang Putus Asa

AlQuranPedia.Org – Putus asa adalah sikap yang tidak baik, terlebih lagi bila berputus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Quran bahwa orang yang berputus asa itu hanyalah orang kafir dan orang yang sesat. Orang yang beriman, tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf, Maha Penyayang, Maha Pemberi kepada hamba-hamba-Nya. Gantungkanlah harapan dan kepercayaan setinggi-tingginya hanya kepada Allah Ta’ala. Kita akan bahagia dan tidak akan pernah kecewa. Teringat nasehat dari Ustadz kita Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas di dalam salah satu ceramahnya, beliau mengatakan, “Barangsiapa yang berharap kepada manusia, maka dia akan kecewa, tetapi barangsiapa yang berharap kepada Allah, dia tidak akan kecewa selama-lamanya.”


Pada tulisan kali ini Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang putus asa. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maa’idah : 3)

2
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Q.S. Al-An’aam : 44)

3
Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. (Q.S. Huud : 9)

4
Maka tatkala mereka berputus asa dari pada (putusan) Yusuf mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua diantara mereka: "Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya." (Q.S. Yusuf : 80)

5
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Q.S. Yusuf : 87)


6
Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa." (Q.S. Al-Hijr : 55)

7
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat." (Q.S. Al-Hijr : 56)

8
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (Q.S. Al-Israa’ : 83)

9
Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa. (Q.S. Al-Mu’minuun : 77)

10
Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 23)

11
Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa. (Q.S. Ar-Ruum : 12)

12
Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. (Q.S. Ar-Ruum : 36)

13
Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa. (Q.S. Ar-Ruum : 49)

14
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az-Zumar : 53)

15
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan. (Q.S. Fushshilat : 49)

16
Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (Q.S. Asy-Syuuraa : 28)

17
Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa. (Q.S. Az-Zukhruf : 75)

18
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. (Q.S. Al-Mumtahanah : 13)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang putus asa. Semoga tulisan ini menambah wawasan kita seputar Al-Quranul Karim.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 21 Ramadhan 1440 Hijriyah/25 Mei 2019 Masehi.

13 Ayat Al-Quran Tentang Kikir

13 Ayat Al-Quran Tentang Kikir
13 Ayat Al-Quran Tentang Kikir

AlQuranPedia.Org – Di antara sifat dan tabiat manusia yang disebutkan Allah Jalla Dzikruhu di dalam Al-Quran adalah keluh kesah dan kikir. Ketika manusia ditimpa kesulitan, kesusahan, permasalahan, maka dia akan berkeluh kesah. Akan tetapi ketika dia mendapat kemudahan, kenikmatan, rezeki dari Allah, maka diapun kikir, kikir kepada Allah dan kikir kepada sesama manusia. Sifat inilah yang hendaknya kita hindari dan jauhi sejauh-jauhnya. Kikir tidak mendatangkan kebaikan sedikitpun, tidak bermanfaat sedikitpun bagi kita. Justru sebaliknya, kikir akan mendatangkan murka dan amarah Allah ‘Azza Wa Jalla.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membicarakan mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang kikir. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui. (Q.S. Al-Baqarah : 268)

2
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (Q.S. An-Nisaa’ : 37)

3
Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. An-Nisaa’ : 128)

4
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (Q.S. At-Taubah : 76)

5
Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan adalah manusia itu sangat kikir. (Q.S. Al-Israa’ : 100)

6
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (Q.S. Al-Furqaan : 67)

(Baca Juga : Ukuran di Masa Nabi)

7
Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. (Q.S. Muhammad : 37)

8
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. (Q.S. Muhammad : 38)

9
(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Q.S. Al-Hadiid : 24)

10
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 9)

11
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. At-Taghaabun : 16)

12
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Q.S. Al-Ma’aarij : 19)

13
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, (Q.S. Al-Ma’aarij : 21)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membahas tentang sifat kikir. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 5 Syawwal 1440 Hijriyah/9 Juni 2019 Masehi.

