Nikah Itu Butuh Ilmu

Nikah Itu Butuh Ilmu
Nikah Itu Butuh Ilmu


Sedikit kita berbicara tentang ucapan Sufyan Ats-Tsauri. Hadirin, banyak ikhwan dan akhwat ketika hijrah, ketika taubat, atau orangtuanya, dapat hidayah di usia 40 tahun, 45 tahun, begitu hijrah lalu baca riwayat disunnahkan untuk menikahkan anak lebih cepat lebih baik langsung buru-buru pada nikah, dan itu terjadi, boleh ustadz? Boleh. Gak ada masalah. Tapi yang perlu kita renungkan bersama-sama, para ulama itu banyak yang nikah muda, bahkan antum lihat sendiri, dinikahkan ketika sudah baligh, tapi basic mereka kuat, mereka dididik dari kecil, mereka diajarkan iman dari kecil, seperti misalnya ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha, ‘Aisyah ketika haditsatul ifki (berita dusta), usianya belum sampai 15 tahun, ada yang bilang 13 tahun, 18 tahun, ada yang bilang 15 tahun, tegar, gak galau, gak curcol sama orang, gak posting sesuatu di facebook, dzikir kepada Allah, kok bisa 13 tahun di saat kita lihat bagaimana anak usia ‘Aisyah pada hari ini. Karena dari kecil dididik sama Abu bakar dan Ummu Ruman, 9 tahun dididik sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ya beda. 


(Baca Juga : Ketika Ibunda 'Aisyah Tersenyum Ceria)


Makanya lihat riwayatnya 1 hadirin, dididik, diajari adab, diajari iman dari kecil, kan lama tuh, dari kecil, dari kecil begitu baligh berarti belasan tahun dididik, belasan tahun dikasih tahu ilmu agama, belasan tahun diajarin adab, walaupun usia belia siap nikah, nah banyak di antara kita yang diambil nikah usia mudanya aja, adapun pendidikan adab dan agamanya blank, baru hijrah 1 bulan yang lalu nikah, gak ngerti apa-apa, akhirnya bermasalah, baru hijrah 1 tahun yang lalu dan belum belajar, adabnya belum diperbaiki, kebiasaan-kebiasaan buruk yang dulunya juga belum diperbaiki langsung nikah, dalilnya apa? Ulama dulu menyegerakan menikah, betul, tapi itu episode ke-10, antum harus lihat episode 1, episode 2, episode 3, episode 4, episode 5, episode 6 sampai 9, itu belajar belajar belajar belajar, adab adab adab adab adab.


Jadi walaupun baru 14 tahun 15 tahun mereka ngerti bagaimana adab menjadi suami, yang akhwat bagaimana adab menjadi istri, mereka ngerti karakteristik menjadi istri, istri tahu karakter suami, bagaimana beradab menyikapi itu, bagaimana beradab kepada orangtua setelah pernikahan, bagaimana adab ke mertua, itu mereka udah faham, karena jelas, karena pendidikannya dari awal usia dini, nah kita enggak, kita gak ngalamin itu, tiba-tiba langsung baca keutamaan-keutamaan nikah langsung nikah, kan repot, gak bisa, harus latihan dulu, makanya banyak masalah walaupun yang sukses juga banyak, tapi pengalaman kami yang sangat terbatas ini, baaaanyak kendala, dan di antara yang kendala yang udah ngaji juga, yang sudah hijrah tapi mental belum kuat karena gak dididik dari awal tiba-tiba langsung dinikahkan, gak siap, gak ngerti gimana jadi ibu, makanya ketika ditanya apa persiapan antum? Gak ada. Buku apa yang antum udah baca? Gak ada juga. Terus modalnya apa? Bismillah. Bismillah tuh masuk rumah, masuk kamar mandi, keluar rumah bismillah, jadi suami gak bisa modal bismillah, jadi istri gak bisa modal bismillah, jadi kalau mau ikutin ulama terdahulu, ikutin dari awal, belajar belajar, adabnya diperbaiki, adabnya diperbaiki, adabnya diperbaiki, belasan tahun siap.


