Cara Belajar Fiqih Agama

Cara Belajar Fiqih Agama
Cara Belajar Fiqih Agama

๐Ÿ“ุทุฑูŠู‚ุฉ ุงู„ูู‚ู‡ ููŠ ุงู„ุฏูŠู†
๐Ÿ“Cara Belajar Fiqh Agama

   Metode belajar Fiqh salah satu mazhab mu'tabar adalah metode belajar Fiqh yang telah teruji ribuan tahun...

   Indonesia adalah dominan mazhab Asy-Syafi'iy maka pelajari dari kitab terendah - pertengahan - tinggi

➡️Terendah adalah fokus di pemahaman terhadap masalah-masalah fiqh dan definisi, seperti Matan Abi Syuja' dan Safinatun-Najah dengan syarah ringkasnya

➡️Pertengahan adalah sudah pemahaman terhadap definisi yang kemudian ditambah hukum-hukum masalah-masalah cabang dari pokok masalah, kadang sudah disebutkan dalil dalam masalah pokok saja, seperti Kifayatul akhyar, Minhajuth-thalibin dan syarahnya, yang barangkali tingkat pertengahan ini bertingkat lagi seperti Rawdhatut-Thalibin yang di atas lagi

(Baca Juga : Tidak Ada Nenek-Nenek di Surga)

➡️Tinggi adalah sudah bahas masalah-masalah pokok dengan cabangnya beserta dalil-dalil dalam masalah tsb yang akan lebih sempurna jika ditambah jawab atas i'tiradh terhadap kesimpulan masalah-masalah fiqh tsb dan i'tiradh terhadap lawan mazhabnya, ini level Al-Umm nya Imam Asy-Syafi'iy dan Al-Majmu'nya Imam An-Nawawiy...

   Jika ini dilengkapi kitab2 hadits yang merupakan hujjah dalam mazhab Asy-Syafi'iy, seperti Shahih Muslim dengan tabwib nya Imam An-Nawawiy, Musnad Asy-Syafi'iy, dan Sunan Kubra Al-Baihaqiy yang lebih besar daripada Musnad Imam Ahmad bin Hanbal maka ana tidak mengetahui ada orang Indonesia sampai pada tingkat ini...

   Setelah seluruh tahapan tersebut ditambah penguasaan ilmu-ilmu untuk berdiskusi fiqh dan mengolah dalil, seperti ilmu Ushul Fiqh, Tafsir Ayat Ahkam, Bahasa Arab dengan cabang-cabang ilmunya maka silakan masuki dunia muqaranah mazhab-mazhab yang ada, dengan banyak melakukan 'mumarasah fiqhiyyah' membahas masalah fiqh yang satu lalu dilanjutkan yang lain maka in sya Allah anda sudah dekat dengan tingkat ijtihad...

(Baca Juga : Gara-Gara Lisan Kita)

   Ternyata perjalanan menuntut ilmu kita masih sangat jauh sekali dari tujuan...

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1128200680723119&id=100005995935102

Ghuluw Kepada Syaikh/Ustadz

Ghuluw Kepada Syaikh/Ustadz
Ghuluw Kepada Syaikh/Ustadz

๐Ÿ“ุงู„ุบู„ูˆّ ููŠ ุงู„ู…ุดุงูŠุฎ
๐Ÿ“Ghuluw terhadap Syaikh/Ustadz

    Ghuluw adalah berlebih-lebihan, ghuluw terhadap orang shalih tidak diperbolehkan dalam Syariat, Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… bersabda :
  ุฅูŠุงูƒู… ูˆ ุงู„ุบู„ูˆّ ูุฅู†ู…ุง ุฃู‡ู„ูƒ ุงู„ุฐูŠู† ู…ู† ู‚ุจู„ูƒู… ุงู„ุบู„ูˆّ ููŠ ุงู„ุฏูŠู†
"Jauhilah ghuluw, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah ghuluw"

   Ghuluw itu bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, dan objek tujuan ghuluw nya bisa apa saja dan siapa saja.

(Baca Juga : 8 Bukti Cinta Kepada Rasulullah)

   Kaum Nabi Nuh ghuluw terhadap orang shalih sebelum mereka hingga berujung kepada kesyirikan.

   Orang Nasrani ghuluw terhadap Isa ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… hingga mengangkatnya pada level Ketuhanan.

   Tidak ragu lagi bahwa ghuluw termasuk sifat yang tercela.

   Begitu pula orang-orang yang aslinya adalah orang-orang yang baik dan telah menuntut ilmu adakalanya terjangkit sifat ghuluw namun dalam konteks lain, di antaranya adalah ghuluw terhadap Syaikh atau Ustadz atau Gurunya.

Belum lama ditanyakan kepada Ustadzunaa-Fadhil Yazid Jawwas... Di awalnya saja beliau sudah katakan : "Ini pertanyaan ghuluw..."

   Akhirnya beliau mewasiatkan agar tidak boleh ghuluw terhadap dirinya yang hanyalah seorang Ustadz yang bisa benar dan bisa salah sebagaimana manusia biasa dan hendaknya para penuntut ilmu belajar kepada semua Ustadz Ahlussunnah yang bisa didapati selama Ustadz tsb mengajarkan Qur'an dan Sunah sesuai dengan ajaran para Salafusshalih, belajarlah kepada mereka semua bukan fanatik kepada beliau dan Ustadz Abdul Hakim Abdat saja...