26 Ayat Al-Quran Tentang Manusia

26 Ayat Al-Quran Tentang Manusia
26 Ayat Al-Quran Tentang Manusia

AlQuranPedia.Org – Al-Quran banyak sekali menyebutkan tentang manusia. Allah seringkali menyebut tentang bagaimana sifat manusia, perilakunya, tabiatnya, tugasnya, penciptaannya, dan lain sebagainya. Sebagai contoh di dalam Al-Quran Allah menyebut manusia itu adalah makhluk yang paling banyak membantah, makhluk yang tidak berterima kasih, sangat ingkar, kikir, berkeluh kesah, tergesa-gesa, sangat ingkar dan lain sebagainya. Akan tetapi ada pula sebagian hamba Allah yang beriman, shalih, bertaqwa, bersyukur dan berada di jalan yang lurus atas taufiq dari Allah. Mereka itulah manusia pilihan Allah. Allah tidak membeda-bedakan manusia, baik negaranya, suku, warna kulit, dan tampilan fisiknya. Allah melihat daripada hati kita, ketaqwaan, ilmu dan amal kita.


Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang manusia. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (Q.S. ‘Abasa : 17)

2
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)

3
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (Q.S. Al-‘Aadiyaat : 6-8)

4
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Q.S. Al-‘Ankabuut : 2)

5
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 8)

6
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. Al-‘Ashr : 2-3)

7
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Q.S. Al-Ahqaaf : 15)

8
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah." Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (Q.S. Al-Ahzaab : 63)

9
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. Al-An’aam : 112)

10
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 1)


11
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 37)

12
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (Q.S. Al-Baqarah : 125)

13
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Q.S. Al-Baqarah : 165)

14
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah : 213)

15
Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. (Q.S. Al-Fajr : 23)

16
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Q.S. Al-Furqaan : 29)

17
Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Q.S. Al-Hasyr : 21)

18
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, (Q.S. Al-Hijr : 28)

19
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S. Al-Israa’ : 11)

20
Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. Al-Israa’ : 53)

21
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. (Q.S. Al-Israa’ : 67)

22
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (Q.S. Al-Israa’ : 83)

23
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Q.S. Al-Israa’ : 88)

24
Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (Q.S. Al-Jaatsiyah : 20)

25
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (Q.S. Al-Kahf : 54)

26
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (Q.S. Al-Ma’aarij : 19)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang manusia. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar Kitabullah Al-Quran.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 5 Syawwal 1440 Hijriyah/9 Juni 2019 Masehi.

17 Ayat Al-Quran Tentang Jin

17 Ayat Al-Quran Tentang Jin
17 Ayat Al-Quran Tentang Jin

AlQuranPedia.Org – Jin adalah di antara makhluk Allah ‘Azza Wa Jalla. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa jin diciptakan Allah Ta’ala dari api, sementara manusia dari tanah dan malaikat dari cahaya. Hal itu sebagaimana kabar yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya, baik itu di dalam Kitabullah Al-Quran dan hadits. Adapun syaitan merupakan termasuk golongan jin sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam surat Al-Kahfi ayat 50. Jin ada yang lurus dan ada yang menyimpang.  Ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Hal ini sebagaimana yang termuat di dalam surat Al-Jinn.


Adapun pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang jin. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)

2
Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-Ahqaaf : 18)

3
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (Q.S. Al-Ahqaaf : 29)

4
Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka." Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-A’raaf : 38)

5
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-A’raaf : 179)

6
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (Q.S. Al-An’aam : 100)

7
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. Al-An’aam : 112)


8
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 128)

9
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-An’aam : 130)

10
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Q.S. Al-Hijr : 27)

11
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Q.S. Al-Israa’ : 88)

12
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (Q.S. Al-Jinn : 1)

13
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Kahf : 50)

14
dari (golongan) jin dan manusia. (Q.S. An-Naas : 6)

15
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (Q.S. An-Naml : 17)

16
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya." (Q.S. An-Naml : 39)

17
dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (Q.S. Ar-Rahmaan : 15)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang jin. Semoga pembahasan ini menambah pengetahuan kita seputar Al-Quran.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 5 Syawwal 1440 Hijriyah/9 Juni 2019 Masehi.

