Apakah Imam Faham Manhaj?

Apakah Imam Faham Manhaj?
Apakah Imam Faham Manhaj?

#APAKAH_IMAM_FAHAM_MANHAJ?


Manhaj apa yang ditanyakan? manhaj dalam beragama? manhaj yang mencakup Aqidah, Ibadah, Muamalah?


klo itu yang ditanyakan ya anak lulusan pesantren juga faham Pak.. ga perlu harus bergelar doktor..


ato Manhaj.... ah sudahlah..


Mungkin sebagian ada yang berfikir "ah itu mah pertanyaan iseng" ato "ah paling juga mancing"... "lumayan buat hiburan setelah pemilu.. ada bahan baru".. 


(Baca Juga : Ustadz Juga Manusia)


Teman2ku yang semoga selalu dimuliakan Allah diatas manhaj salaf shalih.. 


Bukankah mereka para Imam Ahlis Sunnah telah menulis kitab2 Aqidah yang juga berisikan permasalahan manhaj?!

Mereka para Imam adalah manusia setelah shahabat  yang paling paham tentang Aqidah dan manhaj. 


Telah dituangkan dalam kitab2 mereka dan amaliyahnya, diantaranya :

1. Syarhus Sunnah Imam Al Muzani

2. Ushulus Sunnah Imam Ahmad

3. Aqidah Thahawiyah Imam At Thahawi

4. Muqaddimah Imam Ibnu Abi Zaid Al Qairawaniy

5. Syahus Sunnah Imam Barbahari

6. Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah Imam Al Laalaka'i

7. As Syari'ah Imam Al 'Ajurriy

8. Aqidatus Salaf Imam As Shabuniy

9. dll...


Itu semua kitab Aqidah dan Manhaj pastinya mereka pakar dalam manhaj bukan sekedar faham saja.!


(Baca Juga : Semoga Kita Berjumpa di Telaga)


Para Imam kita juga membongkar kebobrokan Aqidah dan manhaj Ahlil bida' wal Ahwa' dalam kitab2 Aqidah dan bahkan dalam kitab2 khusus, spt :

1. Ar Raddu alal Jahmiyyah

2. Al Milal wan Nihal

3. Al farqu bainal firaq

4. Maqaalat Islamiyyin

5. As Shawaa'iq Al Mursalah

6. Ijtima' Juyusy

7. dll...

Bukankah itu semua manhaj? dan bukankah mereka pakar dalam manhaj?!