(Baca Juga : Pengingkaran Keras 'Aisyah Terhadap Penyanyi)


Belasan tahun gak harus hadirin, tapi intinya perbaiki, persiapan, sehingga kita bisa sukses, karena sekali lagi angka perceraian udah ngeri hadirin, berapa waktu yang lalu itu 10% dari angka pernikahan, data terakhir yang saya dapat 20% dari angka pernikahan, dan yang disayangkan sebagian itu sudah belajar agama, sebagian sudah hijrah, sebagian sudah ngaji, dan sebagian mereka dalilnya adalah nikah muda, nikah muda, nikah disegerakan, nikah disegerakan, betul, tapi bukankah antum sholat antum harus tahu ilmu tentang sholat, antum mau puasa antum harus tahu ilmu tentang puasa, antum mau haji jangan hanya baca keutamaan haji, pelajari manasik haji, nah begitu juga kalau mau berumah tangga, ini hal yang ingin saya tekankan sedikit, karena banyak mis dalam hal ini, banyak mis dalam masalah hal tersebut, intinya pentingnya mempelajari adab dari kecil, dari kecil hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


Faidah dari ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Lc hafidzhahullah


Ditulis oleh: Al-Faqir Yusri Triadi waffaqohullah


Semoga bermanfaat.

Diselesaikan pada Jum'at pagi, 21 Dzulqa'dah 1442 Hijriyah/2 Juli 2021 Masehi.

Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi

Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi
Sejarah Peperangan Nabi dengan Bangsa Yahudi


Silakan baca sejarah nabi, pernahkah Yahudi berperang kontak fisik langsung dengan pasukan Islam??? TIDAK PERNAH.


1. Yahudi Bani Qainuqa'. 


Setelah mereka melecehkan wanita muslimah, membunuh seorang sahabat nabi dan melanggar perjanjian, pasukan Islam bergerak langsung mengepung mereka, namun datangnya kaum muslimin tidak disambut dengan pedang² yang terhunus,  mereka lebih memilih ngumpet seperti tikus dalam lubangnya, sifat penakut (gocik boso suroboyo'e), membuat mereka bersembunyi dalam benteng² mereka, setelah ketakutan merayapi hati dan menggerogoti pikiran mereka, akhirnya mereka mengangkat bendera putih alias menyerah, dan terusir ke Utara hingga kebanyakan mereka binasa di sana. Kejadian ini terjadi setelah perang Badr.


(Baca Juga : Menimbang Kesalahan Muslim dan Kejahatan Orang Kafir)


2. Yahudi Bani Nadhir.


Pada tahun 4 H, Yahudi Bani Nadhir mengkhianati perjanjian dan melakukan konspirasi untuk membunuh nabi, bahkan hampir membunuh nabi, ketika kejahatan mereka tercium, kaum muslimin bergerak mengepung  mereka, namun seperti kebiasaannya, mereka ngumpet di benteng mereka, setelah logistik mereka menipis, dan Allah tancapkan ketakutan yang dahsyat dalam hati² mereka, akhirnya mereka menyerah dalam keadaan hina Dina, terusir ke negeri Khaibar..mereka merobohkan rumah² mereka sendiri, lalu membawai pintu dan jendela rumah mereka, dll... Perang ini terjadi pada 4 H.


3. Yahudi Bani Quraizhah.


Ketika kaum muslimin di Madinah terkepung oleh pasukan sekutu (al-Ahzab), 10 ribu pasukan kafir dari kabilah2 arab mengepung kota Madinah, begitu gentingnya keadaan ini hingga para sahabat membuat khondaq (parit) untuk menghalau pasukan musuh, namun tidak diduga-duga ternyata dari belakang, Bani Quraizhah berkhianat dan hendak memberi jalan bagi tentara ahzab,  di saat kaum muslimin dilanda kecemasan Atas pengepungan dan pengkhianatan tsb, datanglah pertolongan Allah, Allah datangkan angin kencang yang memporak-porandakan tentara ahzab. Kaum muslimin pun selamat dari petaka. Atas kejadian ini malaikat Jibril langsung menegur nabi agar tidak meletakkan senjata sampai menghabisi Bani Quraizhah....singkat cerita (soale aku pegel nulis), ..... setelah kaum muslimin mengepung mereka, akhire Yahudi Bani Quraizhah seperti kecoak yang ngumpet di selokan, penakut, gocik, jubanaa' dan bersembunyi di benteng² mereka, ketika tiada jalan lagi akhirnya mereka menyerah. Dan kepala² mereka dipenggal satu² per satu oleh tentara Islam , kecuali yang belum baligh, wanita, atau yang bersedia masuk Islam. Termasuk yang terbunuh adalah Huyay bin akhtab ayah dari istri nabi shofiyah Radhiyallahu Anha..Huyay sebenarnya dari Bani nazhir tapi dieksekusi juga di sana Krn dia provokator Bani Quraizhah.