23 Ayat Al-Quran Tentang Kabar Gembira

23 Ayat Al-Quran Tentang Kabar Gembira
23 Ayat Al-Quran Tentang Kabar Gembira

AlQuranPedia.Org – Seringkali kita menjumpai di Al-Quran kalimat “kabar gembira” ataupun “berita gembira”. Kabar gembira yang disebut Al-Quran dimaksudkan kepada sesuatu hal bergantung pada konteks yang dibicarakan. Di dalam Al-Quran, para rasul disebut pembawa kabar gembira, begitu pula Rasulullah, Al-Quran, bahkan angin pun disebut sebagai pembawa kabar gembira. Ada pula penyebutan kabar gembira seperti para malaikat yang memberi kabar gembira kepada nabi Ibrahim akan lahirnya nabi Ishaq ‘alaihimassalam. Begitu pula kabar gembira yang disampaikan malaikat Jibril kepada Maryam bahwa akan lahir nabi ‘Isa ‘alaihissalam dari rahimnya. Dan masih banyak lagi penyebutan tentang kabar gembira di dalam Al-Quran.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang kabar/berita gembira. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 28)

2
Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-‘Ankabuut : 31)

3
Dan sebelum Al-Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al-Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Ahqaaf : 12)

4
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Q.S. Al-An’aam : 48)

5
Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Anfaal : 10)

6
Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah : 97)

7
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah : 223)

8
Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa. (Q.S. Al-Furqaan : 22)

9
Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, (Q.S. Al-Furqaan : 48)

10
Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. Al-Furqaan : 56)

11
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (Q.S. Al-Hajj : 34)

12
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Hajj : 37)


13
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, (Q.S. Al-Fath : 8)

14
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S. An-Nahl : 89)

15
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Q.S. An-Nahl : 102)

16
Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya). (Q.S. An-Naml : 63)

17
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. (Q.S. Maryam : 97)

18
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan." Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Maa’idah : 19)

19
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. (Q.S. Al-Baqarah : 119)

20
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Q.S. Faathir : 24)

21
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. Saba’ : 28)

22
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (Q.S. Al-A’raaf : 188)

23
Dan Kami turunkan (Al-Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (Q.S. Al-Israa’ : 105)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang kabar gembira. Semoga menambah wawasan dan khazanah pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada 5 Syawwal 1440 Hijriyah/9 Juni 2019 Masehi.

Kebanyakan Orang Menyia-Nyiakan Waktunya

Kebanyakan Orang Menyia-Nyiakan Waktunya
Kebanyakan Orang Menyia-Nyiakan Waktunya

⚠๐Ÿ•⛔  *KEBANYAKAN ORANG MENYIA-NYIAKAN WAKTUNYA*

Allah ๏ทป berfirman:

๏บฃَ๏บ˜َّ๏ปฐ ๏บ‡ِ๏บซَ๏บ ๏บŸَ๏บŽ๏บ€َ ๏บƒَ๏บฃَ๏บชَ๏ปซُ๏ปขُ ๏บ๏ปŸْ๏ปคَ๏ปฎْ๏บ•ُ ๏ป—َ๏บŽ๏ปَ ๏บญَ๏บِّ ๏บ๏บญْ๏บŸِ๏ปŒُ๏ปฎ๏ปฅِ. ๏ปŸَ๏ปŒَ๏ป ِّ๏ปฒ ๏บƒَ๏ป‹ْ๏ปคَ๏ปžُ ๏บปَ๏บŽ๏ปŸِ๏บค๏บŽً ๏ป“ِ๏ปด๏ปคَ๏บŽ ๏บ—َ๏บฎَ๏ป›ْ๏บ–ُ.

"Hingga apabila kematian datang kepada salah seorang diantara mereka maka dia mengatakan, "Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku bisa beramal shalih yang aku tinggalkan."
๐Ÿ“š (QS. Al-Mu'minun: 99-100)

Saudaraku, rahimakumulloh...
Hendaknya setiap kita tidak menyia-nyiakan waktu.

(Baca Juga : 8 Bukti Cinta Kepada Rasulullah)

Perhatikan dan cermatilah dari penyesalan yang disebutkan dalam ayat ini.

Dia tidak mengatakan, "Kembalikan aku ke dunia gar aku menikmati harta, atau menikmati istri, atau menikmati kendaraan, atau menikmati istana."

Akan tetapi dia mengatakan, "Agar aku bisa beramal shalih yang aku telah tinggalkan(lalaikan)."

Saudaraku,rahimakumulloh...
Waktu telah berlalu,apakah kita telah memanfaatkannya dengan baik, yaitu melaluinya dengan berbagai amal sholih?
Atau kita malah melaluinya dengan kelalaian dan kemaksiatan?

Saudaraku,..
waktu adalah sesuatu yang paling berharga, walaupun sekarang ini menurut sebagian kita sesuatu yang tidak berharga.
Sehingga kebanyakan kita membiarkan waktu kita banyak berlalu begitu saja tanpa faedah, bahkan kita membiarkan waktu kita yang banyak dengan melakukan hal-hal yang merugikan.
Allahul musta'an.

