26 Ayat Al-Quran Tentang Bertasbih

26 Ayat Al-Quran Tentang Bertasbih
26 Ayat Al-Quran Tentang Bertasbih
AlQuranPedia.Org – Di antara bentuk dzikir adalah bertasbih. Bertasbih bukan sekedar amalan sunnah biasa, akan tetapi merupakan ibadah yang Allah dan Rasul perintahkan langsung untuk mengerjakannya. Jadi amalan ini adalah salah satu amalan agung.

Dari Yusairah radhiyallahu 'anha, seorang wanita Muhajirah, dia berkata,

قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada kami: “Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilaha illallah), dan bertaqdis (menyucikan Allah), dan hitunglah dengan ujung jari-jemari kalian karena itu semua akan ditanya dan diajak bicara (pada hari kiamat), janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat Allah.” (HR. Tirmidzi no. 3583 dan Abu Daud no. 1501 dari hadits Hani bin ‘Utsman dan dishahihkan Adz Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thohir mengatakan sanad hadits ini hasan)

Di antara bacaan tasbih dan dzikir yang sangat bagus untuk diamalkan adalah “Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘adzim”. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar-Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘adzhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang bertasbih. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, (Q.S. Al-A’laa : 1)

2
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (Q.S. Al-Fath : 8-9)

3
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Hadiid : 1)

4
Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Hasyr : 1)

5
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Hasyr : 24)

6
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Q.S. Al-Israa’ : 44)

7
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, (Q.S. Al-Mu’min : 7)

8
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (Q.S. An-Nuur : 36)

9
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S. An-Nuur : 41)


10
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. (Q.S. Ar-Ra’d : 13)

11
Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. (Q.S. As-Sajdah : 15)

12
Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ash-Shaff : 1)

13
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang. (Q.S. Asy-Syuuraa : 5)

14
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. At-Taghaabun : 1)

15
Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). (Q.S. Ath-Thuur : 48-49)

16
Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-mmlaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (Q.S. Az-Zumar : 75)

17
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, (Q.S. Thaahaa : 130)

18
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (Q.S. Al-Ahzaab : 42)

19
Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al-Furqaan : 58)

20
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar. (Q.S. Al-Haaqqah : 52)

21
Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. (Q.S. Qaaf : 39-40)

22
Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur. (Q.S. Ar-Ruum : 17-18)

23
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (Q.S. An-Nashr : 3)

24
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar. (Q.S. Al-Waaqi’ah : 74)

25
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar. (Q.S. Al-Waaqi’ah : 96)

26
Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi. (Q.S. Al-Mu’min : 55)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang bertasbih. Semoga tulisan ini menambah ilmu agama dan wawasan kita seputar Al-Quranul Karim.

(Baca Juga : )

Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 29 Muharram 1440 Hijriyah/9 Oktober 2018 Masehi.

14 Ayat Al-Quran Tentang Mengingat Allah

14 Ayat Al-Quran Tentang Mengingat Allah
14 Ayat Al-Quran Tentang Mengingat Allah
AlQuranPedia.Org – Mengingat Allah adalah di antara amal yang utama. Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang, hidup akan tenteram dan nyaman dalam menjalani kehidupan. Barangsiapa yang mengingat Allah di waktu lapang maka Allah akan mengingatnya di waktu sempit. Barangsiapa yang mengingat Allah maka Allah pun akan ingat kepadanya. Sebaliknya, barangsiapa yang melupakan Allah, malas mengingat-Nya, maka Allah pun akan melupakannya. Hendaklah kita senantiasa mengingat Allah dengan memperbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, bertasbih, dan melakukan amal sholih lainnya.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang dzikrullah (mengingat Allah). Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 49)

2
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 45)

3
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Q.S. Al-Ahzaab : 41)

4
Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 36)

5
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al-Hadiid : 16)

6
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. Al-Jumu’ah : 9)

7
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (Q.S. Al-Maa’idah : 91)


8
Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (Q.S. Al-Mujaadilah : 19)

9
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-Munaafiquun : 9)

10
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali ‘Imran : 191)

11
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar-Ra’d : 28)

12
Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.S. Az-Zumar : 22-23)

13
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (Q.S. Thaahaa : 14)

14
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S. Al-Baqarah : 152)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang mengingat Allah Jalla Jalaluh. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 29 Muharram 1440 Hijriyah/9 Oktober 2018 Masehi.