   Adapun sikap ghuluw seperti itu maka hakikatnya kembali seperti ahli bid'ah dan kembali kepada hizbiyyah yang tercela... Demikian kurang lebih di antara wasiat beliau.

(Baca Juga : Benarkah dr. Zakir Naik Sesat?)

Ada jenis yang begitu di sekitar daerah Rawa Lumbu, Bekasi, padahal bisa dibilang daerah ini makmur kajian kurleb 4 masjid Ahlussunnah, mulai dari Aqidah Uluhiyyah maupun Asma wa Sifat ada semua, dari Ushul Tsalatsah, Kitabut Tauhid, Al Wasithiyyah hingga Al-Qawaid Mutsla,kajian Tafsir juga ada, juga Fiqh bisa pilih ada Fiqhus Sunnah ada juga Fiqh Asy-Syafi'iy, Hadits ada Riyadhus-Shalihin, Faraidh juga ada, Ushul Fiqh ada, Bahasa Arab dari yg dasar Durus Lughah hingga Al-Ajurrumiyyah bahkan majlis Qathrun-Nada ada 2 majlis, dan juga tazkiyatun-nafs dengan Kitabuz-Zuhd nya Imam Ahmad bin Hanbal serta ilmu-ilmu lainnya tapi Ikhwan model ini ga mau ngaji kecuali di Krukut aja titik ga pake koma.

   Pernah suatu ketika orang seperti ini diajak ke kajian Ust Fulan yg ampu Wasithiyyah eh dia bilang : "Ust Fulan dulu suka bareng sama ana ke Krukut" kurleb syarahnya adalah : "Gw selevel doi, kayak ga ada Ustadz yg bagusan lagi..." padahal kitab Al-Wasithiyyah adalah muqarrar Aqidah di Univ Madinah untuk S1 dan di masanya para mutakallimun mendebat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dengan mengacu kepada kitab tsb kalau bisa menghadirkan Aqidah Salaf yang bertentangan dengan kitab ini maka silakan hadirkan, ternyata para ulama mutakallimun di zamannya tidak mampu menghadirkan... Sekarang kajian tsb hadir di dekatnya namun urung hadir karena yang isi kajian bukan Ustadz favorit nya.

   Fenomena ghuluw terhadap Syaikh pun pernah terjadi di zaman Imam Asy-Syafi'iy, beliau menghikayatkan di Jima'ul-ilmi bahwasanya di Mekkah imamnya adalah Imam Sufyan bin Uyaynah dan Imam Muslim Az-Zanjiy. Ada orang-orang yang ghuluw kepada Ibnu Uyaynah dan tidak pernah keluar dari pendapatnya, sebaliknya juga ada orang-orang yang hanya mau mengambil fatwa dari Az-Zanjiy dan tidak mau ulama yang lain, murid-murid yang ghuluw kepada masing-masing pun saling cela satu sama lain.

   Begitu pula terjadi di Madinah, di antara Imam disana adalah Imam Malik bin Anas dan Imam Ibnul Majisyun, yang belajar kepada Imam Malik tidak mau mendatangi majlis Imam Ibnul Majisyun, begitu pula sebaliknya. Hanya segelintir thalib muwaffaq yang tidak fanatik kepada seorang Syaikh pun dan mendatangi seluruh majlis mereka, baik Imam Ibnu Uyaynah dan Imam Az-Zanjiy di Mekkah maupun majlis Imam Malik bin Anas dan Imam Ibnul Majisyun, di antara segelintir yang mendapat taufiq Allah tsb adalah Imam Asy-Syafi'iy yang kemudian menjadi imam kaum muslimin sepeninggal mereka.

(Baca Juga : Untuk Kita yang Awam)

   Penuntut Ilmu yang mendapat taufiq adalah yang seperti Abdullah bin Abbas ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ yang berkata kepada teman Anshar nya :

 ุฅู† ู‡ุฐุง ุงู„ุนู„ู… ู…ุชูุฑู‚ ููŠ ุจูŠูˆุช ุงู„ุฃู†ุตุงุฑ ุชุนุงู„ ู†ุฃุชู‡ู…
"Sesungguhnya ilmu itu terpencar di rumah-rumah para Sahabat Anshar ayo kita datangi mereka" ternyata si teman Anshar ini tidak bersemangat sebagaimana Ibnu Abbas, sehingga Ibnu Abbas bertambah umurnya dan mengumpulkan ilmu para Sahabat Kibar sehingga jadi ulama rujukan, sedangkan sang Anshar menyesali tidak menyambut ajarkan Ibnu Abbas.

   Atau yang semodel Imam Asy-Syafi'iy ini, sudi mengambil ilmu dari seluruh para ulama sebisa mungkin tanpa terikat fanatisme kepada Imam tertentu,beliau kumpulkan Fiqh Hijaz, Yaman, Iraq dan Mesir, bersikap objektif, hakikatnya ilmu itu teramat luas dan tidak terkumpul di satu orang atau dua orang saja.