حفظكم الله وثبتنا وإياكم على منهج السلف الصالح حتى الممات


~~~SALAFI AQIDAH DAN MANHAJ~~~

#Ayo_teman2 kita belajar lagi yang lebih giat, mendalami Aqidah dan Manhaj Salaf dari sumbernya kitab2 para Imam kita, dan dari para ahlil ilmi yang tsiqat dan istiqamah diatas manhaj salaf.

#Jangan_malu_ragu untuk bicara Aqidah dan Manhaj, karena banyak yang berusaha mendangkalkan dan nyinyir klo kita sibuk belajar & dakwah Aqidah dan Manhaj. 


وفقنا الله وإياكم وجميع المسلمين لكل خير.


#Salam_Manhaj (Selamatkan Manhaj).

#bukan_SALAH_MANHAJ.


(Baca Juga : Mereka Semua Ulama Kaum Muslimin)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/alif.elqibty.9/posts/452683368634664

Seruan Kepada Salafiyyin

Seruan Kepada Salafiyyin
Seruan Kepada Salafiyyin

#NASEHAT_SYAIKH

#UNTUK_KITA_SEMUA


-نداء للسلفيين- 

لفضيلة الشيخ الدكتور عبد العزيز الريس حفظه الله


SERUAN KEPADA SALAFIYYIN


Syaikh DR. Abdul Aziz bin Rayes Ar Rayes hafidzahullah :


Wahai salafiyyun -satu aqidah dan manhaj-, Hati-hatilah jangan sampai kalian terpedaya oleh kaum hizbiyyun sehingga kalian saling berbenturan satu dengan yang lainnya dan saling berbantah-bantahan sebagian dengan sebagian lainnya. 


(Baca Juga : Meluruskan Pemahaman)


Jadilah kalian satu barisan dalam membantah -membongkar- ahlul fasad dari kalangan Sufiyyah, Asy'ariyyah, Sekuler dan Hizbiyyah. Saatnya sekarang kalian sadar -mengetahui- akan tipudaya mereka terhadap salafiyyin, yang sebelumnya kita sudah pernah bersatu, saling tolong-menolong dalam melemahkan kaum Hizbiyyah dan meruntuhkan kekuatan mereka serta menanti kehancuran mereka.


Wahai Salafi -semoga diberi taufiq oleh Allah- perhatikanlah siapa yang kau cela, dan siapa yang kau bantah, apakah orang yang bersamamu dalam satu aqidah salafi, dan sama-sama memusuhi ahlul bida' serta memerangi mereka?!

ataukah engkau membantah dan mencela orang yang tidak perduli bid'ah dan ahli bid'ah, dan dari golongan hizbiyyah?!


Bukan berarti engkau tidak boleh membantah orang yang melakukan kesalahan dari kalangan salafi, tetapi bantahlah dengan memberikan nasehat dan bekerjasama dalam kebaikan, bukan dengan permusuhan dan saling menjauhkan. 


Janganlah engkau menyibukanmu dirimu hanya dengan -kesalahan- saudaramu salafi! Karena sesungguhnya ahlul bid'ah yang sesat sangatlah banyak, sedangkan anak panah mereka telah disiapkan untuk menghantam dakwah Salafiyyah.


Wahai salafi, tinggalkanlah sikap ego dan hawa nafsumu, maafkan ketergelinciran dan letakkan tanganmu ditangan saudaramu, Karena sesungguhnya ahlul bida' mereka bersatu dan bekerjasama diatas kebathilan, dan hendaknya lisanmu seperti firman Allah :


وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ 


"Dan aku bersegera kepadaMu. Ya Rabbku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)". (Qs. Thaha : 84).


📚Al Imam Al Albani wa mauqifuhu minal Irja', hal. 56-57. cet ketiga, 1442 H.

------------------

*diterjemahkan secara bebas dan ringkas,.


(Baca Juga : Dakwah Salafiyyah Teruslah Berkembang)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/alif.elqibty.9/posts/925713401331656

Kemana Kau Belajar?

Kemana Kau Belajar?
Kemana Kau Belajar?

#𝐖𝐀𝐒𝐈𝐀𝐓_𝐍𝐀𝐒𝐄𝐇𝐀𝐓_𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀

#𝐏𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈𝐊𝐀𝐍_𝐁𝐀𝐈𝐊𝟐 !!!

#𝐊𝐄𝐌𝐀𝐍𝐀_𝐊𝐀𝐔_𝐁𝐄𝐋𝐀𝐉𝐀𝐑


📝Pertanyaan. Ketika aku tau ada seorang ahli bid'ah dan memiliki bid'ah khuruj/memberontak pemerintah serta sibuk dengan membicarakan urusan partai-partai, bolehkah aku belajar kepadanya?


📢As Syaikh Al 'Allamah DR. Shalih Al Fauzan hafidzahullah menjawab :


Janganlah engkau menuntut ilmu kepadanya, tapi belajarlah kepada orang-orang yang istiqamah (diatas manhaj) lagi memiliki sifat pertengahan, dan mereka ini banyak -walillahil hamd-. tidak akan pernah punah orang-orang yang (istiqamah) jika engkau pergi belajar kepadanya (mereka senantiasa ada). sebagaimana firman Allah :


وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ


"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya". (Qs. at taubah : 122).


📚haajatul ummah lil manhaji salafi hal. 28-29.


WaAllahu A'lam

Solo/01/11/2018 M.


(Baca Juga : Sampaikan Salamku Kepada Ahlussunnah)


🍀🌱______

*Klo mau belajar demo dan orasi politik -ngaco- cocok belajar ke Harokiyyun Hizbiyyun. lawong mau belajar agama kok ke  politikus... atau karena memang mereka fuqaha waqi' (faqih dalam mentelaah koran majalah berita2 hoaks),.

Padahal harusnya tugas dai mengingatkan dari bahaya syubhat ahlil bida' wal ahwa'. bukan malah menjerumuskan ke lobang syubuhat.. 


Jadi teringat beberapa hari lalu seorang Prof DR. dibidang Tafsir dan Hadits disebuah kampus ternama di Arab Teluk -karena memang manhajnya IM Takfiri- dia menulis kicauannya di tweeter bahwa Penduduk tanah Arab -rakyat dan Penguasanya- murtad berjamaah, karena telah menutup masjidil Haram, Masjid Nabawi dan masjid2 di dunia arab. kemudian ia mengingkari kebenaran adanya wabah virus corona ini berdasarkan berita televisi yang hoaks, akhirnya dibantah oleh para masyayikh dan teman2 mereka satu kampus. akibat mabok fiqhul waqi hoak..


#Virus Bid'ah Ikhwaniyyah lebih berbahaya dari Virus2 yang sedang melanda. 


اللهم ارفع عنا الوباء والبلاء، وارزقنا الاستقامة على منهاج النبوة،.


(Baca Juga : Para Doktor Bukan Tolak Ukur Kebenaran)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/alif.elqibty.9/posts/688508721718793

Sikap Ikhwanul Muslimin Kepada Yahudi

Sikap Ikhwanul Muslimin Kepada Yahudi
Sikap Ikhwanul Muslimin Kepada Yahudi


#SIKAP_IM_الإخوان_المسلمون

#KEPADA_Y4HUD1

#MASIKAH_PERCAYA_IM??


Mungkin sebagian dari kita sering menjumpai tulisan dan mendengar teriakan ini, -kemudian terbakar semangatnya- : 


القُدْسُ نَحْنُ قَادِمُونَ 

"Al Quds kami datang.." 


atau :


المَوتُ لإِسرَائِيلَ


"Kematian bagi Israel".


(Baca Juga : Sumber Perpisahan dan Perpecahan)


Tapi seruan untuk pembebasan dan kemerdekaan Palestina oleh Ikhwanul Muslimin atau Harakiyyun bukan karena aqidah dan perintah agama. Perhatikan hakikat sikap Jamaah Ikhwanul Muslimun kepada Yahudi yang telah merampas negeri Palestina dan membantai kaum muslimin.


Ucapan pemimpin utama dan pendiri Ikhwanul Muslimin Hasan Al Banna rahimahullah :