16 Ayat Al-Quran Tentang Perhitungan

16 Ayat Al-Quran Tentang Perhitungan
16 Ayat Al-Quran Tentang Perhitungan
AlQuranPedia.Org – Allah Ta’ala memperhitungkan segala sesuatu. Allah akan menghitung amal perbuatan makhluk-Nya dan akan menghakiminya pada hari kiamat kelak, yakni pada Yaumul Hisab (Hari Perhitungan). Semua amal kita akan dihitung, mata kita akan dihisab, tangan kita, kaki kita, telinga kita, hati kita, umur kita, harta kita, anak kita, handphone kita, semuanya akan dihisab satu per satu dengan sangat teliti. Perhitungan Allah sangat cepat, sangat teliti dan tidak akan dizalimi seorang hambapun. Maka dari itu hendaknya kita memperbanyak doa agar diringankan hisab kita kelak.


Di dalam Al-Quran kata “hisab” juga dimaknai perhitungan tahun dan bulan. Jadi Allah Ta’ala menjadikan siang malam dan pergerakan bumi di antaranya adalah sebagai perhitungan hari, bulan dan tahun. Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang perhitungan atau hisab. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S. Al-Baqarah : 202)

2
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah : 284)

3
(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. (Q.S. Az-Zumar : 39)

4
Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat. (Q.S. Al-An’aam : 62)

5
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 96)

6
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 47)

7
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Q.S. Al-Israa’ : 12)

(Baca Juga : )

8
Dan sesungguhnya diantara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran : 199)

9
Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S. An-Nuur : 39)

10
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (Q.S. Ar-Rahmaan : 5)

11
Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 113)

12
maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti. (Q.S. Maryam : 84)

13
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (Q.S. Shaad : 26)

14
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Yunus : 5)

15
Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (Q.S. Al-Mu’minuun : 117)

16
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (Q.S. An-Nisaa’ : 86)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang perhitungan. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar Al-Quran.

Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 28 Muharram 1440 Hijriyah/8 Oktober 2018 Masehi.

Inilah Pekerjaan Para Nabi Allah

Inilah Pekerjaan Para Nabi Allah
Inilah Pekerjaan Para Nabi Allah
AlQuranPedia.Org – Bekerja wajib bagi para pria. Tidak boleh bagi para ayah/suami bermalas-malasan dalam mencari nafkah.

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. (Q.S. Al-Baqarah : 233)

Pada ayat lain Allah berfirman,

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (Q.S. Ath-Thalaaq : 7)


Nasehat dari Al-Ustadz Nuruddin Bukhori hafidzhahullah, “silahkan cari harta sebanyak-banyaknya, karena dengan harta itu juga kita dapat beribadah dengan maksimal seperti bersedekah, zakat, berinfak, haji dan lain sebagainya. Silahkan cari harta sebanyak-banyaknya, tetapi jangan sampai melalaikan kita dari ibadah.”

Jadi wajib bagi pria untuk bekerja, bekerja itu bebas yang penting halal. Tidak boleh bermalas-malasan apalagi meminta-meminta. Na’udzubillah

“Jikalau seorang di antara kalian mengambil seutas tali kemudian pergi ke gunung kemudian dia pulang dengan membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya kemudian menjualnya, yang dengan itu Allah menjaga wajahnya (kehormatan/harga dirinya), niscaya itu lebih baik baginya dari pada dia meminta-minta kepada sesama manusia, apakah mereka memberinya atau menolaknya.” (HR. Bukhari)

Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai pekerjaan para Nabi Allah. Para Nabi saja yang sudah dijamin surganya, dijamin kehidupannya dunia dan akhirat, tetapi mereka tetap bekerja mencari nafkah. Bagaimana dengan kita? Nabi bukan, rasul bukan, surga belum dijamin.

Ada beberapa riwayat dan hadits yang menyebutkan tentang pekerjaan para nabi Allah.

