Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran

Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran
Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran

"Para doktor tidak menjamin keilmuannya luas dan Manhajnya benar, gelar hanya tanda lulus saja ". Seperti itu kira-kira status yang banyak lewat di beranda Facebook saya. Lalu disamakan dengan DR. Sa'id Agil Siraj. Tidak nyambung sekali..

Ucapan di atas bisa benar, tergantung kepada siapa ditujukan: Namun saya berfikir, jika para doktor yang lebih dari 10 tahun belajar bersama para ulama di kampus dan duduk di Majelis para ulama yang diakui ilmu dan Manhajnya saja bisa salah dan belum tentu ilmu dan manhajnya bener.

Terlebih lagi mereka yang mengatakan seperti itu, yang belum pernah merasakan duduk membaca kutub di hadapan para ulama, walaupun pernah mungkin hanya 3-4 tahun lamanya. Ini belum apa-apa.. Baru merasakan kulit dari ilmu. Bukan maksud merendahkan, namun kita bicara ilmiahnya.

(Baca Juga : Jangan Pernah Mencabut Uban)

Jika ditinjau dari sisi ilmiyah saja, tentu yang belajar lama dengan para ulama lebih unggul dari mereka yang hanya sekedar belajar sebentar. Namun tidak menutup kemungkinan juga yang belajar sebentar bisa lebih unggul..

Ucapan di atas secara tidak langsung merendahakan para doktor yang menimba ilmu di kampus dan Mulazamah di hahadapan para ulama bertahun-tahun lamanya. Jangan suka menjatukan orang lain di khalak ramai, tidak baik.

Apakah kita merasa bahwa Ilmu dan Manhaj kita lebih kokoh dari para doktor..? Karena jika saya perhatikan, yang bayak dipertanyakan keilmuan dan Manhjanya oleh mereka, adalah para doktor yang jelas Aqidah dan belajarnya.

Saya khawatir mereka ini punya misi buruk, menjauhkan umat dari da'i yang jelas belajar dan dakwahnya. Agar manusia menjauh dari kebenaran. Semoga saya salah..

Kita meminta kepada Allah, agar senantiasa menjaga para doktor yang berada di atas Al-Qur'an dan Sunnah di negeri ini, serta menjaga para da'i yang lain. Saya punya niat ingin berguru kepada mereka para doktor..

1. DR. Aspri Rahmat Lc. MA

2. DR. Arifin Badri Lc. MA

3. DR. Ali Musri Lc. MA

4. DR. Sufyan Baswedan Lc. MA

5. DR. Nur Ihsan Lc. MA

6. DR. Firanda Andirja Lc MA

7. DR.  Khalid Basalamah Lc. MA

8. DR. Musyafa Ad-Dariniy Lc. MA

9. DR. Syafiq Reza Basalamah Lc. MA

10. DR. Erwandi Tirmidzi Lc. MA.

11. DR. 'Abdullah Roy Lc. MA

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita sekalian.

(Baca Juga : Ternyata Ini Sebab Manusia Pelupa)

Baarakallah Fiikum..
___________________
Malam hari, 05-19
Daarul Hadist-Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=149099042793817&id=100030811651129

Meluruskan Pemahaman

Meluruskan Pemahaman
Meluruskan Pemahaman

Jika da'i Ahlussunnah jelas Aqidahnya, berada di atas Aqidah Salaf dan meniti jejak Salaf, berguru di hadapan para ulama yang terkemuka.  Lalu ia didapati ia berfoto, duduk bareng, menjenguk, "Ahlul bid'ah", semerta-merta langsung kita hukumi sebagai Ahlul bid'ah, manhaj Lembek.

Maka, betapa banyak Ulama dan Asatidzah yang berada di atas Manhaj Salaf, dikeluarkan dari manhaj Salaf.

(Baca Juga : 8 Bukti Cinta Kepada Rasulullah)

Jika ada oknum beranggapan demikian, ada beberapa kemungkinan pada dirinya:

1. Niatnya baik, namun karena jahil pada dirinya. Ini kita maklumi.

2. Ada hasad kepada ustadz tersebut. Semoga Allah mengampuni orang tersebut.

Alangkah baiknya juga, sebelum menghukumi Fulan Ahlul Bid'ah, hendaknya seseorang mendalami ilmu tersebut, pelajari ketentuan kapan seseorang dikatakan Ahlul Bid'ah.