(Baca Juga : Lambang Yahudi, Nasrani dan Majusi)


4. Yahudi Khaibar, mereka ini sebenarnya Bani Nadhir, Yahudi paling luiiciiiiiik, mereka inilah otak sebenarnya perang Ahzab (khondaq), para tokoh mereka keliling ke suku² Arab untuk mensponsori perang ahzab, mereka ini juga yang memprovokasi Bani Quraizhah untuk berkhianat...TOP MARKOTOP LICIKNYA ...akhir kata: mereka  diserang kaum muslimin...dan Seperi biasanya: MEREKA MENYERAH TANPA ADA PEPERANGAN KONTAK FISIK.


Pesan Inti dari tulisan ini:


YAHUDI ITU JUBANAA' (PENAKUT), maka tak ada alasan kaum muslimin takut dg mereka.  Bahkan mereka takut dengan bocah² kecil Palestina. Selama kita berpegang teguh dg agama kita, pasti mereka ketakutan.


Lihat juga postingan ustadz Johan Saputra Halim :


Meskipun punya Iron Dome, suara sirine dan rudal² yg melayang di atas kepala mereka, pastinya bikin mereka ga bisa tidur tiap malam karena rasa takut yg menggerogoti jiwa mereka. Itu sudah cukup menjadi azab -di dunia- sebelum di akhirat -jika mereka tak bertobat-.


وَظَنُّوٓاْ أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمۡ حُصُونُهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَأَتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِنۡ حَيۡثُ لَمۡ يَحۡتَسِبُواْۖ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعۡبَۚ... 


"...dan mereka pun menyangka, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka..." [Al-Hasyr: 2].


(Baca Juga : 10 Ayat Al-Quran Tentang Iblis)


====


Semoga Allah menolong saudara² kita di Palestina.


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1970893323065939

Sudut Pandang yang Berbeda

Sudut Pandang yang Berbeda
Sudut Pandang yang Berbeda


Syaikh Rayyis hafizhahullah memilih metode kritik dan membongkar penyimpangan Hamas meskipun di kondisi perang. Karena kesalahan tetap harus dijelaskan sebagaimana rasul mengingkari kesalahan di perang Hunain.


Syaikh Ali Abu Haniyah hafizhullah (orang Palestina Asli), menilai momen kritik Syaikh Rayyis tidak tepat, meskipun Syaikh Ali tak menyelisihinya secara subtansi. Beliau berkata: yang penting itu bukan kita berkata, akan tetapi yang lebih penting adalah apakah maslahat itu tercapai dg ucapan kita.


Keduanya sepakat dalam subtansi tapi tidak pada moment penyampaian. Hafizhahumullah.


(Baca Juga : Semakin Kita Tahu, Semakin Tahu Kita)


#=======


Di kesempatan yang lain Imam Masjidil Haram asy-Syaik asy-Syuraim hafizhahullah berkata:


Kejadian yang terjadi di Gaza ini permasalahan aqidah (antara Muslim vs Kafir) bukan masalah furu', maka meskipun engkau berselisih dengan faksi perlawanan di sana, tapi mereka masih muslim sedangkan musuhnya itu orang kafir, Kemudian beliau membawakan firman Allah ash-Shoffat: 153 (apakah engkau samakan orang yang beriman dengan para penjahat? Ada apa denganmu, bagaimana caramu dalam menghukumi?))