“Tidaklah seseorang itu memakan makanan yang lebih baik dari pada memakan makanan dari usahanya tangannya. Sesungguhnya nabi Allah Dawud ‘alaihissalam memakan dari hasil usaha tangannya.” (HR. Bukhari)


“Bahwasanya Nabi Dawud 'alaihissalam adalah seorang pandai besi (pembuat baju besi), Nabi Adam 'alaihissalam adalah seorang petani, Nabi Nuh 'alaihissalam adalah seorang tukang kayu, Nabi Idris 'alaihissalam adalah seorang penjahit (penenun) dan Nabi Musa 'alaihissalam adalah seorang penggembala.” (HR. Hakim, hadits shahih lihat Ghayatul Maram (163/1), halaman 288)

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Nabi Adam ‘alaihissalam menjadi petani, nabi Nuh ‘alaihissalam menjadi tukang kayu, nabi Idris ‘alaihissalam menjadi penjahit, nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan nabi Luth ‘alaihis salam menjadi petani, nabi Shalih ‘alaihissalam menjadi pedagang, nabi Dawud ‘alaihissalam menjadi pandai besi, nabi Musa ‘alaihissalam, nabi Syua’ib ‘alaihissalam dan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi penggembala.” Para sahabat Rasulullah pun juga berdagang di daratan maupun lautan, menggarap tanah dan lain sebagainya. (Minhajul Qashidin, karya Ibnu Qudamah hal.101)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zakariyya 'alaihissalam dulu adalah seorang tukang kayu”. (HR. Muslim no. 2379)

Bahkan semua nabi itu adalah penggembala kambing.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidaklah Allah mengutus seorang nabi pun melainkan pernah menggembala kambing.” Para sahabat bertanya,”Dan engkau sendiri?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Ya, aku juga dulu menggembalakan (kambing-kambing) milik penduduk Mekkah dengan upah beberapa qirath.” (HR. Bukhari no. 2143)

Jadi pekerjaan para nabi adalah sebagai berikut:

1. Nabi Adam petani
2. Nabi Idris penjahit
3. Nabi Nuh tukang kayu
4. Nabi Shalih pedagang
5. Nabi Ibrahim petani
6. Nabi Luth petani
7. Nabi Syu'aib penggembala kambing
8. Nabi Musa penggembala kambing
9. Nabi Dawud pandai besi
10. Zakariyya tukang kayu
11. Nabi Muhammad penggembala kambing

Itulah pembahasan singkat kita mengenai pekerjaan para nabi Allah. Semoga tulisan ini menambah pengetahuan dan wawasan kita.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 28 Muharram 1440 Hijriyah/8 Oktober 2018 Masehi.

10 Ayat Al-Quran Tentang Dongeng

10 Ayat Al-Quran Tentang Dongeng
10 Ayat Al-Quran Tentang Dongeng
AlQuranPedia.Org – Kalau kita membaca Al-Quran maka akan kita temukan di dalamnya beberapa kali penyebutan “dongeng”. Penyebutan dongeng di dalam Al-Quran maksudnya adalah pengingkaran kaum musyrikin ketika didatangkan kepada mereka Al-Quran dan peringatan-peringatan agama. Mereka mengatakan bahwa hari berbangkit itu dongeng belaka. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran itu berisi dongeng-dongeng purbakala dan lain sebagainya. Padahal Al-Quran itu adalah suatu kebenaran, firman Allah, menjadi petunjuk, peringatan, rahmat, hidayah dan kabar gembira bagi mereka yang beriman.

Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al-Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Q.S. Al-A’raaf : 203)


Pada ayat lain Allah berfirman,

Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (Q.S. Al-Jaatsiyah : 20)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan dan menyebutkan tentang dongeng-dongengan. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar." Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka." (Q.S. Al-Ahqaaf : 17)

2
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: "Al-Quran ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu." (Q.S. Al-An’aam : 25)


3
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala." (Q.S. Al-Anfaal : 31)

4
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Q.S. Al-Furqaan : 5)

5
Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!" (Q.S. Al-Mu’minuun : 83)

6
Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu" (Q.S. Al-Muthaffifiin : 12-13)

7
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala." (Q.S. Al-Qalam : 15)

8
Dan apabila dikatakan kepada mereka "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu", (Q.S. An-Nahl : 24)

9
Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala." (Q.S. An-Naml : 68)

10
Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. (Q.S. Al-Baqarah : 78)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang dongeng-dongengan. Semoga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita semua.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 26 Muharram 1440 Hijriyah/6 Oktober 2018 Masehi.