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1151455728397614&id=100005995935102

Siapa yang Mampu Langsung Al-Quran dan Sunnah?

Siapa yang Mampu Langsung Al-Quran dan Sunnah?
Siapa yang Mampu Langsung Al-Quran dan Sunnah?

๐Ÿ“ู…ู† ูŠู‚ุฏุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุฎุฐ ุจุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ❓
 ๐Ÿ“Siapa yang mampu mengambil LANGSUNG dari Kitab dan Sunah ❓

   Imam Ath-Thabariy di masa belajarnya sempat berguru dengan 1 orang Syaikh yang ia hafal 100 hadits dengan sanadnya lalu beliau menawarkan untuk mengimlakan Tafsir Qur'an sebanyak 30.000 lembar ternyata para murid mengeluh lalu beliau imlakan 10% dari jumlah awal, itulah Tafsir Ath-Thabariy yang beliau jelaskan LANGSUNG Kitab dari ilmu beliau...

(Baca Juga : Ingat 3 Ayat Ini Sebelum Bermaksiat)

   Imam Asy-Syafi'iy mendiktekan Al-Umm di Mesir selama 4 tahun dari hasil tafaqquh beliau, jika ditilik bisa dibilang hadits-hadits yang dibawakan oleh Imam Asy-Syafi'iy tidak jauh dengan Muwattha Imam Malik ditambah banyak riwayat dari Imam Sufyan bin Uyaynah dengan tambahan hadits-hadits dari ulama negeri lainnya, sekitar 1800 riwayat tsb kemudian di syarah hadits-haditsnya jadilah kitab Fiqh Al-Umm yang merupakan hasil istinbath LANGSUNG Imam Asy-Syafi'iy terhadap hadits-hadits tsb dan juga ayat-ayat ahkam tentunya...

   Level mereka itulah yang mampu istinbath LANGSUNG dari Qur'an dan Sunah karena memang telah lengkap alat-alat ijtihadnya, di antara ilmu-ilmu yang merupakan alat-alat ijtihad :

1. Qur'an beserta Ulum Qur'an, seperti Qiraat, Tafsir, Asbabun-Nuzul, Nasikh-mansukh Qur'an, dll.

2. Hadits ahkam beserta Ulum Hadits, seperti Mushthalah Hadits, Jarh wa Ta'dil,, Nasikh-mansukh Hadits, Ilal Hadits untuk mengetahui shahih atau dha'if nya Hadits

3. Ushul Fiqh adalah metode istinbath terhadap Qur'an dan Sunah, seorang mujtahid mutlaq memiliki Ushul Fiqh tersendiri yang tidak sama dengan imam lainnya adapun mujtahid muntasib maka ia mengikuti Ushul Fiqh dari Imam sebelumnya.

4. Furu' Fiqh yang banyak, diikhtilafkan tentang pensyaratannya namun yang lebih tepat tetap disyaratkan sebagai metode latihan istinbath sebelum seorang mujtahid istinbath LANGSUNG

5. Qiyas dengan berbagai macam jenisnya beserta ilmu tentang Qawadih Qiyas agar diuji terlebih dahulu dan tidak membangun qiyas yang fasid, ini disyaratkan secara tersendiri oleh Imam Ar-Rafi'iy dan Imam An-Nawawiy walhasil masuk bagian Ilmu Ushu Fiqh.

(Baca Juga : Benarkah Umur 70 Tahun Tidak Dihisab?)

   Coba dari ilmu-ilmu syarat ijtihad tsb ga usah neko-neko, sudahkah kita kuasai 1 syarat ijtihad? Atau bahkan 1 cabang ilmu yang merupakan syarat ijtihad? Mari kita berkaca masing-masing ๐Ÿ˜Š

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1161909410685579&id=100005995935102

Sedikit Muridnya

Sedikit Muridnya
Sedikit Muridnya

๐Ÿ“ู‚ู„ّุฉ ุงู„ุทู„ุงุจ
๐Ÿ“Sedikit muridnya

   Banyak atau sedikitnya murid yang duduk di majlis seseorang bukanlah patokan kualitas isi ataupun kualitas sang pemateri majlis.

   Syaikh Muhammad Asy-Syinqithiy Al-Malikiy berkata :

ุงู„ุฅู…ุงู… ุงุจู† ู…ุงู„ูƒ ู„ูŠุณ ู…ุญุธูˆุฑًุง ุจุงู„ุทู„ุจุฉ ูˆู…ู† ุชู„ู…ุฐุชู‡ ุงู„ู†ูˆูˆูŠ
"Imam Ibnu Malik bukanlah syaikh yang dikelilingi banyak murid dan di antara murid beliau adalah An-Nawawiy" tiada yang menyangsikan bahwa seorang An-Nawawiy setara dengan ribuan orang bahkan lebih.Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa An-Nawawiy lah yang dimaksud oleh Ibnu Malik dalam bait :

... ุฑุฌู„ ู…ู† ุงู„ูƒِุฑุงู… ุนِู†ุฏู†َุง
"... seseorang yang mulia di sisi kami"

(Baca Juga : Ini Dia Sebenarnya Wali Allah)

   Bahkan di masa hidupnya adakalanya Imam Ibnu Malik mengetuk pintu rumah orang dan menawarkan apakah ingin belajar Nahwu?