فَأُقَرِّرُ أَنَّ خُصُومَتَنَا لِلْيَهُودِ لَيْسَتْ دِينِيَّةٌ لِأَنَّ الْقُرْآنَ الْكَرِيمَ حَضَّ عَلَى مَصَافَّاتِهِمْ وَمُصَادَقَتِهِم، وَالْإِسْلَامُ شَرِيعَةٌ إِنْسَانِيَّةٌ قَبْلَ أَنْ تَكُونَ شَرِيعَةٌ قَوْمِيَّة، وَقَدْ أَثْنَى عَلَيْهِمْ وَجَعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ اِتِّفَاقًا؛ {وَلَا تُجَادِلُوا أهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِي أَحْسَنُ} وَحِينمَا أَرَادَ الْقُرْآنُ أَنْ يَتَنَاوَلَ مَسْأَلَةَ الْيَهُودِ تَنَاوَلَهَا مِنَ الْوِجْهَةِ الاِقْتِصَادِيَّةِ، فَقَالَ تَعَالَى {فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادَوْا حَرَّمَنَا عَلَيْهُمْ طَيِّبَاتٍ أَحَلَّتْ لَهُم}.


"Saya tegaskan, bahwa permusuhan kita terhadap Yahudi bukanlah permusuhan agama, karena Al Quran Al Karim menganjurkan persaudaraan dan menjalin persahabatan dengan mereka, dan agama Islam adalah syari’at insaniyyah (syari’at yang mengatur manusia) sebelum menjadi syari’ah kaumiyyah (syariat mengatur suatu kaum), agama Islam juga memuji mereka, dan menjadikan kesepakatan antara kita dengan mereka. sebagaimana firmanNya :


 وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ


"Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik". (Al Ankabut : 46)


Ketika Al Quran memuat masalah Yahudi, Al Quran hanya membicarkan dari sisi ekonomi dan undang-undang, sebagaimana firman Allah Ta’ala :


 فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ


"Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka". (Qs. An Nisa : 160).


📚Kitab Al Ikhwan Al Muslimun Ahdats shana'at At Tarikh 1/333, Mahmud Abdul Halim. dan Kitab Hasan Al Banna Mawaqif fid Da'wah wa Tarbiyyah, hal. 288, Abbas As Sisi.


(Baca Juga : Jika Kita Bersama Allah)


Begitu juga ucapan tokoh dan pembesar Ikhwan Muslimin DR. Yusuf Al Qardhawi -hadaahullah ilal haq- :


جِهَادُنَا مَعَ الْيَهُودِ لَيْسَ لِأَنَّهُمْ يَهُودٌ، وَلَا نَرَى هَذَا. نَحْنُ لَا نُقَاتِلُ الْيَهُودَ مِنْ أَجَلِ الْعَقِيدَةِ إِنَّمَا نُقَاتِلُهُمْ مِنْ أَجَلِ الْأرْضِ، وَلَا نُقَاتِلُ الْكَفَّارَ لِأَنَّهُمْ كُفَّارٌ وَإِنَّمَا لِأَنَّهُمِ اغْتَصَبُوا أرْضَنَا وَدَيَارَنَا وَأَخَذُوهَا بِغَيْرِ حَقِّ 


"Jihad kami melawan Yahudi bukan karena mereka bangsa Yahudi, -bukan itu keyajinan kami-. kami tidaklah memerangi Yahudi lantaran aqidah yang mereka yakini, sesungguhnya kami memerangi mereka lantaran sebab tanah, kita tidak memerangi orang-orang kuffar karena mereka kafir, tetapi karena mereka telah merampas tanah kami dan negeri kami tanpa alasan yang benar".

📖 Majalah Ar Rayah edisi. 4696, th. 1415/1995. baca kitab Al Jamaat Al Islamiyyah, hal. 344-345, Syaikh Salim bin Ied Al Hilali hafidzahullah.


🌾🌴🌱_________

Terus mau dikemanakan ayat-ayat Allah yang menyatakan bahwa Y4hudi adalah musuh kaum mukminin karena aqidah, seperti firman Allah :


لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا


"Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik". (Qs. Al Maidah : 82).


juga firman Allah :


وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ


"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (Qs. Al Baqarah : 120).


____________

فيا أيها المفتونون بحسن البنا وجماعته -الإخوان المسلمين- أو بغيره من الحزبيين والحركيين... أفيقوا يرحمكم الله


(Baca Juga : Otopsi Mayat, Bolehkah?)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/100016790144202/posts/737425196827145/

Palestina Bumi Yang Diberkahi

Palestina Bumi Yang Diberkahi
Palestina Bumi Yang Diberkahi


#PALESTINA_في_قلوبنا

#BUMI_YANG_DIBERKAHI