18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan

18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan
18 Ayat Al-Quran Tentang Ketakutan
AlQuranPedia.Org – Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan. Ketakutan harus dibedakan dari kondisi emosi lain, yaitu kegelisahan, yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindarkan. (WikiPedia)

Ketakutan kalau disalurkan untuk hal yang baik maka dia akan menjadi amal ibadah yang bernilai pahala. Sebaliknya, jika ketakutan disalurkan untuk hal yang tidak baik maka dia akan sia-sia bahkan bisa berbuah dosa. Contoh ketakutan yang sangat ditekankan untuk diamalkan bahkan wajib dilakukan adalah takut kepada Allah, takut dengan neraka, takut akan azab Allah, dan takut apabila amal tidak diterima. Sementara contoh ketakutan yang tidak tepat bahkan tidak baik adalah takut kepada hantu, takut tempat angker, takut kepada manusia, takut miskin, takut jabatan hilang dan yang semisalnya.

(Baca Juga : )

Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang ketakutan. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Baqarah : 155)

2
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun." (Q.S. Al-Kahf : 49)

3
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (Q.S. An-Nahl : 112)

4
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Q.S. An-Nuur : 55)

5
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. (Q.S. Ar-Ra’d : 12)

6
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. (Q.S. Ar-Ruum : 24)

7
Kamu lihat orang-orang yang zalim sangat ketakutan karena kejahatan-kejahatan yang telah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. (Q.S. Asy-Syuuraa : 22)

8
Dan (alangkah hebatnya) jikalau kamu melihat ketika mereka (orang-orang kafir) terperanjat ketakutan (pada hari kiamat); maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka), (Q.S. Saba’ : 51)

9
Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong. (Q.S. Al-Baqarah : 123)

10
Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Baqarah : 150)

11
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Q.S. Ali ‘Imran : 175)

12
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maa’idah : 3)

13
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Maa’idah : 44)

14
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling). (Q.S. Yaasiin : 45)

15
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat : 10)

16
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-A’raaf : 205)

17
(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. (Q.S. Al-Ahzaab : 39)

18
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." (Q.S. Al-An’aam : 15)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang ketakutan. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 29 Muharram 1440 Hijriyah/9 Oktober 2018 Masehi.

16 Ayat Al-Quran Tentang Tata Surya

16 Ayat Al-Quran Tentang Tata Surya
16 Ayat Al-Quran Tentang Tata Surya
AlQuranPedia.Org – Dikutip dari WikiPedia, Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.


Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tata surya. Simak selengkapnya di bawah ini.

1
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-A’raaf : 54)

2
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 96)

3
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 33)

4
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (Q.S. Al-Furqaan : 61)

5
Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. (Q.S. Al-Hajj : 18)

6
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya). (Q.S. An-Nahl : 12)


7
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (Q.S. Ar-Ra’d : 2)

8
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. (Q.S. Ar-Rahmaan : 5)

9
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S. Az-Zumar : 5)

10
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (Q.S. Faathir : 13)

11
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah. (Q.S. Fushshilat : 37)

12
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (Q.S. Ibrahim : 33)

13
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Luqman : 29)

14
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Q.S. Yaasiin : 40)

15
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (Q.S. Nuh : 16)

16
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Yunus : 5)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang berhubungan dengan tata surya. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar Al-Quran.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 25 Muharram 1440 Hijriyah/5 Oktober 2018 Masehi.

Biografi Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Biografi Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Biografi Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
AlQuranPedia.Org - Beliau adalah Abu Rumaysho Muhammad Abduh Tuasikal atau biasa kita kenal Ustadz Abduh Tuasikal. Beliau memiliki website yang sangat populer yang sepertinya tidak asing lagi di telinga kita, yakni Rumaysho.Com. Website yang kaya akan ilmu, penuh hujjah dan memiliki banyak manfaat. Website tersebut diambil dari nama anak pertama beliau yaitu Rumaysho Tuasikal. Beliau merupakan salah satu da'i salafi yang aktif dalam mengajar dan menulis. Beliau adalah pimpinan Pesantren Darush Sholihin, Panggang Gunung Kidul, Yogyakarta. Beliau juga sempat beberapa kali mengadakan Tabligh Akbar bersama asatidzah lainnya seperti bersama Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA dan Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA hafidzhahumallah.