   Namun lihat bagaimana harumnya nama Imam Ibnu Malik di antara penuntut ilmu Nahwu dan ulama Nahwu seluruh dunia Islam saat ini, jadi teringat perkataan Imam Malik :

ู…ุง ูƒุงู† ู„ู„ู‡ ุจุงู‚ٍ
"Sesuatu yang karena Allah maka ia akan langgeng/terus ada".

   Dalam hadits yang shahih :

ูˆู†ุจูŠ ูˆู…ุนู‡ ุฑุฌู„ ูˆุฑุฌู„ุงู† ูˆู†ุจูŠ ู„ูŠุณ ู…ุนู‡ ุฃุญุฏ..
"... Ada Nabi yang hanya punya 1 pengikut, ada juga Nabi yang hanya punya 2 pengikut bahkan ada Nabi yang tidak memiliki pengikut sama sekali..." tentu saja tidak ada yang menyangsikan kualitas seorang Nabi Allah.

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1163507950525725&id=100005995935102

Macam-Macam Penuntut Ilmu Hadits

Macam-Macam Penuntut Ilmu Hadits
Macam-Macam Penuntut Ilmu Hadits

๐Ÿ”ฎุฃู†ูˆุงุน ุทู„ุงุจ ุงู„ุญุฏูŠุซ
๐Ÿ”ฎMacam-Macam Penuntut Ilmu Hadits

 ู‚ุงู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุญุงูุธ ุฃุจูˆ ุดุงู…ุฉ:
ุนู„ูˆู… ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุขู† ุซู„ุงุซุฉ:
ูก. ุฃุดุฑูู‡ุง ุญูุธ ู…ุชูˆู†ู‡ ูˆู…ุนุฑูุฉ ุบุฑูŠุจู‡ุง ูˆูู‚ู‡ู‡ุง
ูข. ุญูุธ ุฃุณุงู†ูŠุฏู‡ุง ูˆู…ุนุฑูุฉ ุฑุฌุงู„ู‡ุง ูˆุชู…ูŠูŠุฒ ุตุญูŠุญู‡ุง ู…ู† ุณู‚ูŠู…ู‡ุง، ูˆู‡ุฐุง ูƒุงู† ู…ู‡ู…ّุฉ، ูˆู‚ุฏ ูƒููŠู‡ ุงู„ู…ุดุชุบู„ ุจุงู„ุนู„ู… ุจู…ุง ุตู†ّู ููŠู‡ ูˆุฃู„ّู ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ูƒุชุจ، ูู„ุง ูุงุฆุฏุฉ ุฅู„ู‰ ุชุญุตูŠู„ ุญุงุตู„
ูฃ. ุฌู…ุนู‡ ูˆูƒุชุงุจุชู‡ ูˆุณู…ุงุนู‡ ูˆุชุทุฑูŠู‚ู‡ ูˆุทู„ุจ ุงู„ุนู„ูˆّ ููŠู‡ ูˆุงู„ุฑุญู„ุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ุจู„ุฏุงู†، ูˆุงู„ู…ุดุชุบู„ ุจู‡ุฐุง ู…ุดุชุบู„ ุนู…ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฃู‡ู…ّ ู…ู† ุงู„ุนู„ูˆู… ุงู„ู†ุงูุนุฉ، ูุถู„ุง ุนู† ุงู„ุนู…ู„ ุจู‡ ุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ุงู„ู…ุทู„ูˆุจ ุงู„ุฃุตู„ูŠ، ุฅู„ุง ุฃู†ู‡ ู„ุง ุจุฃุณ ุจู‡ ู„ุฃู‡ู„ ุงู„ุจุทุงู„ุฉ ู„ู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุจู‚ุงุก ุณู„ุณู„ุฉ ุงู„ุฅุณู†ุงุฏ ุงู„ู…ุชุตู„ุฉ ุจุฃุดุฑู ุงู„ุจุดุฑ (ุชุฏุฑูŠุจ ุงู„ุฑุงูˆูŠ: ุต ูขูข)

(Baca Juga : Ustadz Juga Manusia)

Imam Al-Hรขfizh Abu Syรขmah berkata :
Ilmu hadits sekarang ini ada 3 bagian :
1. Yang paling mulia adalah menghafal matannya, mengetahui kalimat gharรฎbnya dan fiqh nya

2. Menghafal sanadnya, mengetahui para rijรขl/perawi nya dan mempunyai membedakan antara yang shahih dan yang dha'if, hal ini di zaman dahulu merupakan hal yang yang penting, namun penuntut ilmu sekarang ini dicukupkan dengan karangan-karangan yang
telah ada dalam bab ini (kitab2 rijรขl dan kitab2 takhrรฎj), maka tidak perlu lagi merealisasikan sesuatu yang sudah terealisasi.