Kaum muslimin sepakat bahwa bumi Palestina adalah termasuk negeri Syam yang diberkahi Allah, dan memiliki keutamaan Masjid Al Aqsha serta shalat di dalamnya.


Kaum muslimin juga sepakat bahwa tindak penindasan, perampasan bumi Palestina dan pembunuhan kaum muslimin yang dilakukan Y4hudi -Isr4el- puluhan tahun adalah bentuk terorisme dan radikalisme yang nyata. 

Kaum muslimin juga sepakat kewajiban membantu saudara-saudara mereka dengan kemampuan yang kita punya,.


Tapi apakah semua kaum muslimin -bahkan lebih khusus Ahlis Sunnah- sudah tau aqidah dan manhaj H4m4s? belum tentu mereka tau..


(Baca Juga : Mengangkat Derajat Seorang Ustadz)


trus sampai kapan lagi kita harus diam tidak menyampaikan hakekat manhaj mereka?! dengan alasan bukan waktunya.. mereka sedang butuh bantuan dan doa kita.

-Padahal kita juga membantu saudara-saudara rakyat Palestina dengan kemampuan yang kita miliki-, tapi bukan kemudian kita diam tanpa menjelaskan hakekat pergerakan kelompok yang menyimpang tersebut.


Disaat terjadi musibah gempa atau banjir di daerah yang terdapat kesyirikan-kesyirikan, kemudian kita menjelaskan bahaya kesyirikan dan pentingnya kembali kepada tauhid.. maka ada yang menyangkal, bukan waktunya untuk menjelaskan kesyirikan dan tauhid saat ini, mereka sedang butuh bantuan..

-Padahal disaat yang sama kita juga bersama mereka dan membantu mereka dengan kemampuan yang kita miliki-.


Ketika manusia sedang mabok pesta dem0krasi sampai-sampai menggadaikan manhajnya, bahkan ada yang menjadi jurkamnya.. kemudian kita ingkari dan jelaskan akan bahaya demokrasi maka ada yang menyinyir.. bukan waktunya bicara bahaya partai dan demokrasi karena kita sedang berjihad melawan kedzaliman.. kita butuh menyatukan suara umat.. dll. trus kapan lagi harus disampekan bahaya fitnah tersebut? terlebih ketika sebagian 'dai' nyemplung jadi jurkam dan berpesta di panggung demokrasi bersama tokoh-tokoh hizbiyyun..


Peristiwa sandiwara Hizbus Syaithan Libanon dengan Isr4el Y4hudi tahun 2006 yang akhirnya sangat banyak rakyat Libanon menjadi korbannya, apakah pada saat itu para ulama diam? tidak!

tapi mereka menjelaskan kepada umat bahaya Hizbus Syaithan dan sandiwara mereka. -dan disaat yang sama ulama juga mengajak kaum muslimin untuk membantu rakyat Libanon dengan kemampuan yang bisa diberikan-,. 

hanya tokoh-tokoh hizbiyyin yang merendahkan ulama dengan dalih ini bukan saatnya membicarakan Hizbullah -hizbus Syaithan- mereka sedang membutuhkan bantuan.. dll.


Sungguh sangat mudah bagi Y4hud1 -Isr4el- untuk menumpas hizbus syaithan Libanon dan H4ma5 yang suka melempar ketapel dan krikil, tapi ternyata mereka arahkan rudal-rudal itu ke rakyat sipil.. ada apa dibalik itu semua? Allahu A'lam.


(Baca Juga : Adab Penting Menuntut Ilmu)


(Semoga Allah menjaga saudara-saudara kami di Palestina -rakyat sipil dan h4ma5- dan Allah beri hidayah mereka kepada tauhid dan sunnah),.


Allah Ta'ala Berfirman :


قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ


"Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat menerima pelajaran". (Qs. Az Zumar : 9)


Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si'di rahimahullah menfasirkan ayat ini dalam Tafsirnya -Taisir Al Karim Ar Rahman- :