Kita tidak berbicara tentang keadaan satu orang,kita berbicara tentang keadaan kaum Muslimin secara umum.
Dimana hari ini sangat disayangkan, sebagian kita tenggelam dalam hal yang sia-sia, dan kelalaian, bahkan kemaksiatan.
Kita tidak serius dalam urusan agama kita, bahkan mayoritas kita dalam kelalaian dan kemewahan. Yang hanya sibuk memperhatikan kemewahan untuk badan(penampilan) dan hal duniawiyah lainnya, meskipun konsekuensinya adalah merusak agama.
Allahul musta'an.

Semoga Allah ๏ทป mengampuni kita, dan memberikan kepada kita sekalian taufiq dan kemudahan_Nya untuk senantiasa memanfaatkan setiap waktu kita dalam hal yang bisa mendatangkan kecintaan dan keridhoan Allah ๏ทป.

(Baca Juga : Mereka Semua Ulama Kaum Muslimin)

๐Ÿ“ Akhukum fillah
Fajrin Abu Yahya ูˆูู‚ู‡ ุงู„ู„ู‡

๐Ÿ“š (Faedah Syarh Riyadhus Shalihin,oleh Syaikh Sholih Al Utsaimin ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡)
•┈┈•┈┈•⊰✿๐Ÿ“š✿⊱•┈┈•┈┈•
https://www.facebook.com/Abuyahyafajrin/

Tulisan Al-Ustadz Fajrin Abu Yahya hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/1991277107606965/posts/2155270261207648/

Ilmu Itu Rasa Takut

Ilmu Itu Rasa Takut
Ilmu Itu Rasa Takut

๐Ÿ‚ ILMU = RASA TAKUT ๐Ÿ‚
➖➖➖➖➖➖➖➖ ➖
Ilmu yang benar adalah yang menghadirkan rasa takut kepada Allah ๏ทป,sehingga seseorang semakin bertambah ilmunya seharusnya mengantarkan dirinya semakin takut kepada Allah ๏ทป, yang dengannya ia senantiasa beramal sholih dan berpaling dari segala bentuk kemaksiatan.....

Allah ๏ทป berfirman :

ุฅِู†َّู…َุง ูŠَุฎْุดَู‰ ุงู„ู„َّู‡َ ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِู‡ِ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama”
 ๐Ÿ“–(QS. Fathir: 28).

(Baca Juga : Sahabat Nabi dan Para Ulama dari Yaman)

๐Ÿ“œ Ibnu Katsir rahimahullah berkata ; “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.”
๐Ÿ“š (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).

Diantara ulama ada yang berkata ;

ู…ู† ูƒุงู† ุจุงู„ู„ู‡ ุงุนุฑู ูƒุงู† ู„ู„ู‡ ุงุฎูˆู

“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah.”

Semakin seseorang berilmu, semakin ia memiliki rasa takut pada Allah. Rasa takut inilah yang membentengi seseorang dari maksiat. Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu dalam mengenal Rabbnya.

๐Ÿ“œ Berkata Asy Sya’bi rahimahullah ;

ุฅู†َّู…َุง ุงู„ْุนَุงู„ِู…ُ ู…َู†ْ ูŠَุฎْุดَู‰ ุงู„ู„َّู‡َ

“Orang yang berilmu, itulah yang punya rasa takut pada Allah”.

๐Ÿ“œ Ibnu Mas’ud pernah berkata ;

ูƒَูَู‰ ุจِุฎَุดْูŠَุฉِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนِู„ْู…ًุง ูˆَูƒَูَู‰ ุจِุงู„ِุงุบْุชِุฑَุงุฑِ ุจِุงَู„ู„َّู‡ِ ุฌَู‡ْู„ًุง

“Cukup rasa takut pada Allah disebut ilmu dan cukup orang yang terbuai dengan karunia Allah disebut bodoh.”
๐Ÿ“š (Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 3: 333)

(Baca Juga : Semoga Kita Berjumpa di Telaga)

๐Ÿ“œIbnu Taimiyah rahimahullah berkata ;

ูˆَุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ุฃَู‡ْู„ُ ุงู„ْุฎَุดْูŠَุฉِ ู‡ُู…ْ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุกُ ุงู„ْู…َู…ْุฏُูˆุญُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَุงู„ุณُّู†َّุฉِ ู„َู…ْ ูŠَูƒُูˆู†ُูˆุง ู…ُุณْุชَุญِู‚ِّูŠู†َ ู„ِู„ุฐَّู…ِّ ูˆَุฐَู„ِูƒَ ู„َุง ูŠَูƒُูˆู†ُ ุฅู„َّุง ู…َุนَ ูِุนْู„ِ ุงู„ْูˆَุงุฌِุจَุงุชِ

“Jika orang yang takut pada Allah adalah para ulama, lalu mereka inilah yang terpuji dalam Al Qur’an dan mereka pun tidak dicela, maka merekalah yang biasa menjalankan kewajiban.”
๐Ÿ“š (Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 7: 21)

Semoga Allah ๏ทป senantiasa meng'anugrahkan kepada kita sekalian ilmu yang bermanfaat.

๐Ÿ“ Akhukum fillah
Fajrin Abu Yahya ูˆูู‚ู‡ ุงู„ู„ู‡
•┈┈•┈┈•⊰✿๐Ÿ“š✿⊱•┈┈•┈┈•

Tulisan Al-Ustadz Fajrin Abu Yahya hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2176479036014496&id=100009572618445

Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid

Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid
Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid

๐Ÿšซ⚠️Bahaya Syirik Dan Keutamaan Tauhid☝️

Saudaraku Rahimaniyiallohu wa iyyakum...
Mengawali tulisan ini saya mengingatkan agar kiranya setiap kita hendaknya beriman dan senantiasa bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada. Dan janganlah kita mati melainkan dalam keadaan ber_Islam.

Sebagaimana Firman Allah ๏ทป :

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡ุงَ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุกَุงู…َู†ُูˆุง ุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ุญَู‚َّ ุชُู‚َุงุชِู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชَู…ُูˆْุชُู†َّ ุฅِู„ุงَّ ูˆَุฃَู†ุชُู…ْ ู…ُّุณْู„ِู…ُูˆْู†َ
Demikian pula sebagaimana wasiat Nabi ๏ทบ yg diriwayatkan oleh Abu Dzar:
ุงุชّู‚ ุงู„ู„َّู‡ ุญَูŠْุซُู…ุงَูƒُู†ْุชَ
Bertaqwalah kalian kpd Allah dimanapun kalian berada.
๐Ÿ“š(HR.Tirmidzi)

(Baca Juga : Meluruskan Pemahaman)

Dan telah banyak penjelasan yang menerangkan tentang makna taqwa.
Di antaranya adalah pernyataan Thalq bin Habib ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ :

ุฅِุฐَุง ูˆَู‚َุนَุชِ ุงู„ْูِุชْู†َุฉُ ูَุฃَุทْูِุฆُูˆู‡َุง ุจِุงู„ْุชَّู‚ْูˆَู‰. ู‚َุงู„ُูˆْุง: ูˆَู…ุง ุงู„ْุชَّู‚ْูˆَู‰؟ ู‚َุงู„َ: ุฃَู†ْ ุชَุนْู…َู„َ ุจِุทَุงุนَุฉِ ุงู„ู„ู‡ ุนَู„َู‰ ู†ُูˆْุฑٍ ู…ِู†َุงู„ู„ู‡ِ ุชَุฑْุฌُูˆ ุซَูˆَุงุจَ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุฃู†ْ ุชَุชْุฑُูƒَ ู…َุนْุตِูŠَุฉَ ุงู„ู„ู‡ِ ุนَู„َู‰ ู†ُูˆْุฑٍ ู…ِู†َ ุงู„ู„ู‡ِ ุชَุฎَุงูُ ุนِู‚َุงุจَ ุงู„ู„ู‡ِ.

“Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah dengan taqwa”. Mereka bertanya:
 “Apakah taqwa itu?” Beliau menjawab: “Hendak-nya engkau melaksanakan keta’atan kepada Allah, di atas cahaya Allah, (dengan) mengharap keridhaan-Nya; dan hendaknya engkau meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, di atas cahaya Allah, (karena) takut kepada siksaNya.

Dan Ketaatan terbesar yang wajib kita laksanakan adalah Mentauhidkan Allah๏ทป, dan kemaksiatan terbesar yang mesti kita hindari adalah melakukan kesyirikan.