3. Mengumpulkan hadits, menulisnya, mendengar samรข'nya, mengumpulkan thuruqnya, mencari sanad yang 'รขliy, safar ke negeri2, orang yang menyibukkan dengan hal  ini, maka ia sibuk dari sesuatu yang lebih penting dari ilmu-ilmu yang bermanfaat, terlebih dari pengamalan yang merupakan tujuan utama, namun tidak mengapa bagi orang "kurang kerjaan" karena di dalamnya terdapat keberlangsungan rantai sanad hingga manusia yang paling mulia (Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…)... selesai perkataan beliau.

 ๐Ÿ“’ Yang afdhal tentu saja menggabungkan ketiganya, dan inilah golongan yang digambarkan oleh Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dalam hadits nya bagaikan tanah yang subur yang menyerap air dan menumbuhkan tetumbuhan.

(Baca Juga : 4 Ayat Al-Quran Tentang Kesehatan)

 ๐Ÿ“’Yang unggul hanya di no 1, lebih mirip para fuqahรข ketimbang para ahli hadits, celakanya lagi jika nol besar di no 2 maka adakalanya berhujjah dengan hadits yang tidak patut dijadikan hujjah, bahkan menelorkan berbagai macam istinbath yang bagaikan debu berterbangan (karena lemah dalam tsubรปt dalil).

  ๐Ÿ“’ Yang unggul hanya di no 2,barangkali penghujungnya tidak lebih baik dari Imam Yahya bin Ma'in dan Imam Abu Khaitsamah (Syaikh Imam Muslim) yang mudzakarah hadits, tiba tiba datang seorang wanita bertanya tentang bagaimana hukumnya wanita haidh yang memandikan jenazah suaminya, para ulama hadits pun hanya bisa saling melihat satu sama, barulah Imam Abu Tsaur murid Imam Asy-Syafi'i yang datang menyelesaikan masalah fiqh tsb dengan hadits Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… yang baca Qur an di atas pangkuan Aisyah ketika beliau sedang haidh...

  ๐Ÿ“’ Yang unggul hanya di no 3 maka sebagaimana perkataan Imam Abu Syรขmah dia sibuk dari ilmu yang lebih penting dari hanya sekedar mengumpulkan sanad dan riwayat, ditambah lagi jika niatnya hanya mengumpulkan sanad-sanad tsb dan berbangga dengan hal itu, ini mirip dengan orang yang bangga dengan "syahรขdah-zรปr" berupa ijazah-ijazah tapi ilmunya kosong melompong, ditambah lagi jika ia tidur di majlis sebagaimana ana pernah saksikan di salah satu majlis Samรข, mending kalau telinganya dan konsentrasi nya seperti Imam Ad-Dรขraquthniy yang bisa dibagi 2 lha ini....

ู†ุณุฃู„ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุณู„ุงู…ุฉ ูˆุงู„ุนุงููŠุฉ ูˆุงู„ุชูˆููŠู‚ ููŠ ุทู„ุจ ุงู„ุนู„ู…

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=555192668023926&id=100005995935102

Lulusan LIPIA Belum Faham Manhaj Salafush Sholih

Lulusan LIPIA Belum Faham Manhaj Salafush Sholih
Lulusan LIPIA Belum Faham Manhaj Salafush Sholih

   Di LIPIA atau sekarang dengan nama IIPIA, dipelajari Kitabut Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan syarah nya Syaikh Utsaimin, yang merupakan Aqidah Uluhiyyah, dilanjutkan dengan Syarah Aqidah Ath-Thahawiyyah yang merupakan syarah terbaik atas matan Ath-Thahawiyyah yang merupakan bahasan Aqidah Asma dan Sifat Allah serta Global Aqidah Ahlussunnah, yang Aqidah Ahlussunnah tsb merupakan warisan Salafusshalih. Bahkan bukan hanya bahasan Aqidah Ahlussunnah nya saja tapi juga dibahas Firqah yang menyimpang di bab tersebut beserta bantahannya, ini sudah kitab bayan plus rudud.

   Untuk Qur'an, thalib LIPIA yang paling bodoh hanya hafal sesuai tuntutan Ma'had hafalannya hanya 11 juz saja, tapi Jumhur biasanya hafalannya lebih dari itu. Malah yang kurang dalam bidang Qur'an seperti alfaqir sempat juga nyicip belajar Qur'an dan Tajwid yang sanadnya bersambung hingga Salafusshalih dari Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dari Jibril dari Allah.

   Dalam Ushul Fiqh dipelajari Rawdhatun-Nazhir wa Junnatul-Munazhir karya Imam Ibnu Qudamah Al Hanbaliy yang merupakan ringkasan dari Al-Mustashfa nya Imam Al-Ghazaliy maka ini merupakan Ushul mutakallimin yang setidaknya sesuai dengan dua mazhab Asy-Syafi'iy dan Hanbaliy, yang Imam Asy-Syafi'iy dan Imam Ahmad bin Hanbal Ushul istinbath hukum mereka tentu kembali kepada Guru2 mereka yang merupakan Salafusshalih asli yang akhirnya berujung kepada para Sahabat, Ushul istinbath Imam Asy-Syafi'iy berpulang kepada Ibnu Uyaynah sampai kepada Ibnu Abbas dari jalur Mekkah dan dari Imam Malik berpulang sampai kepada Ibnu Umar dan para Sahabat Madinah dari jalur Madinah, adapun Imam Ahmad bin Hanbal bersambung hingga Sahabat Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Mas'ud jika dari jalur Iraq dan hampir sama dengan Imam Asy-Syafi'iy jika dari jalur Hijaz, ujungnya Salafusshalih semua.