لَا يَستَوِي هَؤلَاء وَلَا هَؤُلاءِ، كَمَا لَا يَسْتوِي اللَّيلُ وَالنَّهارُ، وَالضِّياءُ وَالظُّلامُ، وَالمَاء وَالنّارُ


"Tidaklah sama antara mereka (ulama) dengan mereka (jahil), bagaikan siang dan malam tidak sama, cahaya dan kegelapan, juga air dan api".


Kedudukan ulama tidak sama dengan penuntut ilmu, terlebih kedudukan seorang alim dibanding awam.. tidak akan sama!


Maka hendaknya kita sadar akan kapasitas diri sebelum berbicara dan menulis.. apalagi sampai merendahkan ulama dengan kalimat celaan yang tidak ilmiyyah dan beradab.


Teringat dulu sebelum dan pada saat fitnah Arab Spring 2011 kaum harakiyyun IM, Takfiri dan Sururiyyun menuduh para masyayikh kita dengan berbagai tuduhan keji, gelar-gelar sampah.. terkhusus tuduhan dan celaan mereka kepada Syaikhina Ar Roslan hafidzahullah, tapi dimana mereka hari ini?? fi mazbalatit taarikh.. dan Allah muliakan ulama salafiyyin,. 


Begitulah sejarah para ulama dari generasi ke generasi..


حفظ الله مشايخنا من كل سوء وشرور ورفع الله قدرهم في الدارين، وجمعني وإياكم معهم في الدنيا ومع سيد المرسلين في جنات النعيم،.


(Baca Juga : Perisai Dari Fitnah Dajjal)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/alif.elqibty.9/posts/918175618752101

Satu Saja Setiap Hari

Satu Saja Setiap Hari
Satu Saja Setiap Hari


#𝐍𝐀𝐒𝐄𝐇𝐀𝐓_𝐔𝐋𝐀𝐌𝐀

#𝐀𝐋𝐈𝐌_𝐌𝐔𝐓𝐀𝐅𝐀𝐍𝐍𝐈𝐍_𝐖𝐀𝐙𝐈𝐑

#𝐒𝐀𝐓𝐔_𝐒𝐀𝐉𝐀_𝐒𝐄𝐓𝐈𝐀𝐏_𝐇𝐀𝐑𝐈


◾Berkata As Syaikh Al Wazir Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh hafidzahullah :


Seperti yang sudah pernah saya sampaikan kepada kalian berkali-kali, bahwa kalau setiap hari engkau membaca tafsir satu ayat saja, satu hadits dan penjelasannya, satu masalah fiqih (dengan dalil), cukup 3 ini dalam sehari niscaya berapa yang akan terkumpul padamu dalam setahun?


🔹Tafsir 360 ayat

🔹Hadits 360 beserta penjelasannya

🔹Fiqih 360 permasalahan

ini baru satu ayat, satu hadits, satu masalah fiqih.


(Baca Juga : Keutamaan Negeri Mesir)


Tapi adakah hati yang kuat untuk istiqamah? ini satu masalah saja sudah begitu banyak, bagaimana kalau sampai 5 tahun atau 10 tahun niscaya akan menjadi thalibul ilmi sejati. mungkin maklumatnya tidak banyak tapi ilmu yang sedikit itu kokoh, karena engkau mengetahui tafsir ayat dengan jelas dan faham akan dalil-dalilnya, hadits yang dihafal matannya dan diulang-ulang sehingga dapat menyebutkan kapan saja dibutuhkan disertai faham maknannya, kemudian masalah fiqih dan pendapat para ulama.


Oleh karena itu jika engkau tidak mampu membaca dan menghafal banyak maka engkau harus kontinyu meskipun sedikit, karena amalan yang paling dicintai Allah adalah yang kontiyu meskipun sedikit. tapi untuk kontinyu pada suatu perkara itu butuh perjuangan.


Maka janganlah terlewat satu hari tanpa engkau mempelajari satu masalah betapapun kesibukan dan pekerjaanmu. seperti bacaan Al Quran yang engkau baca, janganlah terlewat satu hari tanpa mempelajari masalah ilmu, pelajari dan cari pendapat para ulama dalam masalah tersebut. terlebih dalam permasalahan Tauhid, Aqidah, Fiqih dan ilmu tentang Al Quran dan Sunnah, ini adalah permasalahan penting".


📚Al Ajwibah wal Buhuts 5/303 -dengan sedikit ringkas-,.

🍀🌱___________________