Tauhid adalah tujuan diciptakannya makhluk, tujuan diutusnya seluruh para rasul, tujuan diturunkannya kitab-kitab samawi, sekaligus juga merupakan pijakan pertama yang harus dilewati oleh orang yang berjalan menuju Rabbnya.

Allah ๏ทป berfirman :
ูˆَู…َุง ุฎَู„َู‚ْุชُ ุงู„ْุฌِู†َّ ูˆَุงู„ْุงِู†ْุณَ  ุงِู„َّุง ู„ِูŠَุนْุจُุฏُูˆْู†ِ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah (hanya) kepadaKu.”
๐Ÿ“–(Adz-Dzaariyaat: 56)

Dan Allah ๏ทป juga berfirman :

ูˆَู„َู€ู‚َุฏْ ุจَุนَุซْู†َุง ูِูŠْ ูƒُู„ِّ ุงُู…َّุฉٍ ุฑَّุณُูˆْู„ًุง ุงَู†ِ ุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„ّٰู‡َ ูˆَุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ุงู„ุทَّุงุบُูˆْุชَ ۚ

"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut.
๐Ÿ“–(QS. An-Nahl 16: Ayat 36)

Juga firmanNya:

ูˆَู…َุงۤ ุงَุฑْุณَู„ْู†َุง ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุฑَّุณُูˆْู„ٍ ุงِู„َّุง ู†ُูˆْุญِูŠْۤ ุงِู„َูŠْู‡ِ ุงَู†َّู‡ٗ  ู„َุงۤ ุงِู„ٰู‡َ ุงِู„َّุงۤ ุงَู†َุงۡ ูَุงุนْุจُุฏُูˆْู†ِ
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku maka sembahlah Aku."
๐Ÿ“–(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 25)

Allah ๏ทป juga berfirman:

ูَุงุนْู„َู…ْ ุฃَู†َّู‡ُ ู„ุข ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุงุณْุชَุบْูِุฑْ ู„ِุฐَู†ْุจِูƒَ ูˆَู„ِู„ْู…ُุคู…ِู†ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ

“Ketahuilah, bahwasanya tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagimu dan bagi kaum Mukminin (laki-laki dan wanita).”
๐Ÿ“–(QS Muhammad ayat 19)

Saudaraku sekalian rahimakumullah...
Telah kita pahami bahwa kedudukan tauhid begitu tinggi dan pentingnya di dalam agama ini, maka pantaslah jika keutamaannya juga demikian besar.

Sebagaimana apa yang dikabarkan oleh Rasulullah ๏ทบ dalam sabdanya :

 ู…َู†ْ ุดَู‡ِุฏَ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ ูˆَุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุญَุฑَّู…َ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู†َّุงุฑَ.

 “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah (niscaya) Allah mengharamkan Neraka atasnya (untuk menjilatnya).”
๐Ÿ“š (HR. Muslim No. 29)

(Baca Juga : Pembelaan Untuk Syaikhul Islam)

Hadits lain, dari Utsman bin Affan Radhiallaahu anhu , bahwasanya Rasulullah ๏ทบ  bersabda:

ู…َู†ْ ู…َุงุชَ ูˆَู‡ُูˆَ ูŠَุนْู„َู…ُ ุฃَู†َّู‡ُ ู„ุข ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ.

“Barangsiapa yang meninggal dunia, sedangkan dia menge-tahui bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Dia (Allah) niscaya akan masuk Jannah.”
(HR. Muslim No. 25)

Demikian juga sabdan Rasulullah ๏ทบ yg lainnya, yg kami ambil sebagiannya saja:

ูˆَู…َู†ْ ู„َู‚ِูŠَู†ِูŠْ ุจِู‚ُุฑِุงุจِ ุงู„ุฃَุฑْุถِ ุฎَุทَุงูŠًุง ู„ุงَ ูŠُุดْุฑِูƒُ ุจِูŠْ ุดَูŠْุฆًุง ู„َู‚َูŠْุชُู‡ُ ุจِู…ِุซْู„ِู‡َุง ู…َุบْูِุฑَุฉً.