(Baca Juga : Penolong Pada Hari Kiamat)

   Dalam Hadits ahkam dipelajari Bulughul Maram yang merupakan kitab Hadits Ahkam karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalaniy berisi 1200 hadits ahkam dan 400an hadits adab dan memang biasanya tidak khatam namun setidaknya mendekati 1000 hadits yang dipelajari ini sudah lebih dari batasan yang diberikan Imam Asy-Syafi'iy yang katakan hadits ahkam sekitar 400 hadits. Ini belum ditambah kajian Syarah Hadits Sunan At-Tirmidziy Syaikhunaa DR Abdullah Al-Habr yang rutin tiap Selasa selama 4 tahun dari awal hingga Kitabun-Nikah, kurleb sekitar 1000an hadits lebih, belum jika melihat Sunan At-Tirmidziy adalah kitab Hadits sekaligus Fiqh yang menyebutkan mazhab Fiqh para Sahabat, dan Tabi'in serta Tabi'ut-Tabi'in setiap penghujung hadits ditambah Ilmu Ilal Hadits dan Rawi Hadits dari kalam Imam At-Tirmidziy sendiri dan dari kalam Imam Al-Bukhariy dari pertanyaan At-Tirmidziy

    Dalam Bahasa Arab dipelajari Nahwu dan Sharaf dengan Alfiyyah Ibnu Malik dengan syarahnya Imam Ibnu Hisyam Al-Anshariy yang dikatakan lebih paham Nahwu daripada Sibawaih yang menggabungkan faidah mazhab Bashrah dan Kufah dalam syarahnya yang tentu saja Bahasa Arab yg fasih tersebut juga kembali ke warisan Salafusshalih dalam Bahasa Arab, walaupun memang tidak habis dibahas, seingat alfaqir sekitar 700 bait-bait bab penting dengan meninggalkan bait-bait gharaib dalam Ilmu Nahwu, ini belum ditambah ilmu2 Balaghah dll.

   Dalam Tafsir dipelajari Fathul Qadir yang merupakan ringkasan dari Ahkamul Qur'an nya Imam Al-Qurthubiy yang bisa dibilang kitab Tafsir ahkam terbaik, walaupun memang tidak dipelajari seluruh ayat Qur'an melainkan hanya fokus ayat-ayat ahkam saja.

   Dalam Furu' Fiqh dipelajari Matan Abu Syuja' dalam Fiqh Asy-Syafi'iy lalu dilanjutkan Bidayatul Mujtahid yang merupakan kitab Fiqh Muqaranah antara 4 mazhab bahkan tidak jarang sebutkan mazhab di luar yang 4, yang tentu saja silsilah Fiqh ini juga bersambung seluruhnya dengan Salafusshalih pada ujungnya.

(Baca Juga : Semakin Kita Tahu, Semakin Tahu Kita)

   Bukan hanya Furu' Fiqh bahkan di LIPIA juga belajar Ilmu Faraidh/Waris selama dua tahun full yang juga membahagiakan muqarrar yang dipelajari adalah At-Tahqiqaat nya Syaikh Shalih Al-Fawzan yang bukan hanya bahas masalah-masalah Faraidh tapi juga bahas khilaf 4 mazhab jika terdapat khilaf dalam masalah Faraidh tsb, dan tidak jarang lebih dari 1 riwayat dalam 1 mazhab yang tentu saja sumber Ilmu Faraidh dari 4 mazhab tsb berpulang ke Salafusshalih, seperti Sahabat Umar bin Khatthab, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Ali bin Abi Thalib di antara para Sahabat yang dikenal piawai dalam Ilmu Faraidh. Ilmu Faraidh dari Salafusshalih dengan kitab Alim Kabir Salafiy kaliber Syaikh Al-Fawzan, masih kurang?

   Dan biasanya thullab LIPIA tersebut juga masih nyambi belajar istifadah di majlis-majlis para Masyaikh.

   Lalu sebagian ada yang mengkritisi bahwa LULUSAN LIPIA BELUM PAHAM MANHAJ SALAFUSSHALIH, sungguh ana merasa amat bodoh sekali ternyata 7 tahun itu tanpa arti, kiranya bagian warisan Salafusshalih mana yang belum dipelajari di LIPIA, apakah Aqidah warisan Salafusshalih atau Ushul Fiqh metode istinbath Salaf, atau Fiqh warisan Salafusshalih atau Bahasa Arab yg fasih warisan Salafusshalih atau Hadits yang juga warisan Salafusshalih atau Tafsir ayat ahkam warisan Salafusshalih atau ternyata ada ilmu-ilmu lain yang lebih penting yang merupakan esensi utama warisan Salafusshalih yang ternyata luput sama sekali tidak pernah disentuh di LIPIA? ๐Ÿค”

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1173710462838807&id=100005995935102