Saya khawatir, jika kita bermudah-mudahan dalam menghukumi Fulan Mubtadi', Fulan Hizbi, Fulan Manhaj lembek. Yah, khawatir terjatuh seperti idiologi Khawarij yang begitu mudah mengkafirkan kaum Muslimin.. Na'udzubillah..

Kita meminta kepada Allah kebenaran dan dimudahkan menerimanya.

(Baca Juga : Ini Dia Sebenarnya Wali Allah)

Baarakallah Fiikum..
_____________
Negeri Saba', Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=148691042834617&id=100030811651129

Karena Kita Masih Pelajar

Karena Kita Masih Pelajar
Karena Kita Masih Pelajar

Syaikh kami DR. Khalid bin Musthafa حفظه الله ( Putra Syaikhuna Abul Hasan Al-Ma'ribi حفظه الله  ) sedang murajaah pelajaran fiqihnya.

Di antara kerendahan beliau tidak malu mengambil kitab Fiqih yang masih dasar, kitab Abu Syuja' Fiqih Syafi'i, dan duduk bareng bersama muridnya.

Sebenarnya beliau bisa saja membaca sendiri kitab tersebut dan faham, karena S3 beliau di Univ madinah jurusan Fiqih dan S3 yang ke 2 Usul Fiqih di Sudan, beliau juga punya kemampuan nahwu yang bagus karena sempat mulazamah nahwu di Murutania.

Beliau pernah nasehati "Belajar kitab melalui guru tidak sama dengan membanca sendiri, walaupun hanya kitab kecil, manfaatkan masyaikh yang ada di sini". Menusuk memang..

Yuk.. Biasakan belajar kitab di hadapan guru. Jangan membiasakan belajar sendiri, nanti kebelinger. Ilmu amat luas, sedangkan umur kita singkat.

(Baca Juga : Adab Bermain Media Sosial Dalam Islam)

Baarakallah fiikum..
__________
Menjelang siang, Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber:https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=147849939585394&id=100030811651129

Menyikapi Kesalahan Da'i Ahlussunnah

Menyikapi Kesalahan Da'i Ahlussunnah
Menyikapi Kesalahan Da'i Ahlussunnah

Sufyan bin ’Uyainah rahimahullah berkata :

"Di antara manusia ada yang menyerupai babi, (yaitu) apabila dilemparkan makanan yang baik kepadanya, maka dia pun enggan menyantapnya.Tapi apabila ada orang yang berdiri meninggalkan kotoran (BAB)nya, maka dia menjilatinya. Begitu pula engkau dapati sebagian anak adam, ada yang jika mendengar 50 kata hikmah, maka dia tidak mengingatnya sama sekali. Tetapi jika ada seseorang yang salah, maka dia pun (segera) menyebarkannya dan menghafalnya" (Syifa'ul Alil VI/566 oleh Ibnul Qoyyim)

(Baca Juga : Begitu Hinanya Dunia Ini)

Syaikh DR. Muhammad bin Umar Bazmul hafizhahullah berkata :

ليس من منهج السلف معاملة أخطاء أهل السنة كمعاملة أهل البدع. فإن كل ابن آدم خطاء، فينظر في منهج الرجل ويعامل الخطأ الذي وقع منه على أساس ذلك

"Tidak termasuk dalam manhaj salaf, yaitu menyikapi kesalahan-kesalahan seorang ahlus-sunnah seperti menyikapi kesalahan ahlul-bid’ah, karena setiap anak Adam pasti memiliki kesalahan. (Apabila seorang ahlus-sunnah terjatuh dalam kesalahan), maka manhajnya dilihat dan kesalahan tersebut disikapi sesuai dengan manhajnya"

Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

"Kalau seandainya seorang alim (ulama) yang banyak memberikan fatwa salah dalam 100 masalah, maka itu bukan suatu aib. Karena siapa saja selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dia bisa benar dan bisa saja salah" (Majmu Fataawa 28/301)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata :

وبالجملة فقد كان رحمه الله من كبار العلماء وممن يخطئ ويصيب ، ولكن خطأه بالنسبة إلى صوابه كنقطة في بحر لجي ، وخطؤه مغفور له

"Secara umum, beliau (Imam Ibnu Taimiyah) rahimahullah termasuk ulama besar, dan juga termasuk orang yang berbuat benar dan berbuat keliru. Akan tetapi kesalahannya jika dibandingkan dengan kebenarannya, maka seperti satu titik dalam lautan dalam. Dan kesalahan beliau adalah diampuni" (Al-Bidayah wan Nihayah 14/160).

(Baca Juga : Islam Itu Luas Bro)

Wallahu A'lam..

(Kami ringkas dari tulisan Ustadz Najmi Umar Bakkar حفظه الله https://telegram.me/najmiumar)
______
Diringkas oleh:

Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=147036063000115&id=100030811651129

Mereka Semua Ulama Kaum Muslimin

Mereka Semua Ulama Kaum Muslimin
Mereka Semua Ulama Kaum Muslimin

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad
Syaikh Rabi' Al-Madkhali
Syaikh Shalih Al-Fauzan
Syaikh Muhammad bin Hadi
Syaikh Abul Hasan Al-Ma'ribi
Syaikh Ubaid Al-Jabiri
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Mushin Al-Abbad
Syaikh Yahya Al-Hajuri
Syaikh Muhammad Al-Imam
Syaikh Abdullah Al-Mar'i
Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili
Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini
Syaikh Sa'id Ruslan
Syaikh Salim bin 'Id Al-hilali
Syiakh Abdullah Al-Bukhari
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili
Syaikh Ali Hasan Al-Halabi
Syakh Washiyullah Abbas
Syaikh Muhammad bin Umar Bazmul
Syaikh Khalid Muslih
Syaikh Khalid Adz-Dzafiri
Syaikh Musthafa Al-Adawi

Semoga Allah menjaga mereka semua..
Ulama di atas adalah ulama Ahlussunnah bermanhaj Salaf. Tidak ada ulama yang luput dari kesalahan namun kebaikan mereka sangat banyak.

Dakwah mereka jelas, kitab-kitab mereka jelas. Walaupun sebagian mereka ada yang dikritik oleh para ulama.

Manhaj Salaf mengajarkan agar mencintai dan mengormati para ulama, sedangkan Ahlul bid'ah dan orang jahil menghinakan ulama.

Mereka semua adalah ulama yang saya cintai, dan saya ambil ilmunya. Serta meninggalkan dari poin kesalahan yang telah diingatkan oleh para ulama.

Bedakan menyikapi Ulama Ahlussunnah yang terjatuh dalam kesalahan dan menyikapi Ahlul bid'ah.

(Baca Juga : Daftar Ulama Ahlussunnah Rujukan)

Baarakallah Fiikum..

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=145259333177788&id=100030811651129

Dakwah Salaf yang Ditakuti Musuh Islam

Dakwah Salaf yang Ditakuti Musuh Islam
Dakwah Salaf yang Ditakuti Musuh Islam

"..وقد دار بيني وبين أحد الصحفيين حوارا حول وجهة نظرالغرب في الدعوات المنتشرة في الساحة فقرر ماتقدم ذكره آنفا وقال لي: إن أحد المستشرقين الغربيين قال له إن أخطر دعوة تواجهنا في العالم هي دعوة السلفية  !
فرد عليه قائلا: كيف ذلك وهي بهذا الوصف المذكور آنفا؟
فقال إنها مدرسة تعتمد العلم الشرعي في الوصول إلى غاياتهم، وهذا طريق لا نحسن مجاراة أهله، ولا رد حججه! ولا بد من القضاء عليها.."

Telah terjadi perbincangan antara saya dengan salah seorang wartawan tentang pandangan Barat terhadap dakwah-dakwah yang tersebar di medan dakwah, maka dia menyatakan apa yang telah disebutkan tadi dan dia mengatakan kepada saya bahwa salah seorang orientalis Barat mengatakan kepadanya, "Sesungguhnya dakwah yang paling berbahaya yang melawan kami di dunia ini adalah dakwah Salafiyyah ."