 -selesai-


(Baca Juga : Balasan Keimanan dan Amal Sholih)


========


Tetap berlapang dada dan terus berbuat yang terbaik untuk Palestina....semoga Allah menolongnya


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1971834436305161

Hakikat Masjidil Aqsha

Hakikat Masjidil Aqsha
Hakikat Masjidil Aqsha


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:


"فإن (المسجد الأقصى) اسم لجميع المسجد الذي بناه سليمان عليه السلام؛ وقد صار بعض الناس يسمي الأقصى المصلى الذي بناه عمر بن الخطاب رضي الله عنه في مقدمه، والصلاة في هذا المصلى الذي بناه عمررضي الله عنه للمسلمين أفضل من الصلاة في سائر المسجد؛


Sesungguhnya Masjid al-Aqsha adalah nama untuk SEMUA masjid yang dibangun oleh Nabi Sulaiman alaihissalam, sebagian orang memberikan nama al-Aqsha (hanya) pada tempat sholat yang dibangun oleh khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu yang berada di area paling depan, dan  Sholat di musholla yang dibangun Umar tsb itu lebih utama dari pada sholat di seluruh masjid yang lain.' (syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Maj'mu al-Fatawa, Vol. 27, hal. 11-12)


وقال أيضاً: "فالمسجد الأقصى كان من عهد إبراهيم عليه السلام؛ لكن سليمان عليه السلام بناه بناء عظيماً. " 


Beliau juga berkata: Masjid Al-Aqsha ada semenjak masa Nabi Ibrahim Alaihissalam, akan tetapi nabi Sulaiman aliahissalam membangunnya dengan bangunan yang besar (syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Maj'mu al-Fatawa, Vol. 27, hal. 351).


(Baca Juga : Membuat Orang Lain Bahagia)


Mujir al-Din al-Hanbali berkata:


 "إن المتعارف عند الناس أن الأقصى من جهة القبلة, الجامع المبني في صدر المسجد الذي فيه المنبر والمحراب الكبير, وحقيقة الحال أن الأقصى اسم لجميع المسجد مما دار عليه السور.. فإن هذا البناء الموجود في صدر المسجد وغيره من قبة الصخرة والأروقة وغيرها محدثة, والمراد بالمسجد الأقصى جميع ما دار عليه السور" (الأنس الجليل في تاريخ القدس والخليل 2/24).


Sesungguhnya yang terkenal di kalangan manusia, bahwa al-Aqsha itu yang berada di arah Qiblat, yaitu masjid yang berada di area terdepan, yang ada mimbar dan mihrab besarnya. padahal hakikat kenyataannya bahwa al-Aqsha adalah nama untuk semua Masjid yang berada di area yang dikelilingi pagar (tembok). Dan sesungguhnya bangunan yang berada di depan dan yang lainnya itu baru (dulunya ngk ada), walhasil: yang dimaksud masjidl al-Aqsha adalah semua area yang dikelilingi pagar (tembok). (Mujir al-Din al-Hanbali, dalam kitab (الأنس الجليل في تاريخ ا القدس والخليل vol. 2, hal. 24)


 Pelajarannya:


1. Area Masjid Al-Aqsha sudah ada semenjak nabi Ibrahim alaihissalam, akan tetapi baru dibangun dengan bangunan yang agung oleh Nabi Sulaiman alaihissalam....inilah salah satu sebab ahli kitab menyebutnya: Ma'bad (Haikal Sulaiman).


2. Masjid al-Aqsha tidak hanya bangunan yang berada di area depan, yaitu masjid Jami' al-Qibli ( الجامع  القبلي) yang berkubah hitam. itu adalah salah satu bagian terbaik dari masjidil aqsha, karena posisinya berada di kiblat paling depan mengarah ka'bah. Ini adalah masjid inti yang ada mimbar, mihrab, imam, adzan dan khutbah. 


jika sholat juma'at atau ramadhan, seluruh area aqsha full baik masjid dan halamannya. Namun imamnya cuman satu yaitu di masjid jami  di al-Qibli


3. Masjid yang dibangun khalifah Umar bin Khattab disebut juga Masjid Umary (old Aqsha) posisinya sekarang berada di bawah masjid al-Qibli.


4. al-Aqsha adalah sebuah area terkenal di kota tua Yerusalem Timur, dianggap suci oleh tiga agama, dikelilingi tembok besar, dan saat ini yang masuk kategori al-Aqsha adalah: Masjid Umar, Masjid al-Qibli, Masjid Qubbah shakhrah, Masjid Marwani, dan Masjid Bauraq.