Kedudukan Bahasa Arab Menurut Al-Kinaniy dan Al-Marisiy

Kedudukan Bahasa Arab Menurut Al-Kinaniy dan Al-Marisiy
Kedudukan Bahasa Arab Menurut Al-Kinaniy dan Al-Marisiy

๐Ÿ“ู…ู†ุฒู„ุฉ ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ุนู†ุฏ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ูƒู†ุงู†ูŠ ูˆุนู†ุฏ ุงู„ู…ุฑูŠุณูŠ
๐Ÿ“Kedudukan Bahasa Arab menurut Imam Al-Kinaniy dan menurut Al-Marisiy

   Imam Abdul Aziz Al-Kinaniy dalam Kitab Al-Haidah menjelaskan bahwa sumber kesesatan Bisyr Al-Marisiy yang mengingkari beberapa Sifat Allah dan mentakwil dengan takwilan yang sesat yang sama sekali tidak ada Salafnya adalah karena kebodohannya akan Bahasa Arab, mana yang umum dan khusus, beliau mengatakan :

ุฅู†ู…ุง ุบู„ุท ุจุดุฑ ูˆู…ู† ู‚ุงู„ ุจู‚ูˆู„ู‡ ูˆู‡ู„ูƒูˆุง ูˆุชุงู‡ูˆุง ูˆุถู„ูˆุง ู„ุฌู‡ู„ู‡ู… ุจุงู„ุฎุงุตّ ูˆุงู„ุนุงู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุงู„ุนุธูŠู… ูˆุฅู†ู…ุง ุดุฑู ุงู„ุนุฑุจ ูˆูุถู„ู‡ุง ุจู…ุนุฑูุชู‡ุง ุจุฎุงุตّ ุงู„ู‚ุฑุขู† ูˆุนุงู…ّู‡ ูˆู…ุฌู…ู„ู‡ ูˆู…ุจู‡ู…ู‡

"Sesungguhnya Bisyr dan orang-orang yang sependapat dengannya menjadi binasa, bingung dan tersesat KARENA KEBODOHAN MEREKA TENTANG UMUM DAN KHUSUS DALAM QUR'AN dan sesungguhnya kemuliaan orang-orang Arab dan keutamaan mereka adalah karena mereka mengetahui tentang mana yang khusus dan umum dalam Qur'an, mana yang mujmal dan mubham".(Al-Haidah).

(Baca Juga : Benarkah Allah Tertawa?)

   Bahasan umum dan khusus dalam Qur'an masuk dalam ranah Ilmu Bahasa Arab yang kemudian terserap dalam Ilmu Ushul Fiqh dan juga Ulumul Qur'an, maka untuk memahami Qur'an dengan pemahaman yang benar baik dalam Aqidah maupun lainnya dibutuhkan Ilmu Bahasa Arab, Ushul Fiqh dan ilmu-ilmu penunjang lainnya.

    Sebaliknya menurut Bisyr Al-Marisiy sang pemuka kesesatan, menurutnya Bahasa Arab tidaklah penting dan tidak diperintahkan oleh Allah untuk mempelajarinya, dia berkata :

ูˆุนู„ู‰ ุงู„ุฎู„ู‚ ุฃู† ูŠุชุนู„ู…ูˆุง ู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจ، ูˆู…ุง ุชุนุจّุฏู†ุง ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ุฐุง، ูƒู„ ุฅู†ุณุงู† ูŠู‚ูˆู„ ุจู„ุบุชู‡ ูˆุจู‚ุฏุฑ ู…ุนุฑูุชู‡ ูˆู…ุง ูƒู„ّู ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฎู„ู‚ ููˆู‚ ุทุงู‚ุชู‡ู… ูˆู„ุง ุทุงู„ุจ ุฃูˆู„ุงุฏ ุงู„ุนุฌู… ุจู„ุบุฉ ุงู„ุนุฑุจ

"(Apakah) manusia harus belajar Bahasa Arab? Aslinya Allah tidaklah memerintahkan kita untuk beribadah dengan mempelajarinya (Bahasa Arab) dan cukup masing-masing manusia berucap sesuai bahasa yang ia bisa masing-masing dan sesuai kadar pengetahuannya, Allah tidaklah membebani makhluk-Nya di atas kemampuan mereka dan tidak pula menuntut anak-anak Ajam (non Arab) untuk belajar Bahasa Arab". (Al-Haidah: hal. 74).

(Baca Juga : Merangkul Tanpa Raga)

   Ironinya, sebagian Ahlussunnah pendapatnya lebih mirip perkataan Bisyr Al-Marisiy Al-Jahmiy yang tersesat dalam Aqidah karena kebodohan akan Bahasa Arab daripada mengamalkan perkataan Imam Abdul Aziz Al-Kinaniy, sebagian mereka menganggap bahwa Bahasa Arab tidaklah penting begitu pula ilmu-ilmu lainnya dalam rangka memahami Aqidah yang benar, sangat disayangkan sekali baru kenal kulit namun mengacuhkan isinya.

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1190659284477258&id=100005995935102

Siapakah Itu Kibar dan Shighar?

Siapakah Itu Kibar dan Shighar?
Siapakah Itu Kibar dan Shighar?