(Baca Juga : 7 Ayat Al-Quran Tentang Insya Allah)

Maka wartawan tersebut menjawabnya dengan mengatakan, "Bagaimana bisa seperti itu, sementara dakwah mereka sifatnya seperti tersebut tadi?"

Orientalis tersebut menjawab, "Karena dakwah mereka merupakan madrasah yang bersandar kepada ilmu syari'at dalam meraih tujuan mereka, dan ini adalah jalan yang kami tidak bisa menghadang orang-orang yang melewatinya dan tidak mampu membantah hujjah-hujjahnya, dan harus dihabisi."

📚 Risalah Ila Ikhwanis Salafiyyin wa Nashihah Ilal Uqala' min Atba'isy Syaikh Muhammad bin Hadi, karya asy-Syaikh Ali al-Washifi hafizhahullah, hlm. 5–6.

(Kiriman WA)

Saya katakan :

Dakwah Salafiyah juga sangat ditakuti oleh Ahlul bid'ah, para pengalap berkah di kuburan, Sufiyah ahli kurafat dan Firqoh menyimpang lainnya.

Karena dakwah Salafiyah sangat jelas, berjalan di atas Al-Qur'an dan Sunnah serta pemahaman terbaik umat ini.

(Baca Juga : Pujian Para Ulama Kepada Syaikh Al-Albani)

Maka, betapa banyak tuduhan keji yang dilontarkan oleh mereka kepada Ulama yang melanjutkan dakwah Salafiyah .

Dari zaman dahulu meski mendapat serangan dari berbagai sudut, dakwah ini akan selalu ada yang mewarisi walaupun hanya segelintir manusia.
____________

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=144825389887849&id=100030811651129

Singa Negeri Mesir

Singa Negeri Mesir
Singa Negeri Mesir

Syaikh Al-'Allamah Abu 'Abdillah Muhammad Sa'id Ahmad Ruslan حفظه الله..

Beliau sosok ulama sepuh yang cukup dikenal oleh penuntut ilmu di beberapa negara. Usianya memang tak lagi muda, namun saat menyampaikan muhadharah di atas mimbar jiwanya bagaikan pemuda gagah yang lantang.

(Baca Juga : Apakah 'Arsy Makhluk?)

Keilmuannya sangat luas, serta diakui kelurusan Aqidahnya oleh para ulama terkemuka.

Tahukah anda, bahwa beliau dahulu adalah pelajar di kampus umum dan menyelesaikan pendidikan S1nya di bidang tersebut.

Namun dengan izin Allah, Allah tanamkan hati Syaikh Sa'id Ruslan kecintaan kepada ilmu agama. Pada saat itu beliau mulai memperdalam dan menyibukkan diri dengan mempelajari ilmu agama. Hingga beliaupun menjadi Syaikh yang diakui oleh para ulama dan penuntut ilmu.

Ceramah beliau sangat banyak di Youtub bisa didengarkan karena sarat akan faidah, Di antara karya ilmiah beliau adalah Fadhlul ‘Ilmi wa Adab Thalabatih, Hawla Hayat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Dzammul Jahli wa Bayan Qabih Atsarihi, Qira’ah wa Ta’liq wa Takhrij li Risalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah “Al-‘Ubudiyah”, , Qira’ah wa Ta’liq wa Takhrij li Risalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah “Al-Amru bil Ma’ruf wa An-Nahyu ‘an Al-Munkar”, ‘Adawah Asy-Syaithon, Husnul Khuluq, Sya’nul Kalimah fi Al-Islam, Fadhl Al-‘Arabiyyah, Afaatul ‘Ilmi, Dhawabith At-Tabdi’, Silsilah: Waqafat ma’a Sayid Qutub, Hubbul Wathan Islami minal Iman, dan masih banyak karya lainnya.

Saya termasuk yang kagum dengan ceramah beliau yang lantang dan karya tulis yang ilmiahnya. Semoga Allah menjaga Syaikh Abu Abdillah Muhammad Sa'id Ahmad Ruslan. Saat mendengar lantangnya ceramah beliau, dalam hati kecil saya berujar "Singa dari Negeri Mesir".