(Baca Juga : Jadikan Negeri Ini Aman)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1972707962884475

Yahudi Keturunan Kera dan Babi?

Yahudi Keturunan Kera dan Babi?
Yahudi Keturunan Kera dan Babi?


 Akhir-akhir ini sering terdengar kembali ungkapan "Yahudi keturunan kera dan babi", sebuah ungkapan yang menunjukkan kejengkelan kaum muslimin terhadap tingkah pola bangsa Yahudi yang menjajah bumi Palestina. Namun apakah ungkapan tersebut benar?


Sebenarnya kata " Kera dan Babi" merujuk pada firman Allah:


(قُلۡ هَلۡ أُنَبِّئُكُم بِشَرࣲّ مِّن ذَ ٰ⁠لِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَیۡهِ وَجَعَلَ مِنۡهُمُ ٱلۡقِرَدَةَ وَٱلۡخَنَازِیرَ وَعَبَدَ ٱلطَّـٰغُوتَۚ أُو۟لَـٰۤىِٕكَ شَرࣱّ مَّكَانࣰا وَأَضَلُّ عَن سَوَاۤءِ ٱلسَّبِیلِ)


 Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari  itu di sisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, dan di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan para menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al-Maidah: 60)


(Baca Juga : Bangkai Jahiliyyah)


Dan juga firman Allah:


(وَلَقَدۡ عَلِمۡتُمُ ٱلَّذِینَ ٱعۡتَدَوۡا۟ مِنكُمۡ فِی ٱلسَّبۡتِ فَقُلۡنَا لَهُمۡ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَـٰسِـِٔینَ)


Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang melanggar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (QS. Al-Baqarah:65).


Al-Imam Ibn Katsir Rahimahullah menyebutkan bahwa di antara sebab hukuman ini adalah karena mereka melanggar larangan Allah mencari ikan di hari Sabtu...mereka inilah yang disebut Ashabus sabt.


Namun, Rasulullah menjelaskan bahwa sebagian bangsa Yahudi yang dijelmakan menjadi kera dan babi itu tidak memiliki keturunan. 


Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu, bahwa pernah disebut-sebut kera dan babi karena jelmaan di samping nabi shalallahu alaihi wassalam, maka Nabi berkata:


: إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ لِمَسْخٍ نَسْلًا وَلَا عَقِبًا، وَقَدْ كَانَتِ الْقِرَدَةُ وَالْخَنَازِيرُ قَبْلَ ذَلِكَ ) .


Sesungguhnya Allah tidak menjadikan manusia yang dijelmakan (kera dan babi) itu memiliki anak keturunan. Dan kera dan babi sudah ada sebelumnya. (HR. Muslim: 2663)


(Baca Juga : 17 Ayat Al-Quran Tentang Jin)


Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhu juga berkata:


  الَّذِينَ اعْتَدَوْا فِي السَّبْتِ فَجُعِلُوا قِرَدَةً فَوَاقًا ، ثُمَّ هَلَكُوا ؛ مَا كَانَ لِلْمَسْخِ نَسْلٌ  . انتهى


Orang-orang yang melampaui batas pada hari sabt mereka dijadikan kera kemudian mereka binasa tanpa memiliki keturunan. (Tafsir Ibn Hatim, hal. 670).


Jadi Ungkapan: " Yahudi keturunan kera dan babi" itu tidak benar.


Adapun yang benar, mereka adalah saudara kera dan babi, hal ini berdasarkan riwayat yang shahih bahwa Aisyah Radhiyallahu Anhu pernah memanggil Yahudi dg sebutan:


إخوان القردة والخنازير


"Wahai, saudara kera dan babi" (Al-Albani, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, vol.2. hal: 306 no. 691)


(Baca Juga : Bahaya Syirik dan Keutamaan Tauhid)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1972972056191399

6 Fakta Fatwa Syaikh Al-Albani Seputar Palestina

6 Fakta Fatwa Syaikh Al-Albani Seputar Palestina
6 Fakta Fatwa Syaikh Al-Albani Seputar Palestina

Apa benar syekh al-Albani berfatwa agar kaum muslimin meninggalkan masjid Al-Aqsa dan mengosongkan Palestina untuk yahudi????