Pada tulisan kali ini blog Al-Quran Pedia akan membahas mengenai biografi dari Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafidzhahullah. Biografi beliau kami kutip langsung dari website beliau Rumaysho.Com dengan beberapa perubahan dan tambahan.


Profil Singkat

Nama beliau adalah Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. Beliau lahir di Ambon, 24 Januari 1984 dari pasangan Usman Tuasikal, S.E. dan Zainab Talaohu, S.H. Beliau berdarah Ambon, namun pendidikan SD sampai SMA diselesaikannya di kota Jayapura, Papua (dulu Irian Jaya).

Saat ini, beliau tinggal bersama istri tercinta (Rini Rahmawati) dan tiga anak, yaitu Rumaysho Tuasikal (putri), Ruwaifi’ Tuasikal (putra), dan Ruqoyyah Tuasikal (putri) di Dusun Warak, Desa Girisekar, Panggang, Gunung Kidul, D. I. Yogyakarta.

Pendidikan

Beliau tidak memiliki latar belakang pendidikan agama; pendidikan SD sampai SMA beliau tempuh di jenjang pendidikan umum. Saat kuliah di Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (2002-2007), barulah beliau merasakan indahnya ajaran Islam dan nikmatnya menuntut ilmu agama, berawal dari belajar bahasa Arab, khususnya ilmu nahwu. Saat kuliah di Kampus Biru tersebut, beliau sekaligus belajar di pesantren mahasiswa yang bernama Ma’had Al-‘Imi (di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari) tahun 2004-2006, dengan pengajar dari Ponpes Jamillurrahman dan Islamic Center Bin Baz. Waktu belajar kala itu adalah sore hari selepas pulang kuliah. Selain belajar di pesantren mahasiswa tersebut, beliau juga belajar secara khusus dengan Ustadz Abu Isa. Yang lebih lama, beliau belajar secara khusus pada Ustadz Aris Munandar, M.P.I. selama kurang-lebih enam tahun dengan mempelajari ilmu ushul dan kitab karangan Ibnu Taimiyyah serta Ibnul Qayyim.

Pada tahun 2010, beliau bertolak menuju Kerajaan Saudi Arabia – tepatnya di kota Riyadh – untuk melanjutkan studi S-2 Teknik Kimia di Jami’ah Malik Su’ud (King Saud University). Konsentrasi yang beliau ambil adalah Polymer Engineering. Pendidikan S-2 tersebut selesai pada Januari 2013 dan beliau kembali ke tanah air pada awal Maret 2013. Saat kuliah itulah, beliau belajar dari banyak ulama, terutama empat ulama yang sangat berpengaruh pada perkembangan ilmu beliau, yaitu Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan (anggota Al-Lajnah Ad-Da’imah dan ulama senior di Saudi Arabia), Syaikh Dr. Sa’ad bin Nashir Asy-Syatsri (anggota Haiah Kibaril ‘Ulama pada masa silam dan pengajar di Jami’ah Malik Su’ud), Syaikh Shalih bin ‘Abdullah Al-‘Ushaimi (ulama yang terkenal memiliki banyak sanad dan banyak guru), dan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak (anggota Haiah Tadris Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud terdahulu).

Ulama lainnya yang pernah beliau gali ilmunya adalah Syaikh ‘Ubaid bin ‘Abdullah Al-Jabiri, Syaikh Dr. ‘Abdus Salam bin Muhammad Asy-Syuwai’ir, Syaikh Dr. Hamd bin ‘Abdul Muhsin At-Tuwaijiri, Syaikh Dr. Sa’ad bin Turki Al-Khatslan, Syaikh Dr. ‘Abdullah bin ‘Abdul ‘Aziz Al-‘Anqari, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah Alu Syaikh (Mufti Saudi Arabia), Syaikh Shalih bin ‘Abdullah bin Humaid (penasihat kerajaan dan anggota Haiah Kibaril Ulama’), Syaikh Shalih bin Muhammad Al-Luhaidan (anggota Haiah Kibaril Ulama’), Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah Ar-Rajihi (profesor di Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud), Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Nashir As-Sulmi, Syaikh Khalid As-Sabt, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz As-Sadhan, Syaikh ‘Abdul Karim Khudair, Syaikh ‘Abdurrahman Al-‘Ajlan (pengisi di Masjidil Haram Mekkah), dan Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath-Tharifi (seorang ulama muda).