“Dan barangsiapa yang menemuiKu dengan (membawa) dosa sepenuh bumi sekalipun, namun dia tidak menye-kutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan menemuinya dengan membawa ampunan yang semisal itu.”
๐Ÿ“š (HR. Muslim No. 2687)

Demikian sebaliknya, yaitu syirik(lawan dari tauhid) juga memiliki banyak bahaya yang sangat mengerikan, dimana sudah seharusnya setiap kita benar-benar merasa takut terhadapnya, senantiasa berdoa dan mempelajarinya, agar terhindar dari kesyirikan tersebut.
Diantara bahaya syirik itu adalah sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Jabir, bliau berkata:

 ุฌَุงุก ุฃَุนْุฑَุงุจِูŠٌّ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَู‚َุงู„َ: ูŠَุง ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ู…َุง ุงู„ْู…ُูˆْุฌِุจَุชَุงู†ِ ؟ ูَู‚َุงู„َ: ู…َู†ْ ู…َุงุชَ ู„ุงَ ูŠُุดْุฑِูƒُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ุดَูŠْุฆًุง ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ูˆَู…َู†ْ ู…َุงุชَ ูŠُุดْุฑِูƒُ ุจِู‡ِ ุดَูŠْุฆًุง ุฏَุฎَู„َ ุงู„ู†َّุงุฑَ.

“Seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah ๏ทบ  , lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah dua perkara yang pasti itu?” Beliau menjawab:
“Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, niscaya dia akan masuk Jannah. Dan barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, niscaya dia akan masuk Neraka”.
 ๐Ÿ“š(HR. Muslim)

Dan Allah ๏ทป mengancam pelaku kesyirkan dengan Firman_Nya:

ุงِู†َّ ุงู„ู„ّٰู‡َ ู„َุง ูŠَุบْูِุฑُ ุงَู†ْ ูŠُّุดْุฑَูƒَ ุจِู‡ٖ ูˆَูŠَุบْูِุฑُ ู…َุง ุฏُูˆْู†َ ุฐٰ ู„ِูƒَ ู„ِู…َู†ْ ูŠَّุดَุงุٓกُ  ۚ  ูˆَู…َู†ْ ูŠُّุดْุฑِูƒْ ุจِุงู„ู„ّٰู‡ِ ูَู‚َุฏِ ุงูْุชَู€ุฑٰูۤ‰ ุงِุซْู…ًุง ุนَุธِูŠْู…ًุง

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) syirik dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki”.
๐Ÿ“– (An-Nisa: ayat 48 dan ayat 116)

Allah ๏ทป juga berfirman:

  ูˆَู„َูˆْ ุงَุดْุฑَูƒُูˆْุง ู„َุญَุจِุทَ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ู…َّุง ูƒَุงู†ُูˆْุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆْู†َ

“Dan seandainya mereka berbuat syirik, pastilah gugur amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.”
๐Ÿ“–(Al-An’am: 88).

(Baca Juga : Sampaikan Salamku Kepada Ahlussunnah)

Maka sungguh merupakan musibah jika seseorang jahil (bodoh) terhadap perkara tauhid dan perkara syirik, dan musibah lebih besar dari itu adalah, jika seseorang telah mengetahui perkara syirik namun dia tetap melakukannya.
Dengan inilah hendaklah kita terpacu untuk menambah/menuntut ilmu sehingga kita bisa menjadi Ahluttauhid(orang orang yg melaksanakan tauhid)dan menjauhi segala bentuk kesyirikan dan Pelakunya.
Tentunya semua hal tersebut dapat kita raih dengan pertolongan,taufik dan hidayah dari Allah ๏ทป...

Semoga bermanfaat,

ูˆَ ู†َุณْุฃَู„ُ ุงู„ู„ู‡ ุฃَู†ْ ูŠَุฑْุฒُู‚َู†َุง ุนِู„ْู…ًุงู†َุงูِุนًุง ูˆَุฑِุฒْู‚ًุง ุทَูŠِّุจًุง ูˆَุนَู…َู„ุงً ู…ُุชَู‚َุจَّู„ุงً، ูˆَุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َู‰ ู†َุจِูŠِّู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ุขู„ِู‡ِ ูˆَุตِุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠْู†َ.

Jum'at 9 Jumadil ula 1439 H
             26 januari 2018 M
___________________________
๐Ÿ“Fajrin Abu Yahya ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡
(Pembina & Pengajar Rumah Qur'an As-Sunnah)
๐ŸŒhttps://www.facebook.com/Abuyahyafajrin/

Tulisan Al-Ustadz Fajrin Abu Yahya hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/1991277107606965/posts/2089549054446436/