Berikut Fakta tentang Fatwa syekh al-Albani seputar Palestina.


1. Al-Albani tidak pernah berfatwa agar kaum muslimin meninggalkan masjid al-Aqsa. 


2. Al-Albani tidak pernah berfatwa agar kaum muslimin mengosongkan palestina untuk diserahkan ke Yahudi...


3. Yang ada adalah Al-Albani ditanya bagaimana hukumnya orang yang berada di tepi barat (west bank/dhiffah ghorbiyah) sebuah wilayah di palestina yang pada waktu itu menjadi objek kebrutalan zionis, untuk berhijrah ke negri yang kedua, negeri yang lain di dalam Palestina, karena pada waktu itu palestina itu banyak..ada tepi barat, ada juga Gaza dan ada tempat lainnya.


(Baca Juga : Perubahan yang Sebenarnya)


Maka al-Albani menjawab:


" Wajib untuk keluar dari tempat yang belum memungkinkan mengusir orang2 kafir tersebut ke sebuah tempat yang memungkinkan menegakkan syiar Islam di dalamnya".


Jangan anda mengira fatwa ini datang dari hawa nafsu al-Albani atau datang dari pesanan Yahudi, demi Allah al-Albani jauh dari itu...akan tetapi fatwa ini bersumber dari firman Allah:


 Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan zhalim terhadap diri mereka sendiri. Malaikat bertanya kepada mereka :’Dalam keadaan bagaimana kamu ini .? ‘Mereka menjawab : Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri Makkah. Para malaikat berkata : ‘Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (kemana saja) di bumi ini ? (QS. An-nisa: 97)


(الشريط 730 من فتاوى الشيخ الألباني)


Apanya yang salah dengan fatwa ini??? 


4. Syekh al-Albani pernah ditanya tentang penduduk kota-kota yang dikuasai Yahudi tahun 1948 mereka dipaksa untuk mengikuti hukum Yahudi secara total di tempat itu.


Maka al-Albani menjawab: apakah di Palestina ada desa atau kota lain  yang mereka bisa melaksanakan agamanya? Dan menjadikannya sebagai negeri untuk menangkis fitnah? Jika ada maka hendaknya mereka hijrah ke sana tanpa keluar dari palestina.


يقول الدكتور محمد شقرة: فلقد سُئل الشيخ – حفظه الله – عن بعض أهل المدن التي احتلها اليهود عام 1948م، وضربوا عليها صبغة الحكم اليهودي بالكلية، حتى صار أهلها فيها إلى حال من الغربة المرملة في دينهم، وأضحوا فيها عبدة أذلاء؟ فقال: هل في قرى فلسطين أو في مدنها قرية أو مدينة يستطيع هؤلاء أن يجدوا فيها دينهم، ويتخذوها داراً يدرءون فيها الفتنة عنهم؟ فإن كان؛ فعليهم أن يهاجروا إليها، ولا يخرجوا من أرض فلسطين، إذ إن هجرتهم من داخلها إلى داخلها أمر مقدور عليه، ومحقق الغاية من الهـجرة


(Baca Juga : Mati Karena Membela Negara, Syahidkah?)


5. Al-Albani berfatwa itu bukan menyuruh mereka lari seperti larinya para pengecut yang kabur dari peperangan akan tetapi hijrah itu bertujuan untuk menyusun kekuatan untuk memerangi musuh.


  الشيخ قيدين لهذه الهجرة وهما ان تكون اله ومدد رىىرة بنية التأهب لقتال العدو وان يتحقق المهاجرون من ان البلد ار   للللللللللرلمضيف لهم سيسمح لهم بالاستعداد لقتال الاعداء

.

 (الشريط 730 من فتاوى الشيخ الألباني)


6.  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sudah pernah berfatwa seperti ini sebelumnya.


Beliau pernah ditanya tentang penduduk Mardin (ماردين) sebuah negeri di wilayah Syam yang dicaplok dan dikuasai kafir musuh Islam..apakah mereka wajib hijrah???


Maka syaikhul islam menjawab:


: “والمقيم بها إن كان عاجزاً عن إقامة دينه وجبت الهجرة عليه، "


Orang yang mukim di tempat itu jika tak mampu menegakkan agamanya maka wajib dia hijrah.