Beliau pernah memperoleh sanad dua puluh kitab – mayoritas adalah kitab-kitab karya Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab – yang bersambung langsung sampai penulis kitab melalui guru beliau, Syaikh Shalih bin ‘Abdullah Al-‘Ushaimi. Sanad tersebut diperoleh dari Daurah Barnamij Muhimmatul ‘Ilmi selama delapan hari di Masjid Nabawi Madinah An-Nabawiyyah, 5-12 Rabi’ul Awwal 1434 H.

Menulis artikel di berbagai situs internet dan menyusun buku Islam adalah aktivitas keseharian beliau semenjak lulus dari bangku kuliah S-1 di UGM, tepatnya setelah memiliki istri. Dengan kapabilitas ilmiah, beliau dipercaya untuk menjadi Pemimpin Redaksi Muslim.Or.Id. Beliau menunangkan kegemaran menulisnya dalam situs pribadi, Rumaysho.Com. Karya-karya tulis beliau yang bertema keislaman dapat dilihat di dua situs tersebut, serta di situs PengusahaMuslim.Com, RemajaIslam.Com, dan KonsultasiSyariah.Com.

Di tengah padatnya aktivitas menulis, beliau meluangkan waktu untuk mengisi beberapa pengajian-Islam rutin di kota Yogyakarta dan Wonosari (Gunung Kidul). Dalam beberapa kesempatan, beliau juga mengisi pengajian-Islam di luar kota. Rekaman kajian tersebut dapat diperoleh dalam bentuk audio di Kajian.Net dan dalam bentuk visual di Yufid.TV.

Tugas yang begitu penting yang beliau emban saat ini adalah menjadi Pemimpin Pesantren Darush Shalihin di Dusun Warak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunung Kidul. Pesantren tersebut adalah pesantren masyarakat, yang mengasuh TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan kajian keagamaan. Selain itu, beliau juga menjadi pembina Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI). Di sisi lain, beliau juga mengelola bisnis di toko online Ruwaifi.Com dan BukuMuslim.Co serta sedang merintis situs pelajaran kimia, Kimiaku.Com.


Sanad Kitab

Ustadz Abduh Tuasikal memiliki ijazah sanad kitab yang sampai langsung kepada beliau melalui Syaikh Shalih bin ‘Abdullah Al-‘Ushaimi

1. Ta’zhimul ‘Ilmi (Syaikh Sholih bin ‘Abdullah bin Hamad Al ‘Ushoimi)
2. Tsalatsatul Ushul (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)
3. Manzhumah Al Qowa’id Al Fiqhiyyah (Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di)
4. Al Qowa’idul Arba’ (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)
5. Al Arba’in An Nawawiyah (Imam Yahya bin Syarf An Nawawi)
6. Al ‘Aqidah Al Wasithiyah (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)
7. Kitab At Tauhid (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)
8. Kasyfu Syubuhat (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)
9. Fadhlul Islam (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)
10. Muqoddimah fii Ushulit Tafsir (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)
11. Al Muqoddimah Al Fiqhiyyah Ash Shugro (Syaikh Sholih bin ‘Abdullah bin Hamad Al ‘Ushoimi)
12. Al Muqoddimah Al Ajurromiyah (Muhammad bin Muhammad bin Ajurrom Ash Shinhaji)
13. Nukhbatul Fikar (Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al ‘Asqolani)
14. Al Waroqot fii Ushulil Fiqh (‘Abdul Malik bin ‘Abdullah bin Yusuf Al Juwainiy)
15. Tafsir Al Fatihah wa Qhishorul Mufasshol (Syaikh Sholih bin ‘Abdullah bin Hamad Al ‘Ushoimi)
16. Az Ziyadah Ar Rojabiyah ‘ala Al Arba’in An Nawawiyah (Ibnu Rajab Al Hambali)
17. Khulashoh Muqoddimah Ushul At Tafsir (Syaikh Sholih bin ‘Abdullah bin Hamad Al ‘Ushoimi)
18. Nazhom Al Ajurumiyah (Muhammad bin Abb bin Humaid Al Muzzammiriy)
19. Ar Rutbah Nazhom An Nukhbah (Muhammad bin Muhammad bin Hasan Asy Syumunniy)
20. Minahul Fa’al fii Nazhom Waroqot Abil Ma’al (Muhammad bin Al Mukhtar bin Ahmad Al Kuntiy)
Sanad di atas diperoleh Ustadz Abduh dari Dauroh Barnamij Muhimmatul ‘Ilmi selama 8 hari di Masjid Nabawi Madinah Nabawiyah, 5-12 Rabi’ul Awwal 1434 H.