As Syaikh Al 'Allamah Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh hafidzahullah seorang ulama yang mutafannin (menguasai banyak cabang ilmu syar'i), cucu dari As Syaikh Al Mufti Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh rahimahullah. 

Nasab beliau hafidzahullah sampai As Syaikh Al Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah :


الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد بن إبراهيم بن عبد اللطيف بن عبد الرحمن بن حسن بن شيخ الإسلام المجدد محمد بن عبد الوهاب رحمهم الله،. 


Tidak asing lagi nama beliau bagi tahalibul ilmi karena sangat banyak kajian-kajian dan kitab beliau ditengah-tengah kaum muslimin,  juga fatwa-fatwa beliau yang dibaca dan pakai oleh banyak kalangan penuntut ilmu. begitu juga ketenaran beliau di Dunia internasional sebagai seorang menteri yang telah menjabat sekitar 20 tahunan sampai saat ini, tetapi itu semua tidak menghalangi beliau untuk memberikan kajian-kajian kitab ilmiyyah di masjid-masjid. 


Semoga Allah menjaga beliau dan memberkahi ilmu dan dakwah beliau,.


(Baca Juga : Udzur Bagi Da'i)


Tulisan Al-Ustadz Muhammad Alif, Lc hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/alif.elqibty.9/posts/677600626142936

Mengqodho Puasa Syawwal Pada Bulan Dzulqa'dah?

Mengqodho Puasa Syawwal Pada Bulan Dzulqa'dah?
Mengqodho Puasa Syawwal Pada Bulan Dzulqa'dah?



BISAKAH MENGQODHO PUASA SYAWAL PADA BULAN DZULQA'DAH?


Soal : 

"Syaikhunaa, bagi orang yang terluput dari mengerjakan puasa Syawal sebelumnya, apakah diperbolehkan baginya mengqodho puasa Syawal pada bulan ini, yaitu bulan Dzulqa'dah?."

جزاك الله خيرا


Asy-Syaikh Hafizhahullah menjawab :

"Syaikhunâ Muhammad bin Shâlih al-Utsaimin berpendapat bahwa orang yang terluput dari puasa 6 hari pada bulan Syawal dapat mengqodhonya pada bulan Dzulqa'dah. Ini adalah pendapat asy-Syaikh rahimahullah. Akan tetapi tidak disebutkan dalil spesifik tentangnya, hanya sekedar kaedah saja bahwa itu bisa diqadha.  

Engkau telah mengetahui bahwa dalil hanya datang terkait bulan Syawal saja :


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (HR. Muslim)


(Baca Juga : Apa Yang Diucapkan Ketika Berbuka Puasa?)


Dan sandaran apa yang disampaikan sebelumnya dari asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dan begitu juga pendapat ulama selainnya, aku tidak mengetahuinya, wallahu a'lam."


Moderator : Abu Sa'id Neno Triyono

================

Tanya Jawab bersama asy-Syaikh Sulthan bin Abdullah al-'Amiriy Hafizhahullah


فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ 


"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui," (QS.An-Nahl 16: Ayat 43).


(Baca Juga : Seputar Mendoakan Pemimpin)


Tulisan Al-Ustadz Abu Sa'id Neno Triyono hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/abu.s.triyono.5/posts/312797283220564

Apakah Makmum Masbuk Membaca Doa Iftitah?

Apakah Makmum Masbuk Membaca Doa Iftitah?
Apakah Makmum Masbuk Membaca Doa Iftitah?


APAKAH MAKMUM MASBUK MULAI SALATNYA DENGAN  DOA IFTITAH JUGA?


Makmum masbuk ketika mendapati Imam sedang salat, maka ada dua kondisi secara umum :

1. Ia mendapati Imam dalam kondis berdiri, baik pada rakaat kedua, ketiga atau keempat misalnya. Maka dalam hal ini perlu melihat kondisinya :