Semoga Allah merahmatinya syekh al-Albani rahimahullah rahmatan wasi'atan


Sumber: dirangkum dari kulalsalafiyeen tanpa cantumkan link, setiap cantumkan link atau tautan dihapus FB.


(Baca Juga : Manfaat dan Etika Mengkritik)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1974483142706957

9 Cara Tawassul yang Syar'i

9 Cara Tawassul yang Syar'i
9 Cara Tawassul yang Syar'i


Pada dasarnya bertawassul (mencari perantara) itu diperintahkan agama. Allah berfirman:


"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah WASILAH (perantara/jalan) yang bisa mendekatkan diri kepada Allah". (QS. Al-Mā'idah):35


Namun apa yang dimaksud dg wasilah di ayat ini? Imam Qatadah seorang tabi'in berkata:


تقربوا إليه بطاعته والعمل بما يرضيه


Yang dimaksud wasilah di sini adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaatinya dan beramal yang diridhai Allah.


(Baca Juga : Man Salafuka? Siapa Salafmu?)


Lalu apa saja tawassul yang disyariatkan:


1. Tawassul dengan iman 


Seperti: Ya Allah, aku beriman kepadamu, maka ampunilah dosaku, Ya Allah aku beriman kepadamu, maka berikanlah kebahagiaan kepada ku, dst.


Allah berfirman: 


 Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman: "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.('Āli `Imrān :193) .


2. Tawassul dengan Tauhid


Hal ini, seperti yang dilakukan nabi Yunus ketika beliau berada di perut ikan paus, beliau bertawassul dg tauhid dan Allah pun menyelamatkannya.


(وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبࣰا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَیۡهِ فَنَادَىٰ فِی ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّاۤ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّی كُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِینَ ۝  فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَنَجَّیۡنَـٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَ ٰ⁠لِكَ نُـۨجِی ٱلۡمُؤۡمِنِینَ)


Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap di perut ikan: "Bahwa tiada yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim, Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. ( QS. Al-Anbiya' 87 - 88]


3. Bertawassul dg Nama² Allah yang terindah (Asmaul Husna)


(وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَاۤءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ )


Kepunyaan Allah nama² terindah Asmaul Husna, maka berdoalah kepada Allah dengan nama² terindah tersebut. [Surat Al-A'raf 180]


Contoh: Ya Rahman berikan rahmatmu, ya Razzaaq berikan rizqimu, dst 


(Baca Juga : Poin Penting Dalam Berdakwah)


4. Bertawassul dengan sifat Allah.


Contoh: ya Allah dengan keperkasaanmu tolonglah aku, ya Allah dengan kemulianmu berkahilah aku!

يا حي يا قيوم برحمتك أستغيثك


ya Allah dengan rahmatmu aku memohon pertolonganmu. (HR. Tirmidzi)


5. Bertawassul dg amal shalih, seperti sholat, berbakti kepada orang tua, sedekah dst.


Hal ini sebagaimana ucapan Qotadah:


تقربوا إليه بطاعته والعمل بما يرضيه


Yang dimaksud wasilah di sini adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaatinya dan beramal yang diridhai Allah.


6. Bertawassul dengan doa orang Shalih yamg masih hidup bukan dengan dzatnya.


Seperti kisah Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu bertawassul dg minta supaya al-Abbas (paman nabi) berdoa agar Allah turunkan hujan. Dan akhirnya Allah kabulkan lalu turunkan hujan deras..” lihat: (HR. Bukhari no. 1010).


7. Bertawassul dengan mengakui dosa.


Seperti kisah nabi Yunus ketika ditelan ikan paus (QS. Al-Anbiya: 87-88) dan juga kisah nabi Adam tatkala termakan rayu Iblis (QS. Al-A'raf: 23)


8. Bertawassul dg meninggalkan maksiat, seperti kisah salah satu dari 3 orang yang tertawan dalam gua, dia bertawassul dg meninggalkan dosa zina yang hampir ia lakukan di masa lalu...