Teruslah belajar kawan, manfaatkan harimu dengan ilmu, hiduplah bersama Ahli ilmu, karena ilmu memiliki rasa nikmat yang dapat dirasakan oleh hati yang diberi rizqi kecintaan oleh Allah.

Berkata Imam Syafi'i rahimahullah:

تَفَقَّهْ قَبْلَ أَنْ تَرْأَسَ , فَإِذَا تَرَأَّسْتَ فَلَا سَبِيلَ إِلَى التَّفَقُّه

“Bertafaqquhlah (dalamilah ilmu) sebelum engkau memimpin . Jika engkau telah memimpin maka tidak ada jalan lagi untuk mendalami ilmu.”

(Baca Juga : 11 Ayat Al-Quran Tentang Cinta)

Baarakallah Fiikum..

____________________________
Daarul Hadist_Yaman

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=140615733642148&id=100030811651129

Pembelaan Untuk Syaikhul Islam

Pembelaan Untuk Syaikhul Islam
Pembelaan Untuk Syaikhul Islam

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata:

ما يصنع أعدائي بي؟ أنا جنتي وبستاني في صدري، أين رحت فهي معي لا تفارقني، أنا حيسي خلوة، وقتلي شهادة، وإخراجي من بلدي سياحة (الوابل الصيب) 109

"Apa yang akan dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Aku, surga dan dan kebunku dalam dadaku. Kemana pun aku pergi, ia selalu bersamaku. Jika aku dipenjara, maka ia bagiku khalwat (bersendirian dengan Allah). Jika aku terbunuh, maka ia bagiku kesyahidan. Jika aku diusir dari negeriku, maka bagiku ia adalah wisata". ( Al-Waabilusshayyib 109 )

Sedari masa hidupnya Syaikhul Islam sudah banyak dimusuhi، dimusuhi bukan karena akhlak beliau buruk.  Namun lantang membongkar penyimpangan Pemikiran menyimpang seperti Syi'ah, Sufiyah, Khawarij, Murji'ah, Jahmiyah, Qodariyah, begitu juga dengan Asy'airah, bahkan pemikiran Yahudi dan Nashara.

(Baca Juga : Hukum Tidak Melihat Pada Benda?)

Banyak yang kepanasan memang dengan semangat Ibnu Taimiyah membongkar kedok mereka. Yang memusuhi beliau bukan hanya dari pembesar tokoh pemimikiran menyimpang, namun dari orang kafir juga beliau mendapatkan teror, karena beliau yang membakar kaum muslimin untuk berjihad melawan bangsa kelompok Tatar yang Alhamdulillah Allah menangkan melalui tangan Syaikhul Islam.

Jadi jangan heran jika saat ini ada Syaikh seperti DR. Ali Jum'ah yang berusaha mengerdilkan Syaikhul Islam di hadapan umat, bisa jadi pada pikirannya ada benih-benih pemikiran kelompok yang pernah dihabisi oleh Syaikhul Islam.

Jika Syaikhul Islam tidak memiliki guru, apa mungkin bisa terlahir karya yang sangat besar dan murid-murid jenius seperti Imam Ibnul Qayyim، Imam Ibnu Katsir، Imam Adz-Dzahabi رحمه الله.

Tidak pantas orang kerdil menjatuhkan pembesar para ulama di khalayak ramai. Mana adab anda..

Sejatinya hal tersebut hanya menjadikan kerdil orang yang mengerdilkan.

ﻳَﺎ ﻧَﺎﻃِﺢَ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻲ ﻟِﻴُﻜْﻠِﻤَﻪُ , ﺃَﺷْﻔِﻖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱِ ﻻَ ﺗُﺸْﻔِﻖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞ

"Wahai orang yang menanduk gunung yang tinggi untuk meruntuhkannya, kasihanilah kepalamu dan jangan mengasihani gunung tersebut."

(Baca Juga : 12 Ayat Al-Quran Tentang Bahasa Arab)

Baarakallah Fiikum..
__________________
Yaman, siang hari.

Tulisan Al-Ustadz Abu Naayif Iqbal hafidzhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=138383060532082&id=100030811651129