๐Ÿ“ู…ู† ุงู„ูƒุจุงุฑ ูˆุงู„ุตุบุงุฑ
๐Ÿ“Siapakah itu 'Kibar' dan 'Shighar'

   Imam Al-Lalaka'iyy meriwayatkan dari Abu Umayyah Al-Jumahiyy :

ุฅู† ู…ู† ุฃุดุฑุงุท ุงู„ุณุงุนุฉ ุฃู† ูŠู„ุชู…ุณ ุงู„ุนู„ู… ุนู†ุฏ ุงู„ุฃุตุงุบุฑ

   "Di antara tanda-tanda hari kiamat, ilmu akan diambil dari para 'shaghir'

   Imam Ibnul Mubarak menfasirkan bahwa para 'shaghir' disini maksudnya adalah Ahli bid'ah.

   Imam Al-Lalaka'iyy meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Ibrahim Al-Harbiy beliau berkata :
ู„ุง ูŠุฒุงู„ูˆู† ุจุฎูŠุฑ ู…ุง ุฃุชุงู‡ู… ุงู„ุนู„ู… ู…ู† ู‚ِุจَู„ ูƒุจุฑุงุฆู‡ู…
"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama ilmu itu datang dari 'Para Kibar mereka'

(Baca Juga : Kata Pedang Tidak Ada di Al-Quran)

Lalu kemudian Imam Al-Lalaka'iyy sendiri menjelaskan apakah makna 'Kabir' dan 'Shaghir' baik yang ada di hadits Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… maupun atsar, beliau berkata:

ุงู„ุตุบูŠุฑ ุฅุฐุง ุฃุฎุฐ ุจู‚ูˆู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆุงู„ุตุญุงุจุฉ ูˆุงู„ุชุงุจุนูŠู† ูู‡ูˆ ูƒุจูŠุฑ، ูˆุงู„ุดูŠุฎ ุงู„ูƒุจูŠุฑ ุฅุฐุง ุฃุฎุฐ ุจู‚ูˆู„ ุฃุจูŠ ุญู†ูŠูุฉ ูˆุชุฑูƒ ุงู„ุณู†ู† ูู‡ูˆ ุตุบูŠุฑ

"Orang yang muda jika ia berpegang dengan sabda Nabi ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, perkataan Sahabat dan Tabi'in maka ia adalah 'kabir' sedangkan syaikh yang tua jika ia berpegang dengan pendapat Abu Hanifah dan meninggalkan Sunah-sunah (Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…) maka ia adalah 'shaghir' (Syarh Ushul I'tiqad Ahli-Sunnah : hal.).

   Qultu : Adapun isyarat tidak baik kepada berpegang kepada pendapat Imam Abu Hanifah adalah - Wallahu a'lam - disebabkan karena ada beberapa bab dalam Aqidah beliau tidak sesuai dengan Aqidah Ahlussunnah para Imam Ahli Hadits, seperti dalam Bab Iman beliau tidak memasukkan amal bagian dari Iman dan diriwayatkan dalam ketika ada Imam yang zhalim, beliau membolehkan untuk mengangkat senjata. Begitu pula dalam Fiqh, beliau dikenal sebagai Imam Ahli Ra'yi yang sering mendahulukan qiyas daripada Hadits Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… yang itu Ahad (tidak sampai derajat mutawatir), Imam Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf nya sebutkan lebih dari 100 masalah Fiqh dimana Imam Abu Hanifah menyelisihi Hadits Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…

   Dalam Kitabul Ilmi karya Imam Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb terdapat atsar yang zhahir nya menyatakan bahwa 'kabir' yang dimaksud adalah dalam hal usia, sebagaimana dalam atsar Ibnu Mas'ud ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ :

ุฅู†ูƒู… ู„ุง ูŠุฒุงู„ูˆู† ุจุฎูŠุฑ ู…ุง ูƒุงู† ุงู„ุนู„ู… ููŠ ุฐูˆูŠ ุฃุณู†ุงู†ูƒู… ูุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุนู„ู… ููŠ ุงู„ุดุจุงุจ ุฃู†ู ุฐูˆ ุงู„ุณู†ّ ุฃู† ูŠุชุนู„ู… ู…ู† ุงู„ุดุจุงุจ

 "Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalm kebaikan selama ilmu berada di kalangan orang-orang tua di antara kalian, jika ilmu berada di kalangan pemuda di antara kalian maka orang yang tua akan enggan menuntut ilmu dari yang muda" (Al-Ilmu: atsar no. 155).

(Baca Juga : Bersabar Dalam Dakwah)

   Maka dari seluruh nukilan Salafusshalih tersebut paling tidak makna 'Kabir' terdapat beberapa makna :

1. Ahlussunnah, mafhum dari penafsiran Imam Ibnul Mubarak.

2. Orang yang berilmu tentang Sunah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dan atsar para Sahabat dan Tabi'in walaupun muda usianya, dari penjabaran Imam Al-Lalaka'iyy.

3. Orang yang tua usianya, tentu saja didukung dengan ilmu dan berada di atas Aqidah Ahlussunnah, berdasarkan atsar Ibnu Mas'ud ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡

Tulisan Al-Ustadz Varian Ghani Hirma, BA hafidzhahullah

Sumber : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1196326120577241&id=100005995935102