✓ Jika waktunya masih longgar, misalnya sang imam baru membaca Al-Fatihah, maka disyariatkan baginya membaca doa istiftah. Al-Imam Nawawi rahimahullah dalam "al-Majmû'" (3/275, via islamqa) berkata :

وإن أدركه في القيام ، وعلم أنه يمكنه دعاء الاستفتاح والتعوذ والفاتحة أتى به , نص عليه الشافعي في الأم وقاله الأصحاب.....

"Jika ia mendapati Imam sedang berdiri dan ia tahu bahwa waktunya memungkinkan baginya untuk membaca istiftah, ta'awudz dan membaca Al-Fatihah, maka ia kerjakan itu semuanya, ini dinashkan dari Imam Syafi'i dalam "al-Umm" dan dikatakan oleh rekan-rekan beliau juga...".


(Baca Juga : Menghadap Kiblat)


✓ Jika waktunya sempit, maka didahulukan Al-Fatihah, karena ini yang paling tinggi hukumnya dari pada yang lainnya. Al-Imam bin Baz rahimahullah ketika ditanya terkait makmum masbuk yang mendapati Imam sudah membaca surat, maka beliau rahimahullah menjawab :

ويقرأ الفاتحة إذا كان يخشى ركوع الإمام

"Ia membaca Al-Fatihah, jika khawatir Imamnya sudah ruku'."


Namun jika makmumnya sudah tahu bahwa kebiasaannya Imam membacanya surat yang panjang, maka berlaku sebagaimana point diatas, asy-Syaikh bin Baz rahimahullah masih melanjutkan :

أما إن كان يعرف من حال الإمام وقراءته أنه يمديه أن يستفتح ويأتي بالفاتحة فلا بأس

"Adapun jika ia mengetahui kondisi Imam dan bacaan suratnya panjang, maka ia membaca Istiftah, lalu Al-Fatihah, maka ini tidak mengapa."


Bahkan atas pendapat yang mengatakan tidak perlu membaca Al-Fatihah pada salat Jahriyyah pada rakaat kesatu dan keduanya Imam, namun ia mendapati Imamnya sudah membaca surat, maka ia disyariatkan membaca Al-Fatihah. Masih dari jawaban asy-Syaikh bin Baz rahimahullah :

لكن الفاتحة مستثناة

"....namun Al-Fatihah itu dikecualikan....".


(Baca Juga : Apakah Sah Puasa Orang Yang Tidak Sholat?)


Asy-Syaikh bin Baz rahimahullah sendiri merajihkan pendapat bahwa pada salat Jahriyyah, makmum itu diam ketika Imam membaca, sehingga menurut beliau tidak perlu membaca doa istiftah.


✓ Jika hal itu pada salat Sirriyyah, maka sebenarnya sama melihat pada dua kondisi diatas, yakni apabilah si makmum masbuq tahu waktunya cukup untuk istiftah dan Al-Fatihah, maka laksanakan keduanya, asy-Syaikh bin Baz rahimahullah telah menerangkannya dengan jelas :

أما إذا كانت سرية ويظن أنه يمكنه أن يستفتح ويقرأ، فيستفتح ثم يقرأ الفاتحة

"Adapun jika salat Sirriyyah dan ia mengira cukup baginya istiftah dan membaca Al-Fatihah, maka bacalah Istiftah, lalu Al-Fatihah."


Hanya saja saran dari asy-Syaikh bin Baz rahimahullah layak untuk diterapkan, yakni ia membaca doa istiftah yang pendek-pendek saja.


2. Ia mendapati Imam selain pada posisi berdiri, misalnya pada saat sujud atau tasyahud, maka dalam hal ini tidak perlu membaca doa Istiftah. Al-Imam Baghowi sebagaimana dinukil oleh al-Imam Nawawi dalam kitabnya diatas, beliau rahimahullah berkata :

ولو أدرك مسبوق الإمام في التشهد الأخير فكبر وقعد فسلم مع أول قعوده قام ولا يأتي بدعاء الاستفتاح لفوات محله

"Seandainya makmum masbuk mendapati Imam ketika tasyahud akhir, maka ia bertakbir, lalu duduk...dan ia tidak perlu membaca doa istiftah, karena sudah terlewat dari tempatnya." -selesai-.

Wallahu Ta'âlâ A'lam.


(Baca Juga : Pentingnya Meluruskan Niat)


Tulisan Al-Ustadz Abu Sa'id Neno Triyono hafidzhahullah


Sumber : https://www.facebook.com/abu.s.triyono.5/posts/548400126326944