Karya-Karya Ustadz Abduh Tuasikal

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafidzhahullah memiliki banyak karya dan tulisan. Di antaranya adalah sebagai berikut dan -insya Allah- terus bertambah:

1. Bagaimana Cara Beragama yang Benar? (Terjemahan Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thohawiyyah), terbitan Pustaka Muslim, tahun 2008.
2. Panduan Ramadhan, terbitan Pustaka Muslim, hingga cetakan ketujuh, tahun 2015.
3. Dzikir Pagi Petang (Disertai Dzikir sesudah Shalat dan Dzikir sebelum Tidur), terbitan Pustaka Muslim (ukuran besar dan kecil), hingga cetakan ketiga tahun 2014.
4. Mengikuti Ajaran Nabi Bukanlah Teroris, terbitan Pustaka Muslim, hingga cetakan kedua di tahun 2013.
5. Panduan Amal Shalih di Musim Hujan, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2013.
6. Kenapa Masih Enggan Shalat, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
7. Bermodalkan Ilmu Sebelum Berdagang (Serial 1 – Panduan Fikih Muamalah), terbitan Pustakan Muslim, tahun 2014.
8. 10 Pelebur Dosa, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
9. Panduan Zakat, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
10. Panduan Qurban dan Aqiqah, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
11. Mengenal Bid’ah Lebih Dekat, terbitan Pustaka Muslim, hingga cetakan kedua tahun 2014.
12. Natal, Hari Raya Siapa?, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
13. Kesetiaan pada Non-Muslim, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2014.
14. Imunisasi, Lumpuhkan Generasi (bersama tim), terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.
15. Pesugihan Biar Kaya Mendadak, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.
16. Dzikir Pagi Petang (Dilengkapi Dzikir Sesudah Shalat dan Dzikir Terkait dengan Tidur, Disertai Petunjuk dalam Dzikir dan Faedah dari Dzikir yang Dibaca), terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.
17. Sifat Shalat Nabi, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.
18. Dzikir Pagi Petang Edisi Transliterasi (Dilengkapi Dzikir Sesudah Shalat dan Dzikir Terkait dengan Tidur, Disertai Petunjuk dalam Dzikir dan Faedah dari Dzikir yang Dibaca), terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.
19. Panduan Ibadah Saat Safar, terbitan Pustaka Muslim, tahun 2015.

Kontak dan Media Sosial Ustadz Abduh Tuasikal

1. Konsultasi SMS: 0823 139 50500
2. Telepon dan WhatsApp (WA): 0812 2601 4555
3. Email: rumaysho@gmail.com
4. Situs pribadi: Rumaysho.Com (Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat)
5. Facebook (FB): Muhammad Abduh Tuasikal
6. Facebook Fans Page: Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat
7. Twitter: @RumayshoCom
8. Instagram: @RumayshoCom, @RumayshoTV, @MuslimMyWay, @RuwaifiCom
9. Instagram pribadi Ustadz Abduh : @mabduhtuasikal

Sumber dikutip dari website Rumaysho dan lainnya

Itulah biografi singkat dari Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafidzhahullah. Semoga Allah Ta'ala menjaga beliau, membalas kebaikan-kebaikan beliau, dan memberi beliau keistiqomahan. Semoga Allah juga menjaga dan merahmati para ulama dan da'i-da’i kita semuanya.


Semoga bermanfaat.


Diselesaikan pada 29 Muharram 1440 Hijriyah/9 Oktober 2018 Masehi.