Dia berkata: Ya Allah, dahulu ada puteri pamanku yang aku sangat menyukainya. Aku pun sangat menginginkannya. Namun ia menolak cintaku. Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku (karena sedang butuh uang). Aku pun memberinya 120 dinar. Namun pemberian itu dengan syarat ia mau tidur denganku (alias: berzina). Ia pun mau. Sampai ketika aku ingin menyetubuhinya, keluarlah dari lisannya, “Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar (maksudnya: barulah halal dengan nikah, bukan zina).” Aku pun langsung tercengang kaget dan pergi meninggalkannya padahal dialah yang paling kucintai. Aku pun meninggalkan emas (dinar) yang telah kuberikan untuknya. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi,....(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 2272 dan Muslim no. 2743)


(Baca Juga : Tantangan Dalam Berdakwah)


9. Bertawassul dengan merendahkan diri dan menunjukkan kelemahan di hadapan Allah. Seperti yang dilakukan nabi zakariya:


(قَالَ رَبِّ إِنِّی وَهَنَ ٱلۡعَظۡمُ مِنِّی وَٱشۡتَعَلَ ٱلرَّأۡسُ شَیۡبࣰا وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِیࣰّا).


 "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

[Surat Maryam 4]


Sumber: Disarikan dari Syaikh Muhammad Jamil Zainu, Majmu'ah al-Rasail cet. Ke-9 (Riyadh: Dar al-Shamai'i,  1997) vol.1 hal. 203-204), Rumaysho.com. dll.


=======

Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1975635232591748

Ketika Ibunda 'Aisyah Tersenyum Ceria

Ketika Ibunda 'Aisyah Tersenyum Ceria
Ketika Ibunda 'Aisyah Tersenyum Ceria


Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata: ketika aku menjumpai Rasulullah dalam keadaan lapang bahagia, aku berkata kepadanya: ya Rasulullah berdoalah kepada Allah untukku! Maka nabi berkata: ". YA ALLAH AMPUNILAH AISYAH ATAS DOSA YANG DULU MAUPUN YANG AKAN DATANG, YANG TERSEMBUNYI ATAUPUN YANG NAMPAK, maka Aisyah tertawa (riang gembira) Sampai jatuhlah kepala Aisyah di pangkuan Baginda Rasulullah, saking gembiranya. Lalu Rasulullah berkata: " APAKAH DOAKU MEMBUATMU BAHAGIA (WAHAI AISYAH)? Aisyah berkata: bagaimana aku tak bahagia dg doamu ya Rasulullah? Maka Rasulullah berkata: " Demi Allah, itulah doa yang aku panjatkan kepada Allah untuk umatku setiap kali Sholat.


[Al-Albani,As-Silsilah as-Shahihah: 5/323].


(Baca Juga : 17 Ayat Al-Quran Tentang Hijrah)


Pelajaran yang bisa dipetik:


1. Romantisme di rumah tangga nabi

2. Aisyah seorang istri yang "manja" penuh cinta.

3. Rasulullah seorang suami yang pandai membahagiakan istri.

4. Bolehnya bertawassul dg doa orang Shalih yang masih hidup.

5. Hendaknya seorang suami bertanya kepada istrinya, hal apa yang membuatnya bahagia.

6. Terkadang Aisyah meletakkan kepalanya di pangkuan nabi, dan terkadang pula nabi meletakkan kepalanya di pangkuan Aisyah.

7. Hendaknya suami mendoakan istrinya.

8. Welas asih dan kasih sayang rasulullah kepada umatnya, menginginkan kebaikan bagi umatnya.

9. Seorang da'i hendaknya menyontoh Rasulullah, selalu mendo'akan yg terbaik untuk kaumnya...

10. Memohonkan ampun adalah sebaik²nya doa

11. Doa adalah tanda cinta.

12. Rasulullah tidak mendoakan Aisyah sekedar urusan duniawiyah.

13. Aisyah bahagia dan ridho dengan doa ukhrowiyah, bukan sekedar doa² untuk dunia yang fana.


Ya Allah, kami mencintai Nabimu, maka kumpulkan lah kami bersamanya dan para sahabatnya...kabulkan ya Allah agar kami bisa melabuhkan rindu ini kepada mereka.


(Baca Juga : Jika Kita Bersama Allah)


Tulisan Ustadz Fadlan Fahamsyah, Lc. MHI hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/fadlan.fahamsyah/posts/1983063805182224